Anda di halaman 1dari 6

1. Didefinisikan f(x) = |x-3|; g(x) = |x+2| dan h(x) = |x+1|.

Dapatkan semua nilai x


sehingga (f∘g∘h)(x) bernilai minimum!
Jawab:
(f∘g∘h)(x) = f(g(h(x))) = |g(h(x))-3| ≥ 0
Akan diperiksa apakah mungkin (f∘g∘h)(x) bernilai nol:
(f∘g∘h)(x) = |g(h(x))-3| = 0  g(h(x))-3 = 0  g(h(x)) = 3
g(h(x)) = |h(x)+2| = 3  h(x)+2 = 3 ∨ h(x)+2 = -3  h(x)=1 ∨ h(x)=-5
h(x) = |x+1| = 1  x+1=1 ∨ x+1=-1  x=0 ∨ x=-2
h(x) = |x+1| = -5 (tidak mungkin terjadi)

Karena terdapat nilai x sedemikian hingga (f∘g∘h)(x) = 0, maka 0 adalah nilai


minimum (f∘g∘h)(x). Jadi x=0 atau x=-2 menghasilkan (f∘g∘h)(x) yang bernilai
minimum.
(Sie, Evan Setiawan / Kelas 29&43)

2. Dapatkan koordinat dari titik 𝑇 dan 𝑇′ dengan garis-garis 𝐿 dan 𝐿′ yang


menyinggung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 1.

Jawab :
Misalkan lingkaran berpusat di titik 𝑂(0,0). Misal koordinat titik T adalah (𝑥𝑇 , 𝑦𝑇 )
𝑦
Gradien garis 𝑇 : 𝑚𝑂𝑇 = 𝑥𝑇
𝑇
𝑥
Gradien garis : 𝑚𝐿 = − 𝑦𝑇
𝑇
Gradien garis 𝐿 menghubungkan titik (𝑥𝑇 , 𝑦𝑇 ) dan (3,0)
Dengan rumus gradient diperoleh :
𝑥𝑇 𝑦𝑇 − 0
− =
𝑦𝑇 𝑥𝑇 − 3
−𝑥𝑇 (𝑥𝑇 − 3) = 𝑦𝑇 2 …(*)
Panjang 𝑇𝑃 akan ditentukan melalui rumus jarak dan melalui rumus phytagoras.
𝑑 𝑇𝑃 = √(𝑥𝑇 − 3)2 + 𝑦𝑇 2
Dengan phytagoras :
𝑇𝑃 = √32 − 12 = √8
Jadi :
√(𝑥𝑇 − 3)2 + 𝑦𝑇 2 = √8
Dengan menguadratkan kedua ruas diperoleh :
(𝑥𝑇 − 3)2 + 𝑦𝑇 2 = 8
𝑦𝑇 = 8 − (𝑥𝑇 − 3)2
2
…(**)
Dengan menggabungkan persamaan (*) dan (**) diperoleh :
−𝑥𝑇 (𝑥𝑇 − 3) = 8 − (𝑥𝑇 − 3)2
−𝑥𝑇 2 + 3𝑥𝑇 = 8−𝑥𝑇 2 + 6𝑥𝑇 − 9
−3𝑥𝑇 = −1
1
𝑥𝑇 =
3
Substitusi ke persamaan (*)
1 1 1 8 8
𝑦𝑇 2 = −𝑥𝑇 (𝑥𝑇 − 3) = − ( − 3) = − (− ) =
3 3 3 3 9
8 2
𝑦𝑇 = ±√ = ± √2
9 3
2
Karena 𝒚𝑻 berada di atas sumbu x, maka 𝑦𝑇 = 3 √2
𝟏 𝟐
Jadi koordinat T (𝒙𝑻 , 𝒚𝑻 ) = (𝟑 , 𝟑 √𝟐)

Dengan cara yang sama akan dicari koordinat 𝑇′.


Misal koordinat titik 𝑇′ adalah (𝑥𝑇′ , 𝑦𝑇′ )
𝑦
Gradien garis 𝑇′ : 𝑚𝑂𝑇′ = 𝑥𝑇′
𝑇′
𝑥𝑇′
Gradien garis ′ : 𝑚𝐿′ = − 𝑦
𝑇′
Gradien garis 𝐿′ menghubungkan titik (𝑥𝑇′ , 𝑦𝑇′ ) dan (3,0)
Dengan rumus gradient diperoleh :
𝑥𝑇′ 𝑦𝑇′ − 0
− =
𝑦𝑇′ 𝑥𝑇′ − 3
−𝑥𝑇′ (𝑥𝑇′ − 3) = 𝑦𝑇′ 2 …(*)
Panjang 𝑃𝑇′ akan ditentukan melalui rumus jarak dan melalui rumus phytagoras.
𝑑𝑃𝑇′ = √(𝑥𝑇 − 3)2 + 𝑦𝑇 2
Dengan phytagoras :
𝑃𝑇′ = √32 − 12 = √8
Jadi :
√(𝑥𝑇′ − 3)2 + 𝑦𝑇′ 2 = √8
Dengan menguadratkan kedua ruas diperoleh :
(𝑥𝑇′ − 3) + 𝑦𝑇′ 2 = 8
2

𝑦𝑇′ = 8 − (𝑥𝑇′ − 3)2


2
…(**)
Dengan menggabungkan persamaan (*) dan (**) diperoleh :
−𝑥𝑇′ (𝑥𝑇′ − 3) = 8 − (𝑥𝑇′ − 3)2
−𝑥𝑇′ 2 + 3𝑥𝑇′ = 8−𝑥𝑇′ 2 + 6𝑥𝑇′ − 9
−3𝑥𝑇′ = −1
1
𝑥𝑇′ =
3
Substitusi ke persamaan (*)
1 1 1 8 8
𝑦𝑇′ 2 = −𝑥𝑇′ (𝑥𝑇′ − 3) = − ( − 3) = − (− ) =
3 3 3 3 9
8 2
𝑦𝑇′ = ±√ = ± √2
9 3
2
Karena 𝑦𝑇′ berada di bawah sumbu x, maka 𝑦𝑇′ = − 3 √2
𝟏 𝟐
Jadi koordinat T (𝒙 𝑇′ , 𝒚 𝑇′ ) = (𝟑 , − 𝟑 √𝟐)
(Baity Jannaty / Kelas 3&36)

3. Diberikan,
𝑓(𝑥) = 𝑥 − 2 dan 𝑔(𝑥) = |𝑥 + 1|
a) Tentukan peubah bebas, peubah tak bebas, domain dan range dari 𝑦 =
𝑓(𝑥) serta apakah 𝑓(𝑥) merupakan fungsi konstan atau tidak !
b) Tuliskan 𝑔(𝑥) menggunakan definisi nilai mutlak !
1
c) Tentukan Himpunan Penyelesaian dari (𝑔 ⃘𝑓 )(𝑥)
≥ 𝑔(𝑥) !

PENYELESAIAN
a) Pada 𝑦 = 𝑓(𝑥), 𝑥 merupakan peubah bebas dan 𝑦 merupakan peubah tak
bebas.
Pada 𝑓(𝑥) = 𝑥 − 2, Domain 𝑓adalah (−∞, +∞) dan Range 𝑓adalah (−∞, +∞).
Karena 𝑓(−1) = −1 − 2 = −3
𝑓(0) = 0 − 2 = −2
𝑓(1) = 1 − 2 = −1
𝑓(2) = 2 − 2 = 0
𝑓(3) = 3 − 2 = 1
Dapat disimpulkan bahwa 𝑓(𝑥) merupakan fungsi tak konstan.

𝑥+1 , 𝑥+1≥0
b) 𝑔(𝑥) = {
−(𝑥 + 1) , 𝑥+1<0
𝑥+1 , 𝑥 ≥ −1
Jadi 𝑔(𝑥) = {
−𝑥 − 1 , 𝑥 < −1

c) 𝑔(𝑥) = |𝑥 + 1|, 𝑓(𝑥) = 𝑥 − 2


(𝑔 ⃘𝑓 )(𝑥) = 𝑔(𝑓(𝑥)) = |𝑓(𝑥) + 1| = |𝑥 − 2 + 1| = |𝑥 − 1|
Sehingga ,
1
≥ 𝑔(𝑥)
(𝑔 ⃘𝑓)(𝑥)
1
|𝑥−1|
≥ |𝑥 + 1|, untuk x≠1 berlaku
1 ≥ |𝑥 + 1||𝑥 − 1|
1 ≥ |(𝑥 + 1)(𝑥 − 1)|
|𝑥 2 − 1| ≤ 1
𝑥2 − 1 , 𝑥2 − 1 ≥ 0
|𝑥 2 − 1| = {
−(𝑥 2 − 1) , 𝑥2 − 1 < 0
𝑥2 − 1 , 𝑥 ≤ −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 1
|𝑥 2 − 1| = {
−(𝑥 2 − 1) , −1 < 𝑥 < 1
2
i) 𝑥 −1≤1 , 𝑥 ≤ −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 1
2
𝑥 ≤2 , 𝑥 ≤ −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 1
−√2 ≤ 𝑥 ≤ √2 , 𝑥 ≤ −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 1
∴ −√2 ≤ 𝑥 ≤ −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 1 ≤ 𝑥 ≤ √2
ii) −(𝑥 2 − 1) ≤ 1 , −1 < 𝑥 < 1
−𝑥 2 + 1 ≤ 1 , −1 < 𝑥 < 1
−𝑥 2 ≤ 0 , −1 < 𝑥 < 1
∴ −1 < 𝑥 < 1
Dengan mengeluarkan x=1 dari himpunan penyelesaian, didapati 𝐻𝑃 = {𝑥| −
√2 ≤ 𝑥 ≤ √2 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ≠ 1}
(Faizin Anshori / Kelas 8&30)

4. Diberikan,
1 − cos 𝑡
,𝑡 < 0
cos 2𝑡 − 1
𝑡−1
𝑓(𝑡) = ,𝑡 = 0
4
2 − √𝑡 + 4
{ ,𝑡 > 0
𝑡
Dengan menggunakan syarat-syarat fungsi kontinu, dapatkan titik-titik diskontinu
jika ada !

PENYELESAIAN
a. Asumsikan bahwa 𝑡 = 0 merupakan titik diskontinu sehingga ada syarat-syarat
fungsi kontinu yang tidak terpenuhi.
Uji dengan syarat-syarat fungsi kontinu,
𝑡−1 1
1) Untuk 𝑡 = 0 maka 𝑓(𝑡) = sehingga 𝑓(0) = − (Terdefinisi)
4 4
2−√𝑡+4
2) lim+ 𝑓(𝑡) = lim+
𝑡→0 𝑡→0 𝑡
2 − √𝑡 + 4 2 + √ 𝑡 + 4
= lim+ .
𝑡→0 𝑡 2 + √𝑡 + 4
4−𝑡−4
= lim+
𝑡→0 𝑡(2 + √𝑡 + 4)
−𝑡
= lim+
𝑡→0 𝑡(2 + √𝑡 + 4)
−1 1
= lim+ =−
𝑡→0 (2 + √𝑡 + 4) 4

1 − cos 𝑡
lim− 𝑓(𝑡) = lim−
𝑡→0 𝑡→0 cos 2𝑡 − 1
1 − cos 𝑡 1 + cos 𝑡 cos 2𝑡 + 1
= lim− . .
𝑡→0 cos 2𝑡 − 1 1 + cos 𝑡 cos 2𝑡 + 1
1 − cos 2 𝑡 cos 2𝑡 + 1
= lim− .
𝑡→0 cos 2 2𝑡 − 1 1 + cos 𝑡
sin2 𝑡 cos 2𝑡 + 1
= lim− − 2 .
𝑡→0 sin 2𝑡 1 + cos 𝑡
sin2 𝑡 cos 2𝑡 + 1
= lim− − 2 . lim−
𝑡→0 sin 2𝑡 𝑡→0 1 + cos 𝑡
cos 𝑡 cos 𝑡 cos 2𝑡 + 1
= lim− − . lim− . lim−
𝑡→0 cos 2𝑡 𝑡→0 cos 2𝑡 𝑡→0 1 + cos 𝑡
1 1 0+1 1
= (− ) ( ) ( )= −
2 2 1+0 4

1
Sehingga lim 𝑓(𝑡) = − 4 (Ada)
𝑡→0
1
3) 𝑓(𝑡) = lim 𝑓(𝑡) = − 4 (Terpenuhi)
𝑡→0

b. Untuk t>0, titik diskontinu didapatkan hanya pada saat penyebut bernilai nol.
Namun t>0, sehingga tidak terdapat titik diskontinu untuk t>0.

c. Untuk t<0, titik diskontinu didapatkan hanya pada saat penyebut bernilai nol.
cos 2𝑡 − 1 = 0
cos 2𝑡 = 1
2𝑡 = 2𝑘𝜋, 𝑘 ∈ ℤ
𝑡 = 𝑘𝜋, 𝑘 ∈ ℤ
Karena t<0, dapat dituliskan t = -nπ untuk n∈ℕ.

Jadi titik diskontinu f(t) adalah saat t = -nπ untuk n∈ℕ.


(Faizin Anshori / Kelas 8&30)

1−𝑠𝑖𝑛2 𝑥
5. Tentukan nilai lim𝜋 𝜋2
!
𝑥→ 𝑥 2 −𝜋𝑥+ 4
2
Jawab:
1 − 𝑠𝑖𝑛2 𝑥 𝑐𝑜𝑠 2 𝑥
lim𝜋 = lim
𝑥→ 𝜋 2 𝑥→𝜋 𝜋 2
2 𝑥 2 − 𝜋𝑥 + 2 (𝑥 − )
4 2
𝜋
Substitusikan 𝑢 = 𝑥 − 2 , didapati bahwa
𝜋
𝑐𝑜𝑠 2 𝑥 𝑐𝑜𝑠 2 (𝑢 + 2)
lim𝜋 = lim
𝑥→ 𝜋 2 𝑢→0 𝑢2
2 (𝑥 − )
2
𝜋 𝜋 𝜋
Mengingat bahwa cos (𝑢 + 2 ) = cos 𝑢 cos 2 − sin 𝑢 sin 2 = − sin 𝑢,
𝜋
𝑐𝑜𝑠 2 (𝑢 + 2) 𝑠𝑖𝑛2 𝑢
lim = lim =1
𝑢→0 𝑢2 𝑢→0 𝑢 2
(Sie, Evan Setiawan / Kelas 29&43)

6. Dengan menggunakan Teorema Pengapitan, dapatkan limit-limit berikut :


sin 𝑥
a. lim 𝑥
𝑥→+∞
Jawab :
Nilai sin 𝑥 berosilasi pada selang [−1,1]
Sehingga −1 ≤ sin 𝑥 ≤ 1
1
Dengan mengalikan pertidaksamaan dengan 𝑥 diperoleh :
1 sin 𝑥 1
− ≤ ≤
𝑥 𝑥 𝑥
1 1
Karena lim − 𝑥 = lim = 0, maka berdasarkan Teorema Pengapitan :
𝑥→+∞ 𝑥→+∞ 𝑥
sin 𝑥
lim =0
𝑥→+∞ 𝑥
cos 𝑥
b. lim
𝑥→+∞ 𝑥
Jawab :
Nilai cos 𝑥 berosilasi pada selang [−1,1]
Sehingga −1 ≤ cos 𝑥 ≤ 1
1
Dengan mengalikan pertidaksamaan dengan 𝑥 diperoleh :
1 cos 𝑥 1
− ≤ ≤
𝑥 𝑥 𝑥
1 1
Karena lim − 𝑥 = lim 𝑥 = 0, maka berdasarkan Teorema Pengapitan :
𝑥→+∞ 𝑥→+∞
cos 𝑥
lim =0
𝑥→+∞ 𝑥
(Baity Jannaty / Kelas 3&36)

7. Misal ⌊𝑥⌋ menandakan bilangan bulat terbesar yang lebih dari atau sama dengan
x. Sebagai contoh, ⌊𝜋⌋ = 3, ⌊0,5⌋ = 0, 𝑑𝑎𝑛 ⌊−1,5⌋ = −2. Tentukanlah nilai limit
berikut:
a. lim ⌊sin 𝑥⌋
𝑥→∞
cos 𝑥
b. lim ⌊ ⌋
𝑥→∞ 2
1 cos 𝑥
c. lim ⌊ + ⌋
𝑥→∞ 2 3

Jawab:
a. f(x) = sin x berosilasi tak hingga kali di antara nilai -1 sampai dengan 1.
Demikian pula, 𝑓(𝑥) = ⌊sin 𝑥⌋ berosilasi di antara nilai f(x) = -1, f(x) = 0,
dan f(x) = 1. Jadi lim ⌊sin 𝑥⌋ tidak ada.
𝑥→∞
cos 𝑥
b. 𝑓(𝑥) = 2
berosilasi tak hingga kali di antara nilai -½ sampai dengan ½.
cos 𝑥
Demikian pula 𝑓(𝑥) = ⌊ ⌋ berosilasi di antara nilai f(x) = -1, dan f(x) =
2
cos 𝑥
0. Jadi lim ⌊ ⌋ tidak ada.
𝑥→∞ 2
c. Untuk setiap x∈ℝ, berlaku
−1 ≤ cos 𝑥 ≤ 1
1 cos 𝑥 1
− ≤ ≤
3 3 3
1 1 cos 𝑥 5
≤ + ≤
6 2 3 6
1 cos 𝑥
d. Sehingga 𝑓(𝑥) = ⌊2 + ⌋ = 0 untuk setiap nilai x∈ℝ. Karena f fungsi
3
1 cos 𝑥
konstan lim ⌊2 + ⌋ = 0.
𝑥→∞ 3
(Sie, Evan Setiawan / Kelas 29&43)

Anda mungkin juga menyukai