Anda di halaman 1dari 5

IMUNISASI TT (TETANUS TOXOID) PADA IBU HAMIL ( BUMIL)

APRIL 20, 2005 92 KOMENTAR

Posted By: Deswita


1. Pengertian
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan
terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005).
Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan
(Setiawan, 2006).
Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I s/d trismester III (Dinkes Jateng, 2005)
1. Manfaat imunisasi TT ibu hamil
a. Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus
neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang
disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang
sistim saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001).
b. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000)
Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara
nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum (Depkes, 2004)
1. Jumlah dan dosis pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan dosis 0,5
cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000).
1. Umur kehamilan mendapat imunisasi TT
Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT
lengkap (BKKBN, 2005). TT1 dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan
pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000)
1. Jarak pemberian imunisasi TT1 dan TT2
Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu (Saifuddin dkk, 2001;
Depkes RI, 2000).
1. Efek samping imunisasi TT
Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat
suntikan (Depkes RI, 2000). TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil.
Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk, 2001).
Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak perlukan
tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).
1. Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT
a. Puskesmas
b. Puskesmas pembantu
c. Rumah sakit
d. Rumah bersalin
e. Polindes
f. Posyandu
g. Rumah sakit swasta
h. Dokter praktik, dan
i. Bidan praktik (Depkes RI, 2004).
Tempat-tempat pelayanan milik pemerintah imunisasi diberikan dengan gratis.
Pustaka:
BKKBN., 2005. Kartu Informasi KHIBA (Kelangsungan Hidup Ibu Bayi, dan Anak Balita).
Chin, James., Kandun, I Nyoman., 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Available
at www.ppmplp.depkes.go.id
Depkes RI., 2005. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1059/MENKES/SK/IX/2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa masa kehamilan adalah masa yang membahagiakan bagi pasangan suami istri,
apalagi bagi pasangan muda atau baru saja menikah saat saat kehamilan adalah saat yang sangat
ditunggu tunggu pastinya. saat seperti ini adalah saatnya sang ibu juga berganti penampilan.
Ibu hamil juga harus menjaga kesehatannya dan ibu hamil mempunyai kebutuhan pada saat
hamil.
Imunisasi adalah pemberian vaksin pada tubuh seseorang untuk memberikan
perlindungan kepada kekebalan tubuh. Sangat penting untuk mencoba menghindari pajanan
infeksi yang dapat berbahaya bagi ibu dan janin selama kehamilan. Vaksinasi juga penting
dilakukan bagi pasangan yang merencanakan kehamilan. Imunisasi yang rutin dilakukan
selama kehamilan sebaiknya ditunda sampai triwulan kedua atau ketiga karena kemungkinan
teratogen (membuat cacat) bagi janin.
Waktu terbaik untuk membicarakan tentang imunisasi adalah ketika sedang
merencanakan kehamilan. Apabila ketika sedang hamil seorang wanita terkena penyakit
tertentu maka tergantung dari situasinya, apakah akan diberikan vaksinasi dipertimbangkan
dari untung dan ruginya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud imunisasi TT ?
2. Apa manfaat imunisasi TT untuk wanita hamil ?
3. Apa saja jenis imunisasi yang dibutuhkan wanita hamil ?
4. Apa efek samping pemberian imunisasi TT pada wanita hamil ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian imunisasi TT
2. Untuk mengetahui manfaat pemberian imunisasi untuk wanita hamil
3. Untuk mengetahui jenis imunisasi yang dibutuhkan wanita hamil
4. Untuk mengetahui efek samping pemberian imunisasi TT pada wanita hamil
D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan gambaran tentang imunisasi TT pada ibu hamil
2. Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman tentang
imunusasi TT pada ibu hamil.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN IMUNISASI TT
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai
upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Bidanlia, 2010).Vaksin jerap TT (Tetanus
Toksoid) adalah vaksin yang mengandung toksoid tetanus yang telah dimurnikan dan
terabsorpsi kedalam 3 mg/ml aluminium fosfot. Thimersol 0,1 mg/ml digunakan sebagai
pengawet. Satu dosis 0,5 ml vaksin mengandung potensi sedikitnya 40 IU dipergunakan untuk
mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir dengan mengimunisasi WUS atau ibu hamil, juga
untuk pencegahan tetanus pada ibu bayi (Depkes RI, 2006).
B. MANFAAT IMUNISASI TT
1. Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus
neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang
disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang
sistim saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001).
2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000)Kedua manfaat
tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu
eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum (Depkes, 2004).
C. JUMLAH dan DOSIS PEMBERIAN IMUNISASI
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan dosis
0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000).
1. Kemasan
a) 1 bok vaksin terdiri dari 10 vial.
b) 1 vial berisi 10 dosis.
c) Vaksin TT berbentuk cairan.
2. Jarak pemberian imunisasi TT1 dan TT2
Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu (Saifuddin
dkk, 2001; Depkes RI, 2000).
3. Jadwal pemberian
a) TT 1, diberikan dengan dosis 0,5 cc.
b) TT 2, jarak pemberian 4 minggu setelah TT 1, dapat memberikan perlindungan selama 3 tahun, dosis
pemberian 0,5 cc.
c) TT 3, jarak pemberian 6 bulan setelah TT 2, masa perlindungan 5 tahun, dosis pemberian 0,5 cc.
d) TT 4, jarak pemberian 1 tahun setelah TT 3, masa perlindungan 10 tahun, dosis pemberian 0,5 cc.
e) TT 5, jarak pemberian 1 tahun setelah TT 4, masa perlindungan 25 tahun, dosis pemberian 0,5 cc.
D. IMUNISASI yang DIBUTUHKAN WANITA HAMIL
1. Tetanus (Tetanus Toksoid) : vaksin ini dianjurkan pada wanita hamil untuk mencegah
tetanus neonatorum (tetanus pada bayi) dan sebaiknya diberikan pada wanita yang tidak
melengkapi 3 kali imunisasi dasar atau 10 tahun boster
2. Hepatitis B : untuk wanita dengan risiko tinggi Hepatitis B (memiliki > 1 pasangan seksual
dalam 6 bulan terakhir, memiliki riwayat Penyakit Menular Seksual, penggunaan narkoba
suntik)
3. Influenza (Inaktif) : vaksin ini dapat mencegah penyakit serius pada ibu hamil namun
sebaiknya diberikan setelah minggu ke-14.
4. Jenis imunisasi yang dipertimbangkan diberikan pada wanita hamil dengan pajanan infeksi
spesifik:
a) Pneumokokus : diberikan pada triwulan kedua atau ketiga pada wanita dengan risiko tinggi
infeksi pneumokokus atau dengan penyakit kronik (wanita dengan gangguan jantung, paru,
atau penyakit hati; penurunan kekebalan tubuh; diabetes)
b) Rabies : direkomendasikan bagi mereka yang terpajan dengan rabies
c) Hepatitis A : belum banyak penelitian mengenai keamanan imunisasi ini selama
kehamilan, namun risikonya rendah (karena vaksin berasal dari virus inaktif)
d) Vaksin Polio Oral & Vaksin Polio Inaktif.
5. Jenis imunisasi yang tidak direkomendasikan pada wanita hamil :
a) MMR (Mumps, Measles, Rubella) : merupakan kontraindikasi bagi kehamilan karena
kemungkinan risiko kelainan bawaan pada janin. Wanita sebaiknya menunggu selama 3
bulan sebelum hamil setelah menerima vaksin virus hidup ini
b) Varisela : tidak dianjurkan selama kehamilan karena kemungkinan infeksi varisela pada
janin (vaksin merupakan virus hidup). Diberikan minimal 1 bulan sebelum kehamilan
c) HPV (Human Papiloma Virus) : memiliki kaitan efek samping terhadap janin dan ibu hamil.
Data vaksinasi pada wanita hamil terbatas.
Cara Pemberian:
a) Vaksin dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan. Tujuannya agar suspensi menjadi
homogen.
b) Penyuntikkan vaksin TT untuk mencegah tetanus neonatal terdiri dari 2 dosis primer yang
disuntikkan secara intramuskular atau subkutan dalam, dengan dosis pemberian 0,5 ml
dengan interval 4 minggu. Dilanjutkan dengan dosis ketiga setelah 6 bulan berikutnya. Untuk
mempertahankan terhadap tetanus pada wanita usia subur, maka dianjurkan diberikan 5 dosis.
Dosis ke empat dan ke lima diberikan dengan interval minimal 1 tahun setelah pemberian
dosis ke tiga dan ke empat.
c) Imunisasi TT dapat diberikan secara aman selama masa kehamilan bahkan pada trimester
pertama.
d) Di unit pelayanan statis: vaksin TT yang telah dibuka hanya boleh digunakan selama 4
minggu, dengan ketentuan: vaksin belum kadaluawarsa, vaksin disimpan dalam suhu 2 dan 8
derajat Celcius, tidak pernah terendam air, terjaga sterilitasnya, tidak beku, VVM masih
dalam kondisi A atau B.
e) Di posyandu: vaksin yang sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi.
E. EFEK SAMPING IMUNISASI
Efek samping bervariasi baik reaksinya maupun waktu terjadinya efek samping.
1. Hepatitis A : nyeri dan kemerahan di tempat suntikan, sakit kepala, kelelahan, reaksi alergi.
2. Hepatitis B : nyeri di tempat suntikan, demam.
3. Influenza : kemerahan dan bengkak pada tempat suntikan yang dapat berlangsung hingga 2
hari, demam.
4. Tetanus-difteri : demam, nyeri dan bengkak di tempat suntikan.
5. MMR : rash, pembengkakan kelenjar getah bening leher, nyeri dan kaku pada sendi 1 atau 2
minggu setelah vaksinasi.
6. Varisela : demam, nyeri dan kemerahan di tempat suntikan, rash sampai 3minggu setelah
imunisasi.
7. Pneumokokus : demam, nyeri di tempat suntikan.
8. Vaksin Polio Oral : tidak ada.
9. Vaksin Polio Inaktif : kemerahan, rasa tidak nyaman di tempat suntikan.
Yang harus diperhatikan:
a. Semua vaksin yang mengandung bakteri / virus hidup tidak dianjurkan bagi wanita hamil,
kehamilan sebaiknya dicegah untuk 28 hari setelah penyuntikan vaksin hidup (varisela,
MMR, BCG) namun vaksinasi virus hidup < 28 hari sebelum kehamilan bukan alasan untuk
mengakhiri kehamilan
b. Vaksin virus / bakteri mati dapat diberikan pada wanita hamil namun waktu ideal untuk
pemberian tergantung dari waktu konsepsi.
c. Kehamilan tidak mengganggu efisiensi dari vaksin.
BAB III
PENUTUP

Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya
proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental
dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar
kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu
selama hamil diantaranya meliputi istirahat/tidur dimana pada ibu hamil dianjurkan untuk
merencanakan periode istirahat terutama saat hamil tua.
Kemudian imunisasi yaitu yang merupakan pemberian kekebalan tubuh terhadap
suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap
penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang, imunisasi pada ibu hamil
yaitu Tetanus Toksoid.
Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang masuk
melalui luka terbuka dan menghasilkan racun yang kemudian menyerang sistem saraf pusat.
Bakteri ini secara umum terdapat ditanah, jadi ia bisa ditemukan pada debu, pupuk, kotoran
hewan, dan sampah. Tetanus ini menyerang siapa saja, anak – anak juga orang dewasa. Bahkan
bayi baru lahir sekalipun, yang bisa berakibat fatal. Penyakit yang menyerang bayi itu biasa
disebut Tetanus neonatorum.

B. SARAN
Setelah membaca dan memahami materi tentang Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) pada
Ibu Hamil yanng ada pada makalah ini diharapakan Kita sebagai tim tenaga kesehatan mampu
melakukan asuhan kepearawatan prosedur asuhan keperawatan yang sesuai dan menggunakan
alat-alat yang steril untuk menghindari terjadinya infeksi tetanus pada bayi yang baru
dilahirkan.
Sedangkan bagi Ibu Hamil dan keluarga diharapkan memilki kesadaran untuk
berpatisipasi aktif dalam kegiatan Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) karena Imunisasi ini juga
penting bagi mereka untuk mencegah kemungkinan terjadinya infeksi tetanus pada bayi yang
akan dilahirkan.

DAFTAR PUSTAKA
Kusmiyati. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya (hlm: 187)
BKKBN., 2005. Kartu Informasi KHIBA (Kelangsungan Hidup Ibu Bayi, dan Anak Balita).
Depkes RI., 2005. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1059/MENKES/SK/IX/2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi
http://bidanlia.blogspot.com/2010/06/imunisasi-tt-tetanus-toxoid-pada-ibu.htmldiunduh
tgl 31 Mei.2012, 20.40 PM

Anda mungkin juga menyukai