Kardiovaskuler Kelompok 1 Lengkap
Kardiovaskuler Kelompok 1 Lengkap
Kelompok 1
1. Anton Cahyono
2. Ari Purwaningsih
3. Beta Bunga Ayuning Juwita
4. Irma Budi Lestari
5. Melda Mayangrani
6. Muchtar Eko Putra
7. Widya Sri Astuti. Z
KATA PENGANTAR
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan
vaskuler. Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti
pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah
yang terdiri dari jantung komponen darah dan pembuluh darah.
Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung,
yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan
berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah
mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan
tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian
kembali ke jantung melalui venula dan vena
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal
sirkulasi darah digunakan sebagai sistem transport oksigen,
karbon dioksida, makanan, dan hormon serta obat-obatan ke
seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap
sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan volume cairan
tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu
memahami anatomi fisiologi yang ada pada jantung tersebut
sehingga kita mampu memahami berbagai problematika berkaitan
dengan sistem kardivaskuler tanpa ada kesalahan yang membuat
kita melakukan neglicent( kelalaian). Oleh karena itu, sangat
penting sekali memahami anantomi fisiologi kardiovaskuler
yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta
oksigenasi dalam tubuh dalam proses kehidupan.
B. Tujuan
Makalah ini di buat penulis dengan tujuan agar mahasiswa, tenaga
kesehatan atau tenaga medis dapat memahami berkaitan dengan
anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
C. Manfaat
Makalah ini di buat oleh penulis agar meminimalisir kesalahan dalam
tindakan praktik keperawatan yang di sebabkan oleh ketidakpahaman
dalam anatomi fisiologi dalam sistem kardiovaskuler sehingga
berpengaruh besar terhadap kehidupan klien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri
dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi
memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh
jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh.
Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi
agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah
satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas
jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut,
lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan
otak yang berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi
itu sendiri.
Gambar : Jantung pusat kardiovaskuler Gambar : Sistem
kardiovaskuler
1. Anatomi Jantung
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida
terbalik dengan apeks (superior-posterior:C-II) berada di bawah
dan basis ( anterior-inferior ICS –V) berada di atas. Pada basis
jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan
bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem
kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks)
sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada
mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat
memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat pada
orang dewasa sekitar 250-350 gram. Hubungan jantung dengan
alat sekitarnya yaitu:
Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago
kostalis setinggi kosta III-I.
Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan
aorta pulmonalis, brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta
desendes, vena azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.
Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.
(1) Luar/pericardium
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong
pembungkus jantung yang terletak di mediastinum minus dan
di belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri
dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan
viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender
sebagai pelican untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak
mengganggu jantung.
f) Ruang-ruang jantung
(1) Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar,
bagian dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
(a) Muara atrium kanan terdiri dari:
Vena cava superior
Vena cava inferior
Sinus koronarius
Osteum atrioventrikuler dekstra
(b) Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis
2. Fisiologi Jantung
Fungsi umum otot jantung yaitu:
a. Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa
adanya rangsangan dari luar.
b. Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai
ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan
berkontraksi maksimal.
c. Tidak dapat berkontraksi tetanik.
d. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.
5) Curah jantung
Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan
kanan sama besarnya. Jumlah darah yang dipompakan ventrikel
selama satu menit disebut curah jantung (cardiac output).
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung:
(a) Beban awal
(b) Kontraktilitas
(c) Beban akhir
(d) Frekuensi jantung
a) Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang
membawa darah keseluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah
terbesar yang keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri
terdiri dari 3 lapisan yaitu:
1) Tunika Intima
2) Tunika Media
3) Tunika Eksterna
b) Aorta
Merupakan pembuluh darah arteri terbesar keluar dari jantung
bagian ventrikel sinistra melalui aorta asendes membelok
kebelakang melalui radiks pulmonalis sinistra, turun sepanjang
kolumna vertebralis menembus diafragma, turun ke abdomen.
Jalan arteri ini terdiri dari 3 bagian :
1) Aorta Asenden , memiliki cabang : Aorta torakalis, dan aorta
abdominalis.
2) Arkus Aorta
3) Aorta desendes
d) Arteri vertebralis
Cabang bagian pertama subklavia berjalan naik melalui foramen
prosesus transversi masuk ke cranium melalui foramen mahnum
berjalan ke atas lalu kedepan medial medulla oblongata sampai di
tepi bawah pons arteri ini bergabung dan membentuk A. basilaris
cabang-cabang cranial A. vertebralis.
1) Arteri basilaris
Dibentuk oleh penggabungan dua A. vertebralis berjalan naik
dalam alur. Pada permukaan anterior pons bercabang dua:
(a) Arteri serebralis posterior
(b) A. sirkumateriosus
2) Arteri subklavia
Terdiri dari dekstra yaitu cabang dari arteri anonima dan
sinitra cabang dari arkus aorta. Terdiri dari:
(a) A. aksilaris
(b) A. brakhialis
(c) A.ulnaris
(d) A.radialis
(e) A. arkus Palmaris superfisialis
(f) A. arkus Palmaris profundus
(g) A. digitalis
3) Aorta torakalis
(a) Rongga toraks terdiri dari:
(1) A.intercostalis
(2) A.perikardialis
(3) A.bronkialis
(4) A.esofagialis
(5) A. mediastinalis
(b) Dinding toraks terdiri dari:
(1) Arteri prenikus superior
(2) Arteri subkostalis
4) Aorta abdominalis
Merupakan bagian dari aorta desendens.
5) Arteri Rongga perut
Terdiri dari:
(a) Arteri seliaka
(b) A. splinika
(c) A. mesenterika superior
(d) A. renalis
(e) A. spermatika dan Ovarika
(f) A. mesenterika Inferior
(g) A. marginalis
6) Arteri dinding Abdomen
Arteri dinding abdomen muka dan belakan terdiri dari:
(a) Prenikus inferior
(b) Arteri subkostalis
(c) Epigastrika superior
(d) Arteri lumbalis
7) Rongga panggul
Terdiri dari:
(a) Arteri iliaka interna
(b) Arteri iliaka eksterna
e) Vena
Pembuluh darah vena adalah kebalikan dari arteri yang membawa
darah dari alat-alat tubuh kembali ke jantung. Vena terbesar
adalah vena pulmonalis. Pembuluh darah vena yang terdapat
dalam tubuh yaitu:
(a) Vena ke jantung
Meliputi : Vena cava superior, inferior dan pulmonalis
(b) Vena yang bermuara pada vena cava superior : tepat
dibelakang angulus mandibularis yang menyatu dengan vena
aurikularis posterior turun melintasi M.
sternokleidomastoideus tepat diatas clavikula menembus fasia
servikalis profunda dan mencurahkan isinya ke V. subclavia.
Cabang- cabangnya:
(1) Vena aurikularis posterior
(2) Vena retromadibularis
(3) Vena jugularis eksterna posterior
(4) Vena supraskapularis
(5) Vena jugularis anterior
(c) Vena kulit kepala : vena troklearis dan vena supraorbitalis,
vena temporalis superfisialis, aurikularis posterior dan
oksipitalis.
(d) Vena wajah: fasialis, profunda fasialis, transversa fasialis.
(e) Vena pterigoideus : Vena maksilaris, fasialis, lingualis,
oftalmika.
(f) Vena tonsil dan palatum
(g) Vena punggung
(h) Vena yang bermuara pada vena cava interior
(i) Anastomisis portal sistemik
(j) Vena dinding pelvis
(k) Vena anggota gerak atas dan,
(l) Vena anggota gerak bawah
f) Kapiler
Pembuluh darah yang paling kecil sehingga disebut dengan
pembuluh rambut. Kapiler terdiri dari:
(a) Kapiler arteri
(b) Kapiler vena
Fungsi kapiler:
(a) Penghubung arteri dan vena
(b) Tempat pertukaran darah dan cairan jaringan
(c) Mengambil hasil dari kelenjar
(d) Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus
(e) Menyaring darah dalam ginjal
a. Inspeksi Jantung
1) Bentuk prekordium
a) Sikap badan
b) Letak diafragma.
Pada inspirasi yang dalam, maka letak iktus lebih ke bawah
dan pindah ke medial 1 – 1,5 cm. Pada wanita hamil
trimester III, dimana diafragma terdesak ke atas, maka
iktus akan lebih tinggi letaknya, bisa pada ruang interkostal
III atau bahkan II, serta agak di luar linea
midklavikularis.Pada ascites juga akan dijumpai keadaan
seperti tersebut di atas.
4) Denyutan vena
b. Palpasi Jantung
4) Perkusi Jantung
5) Asukultasi Jantung
Auskultasi jantung menggunakan alat
stetoskop.Yang dipakai disini adalah stetoskop duplek,
yang memiliki dua corong yang dapat dipakai bergantian.
Corong pertama berbentuk kerucut yang sangat baik
untuk mendengarkan suara dengan frekuensi tinggi,
sedangkan corong yang kedua berbentuk lingkaran yang
sangat baik untuk mendengarkan bunyi dengan nada
rendah. Pada auskultasi, selama beberapa pukulan
jantung harus diusahan untuk mendengarkan dan
memusatkan perhatian pada bunyi I, setelah ada kepastian
barulah dipusatkan pada bunyi II. Pada auskultasi akan
diperhatikan 2 hal, Yaitu :
- hipertensi
- arterisklerosis aorta yang sangat. Intensitas BJ II
pulmonal bertambah pada :
- kenaikan desakan a. pulmonalis, misalnya
pada : kelemahan bilik kiri, stenosis mitralis,
cor pulmonal kronik, kelainan cor congenital.
BJ II menjadi kembar pada penutupan yang tidak
bersama-sama dari katub aorta dan pulmonal.
terdengar jelas pada basis jantung.
BJ I dan II akan melemah pada :
1.Bising fisiologis.
1. Frekuensi nadi
Frekuensi nadi adalah jumlah denyut nadi selama 1
menit. Frekuensi nadi yang normal pada orang dewasa adalah
antara 60 – 90, biasanya 70 – 75.Pada anak-anak dan wanita
frekuensi sedilikt lebih cepat.Demikin juga halnya pada
waktu berdiri, sedang makan, mengeluarkan tenaga, atau
waktu mengalami emosi.
3. Irama nadi
Irama nadi dibedakan menjadi reguler/teratur dan
irreguler/tidak teratur.Pada orang sehat denyut nadi biasanya
teratur, tetapi nadi yang tidak teratur belum tentu
abnormal.Aritmia sinus adalah gangguan irama nadi, dimana
frekuensi nadi menjadi cepat pada waktu inspirasi dan
melambat pada wkatu ekspirasi. Hal demikian adalah normal
dan mudah dijumpai pada anak-anak.
Jenis nadi tak teratur lainnya adalah abnormal,Pada
gangguan hantaran jantung dapat terjadi keadaan dimana
tiap-tiap dua denyut jantung dipisahkan oleh waktu yang
lama, karena satu diantara tiap-tiap dua denyut menghilang.
Nadi semacam ini dinamakan pulsus bigeminus.Kalau tiap 2-
3 denyut diceraikan oleh waktu yang lama dinamakan pulsus
trigeminus. Masa antara denyutan nadi (interval) yang
memanjang dapat ditemukan juga jika terdapat satu denyutan
tambahan yang tibul lebih dini daripada denyutan-denyutan
lain yang menyusulnya. Denyutan ini dinamakan denyutan
ekstra-sistolik. Nadi yang sama sekali tak teratur dikenal
sebagai pulsus iregularis totalis dan nadi ini merupakan
gejala dari fibrilasi atrium.
4. Macam-macam denyut nadi
Tiap denyut nadi dapat dilukiskan sebagai satu
gelombang yang terdiri dari bagian yang meningkat, bagian
yang menurun dan puncaknya.Dengan cara palpasi kita dapat
menafsirkan gelombang tersebut. Gelombang nadi yang
lemah mempunyai puncak yang tumpul dan rendah.Denyut
nadi itu sifatnya seolah-olah merangkak. Nadi semacam ini
dinamakan pulsus anakrot,yang khas terdapat pada stenosis
aorta. Sebaliknya denyut nadi yang terasa seolah-olah
meloncat tinggi, yaitu denyutan yang meningkat tinggi dan
menurun secara cepat sekali,adalah khas untuk insufisiensi
aorta, nadi semacam ini dinamakan pulsus seler.
5. Isi nadi
(……………………)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pemaparan tersebut, penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa:
1. Kardiovaskuler terdiri dari 2 kata yaitu jantung dan pembuluh darah
dan 3 komponen yaitu salah satunya adalah hemoglobin dalam
darah yang juga berperan dalam sistem sirkulasi.
2. Jantung telah aktif dalam masa janin ketika berusia 3 bulan dalam
kandungan dengan proses sirkulasi melalui plasenta.
3. Anatomi fisiologi system kardiovaskuler sangat penting di pelajari
karena perlu adanya pengetahuan dalam menyelesaikan berbagai
problematika kesehatan terkait system kardiovaskuler.
B. Saran
Dari pemaparan diatas, penulis memberikan saran agar dalam ilmu
kesehatan maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahai anatomi
sistem kardiovaskuler secara tepat agar terhindar dari kelalaian baik itu
dirumah sakit maupun di alam yang berkaitan dengan perubahan fungsi
tubuh akibat kurangnya aktifitas positif untuk memberikan kesehatan
terhadap jantung sebagai pusat kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A.C. and Hall, J.E., 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th
ed. Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders.
Moore K.L., Dalley A.F., Agur A.M.R. 2010. Clinically oriented anatomy.
6th edition. Lippincott William and Wilkins. Amerika. 246-53.