Anda di halaman 1dari 4

BAB IX PEMILIHAN PORTOFOLIO

I. PENDAHULUAN

Di dalam membentuk suatu portofolio, maka akan menimbulkan suatu


permasalahan dimana permasalahannya yaitu terdapat banyak sekali kemungkinan
portofolio yang dibentuk dari kombinasi aktiva berisiko yang tersedia di pasar.
Kombinasi ini dapat mencapai jumlah yang tidak terbatas. Investor yang rasional akan
memilih portofolio yang optiomal. Portofolio yang optimal dapat ditentukan dengan
menggunakan model Markowitz dan model indeks tunggal.
Dalam menentukan portofolio yang optimal maka hal pertama yang
dibutuhkan adalah menentukan portofolio yang efisien. Untuk model-model ini,
diasumsikan bahwa portofolio yang optimal adalah portofolio yang efisien. Karena
tiap-tiap investor memiliki kurva yang berbeda, maka portofolio yang optimal juga
akan berbeda untuk masing-masing investor. Investor yang lebih menyukai risiko
akan lebih memilih portofolio dengan return yang lebih tinggi dengan membayar
risiko yang juga lebih tinggi dibandingkan dengan tipe investor yang tidak menyukai
risiko.
II. MENENTUKAN ATTAINABLE SET DAN EFFICIENT SET

Investor dapat memilih kombinasi dari aktiva-aktiva untuk membentuk


portofolionya. Seluruh set yang memberikan kemungkinan portofolio yang dapat
dibentuk dari kombinasi n-aktiva yang tersediadisebut dengan opportunity set atau
attainable set. Semua titik di attainable set menyediakan semua kemungkinan
portofolio baik yang efisien maupun yang tidak efisien. Akan tetapi, investor yang
rasional tidak akan memilih portofolio yang tidak efisien. Kumpulan dari portofolio
yang efisien adalah efficient set atau efficient frontier.
1. Korelasi Antara Sekuritas adalah Positif Sempurna

Untuk korelasi positif sempurna dua buah aktiva A dan B yaitu AB = +1, maka rumus

varian portofolio menjadi:

p2 = a2 . A
2
+ b2 . B
2
+2 . a . b . A. B

Jika dinyatakan dengan deviasi standar, maka deviasi standar portofolio adalah
p=a. A + (1-a) . B yang diuraikan lagi menjadi: p = B +( A - ).a
B

Rumus di atas menunjukkan fungsi linier deviasi standar dengan intersep B dan slope

( A - B ). Slope akan bernilai positif untuk A > B, bernilai nol untuk A = B dan

bernilai negatif untuk A < B.

2. Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas

Untuk korelasi antara dua buah aktiva A dan B sebesar nol yaitu AB = 0 dan

substitusikan b = (1-a), maka rumus varian portofolio menjadi:

p2 = a2 . A
2
+ (1-a)2 . B
2

Jika dinyatakan dengan deviasi standar, maka deviasi standar portofolio adalah

p=

Hubungan antara risiko portofolio dengan proporsi sekuritasnya untuk korelasi nol
adalah tidak linier,yang dapat menyebabkan terjadinya titik optimasi.
3. Korelasi Antara Sekuritas adalah Negatif Sempurna

Untuk korelasi negatif sempurna antara dua buah aktiva A dan B sebesar nol yaitu AB

= -1 dan substitusikan b = (1-a), maka rumus varian portofolio menjadi:

p2 = a2 . A
2
+ (1-a)2. B
2
- 2 . a . (1-a) . A. B

Jika dinyatakan dengan deviasi standar, maka deviasi standar portofolio adalah

p=

III. MENENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN

Portofolio-portofolio efisien berada pada efficient set. Portofolio-portofolio efisien


merupakan portofolio yang baik tetapi bukan yang terbaik. Terdapat satu portofolio
yang yang terbaik yaitu portofolio yang optimal. Portofolio yang optimal berada di
portofolio-portofolio yang efisien. Portofolio yang optimal merupakan bagian dari
portofolio yang efisien. Suatu portofolio yang optimal juga merupakan portofolio
yang efisien, tetapi portofolio yang efisien belum tentu portofolio optimal. Portofolio
yang efisien ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasian tertentu
dan kemudian meminimumkan risikonya. Investor yang rasional akan memilih
portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return
ekspektasian atau risiko portofolio.
Maka portofolio efisien dapat didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan
return ekspektasian terbesar dengan risiko tertentu atau memberikan risiko yang kecil
dengan return ekspektasian tertentu.
IV. MENENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL

Portofolio-portofolio efisien belum berupa portofolio optimal. Portofolio efisiensi


hanya mempunyai satu faktor yang baik, tetapi belum tentu yang terbaik. Portofolio
efisiensi hanya mempunyai satu faktor yang baik, yaitu faktor return ekspektasian
atau faktor risikonya, belum terbaik keduanya. Portofolio optimal merupakan
portofolio dengan kombinasi dari return ekspektasian dan risiko terbaik.
Penentuan portoflio optimal dapat dilakukan dengan beberapa cara. Berikut ini
akan dibahas macam-macam cara menentukan portofolio optimal, yaitu :
1. Portofolio Optimal Berdasarkan Preferensi Investor Model Markowitz

Model dari Markowitz ini mengidentifikasikan portofolio-portofolio yang berada


di efficient set. Model Markowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :
a. waktu yang digunakan hanya satu periode

b. Tidak ada biaya transaksi

c. Preferensi investor hanya didasarkan pasa return ekspektasian dan risiko dari
portofolio

d. Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko.

Markowitz menganggap bahwa portofolio optimal yang dipilih investor berada di


set efisien. Preferensi investor-investor terhadap portofolio akan berbeda karena
memiliki fungsi utility yang berbeda sehingga optimal portofolio masing-masing
investor juga berbeda.
2. Portofolio Optimal Risiko Terkecil Model Markowitz
Apabila investor hanya mempertimbangkan risiko portofolio yang terkecil tanpa
pertimbangan simpanan dan pinjaman bebas risiko dan investor diasumsikan sebagai
risk-averse individu
3. Portofolio Optimal Dengan Aktiva Bebas Risiko

Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor sebenarnya adalah portofolio


yang belum optimal. Portofolio yang benar-benar optimal secara umum dapat
diperoleh dengan menggunakan aktiva bebas risiko.
4. Portofolio Optimal Dengan Adanya Simpanan dan Pinjaman Bebas Risiko

Portofolio optimal secara umum sebelumnya hanya memasukkan aktiva-aktiva


berisiko ke dalam forrofolionya. Aktiva bebas resiko hanya digunakan untuk
menentukan letak portofolio optimalnya tetapi tidak dimasuakan sebagai aktiva di
portofolionya.
Dengan adanya aktiva yang bebas resiko, misalnya Sertifikat Bank Indonesia,
investor mempunyai pilihan untuk memasukan aktiva ini ke portofolionya. Karena
aktiva bebas resiko variannya sama dengan nol, kovarian antara aktiva bebas risiko ini
dengan aktiva berisiko yang lainnya akan menjadi sama dengan nol.
Pada kenyataannya tidak selalu investor dapat membeli atau menjual aktiva bebas
risiko dengan tingkat pengembalian yang sama, yaitu sebesar return bebas risiko.
Umumnya investor dapat membeli dananya dengan tingkat return bebas risiko yaitu
seperti dengan membeli sertifikat Bank Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai