Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

EKG NORMAL

Disusun Oleh :
S1 Transfer 1C
Kelompok 1

1. Anton Cahyono
2. Ari Purwaningsih
3. Beta Bunga Ayuning Juwita
4. Irma Budi Lestari
5. Melda Mayangrani
6. Muchtar Eko Putra
7. Widya Sri Astuti. Z

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATA
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH JAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan judul
“EKG Normal”.

Sehingga pada kesempatan ini, kami selaku kelompok 1 ingin mengucapkan


banyak terimakasih kepada Ibu Dosen yang telah membimbing, serta teman-teman
sekelompok yang telah bekerja sama sehingga dapat terselesaikannya makalah kami ini.
Dan semua pihak terkait yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun
tidak langsung.

Karena keterbatasan kami sebagai manusia, kami menyadari sepenuhnya bahwa


makalah ini masih jauh dari sempurna serta tidak luput dari kekurangan, baik dari materi,
tulisan, maupun dari teknik penulisan. Oleh karenanya, kami membuka diri terhadap kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca, demi kesempurnaan makalah kami ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Jakarta, November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Daftar Isi ................................................................................................................ ii

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...........................................................................................1


B. Tujuan ........................................................................................................3

Bab II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian ................................................................................................ 4
B. Sistem 12 Lead (Sadapan) EKG ............................................................. 5
C. Interpretasi EKG ..................................................................................... 7
D. Mengenal Zona Transisi ......................................................................... 9
E. Menilai Aksis Jantung ............................................................................. 10

Bab III PENUTUP

III.1 Kesimpulan ..........................................................................................11

III.2 Saran .....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
EKG merupakan alat yang mendeteksi perubahan-perubahan potensial listrik pada

jantung manusia. Kegunaan EKG adalah untuk mengetahui kelainan-kelainan

irama jantung (aritmia), kelainan miokardium (infark, hipertrophy atrial dan

ventrikel), pengaruh atau efek obat-obat jantung, gangguan elektrolit, dan

gangguan peradangan pada lapisan pelindung jantung (perikarditis). Prinsip kerja

dari EKG adalah merekam sinyal listik yang terkait dengan aktivitas jantung dan

menghasilkan grafik rekaman tegangan listrik terhadap waktu. EKG yang normal

menunjukan pembelokan atau defleksi yang dihasilkan dari aktivitas atrial

sebagai perubahan kecenderungan tegangan atau voltage dan polaritas (positif dan

negatif) terhadap waktu (Aston, 1991).

Najeb dkk (2005) membuat rancangan sistem akuisisi data 12 kanal untuk EKG

12 lead. Proses perekaman dari setiap lead dipilih dengan menggunakan

multiplekser MPC506. Alat ini menampilkan semua rekaman dari 12 lead standar

tetapi tidak dilengkapi dengan sistem cerdas. Raka (2009) membuat realisasi EKG

berbasis komputer untuk akuisisi data isyarat elektris jantung 6 lead, akan tetapi

pada penelitian tersebut masih kurang lengkap karena masih munggunakan

akuisisi data hanya dengan 6 lead. Agung (2005) merancang akuisisi data isyarat

EKG 12 lead menggunakan interface paralel PPI 8225 sebagai kendali proses

komunikasi paralel. Surtono (2011) membuat akuisisi data sinyal EKG melalui

sound card yang dilakukan dengan teknik modulasi amplitude akan tetapi sound

card komputer hanya mampu mencuplik sinyal analog pada rentang frekuensi

sinyal audio diatas 20 Hz, karena energi sinyal EKG cukup dominan dibawah 30

Hz.
Pada penelitian ini telah dibuat sebuah sistem instrumentasi akuisisi data EKG 12 lead

berbasis komputer. Namun masukan signal EKG 12 lead bukan berasal dari tubuh

manusia, melainkan berasal dari sinyal generator (pembangkit signal). Alat yang telah

direalisasikan adalah dengan menggunakan mikrokontroler ATmega16 sebagai

pengontrol utama, pembangkit sinyal 5 volt sebagai masukan dengan dua masukan

dan satu keluaran yang dikemas dalam satu rangkaian terpadu, rangkaian pemilih 12

lead dengan menggunakan multiplexer 4052. Jaringan wilson bertujuan untuk

mengurangi jumlah resistor yang berlebihan pada rangkaian. rangkaian pengubah

sinyal sandapan yang disebut dengan rangkaian pemilih lead.

B. Tujuan
Makalah ini di buat penulis dengan tujuan agar mahasiswa, tenaga kesehatan atau
tenaga medis dapat memahami tentang EKG normal
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN
EKG normal
Elektrokardiogram adalah rekaman potensial listrik yang timbul sebagai aktivitas oto
jantung , yang dapat direkam adalah potensial – potensial listrik yang timbul pada
waktu otot-otot jantung berkontraksi.
Rekaman EKG biasanya dibuat pada kertas yang berjalan dengan kecepatan standar
25mm/ detik dan defleksi 10mm sesuai potensial 1mV. Gambaran EKG normal terdiri
dari :

1. Gelombang P
Gelombang ini berukuran kecil dan merupakan hasil dari depolarisasi dari atrium
kanan dan kiri . nilai normal interval P adalah kurang dari 0,12 detik
2. Segmen PR
Segmen ini merupakan garis iso-elektrik yang menghubungkan gelombang P pada
QRS. Lama interval PR : 0,12 – 0,20 detikGelombang kompleks QRS
3. Merupakan hasil depolarisasi dari ventrikel kanan dan kiri .lama interval QRS
adalah 0,07 -0,10 detik.
4. Segmen ST
Segmen ini merupakan garis iso-elektrik yang menghubungkan gelombang QRS
pada T
5. Gelombang T
Merupakan potensial repolarisasi dari ventrikel kanan dan kiri
6. Gelombang U
Gelombang ini berukuran kecil dan sering tidak ada , asal dari gelombang ini
merupakan hasil repolarisasi dari atria yang sering tidak dikenali karena ukurannya
kecil dan terbenam pada gelombang QRS
Untuk menilai EKG digunakan 2 jenis sadapan , yaitu sadapan ektermitas dan
sadapan precordial
A. Sadapan Prekordial
B. Sadapan Ektermitas

B. Sistem 12 lead (sadapan) EKG


Jantung adalah organ tiga dimensi, sudah seharusnya aktivitas elektriknya pun harus
dimengerti dalam tiga dimensi pula. Setiap sadapan elektroda memandang jantung
dengan sudut tertentu dengan sensitivitas lebih tinggi dari sudut/bagian yang lain.
Sadapan atau lebih dikenal dengan lead, adalah cara penempatan pasangan elektroda
berkutub positif dan negatif pada tubuh pasien guna membaca sinyal-sinyal elektrik
jantung. Semakin banyak sadapan, semakin banyak pula informasi yang dapat
diperoleh Pada rekaman EKG modern, terdapat 12 sadapan elektroda yang terbagi
menjadi enam buah sadapan pada bidang vertikal serta enam lainnya pada bidang
horizontal.
1. Bidang Vertikal/Frontal :
a. Tiga buah bipolar standard leads atau sadapan Einthoven, yaitu Lead I, II, dan
III. Sadapan ini merekam perbedaan potensial dari dua elektroda yang
digambarkan sebagai sebuah segitiga sama sisi, segitiga Einthoven.
b. Tiga buah unipolar limb leads atau sadapan Wilson yang sering disebut juga
sadapan unipolar ekstrimitas, yaitu Lead aVR, aVL, dan aVF. Sadapan ini
merekam besar potensial listrik pada satu ekstrimitas, elektroda eksplorasi
diletakkan pada ekstrimitas yang akan diukur.
2. Bidang Horizontal :
Enam buah unipolar chest leads atau sering disebut juga sadapan unipolar
prekordial, yaitu lead V1, V2, V3, V4, V5, dan V6.

Gambar : Sadapan ekstermitas

Gambar : Contoh bentuk sinyal yang didapat dari 12 leads


(sadapan) EKG normal

Kertas EKG
Terdapat 2 macam kotak dalam EKG yaitu kotak kecil dan kotak besar . Kotak kecil
dengan ukuran 1 mm x 1 mm atau 0,04 detik x 0,04 detik. Yang kedua yaitu kotak
sedang/besar dengan ukuran 5 mm x 5 mm atau 0,20 detik
C. Interpretasi EKG
Kertas EKG
Terdapat 2 macam kotak dalam EKG yaitu kotak kecil dan kotak besar . Kotak kecil
dengan ukuran 1 mm x 1 mm atau 0,04 detik x 0,04 detik. Yang kedua yaitu kotak
sedang/besar dengan ukuran 5 mm x 5 mm atau 0,20 detik

1. Menghitung Frekuensi
Perkiraan Heart Rate (HR):
HR = 1500/interval R-R ( untuk kotak kecil )
HR= 300/Interval R-R ( untuk kotak besar )

2. Menilai Ritme
Untuk mengetahui apakan iramanya sudah teratur atau tidak teratur yaitu
dengan melihat interval R-R dan P-P.
Dikatakan regular jika intervalnya konsisten (jarak R-R sama dari satu siklus ke
siklus lainnya

Gambar : irama yang regular


3. Mengenali jenis irama sinus
Ada 5 jenis irama listrik jantung :
a. Irama sinus
Adalah irama denyut jantung yang pemacunya dominan oleh SA node .ciri
utamanya adalah gelombang P diikuti QRS

Gambar : sinus ritme

b. Irama Atrial
Adalah irama denyut jantung yang pemacu dominanya adalah sumber
implus atrium.
Cirinya gelombang P berbeda dengan irama sinus . contoh pada atrial
Fluter.

Gambar : irama atrial pada atrial Fluter (jumlah gel.P banyak)

c. Irama Junctional
Irama denyut jantung yang pemacunya dominan pada nodus AV. Cirinya
gelombang P hilang /inverse/ mundur.

Gambar : irama junctional


d. Irama Ventrikuler
Irama jantung yang pemacunya dominan dari sumber implus ventrikel

Gambar : ventrikuler ritme

D. Mengenal Zona Transisi


Zona transisi menunjukan posisi septum interventrikuler Zona transisi berada pada V3-
V4 . normalnya gelombang QRS mengalami progresifitas dari lead V1-V6, gelombang
R bertambah tinggi dan gelombang S bertambah pendek .
Zona transisi adalah area dimana panjang gelombang positip® dan negative (S) tampak
relative sama.
E. Menilai Aksis Jantung

Jika lead 1 Dan lead aVF Maka arah aksis


+ - Deviasi kiri
+ + Normal
- + Deviasi kanan
- - Deviasi kanan ekstrim

Gambar13. aksis jantung


BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
EKG merupakan alat yang mendeteksi perubahan-perubahan potensial listrik pada
jantung manusia. EKG terdiri atas gelombang P, gelombang kompleks QRS, dan
gelombang T. Dalam perekaman EKG terdiri atas 12 lead yaitu Tiga buah bipolar
standard leads atau sadapan Einthoven, yaitu Lead I, II, dan III, Tiga buah unipolar limb
leads atau sadapan Wilson yang sering disebut juga sadapan unipolar ekstrimitas, yaitu
Lead aVR, aVL, dan aVF, Enam buah unipolar chest leads atau sering disebut juga
sadapan unipolar prekordial, yaitu lead V1, V2, V3, V4, V5, dan V6.

B. Saran
Dari pemaparan diatas, penulis memberikan saran agar dalam ilmu kesehatan terutama
petugas kesehatan dokter maupun perawat dapat memahami tentang cara membaca
EKG normal supaya tidak terjadi kesalahan dalam menginterpretasi hasil
Elektrokardiogram.
DAFTAR PUSTAKA

Agung,IGAP.2005. Realisasi Elektro Kardiograf Berbasis Personal Untuk Akuisisi


Data Isyarat Elektris Jantung Jurnal Teknologi Elektro Vol.4 No.1

Jatmiko,dkk.2013. Teknis Biomedis Teori Aplikasi. Penyakit Jantung dan


Penangananya. Depok : FIK UI.

Lemone,Priscilla.dkk. 2014.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta ; EGC

Raka.2009. Realisasi Elektrokardiografi Berbasis Komputer Personal Untuk Akuisisi


Isyarat Elektris Jantung Jurnal Teknologi Elektro Vol.4 No.1 Januari-Juni,
Hal.14-19

Surtono,Arif.2011. Perkembangan Sinyal Elektrokardiografi melalui Pport Sound


Card Computer dan Pemrosesanya menggunakan Transformasi Wavelet,
Laporan Penelitian DIPA Univ. Lampung : Bandar Lampung

Anda mungkin juga menyukai