Sel saraf telah mengembangkan kegunaan khusus untuk potensial membran. Secara spesifik,
sel saraf mampu mengalami perubahan yang cepat untuk sementara waktu pada potensial
membrannya. Fluktuasi potensial ini yang berfungsi sebagai sinyal listrik, memiliki dua bentuk
dasar : (1) potensial berjenjang, yang berfungsi sebagai sinyal jarak dekat, dan (2) potensial aksi,
yang menjadi sinyal untuk jarak jauh.
Saraf dianggap sebagai jaringan yang dapat tereksitasi karena mampu menghasilkan sinyal
listrik apabila dirangsang.
Akson
Akson terminal
Sel lain
Terdapat 2 jenis sinaps, yaitu sinaps kimia dan listrik. Hampir semua sinaps yang dipakai
untuk menjalarkan sinyal pada sistem saraf puat manusia asalah sinaps kimia. Beberapa contoh
sinaps kimia adalah asetilkolin, norepinefrin, epinefrin, histamin, serotonin, glutamat, dll. Sinaps
KimiaSinaps neuron-ke-neuron melibatkan suatu pertautan antara sebuah terminal akson di satu
neuron dan dendrit atau badan sel di neuron lain. Sinaps hanya beroperasi dalam satu arah, yaitu
neuron prasinaps mempengaruhi neuron pascasinaps, tetapi neuron pascasinaps tidak mempengaruhi
neuron prasinaps. Potensial aksi telah merambat di terminal aksonmencetuskan pembukaan saluran
ca++ gerbang voltase di kepala sinapskonsentrasi ca++ lebih tinggimengalir ke kepala
sinapsmenginduksi pelepasan neurotransmiter dari vesikel sinapsneurotransmiter berdifusi
melintasi celah sinapsberikatan dengan reseptor protein spesifik di membran
subsinapsMencetuskan pembukaan saluran ion spesifik di membran subsinapsperubahan
permeabilitas neuron pascasinaps.
Sinaps listrik ditandai adanya kanal cairan terbuka langsung yang menjalarkan aliran listrik
dari satu sel ke sel berikutnya. Kebanyakan saluran ini terdiri atas struktur tubular protein kecil yang
disebut gap junctions yang memudahkan pergerakan ion-ion secara bebas dari bagian dalam suatu sel
ke bagian dalam sel berikutnya.
Kecepatan potensial aksi berjalan di sepanjang akson bergantung 2 faktor : (1) apakah
seratnya bermielin dan (2) garis tengah serat. Metode penjalaran yang lebih cepat berlangsung pada
serat-serat yang bermielin. Pada serat bermielin, impuls “meloncat” dari satu nodus ke nodus
berikutnya melewati bagian-bagian bermielin pada akson. Proses ini disebut hantaran saltatorik.
Serat-serat bermielin menghantarkan impuls sekitar 50x lebih cepat daripada hantaran aliran arus
lokal. Serat bermielin membawa informasi yang urgen, sedangkan serat yang tak bermielin
membawa informasi yang kurang urgen. Garis tengah serat saraf juga berpengaruh dalam kecepatan
penjalaran potensial aksi. Semakin besar garis tengah serat saraf, semakin cepat kemampuan saraf
tersebut menghantarkan potensial aksi.
METABOLISME OTAK
Dalam keadaan istirahat namun sadar, metabolisme otak kira-kira mencapai 15% dari seluruh
metabolisme dalam tubuh, walaupun massa otak hanya 2% dari massa tubuh total. Dalam keadaan
istirahat, metabolisme otak per unit massa jaringan kira-kita 7,5 kali metabolisme rata-rata jaringan
selain sistem saraf. Sebagian besar kelebihan metabolisme otak terjadi di neuron, bukan jaringan
penyangga glia.
Otak tidak mampu melangsungkan proses anaerob seperti jaringan lain bila dalam keadaan
kurang oksigen. Alasannya adalah tingginya kecepatan metabolisme neuron sehingga sebagian besar
aktivitas neuron bergantung pada pengiriman oksigen detik demi detik dari darah.
Otak sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energi. Sebagian besar glukosa berasal
dari darah kapiler menit demi menit dan detik demi detik, dengan jumlah total hanya sekitar 2 menit
suplai glukosa yang normalnya disimpan sebagai glikogen dalam neuron setiap saat. Ciri khas
pengiriman glukosa ke neuron adalah transpornya ke dalam neuron melalui membran sel tidak
tergantung insulin.
1. Pentingnya Pengaturan Aliran Darah Otak oleh Karbon Dioksida dan Ion Hidrogen
Peningkatan konsentrasi ion hidrogen sangat menurunkan aktivitas neuron. Oleh karena itu,
ada manfaatnya bahwa peningkatan konsentrasi ion hidrogen juga menimbulkan peningkatan aliran
darah, yang kemudian membawa ion hidrogen, karbon dioksida, dan substansi asam lainnya menjauh
dari jaringan otak. Hilangnya karbon dioksida akan menyingkirkan asam karbonatn dari jaringan, hal
ini bersama dengan penyingkiran asam-asam lain, akan menurunkan konsentrasi ion hidrogen
kembali menjadi normal. Jadi, mekanisme ini dapat membantu mempertahankan konsentrasi ion
hidrogen agar tetap konstan dalam cairan serebral, dan dengan demikian membantu menjaga aktivitas
neuron pada tingkat yang konstan dan normal.
Jumlah kapiler darah dalam otak adalah yang terbanyak, di tempat yang paling banyak membutuhkan
metabolisme. Kecepatan metabolisme di substansia grisea otak, tempat badan sel saraf berada, secara
keseluruhan kira-kira empat kali lebih besar dari kecepatan metabolisme substansia alba. Ciri khas
struktur kapiler otak yang penting adalah sifatnya yang kurang “bocor” daripada kapiler darah di
hampir setiap jaringan lain dalam tubuh. Alasan untuk hal ini adalah bahwa kapiler disanggpa pada
semua sisi oleh “kaki glia”, yang merupakan tonjolan kecil dari sel glia di sekeliling kapiler yang
berbatasan dengan semua permukaan kapiler dan membentuk perlindungan fisik untuk mencegah
peregangan yang berlebihan pada kapiler ketika tekanan daraj kapiler meninggi.