Anda di halaman 1dari 31

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018

BAB IV
ASPEK FINANSIAL

4.1. Tabel Investasi Awal


Investasi awal merupakan suatu modal usaha yang
menunjang dalam kegiatan produksi atau jasa pada perusahaan
dalam jangka waktu yang lama. Investasi ini harus dimiliki pada
saat awal usaha didirikan dan modal usaha ini nilainya cukup
besar karena dipakai untuk jangka panjang. Biaya investasi
diperlukan dalam pembangunan proyek atau pengembangan
infrastuktur lainnya. Biaya investasi awal dapat menggunakan
modal sendiri namun juga dapat menggunakan modal pinjaman.
Berikut merupakan tabel 4.1 yaitu investasi awal PT Golden
Wood.
Tabel 4.1 Investasi Awal PT Golden Wood

IV-1
IV-2

Tabel 4.1 Investasi Awal PT Golden Wood (Lanjutan)

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-3

Tabel 4.1 Investasi Awal PT Golden Wood (Lanjutan)

Berdasarkan tabel investasi awal, kolom pada tabel


terdapat hal-hal yang dibutuhkan untuk mendirikan PT Golden
Wood. Hal-hal tersebut meliputi berupa luas tanah, bangunan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-4

tertutup, bangunan terbuka, mesin yang dipakai, alat angkut


yang dipakai, keperluan produksi, keperluan kantor dan
keperluan failitas. Kolom jumlah menunjukkan banyaknya
keperluan yang dibutuhkan atau kuantitas. Kolom satuan
menunjukkan ukuran yang digunakan pada masing-masing
komponen biaya investasi dengan satuan unit ataupun set.
Kolom harga menunjukkan harga pada masing-masing komponen
biaya investasi dalam satuan. Kolom total harga menunjukkan
keseluruhan jumlah harga untuk setiap komponen biaya investasi
sesuai jumlah yang dibutuhkannya. Perhitungan yang digunakan
dalam menghitung total harga adalah sebagai berikut. Berikut
merupakan contoh perhitungan pada tabel investasi awal tanah.
Total Harga = jumlah × harga/ unit
= 1.632,726 × Rp 138.571,429
= Rp 226.249.175
total harga
Nilai Sisa =
umur
Rp 391.242.00
0
=
50
= Rp 7.824.480
total harga - nilai sisa
Susut/ Tahun =
umur
Rp 391.242.00
0 - Rp 7.824.840
=
50
= Rp 7.668.343
Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan total
harga untuk pembelian tanah sebesar Rp 226.249.175 yang
berarti besarnya biaya investasi awal yang harus dikeluarkan PT
Golden Wood untuk membeli tanah seluas 1.632,726 m2.
Berikut merupakan contoh perhitungan pada tabel invstasi awal
nilai sisa bagunan terbuka.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-5

Berdasarkan perhitungan menunjukkan nilai sisa pada


bangunan terbuka adalah sebesar Rp 7.824.480 yang berarti
bahwa pada bangunan tertutup masih terdapat nilai jual setelah
digunakan selama 50 tahun sebesar Rp 7.824.480. Berikut
merupakan contoh perhitungan pada tabel investasi awal
nilai/susut bangunan terbuka.
Berdasarkan perhitungan tersebut nilai susut setiap tahun
pada bagunan terbuka diperoleh sebesar Rp 7.668.343
menunjukkan bahwa berkurangnya nilai pada bangunan tertutup
setiap tahun atau penyusutannya sebesar Rp 7.668.343.
Modal yang dikeluarkan oleh PT Golden Wood berasal dari
modal milik sendiri dan modal pinjaman bank. Modal sendiri yang
dikeluarkan PT Golden Wood adalah 75% dari total biaya
investasi awal sebesar Rp 903.646.744. Modal pinjaman yang
dikeluarkan PT Golden Wood adalah 25% dari total biaya
investasi awal sebesar Rp 301.215.581.

4.2. Biaya Modal Kerja


Modal kerja merupakaan modal yang digunakaan untuk
melakukan kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja merupakan
jumlah aktiva lancar yang bersifat kauntitatif. Waktu tersedianya
modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas
dari unsur-unsur aktiva lancar misalnya kas, surat-surat berharga
hutang piutang, persediaan (Jumingan, 2006)
Modal kerja terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan dan jumlah
biaya tersebut tidak berubah atau tetap tanpa terkait oleh besar
kecilnya proses produksi. Biaya tetap meliputi biaya PBB (tanah
dan bangunan tertutup), biaya penyusutan, dan biaya tenaga
kerja tak langsung perkantoran. Biaya variabel merupakan biaya

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-6

yang dikeluarkan dan besar kecilnya biaya tersebut dipengaruhi


oleh proses produksi. Biaya variabel terdiri dari biaya bahan
langsung, biaya bahan tak langsung, biaya overhead pabrik,
material handling cost (MHC), gaji tenaga kerja langsung, dan
gaji tenaga kerja tak langsung non perkantoran. Berikut ini
merupakan biaya modal kerja PT Golden Wood pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Biaya Modal Kerja PT Golden Wood

Berdasarkan tabel biaya modal kerja, Kolom komponen


biaya menunjukkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk
mendirikan PT Golden Wood. Biaya pra investasi yang
dikeluarkan PT Golden Wood sebesar Rp 60.000.000 untuk tahun
ke 0. Biaya pra investasi Rp 60.000.000 meruapakan biaya dalam
rangka memulai suatu usaha, meliputi survei, biaya studi
kelayakan pabrik maupun biaya surat-surat perizinan yang
dibayar. Berikut adalah perhitungan biaya tetap PT Golden Wood
sebagai berikut.
PBB Tanah = investasi awal tanah x 5%
= Rp 226.249.175 x 5%
= Rp 11.312.459
Bangunan Tertutup = Investasi awal bangunan tertutup ×
5%

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-7

= Rp 391.242.000 × 5%
= Rp 19.562.100
Penyusutan = total penyusutan tabel investasi awal.
= Rp 67.382.683
TK TL Perkantoran = TK TL Perkantoran × 12
= Rp 49.540.072 × 12
= Rp 594.480.864
Berdasarkan perhitungan pada tabel modal kerja diperoleh
PBB tanah sebesar Rp 11.312.459 yang menunjukkan bahwa
biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar PBB tanah yaitu
sebesar Rp 11.312.459 setiap tahunnya. Perhitungan berikutnya
terdapat nilai PBB bangunan tertutup sebesar Rp 19.562.100
yang menunjukkan bahwa biaya tersebut adalah biaya yang
harus dikeluarkan PT Golden Wood dengan cara membayar pajak
bangunan tertutup setiap tahunnya sebesar Rp 19.562.100.
Besarnya penyusutan pada tahun ke-1 sampai tahun ke-5 adalah
sebesar Rp 67.382.683, nilai tersebut adalah nilai penyusutan
yang didapatkan dari tabel investasi awal. Berdasarkan
perhitungan tenaga kerja tidak langsung perkantoran
menujukkan biaya tenaga kerja tidak langsung perkantoran yang
diperoleh sebesar Rp 594.480.864 yang menunjukan bahwa
besarnya biaya atau gaji tenaga kerja tidak langsung
perkantoran yang dikeluarkan setiap tahunnya sebesar Rp
594.480.864. Tenaga kerja tidak langsung perkantoran meliputi
direktur, manajer produksi, manajer keuangan, manajer HRD,
manajer pemasaran, sekretaris, staf produksi, staff keuangan,
staff HRD, staff pemasaran dan resepsionis. Biaya tenaga kerja
tidak langsung perkantoran berupa gaji sesuai UMK setempat
serta tunjangan sesuai dengan tanggung jawab dan jabatan
masing-masing sehingga besar nominalnya berbeda-beda.
Berikut adalah perhitungan biaya variable PT Golden Wood
sebagai berikut.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-8

Biaya Bahan Langsung


Kuantitas x Target Produksix 245
Lotting =
Jumlah Tumpukan

1x 240x 245
=  2.940
20
Biaya Bahan = Biaya/unit x Lotting x Jumlah
Tumpukan
= Rp 6.500 x 2.940 x 20
= Rp 382.200.000
Biaya Bahan Tidak Langsung
Kuantitas x Target Produksix 245
Lotting =
IsiKemasan
19 x 240x 245
=  22.344
50
Biaya Bahan = Biaya/unit x Lotting x Isi
Kemasan
Tak Langsung
= Rp 73 x 22.344 x 50
= Rp 81.555.600
Biaya Overhead Pabrik = Naik 10% Setiap Tahun
Biaya Overhead Tahun 1 = Rp 75.000.000
Biaya Overhead Tahun 2 =(Rp 75.000.000 × 10%) + Rp
75.000.000
= Rp 82.500.000
Gaji Tenaga Kerja Langsung =Total gaji tenaga kerja langsung
× 12
= Rp 59.497.959 × 12
= Rp 713.975.508
Gaji TL TL NP = TK TL Non Perkantoran ×
12
= Rp 16.904.312 × 12
= Rp 202.851.744
Total Modal Kerja = Hasil Kumulatif Pertahun
= 60.000.000+ 11.312.459 +
19.562.100
= Rp 90.874.559
Modal Sendiri = (Total Modal Kerja Tahun0 +
Tahun
1) × 75%

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-9

= Rp 3.619.682.901 × 75%
= Rp 2.714.423.772
Modal Pinjaman = (Total Modal Kerja Tahun0 +
Tahun
1) × 25
= Rp 3.619.682.901 × 25%
= Rp 904.920.725
Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan
perhitungan biaya-biaya variable yang terdapat biaya bahan
langsung untuk komponen papan belakang sebesar Rp
382.200.000 yang menunjukkan bahwa biaya yang harus
dikeluarkan untuk komponen papan belakang pada setiap
tahunnya adalah sebesar Rp 382.200.000. Perhitungan
selajutnya yaitu biaya bahan tak langsung untuk komponen paku
adalah sebesar Rp 81.555.600 yang menunjukkan bahwa biaya
yang harus dikeluarkan untuk pembelian komponen paku setiap
tahun adalah sebesar Rp 81.555.600. Perhitungan berikutnya
adalah biaya overhead, menunjukkan biaya-biaya tambahan
yang harus dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan yang belum
diperhitungkan, biaya-biaya tersebut meluputi semua biaya
produksi yang berkenaan dengan penerapan yang dipakai
perusahaan. Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan
biaya overhead pabrik pada tahun ke-2 sebesar Rp 82.500.000
yang berarti biaya overhead yang harus dikeluarkan oleh PT
Golden Wood pada tahun kedua sebesar Rp Rp 82.500.000.
Selanjutnya terdapat nilai gaji tenaga kerja langsung sebesar Rp
713.975.508 menunjukkan bahwa biaya yang harus dikeluarkan
setiap tahun oleh PT Golden Wood untuk gaji tenaga kerja
langsung sebesar Rp 713.975.508. Tenaga kerja langsung
meliputi operator material handling, meja fabrikasi, mesin jigsaw,
mesin serut, meja assembly, mesin cat, receiving, dan shipping.
Biaya tenaga kerja langsung berupa gaji sesuai UMK setempat

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-10

serta tunjangan. Berikutnya nilai gaji tenaga kerja tidak langsung


non perkantoran mempunyai nilai sebesar Rp 202.851.744.
Tenaga kerja tidak langsung non perkantoran meliputi satpam,
office boy, cleaning service, supir, dan dokter. Biaya tenaga kerja
langsung berupa gaji sesuai UMK setempat serta tunjangan
sesuai dengan tanggung jawab dan jabatan masing-masing
sehingga besarnya nilainya berbeda-beda. Selanjutnya terdapat
perhitungan total modal yang menunjukkan modal sendiri yang
dikeluarkan PT Golden Wood adalah sebesar 75% dari total
modal kerja, sehingga modal pribadi yang harus dikeluarkan PT
Golden Wood adalah sebesar Rp 2.714.423.772 serta terdapat
perhitungan toal modal yang menunjukkan modal pinjaman
sebesar 25% dari total modal kerja, sehingga besarnya modal
pinjaman yang diperoleh dari bank sebesar Rp 904.920.725.

4.3. Perhitungan Harga Pokok Penjualan


Harga pokok penjualan adalah harga jual produk per unit
dengan mempertimbangkan PPN dan besarnya persentase profit
yang diinginkan. Harga pokok penjualan adalah semua biaya
yang muncul untuk menghasilkan suatu produk hingga produk
tersebut siap untuk dijual di pasaran. Harga ini juga sering
disebut sebagai biaya penjualan produk. Besarnya profit harus
disesuaikan dengan daya beli masyarakat. Berikut merupakan
perhitungan harga pokok penjualan PT Golden Wood seperti
pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Harga Pokok Penjualan PT Golden Wood

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-11

Berdasarkan tabel harga pokok penjualan, terdapat kolom


komponen biaya yang menunjukkan biaya apa saja yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjual produknya. Kolom
biaya menunjukkan besarnya nilai yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan selama periode waktu tertentu. Berikut perhitungan-
perhitungan pada tabel harga pokok penjulalan.
PBB = PBB tanah dan bangunan tertutup
= Rp 11.312.459 + Rp 19.562.100
= Rp 30.874.559
Penyusutan = Total biaya penyusutan investasi awal
= Rp 67.834.067
Biaya bahan langsung = Total biaya bahan langsung
= Rp 382.200.000 + Rp 305.760.000 +
Rp
223.440.000 + Rp 264.600.000 + Rp
288.120.000 + Rp 235.200.000
= Rp 1.699.320.000
Biaya bahan tak = Total biaya bahan tak langsung tahun 1

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-12

langsung
= Rp 81.555.600 + Rp 36.456.000 + Rp
26.460.000
= Rp 144.471.600
Biaya overhead pabrik = Biaya overhead tahun 1
= Rp 75.000.000,00
Gaji TK TL Perkantoran = Total gaji TK TL Perkantoran
= Rp 594.480.864
Gaji TK langsung = Total gaji TK langsung
= Rp 713.975.508
Gaji TK TL NP = Total gaji TK TL NP
= Rp 202.851.744
Biaya Fabrikasi Total = PBB + penyusutan + biaya bahan
langsung + biaya bahan tak langsung
+ biaya overhead pabrik + gaji TK TL
perkantoran + gaji TK langsung + gaji
TK TL NP
Biaya Fabrikasi Total = Rp 30.874.559 + Rp 67.834.067 + Rp
1.699.320.000 + Rp 144.471.600 +
Rp 75.000.000 + Rp 594.480.864 +
713.975.508 + Rp 202.851.744
= Rp 3.528.808.342
PPN = 15% X Harga Pokok Penjualan
= 15% x Rp 3.528.808.342
= Rp 529.321.251
Profit = Harga Pokok Penjualan x 40%
= Rp 3.528.808.342 x 40%
= Rp 1.411.523.337
Harga Jual (Rp) = Harga Pokok Penjualan + PPN + Profit
= Rp 3.528.808.342 + Rp 529.321.251 +
Rp
1.411.523.337
= Rp 5.468.652.930
HPP
HPP/Unit =
Jumlah Produksi1tahun
Rp 3.528.808.342
=
58.800
= Rp 60.014
Harga Jual
Harga Jual/Unit =
Jumlah Produksi 1tahun

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-13

Rp 3.528.808.
342
=
58.800
= Rp 93.021
Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan nilai PBB
sebesar Rp 30.874.559 yang menunjukkan bahwa besarnya nilai
pajak bumi dan bangunan yang harus dikeluarkan PT Golden
Wood sebesar Rp 30.874.559 setiap tahunnya. Penyusutan atau
depresiasi menunjukkan suatu barang akan berkurang nilainya
akibat pengaruh waktu pemakaian ekonomis per tahun,
penyusutan yang diperoleh berdasarkan total investasi awal
adalah sebesar Rp 67.834.067. Biaya bahan langsung
merupakan pengeluaran yang dilakukan untuk pemakaian bahan
baku produksi utama, biaya bahan langsung yang didapatkan
dari perhitungan modal kerja adalah sebesar Rp 1.699.320.000.
Biaya bahan tak langsung menunjukkan pengeluaran untuk
pemakaian komponen tambahan yang digunakan pada produk
yang akan dihasilkan, biaya bahan tak langsung yang didapatkan
dari perhitungan modal kerja adalah sebesar Rp 144.471.600.
Biaya overhead menunjukkan biaya-biaya tambahan yang harus
dikeluarkan perusahaan untuk kejadian yang belum
diperhitungkan, meliputi biaya perawatan mesin, maupun biaya
bahan bakar. Berdasarkan perhitungan modal kerja, biaya
overhead pabrik yang diperoleh sebesar Rp 75.000.000 yang
berarti bahwa biaya overhead yang harus dikeluarkan oleh PT
Golden Wood sebesar Rp 75.000.000 untuk tahun pertama. Hasil
perhitungan gaji tenaga kerja tak langsung perkantoran pada
biaya modal kerja menunjukkan besarnya gaji tenaga kerja tak
langsung perkantoran sebesar Rp 594.480.864 yang
menunjukkan bahwa besarnya biaya yang harus dikeluarkan PT
Golden Wood suntuk gaji tenaga kerja tak langsung perkantoran
adalah sebesar Rp 594.480.864. Berdasarkan perhitungan gaji

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-14

tenaga kerja langsung pada biaya modal kerja menunjukkan


besarnya gaji tenaga kerja langsung sebesar Rp 713.975.508.
Berdasarkan perhitungan gaji tenaga kerja tak langsung non
perkantoran pada biaya modal kerja menunjukkan besarnya gaji
tenaga kerja tak langsung non perkantoran sebesar Rp
202.851.744.
Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan besarnya
biaya fabrikasi total sebesar Rp 3.528.808.342 yang berarti
bahwa besarnya biaya untuk proses operasional perusahaan
secara keseluruhan yang harus dikeluarkan PT Golden Wood
adalah sebesar Rp 3.528.808.342. Selanjutnya terdapat nilai PPN
sebesar Rp 529.321.251 yang berarti bahwa besarnya nilai pajak
yang dikenakan untuk setiap pertambahan nilai dari produk
tempat kartu nama yang diproduksi oleh PT Golden Wood adalah
sebesar Rp 529.321.251. Nilai PPN 15% dibebankan pada badan
usaha yang mempunyai pendapatan 50 juta sampai 100 juta
menurut pasal 7 UU PPN tahun 1984. Berikutnya terdapat nilai
profit sebesar Rp 1.411.523.337 menunjukkan bahwa besarnya
keuntungan yang dapat diperoleh PT Golden Wood untuk
penjualan produk tempat kartu nama adalah sebesar Rp
1.411.523.337. Profit adalah sebuah keuntungan, intinya
semakin besar profit perusahaan maka semakin untung
perusahaan tersebut. Berikutnya terdapat hasil perhitungan nilai
HPP yang menunjukkan nilai HPP per unit pada produk tempat
kartu nama adalah sebesar Rp 60.014 menunjukkan bahwa
besarnya harga pokok penjualan yang telah ditentukan untuk
produk tempat kartu nama adalah sebesar Rp 60.014 pada
setiap unitnya. Harga jual per unit menunjukkan besarnya harga
jual pada produk untuk setiap unitnya. Berikutnya terdapat hasil
perrhitungan harga jual unit produk tempat kartu nama adalah
sebesar Rp 93.021 menunjukkan bahwa besarnya harga jual

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-15

yang ditawarkan PT Golden Wood untuk penjualan setiap unitnya


adalah sebesar Rp 93.021 pada produk tempat kartu nama.

4.4. Perhitungan Angsuran Pokok dan Bunga Bank


Perhitungan angsuran pokok dan bunga bank merupakan
perhitungan untuk menjelaskan hutang perusahaan setiap
tahunnya dari modal pinjaman. Peminjaman kepada bank ini
harus segera dikembalikan dengan waktu pengembalian selama
lima tahun. Bunga bank diperhitungkan dari hutang bank
sebelumnya dikalikan bunga tetap bank tersebut, yaitu 11%.
Berikut perhitungan angsuran pokok dan bunga bank dari PT
Golden Wood seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Perhitungan Angsuran Pokok dan Bunga Bank PT Golden
Wood

Berdasarkan tabel perhitungan angsuran pokok dan bunga


bank PT Golden Wood, terdapa kolom tahun yang menunjukkan
periode pengembalian atau lamanya waktu pengembalian
pinjaman, dengan lama waktu pengembalian hutangnya selama
5 tahun. Hal itu didasarkan pada jangka waktu yang biasanya
diberikan dari Bank kepada nasabah selama 5 tahun. Berikut
perhitungan angsuran pokok dan bunga bank PT Golden Wood.
Hutang Bank = pinjaman bank investasi awal + pinjaman
bank modal kerja
= Rp 301.992.781 + Rp 904.920.725
= Rp 1.206.913.506
hutang bank awal
Angsuran Pokok =
rencana pengembali an pinjaman

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-16

Rp 1.206.913.
506
=
5
= Rp 241.382.701
Bunga Bank = Hutang Bank × 11%
= Rp 1.206.913.506 × 11%
= Rp 132.760.486
Hutang Bank Tahun 1 =Hutang Bank Awal – Angsuran Pokok
per tahun
Hutang Bank Tahun 1 = Rp 1.206.931.506 – Rp 241.382.701
= Rp 965.530.805
Pembayaran Bank = Angsuran Pokok + Bunga Bank
= Rp 241.382.701 + 132.760.486
= Rp 374.143.187
Berdarkan perhitungan tersebut menunjukkan hutang bank
yang diperoleh sebesar Rp 1.206.913.506 menunjukkan bahwa
hutang pada PT Golden Wood sebesar Rp 1.206.913.506 dan PT
Golden Wood mempunyai kewajiban untuk membayar sejumlah
uang sebagai dana investasi awal dan modal kerja sesuai
periode waktunya. Angsuran pokok menunjukkan besarnya
angsuran yang harus dikeluarkan perusahaan dalam rangka
melunasi hutang yang telah dipinjam setiap tahunnya. Hasil
perhitungan tersebut menunjukkan angsuran bank yang
diperoleh sebesar Rp 241.382.701 menunjukkan bahwa besarnya
angsuran yang harus dikeluarkan PT Golden Wood untuk setiap
tahunnya untuk melunasi hutang yang dipinjam sebesar Rp
241.382.701.
Angsuran pokok dari tahun ke-1 sampai tahun ke-5
mempunyai besar yang sama. Angsuran pokok dimulai pada
tahun ke-1 karena pada tahun ke-0 PT Golden Wood belum
melakukan kegiatan produksi dan waktu pengembalian pinjaman
mulai dilakukan pada tahun ke-1 dikarenakan pada tahun ke-1
perusahaan sudah mendapatkan keuntungan dari produksinya.
Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan besarnya bunga
bank yang diperoleh sebesar Rp 132.760.486 menunjukkan
bahwa besarnya bunga berdasarkan pinjaman uang yang harus

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-17

dibayar PT Golden Wood di bank sebesar Rp 132.760.486.


Hutang bank menunjukkan besarnya pinjaman yang dipinjam
perusahaan sebagai biaya untuk investasi awal dan modal kerja.
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan hutang bank tahun 1
yang diperoleh sebesar Rp 965.530.805 menunjukkan besarnya
pinjaman bank yang dipinjam PT Golden Wood pada tahun ke-1
untuk investasi awal dan modal kerja sebesar Rp 965.530.805.
Pembayaran ke bank menunjukkan besarnya pembayaran yang
harus dikeluarkan perusahaan untuk setiap tahunnya untuk
melunasi hutang yang dipinjam oleh bank berdasarkan besar
angsuran pokok serta bunga bank. Berdasarkan perhitungan
tersebut menunjukkan pembayaran bank sebesar Rp
374.143.187 menunjukkan nilai pembayaran sebesar Rp
374.143.187 adalah pembayaran yang harus dikeluarkan PT
Golden Wood pada tahun 1 untuk melunasi hutang yang dipinjam
perusahaan berdasarkan besar angsuran pokok serta bunga bank
yang telah ditentukan.

4.5. Proyeksi Analisis Laba Rugi


Perhitungan yang dilakukan selanjutnya adalah proyeksi
analisis laba rugi, sebelum perusahaan didirkan lebih baik
diperhitungkan terlebih dahulu keuntungan dan kerugian yang
akan diperoleh badan usaha dalam jangka waktu tertentu.
Perhitungan ini menggambarkan perkiraan keuntungan atau
kerugian yang akan diperoleh atau diderita oleh proyek tersebut
untuk jangka waktu tertentu. Terdapat komponen-komponen
analisis yang menunjukkan besarnya laba (kentungan) dan rigu
pada analisis proyek tersebut. Komponen-komponen tersebut
seperti total penjualan, pendapatan kotor, pembayaran hutang,

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-18

pajak penghasilan, dan lain sebagaunya. Berikut Tabel 4.5 hasil


perhitungan proyeksi analisis laba rugi PT Golden Wood.
Tabel 4.5 Proyeksi Analisis Laba Rugi

Berdasarkan perhitungan analisis laba rugi, terdapat kolom


komponen analisis yang menunjukkan biaya yang diperoleh dan
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Kolom tahun 1 sampai
kolom tahun 5 menunjukkan waktu perhitungan proyeksi analisis
laba rugi yang dilakukan PT Golden Wood dari tahun pertama
sampai tahun kelima. Total penjualan menunjukkan keseluruhan
dari nilai jual yang dapat diperoleh pada suatu produk yang
dipasarkan oleh perusahaan, perhitungan total penjualan
didapatkan dari perhitungan harga pokok produksi (HPP) yaitu
sebesar Rp 5.469.652.930, total penjualan menunjukkan harga
jual tempat kartu nama sebesar Rp 5.469.652.930 dengan
mempertimbangkan PPN serta profit pada tahun ke-1. Berikut
perhitungan proyeksi analisis laba rugi PT Golden Wood.
Biaya Produksi (Operasional) = Total Modal Kerja Tahun 0 +Tahun
1
=Rp 90.874.559 + Rp
3.528.808.342
= Rp 3.619.682.901
Pendapatan Kotor = total penjualan – biaya produksi
= Rp 5.469.652.930 – Rp
3.619.682.901
= Rp 1.849.970.029
Pendapatan = Pendapatan kotor – penyusutan
(sebelum bunga + pajak) biaya
= Rp 1.849.721.867 – Rp
67.834.067
= Rp 1.782.135.962

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-19

Pembayaran Ke Bank = Tabel angsuran pembayaran ke


bank
= Rp 374.143.187
Pendapatan(Sebelum Pajak) = pendapatan (sebelum bunga +
pajak) – pembayaran ke bank
= Rp 1.782.135.962 – Rp
374.143.187
= Rp 1.407.992.775
Pajak Penghasilan (30%) = pendapatan (Sebelum Pajak) x
30%
= Rp 1.407.992.775 x 30%
= Rp 422.397.833
Pendapatan Bersih (Setelah = pendapatan (sebelum pajak) –
Pajak) Pajak Penghasilan
= Rp 1.407.992.775 – Rp
422.397.833
= Rp 985.594.943
Pendapatan Bersih(SetelahPajak)
Profit On Sales =
Total Penjualan
Rp 985.930.20 2
=
Rp 5.469.652. 930
= 0,1802
= 18,02%
Berdasarkan perhitungan tersebut terdapat biaya produksi
sebesar Rp 3.619.682.901 menunjukkan bahwa biaya yang
digunakan untuk menunjang kegiatan produksi atau kegiatan
operasional yang harus dikeluarkan PT Golden Wood pada tahun
ke-1 sebesar Rp 3.619.682.901. Hasil perhitungan berikutnya
terdapat pendapatan kotor yang diperoleh sebesar Rp
1.849.970.029 menunjukkan bahwa besarnya pendapatan kotor
yang diperoleh PT Golden Wood dalam memproduksi produk
tempat kartu nama pada tahun ke-1 sebesar Rp Rp
1.849.970.029. Berikutnya terdapat nilai penyusutan biaya yang
didapatkan dari perhitungan investasi awal adalah sebesar Rp
67.834.067, nilai tersebut menunjukkan nilai yang menyusut dari

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-20

biaya investasi awal PT Golden Wood pada tahun ke-1 sebesar Rp


67.834.067.
Berikutnya terdapat nilai pendapatan sebelum bunga dan
pajak yang diperoleh PT Golden Wood pada tahun pertama
sebesar Rp 1.782.135.962 sebelum mempertimbangkan bunga
dan pajak pada tahun ke-1. Berikutnya terdapat nilai
pembayaran ke bank yang menunjukkan besarnya jumlah uang
yang harus dibayar perusahaan ke bank akibat pinjaman
sejumlah uang yang dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan
perhitungan di atas diperoleh bahwa pembayaran ke bank
sebesar Rp 374.143.187 menunjukkan bahwa besarnya
pembayaran yang harus dikeluarkan PT Golden Wood untuk
melunasi hutang yang dipinjam pada bank berdasarkan besar
angsuran pokok serta bunga bank pada tahun ke-1 sebesar Rp
374.143.187. Berikutnya terdapat hasil pendapatan sebelum
pajak yang menunjukkan besarnya nilai pendapatan yang dapat
diperoleh perusahaan sebelum mempertimbangkan pajak yang
ditanggung. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh
pendapatan sebelum pajak sebesar Rp 1.407.992.775 yang
menunjukkan bahwa besarnya nilai pendapatan yang diperoleh
PT Golden Wood sebelum mempertimbangkan pajak pada tahun
ke-1 sebesar Rp 1.407.992.775. Berikutnya terdapat hasil pajak
penghasilan (PPh) adalah pajak yang dibebankan pada
pendapatan atau penghasilan kepada perorangan, perusahaan
atau badan hukum lainnya. Berdasarkan perhitungan tersebut
diperoleh bahwa pajak penghasilan sebesar Rp 422.397.833
yang menunjukkan bahwa besarnya pajak yang harus
dikeluarkan pada penghasilan PT Golden Wood pada tahun ke-1
sebesar Rp 422.397.833. Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun
2008 tentang Pajak Penghasilan pasal 17 yang berisi bahwa
penghasilan kena pajak di atas Rp 500.000.000 berkewajiban

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-21

memperoleh tarif PPh sebesar 30% jadi nilai 30% tersebut


berlaku pada PT Golden Wood.
Berikutnya terdapat nilai pendapatan bersih yang
menunjukkan pendapatan yang akan didapatkan oleh
perusahaan setelah mempertimbangkan besarnya nilai bunga
dan pajak yang ada. Berdasarkan perhitungan tersebut
menunjukkan pendapatan bersih sebesar Rp 985.594.943 yang
menunjukkan bahwa pendapatan bersih yang diperoleh PT
Golden Wood setelah mempertimbangkan bunga dan pajak
sebesar Rp 985.594.943. Perhitungan selanjutnya terdapat nilai
profit on sales sebesar 0,1802 yang menunjukkan bahwa PT
Golden Wood akan memperoleh keuntungan pada tahun ke-1
sebesar 0,1802 atau sebesar 18,02%. Berdasarkan tahun ke-1
sampai tahun ke-5 profit on sales mengalami kenaikan, artinya
perusahaan akan memperoleh keuntungan yang meningkat
untuk setiap tahunnya.

4.6. Perhitungan Aliran Kas


Aliran kas merupakan bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukan aliran masuk dan keluar uang tunai (kas)
perusahaan. Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek
dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu aliran kas awal (initial
cash flow), aliran kas operasional (operational cash flow), dan
aliran kas akhir (terminal cash flow). Berikut ini merupakan
masing-masing perhitungan aliran kas.

4.6.1 Initial Cash Flow (ICF)


Aliran kas awal (initial cash flow) ini dipengaruhi oleh total
biaya investasi awal dan biaya modal kerja. Perhitungan yang

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-22

digunakan dalam menghitung initial cash flow adalah sebagai


berikut.
ICF = total biaya investasi awal + modal kerja (tahun 0 +
tahun 1)
= Rp 1.207.971.125 + Rp 3.619.682.901
= Rp 4.827.564.024
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh bahwa nilai ICF
sebesar Rp 4.827.564.024 yang berarti bahwa besarnya aliran
kas yang harus dikeluarkan PT Golden Wood adalah sebesar Rp
4.827.564.024 dalam produksi tempat kartu nama.

4.6.2 Operational Cash Flow (OCF)


Aliran kas operasional atau operational cash flow (OCF) ini
digunakan untuk memperkirakan biaya yang dibutuhkan selama
proses produksi berlangsung pada suatu perusahaan. Berikut ini
merupakan perhitungan operational cash flow yang ditunjukkan
pada Tabel 4.6
Tabel 4.6 Operational Cash Flow (OCF) PT Golden Wood

Berdasarkan tabel operational cash flow, terdapat kolom


pendapatan setelah pajak menunjukkan besarnya nilai
pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan setelah
mempertimbangkan bunga dan pajak. Nilai yang terdapat pada
pendapatan setelah pajak adalah nilai yang didapatkan dari
perhitungan analisis laba rugi, nilai yang didapatkan dari tahun
pertama adalah sebesar Rp 985.594.943 dimana nilai tersebut
menunjukkan bahwa besarnya nilai pendapatan yang diperoleh

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-23

PT Golden Wood setelah mempertimbangkan bunga dan pajak


yang ada sebesar Rp 985.594.943 pada tahun pertama.
Penyusutan atau depresiasi menunjukkan nilai yang menurun
berdasarkan biaya investasi awal selama waktu pemakaian
tertentu, penyusutan tersebut mempunyai nilai sebesar Rp
67.834.067. Berikut perhitungan proyeksi aliran kas PT Golden
Wood.
Bunga (1 – Pajak = bunga bank pada tabel proyeksi
30%) pembayaran angsuran pokok dan
bunga bank × 70%
= Rp 132.760.486 x 70%
= Rp 92.932.340
OCF = Pendapatan setelah pajak +
penyusutan + Bunga (1-Pajak 30%)
= Rp 985.594.943 + 67.834.067 +
92.932.340
= Rp 1.146.361.350
Terdapat dua perhitungan yang didapatkan diataranya nilai
Bunga 70% dan nilai OCF. Berdasarkan perhitungan tersebut
diperoleh bahwa nlai bunga sebesar Rp 92.932.340 yang berarti
bahwa besarnya nilai bunga yang harus dibayar PT Golden Wood
kepada bank pada tahun ke-1 sebesar Rp 92.932.340. OCF
menunjukkan aliran kas untuk kegiatan operasional perusahaan
yang dipengaruhi oleh pajak, bunga, serta nilai penyusutan.
Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan nilai OCF
sebesar Rp 1.146.361.350 yang menunjukkan besarnya aliran
kas yang berkaitan dengan kegiatan produksi berdasarkan pajak,
bunga, serta penyusutan pada PT Golden Wood untuk
memproduksi produk tempat kartu nama adalah sebesar Rp
1.146.361.350.

4.6.3 Terminal Cash Flow (TCF)

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-24

Terminal cash flow merupakan aliran kas yang diterima


akibat habisnya umur ekonomis suatu proyek investasi. Aliran
kas akhir atau terminal cash flow (TCF) dipengaruhi oleh modal
kerja dan total nilai sisa. Berikut merupakan perhitungan dari TCF
PT Golden Wood.
TCF = Modal kerja (Tahun 0 + Tahun 1) + Total Nilai Sisa
(Residu)
= Rp 3.619.682.901 + Rp 82.808.615
= Rp 3.702.491.516
Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan nilai TCF
sebesar Rp 3.702.491.516 yang menunjukkan aliran kas yang
yang berkaitan dengan nilai sisa pada akhir proyek yang
selanjutnya akan menjadi nilai aset PT Golden Wood sebesar Rp
3.702.491.516.

4.7. Penilaian Tingkat Kelayakan Investasi


Penilaian tingkat kelayakan investasi yang merupakan
suatu cara yang digunakan untuk mengetahui suatu kelayakan
pada investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Kelayakan
tersebut menunjukkan bahwa investasi tersebut nantinya akan
memberikan manfaat yang lebih besar dibangidingkan biaya
yang akan dikerluarkan oleh perusahaan. Penilaian tingkat
kelayakan investasi menggunakan beberapa cara, seperti
payback period (PP), net present value (NPV), dan internal rate of
return (IRR). Berikut ini merupakan proyeksi penilaian investasi
PT Golden Wood.

Tabel 4.7 Penilaian Tingkat Kelayakan Investasi PT Golden Wood

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-25

Berdasarkan tabel perhitungan penilaian tingkat kelayakan


investasi PT Goldeon Wood, kolom ICF menunjukkan aliran kas
pada perusahaan yang berkaitan dengan pengeluaran untuk
kegiatan investasi awal. Nilai ICF pada tahun ke-1 yang
didapatkan adalah sebesar Rp 4.824.654.026 hal tersebut
menunjukkan bahwa besarnya sejumlah uang yang harus
dikeluarkan PT Golden Wood untuk kegiatan investasi awal
adalah sebesar Rp 4.824.654.026. Berikutnya terdapat kolom
OCF yang menunjukkan aliran kas yang berkaitan dengan
kegiatan operasional perusahaan. Nilai OCF pada tahun ke-1
yang didapatkan adalah sebesar Rp 1.146.361.350 nilai tersebut
menunjukkan bahwa besarnya aliran uang yang berkaitan
dengan kegiatan operasi dalam menghasilkan produk tempat
kartu nama akibat pengaruh pajak, bunga, serta penyusutan
pada PT Golden Wood pada tahun ke-1. Nilai OCF dari tahun ke-1
sampai dengan tahun ke-5 mempunyai nilai yang sama karena
target peroduksi serta harga bahan tempat kartu nama dari
tahun ke-1 sampai tahun ke-5 seimbang atau stabil. Kolom hasil
menunjukkan hasil penjumlahan dari nilai ICF dan OCF. Berikut
adalah perhitungan hasil tahun ke-1 dan tahun ke-2 pada
proyeksi penilaian investasi.
Hasil tahun ke-1 = ICF – OCF
= Rp 4.824.654.026 Rp 1.146.361.350
= Rp 3.681.292.676
Hasil tahun ke-2 = Hasil tahun ke-1 – OCF
= Rp 3.681.292.676 – Rp 1.146.361.350
= Rp 2.534.931.326

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-26

Berdasarkan pehitungan tersebut menunjukkan hasil


proyeksi penilaian investasi tahun ke-1 sebesar Rp
3.681.292.676 dan hasil proyeksi penilaian investasi tahun ke-2
sebesar Rp 2.534.931.326. Nilai hasil merupakan pemasukan
biaya tambahan, PT Golden Wood memerlukan pemasukan biaya
tambahan selanjutnya pada tahun ke-3 sebesar Rp
1.388.569.976, pada tahun ke-4 sebesar Rp 242.208.626
sedangkan hasil pada tahun ke-5 bernilai negatif dengan nilai
sebesar -Rp 904.152.723 menunjukkan bahwa hasil tahun ke-5
yang diterima telah melebihi biaya yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan selama 4 tahun terakhir, sehingga dapat dikatakan
bahwa PT Golden Wood telah balik modal.

4.7.1 Payback Period (PP)


Payback period (PP) merupakan salah satu metode yang
digunakan untuk menhitung lama periode yang diperlukan untuk
mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dari aliran kas
masuk (Kusuma Berikut perhitungan Payback period (PP) pada PT
Golden Wood.
 OCF tahun ke 4 
Payback Period = 4 tahun +  x12bulan
 TCF +OCF 
 Rp 1.146.361.
350 
PaybackPeriod = 4 tahun + 
350
516 Rp 1.146.361.
 Rp 3,702.491.

x 12
= 4 tahun 5 bulan 7 hari
Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan hasil
payback period sebesar 4 tahun 5 bulan 7 hari yang
menunjukkan bahwa periode yang diperlukan PT Golden Wood
untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi adalah
selama 4 tahun 5 bulan 7 hari, sehingga pada tahun ke-5 PT
Golden Wood mendapatkan biaya investasi awalnya kembali

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-27

pada tahun ke-5 saat setelah terselesaikannya pembebanan


hutang pada bank.

4.7.2 Net Present Value (NPV)


Net present value (NPV) yang merupakan nilai dari proyek
yang bersangkutan, NPV diperoleh berdasarkan selisih antara
aliran kas yang dihasilkan terhadap investasi yang dikeluarkan
perusahaan. Net present value yang bernilai positif dapat
dikatakan bahwa investasi layak dilakukan dan jika bernilai
negatif maka investasi tidak layak untuk dilakukan. Metode ini
memperhatikan nilai waktu berdasarkan uang. Perhitungan yang
digunakan dalam menghitung NPV adalah sebagai berikut.
n = 1, 2, 3, …, n (menunjukan tahun)
F = pendapatan bersih setelah pajak
i = Suku Bunga (11%)
NPV =

n
P (P/F,i%,n)
J 1 j

= Rp 985.594.943 (P/F, 11%, 1) + Rp


1.004.181.411 (P/F, 11%, 2) + Rp
1.022.767.879 (P/F, 11%, 3) + Rp
1.041.354.347 (P/F, 11%, 4) + Rp
1.059.940.815 (P/F, 11%, 5)
= Rp 985.594.943 (0,900901) + Rp
1.004.181.411 (0,811622) + Rp
1.022.767.879 (0,731191) + Rp
1.041.354.347 (0,658731) + Rp
1.059.940.815 (0,593451)
= Rp 3.765.773.188
Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan nilai Net
Present Value (NPV) sebesar Rp 3.765.773.188 yang
menunjukkan bahwa selisih antara aliran kas yang dihasilkan
terhadap investasi yang dikeluarkan oleh PT Golden Wood adalah
sebesar Rp 3.765.773.188. Perhitungan NPV mempunyai 3
kriteria atau kategori diantaranya, jika NPV lebih dari 0 atau

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-28

bernilai positif, maka investasi dikatakan layak dan dapat


dijalankan sehingga investasi yang dilakukan dapat memberikan
manfaat atau keuntungan bagi perusahaan. Jika NPV sama
dengan 0, maka investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan
perusahaan untung ataupun rugi. Jika NPV kurang dari 0, maka
investasi dikatakan tidak layak atau ditolak sehingga investasi
yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian bagia perusahaan.
Berdasarkan hasil perhitungan NPV yang didapatkan, maka
investasi pada PT Golden Wood dikatakan layak sehingga
investasi yang dilakukan dapat memberikan manfaat atau
keuntungan.

4.7.3 Internal Rate of Return (IRR)


Internal rate of return adalah metode penilaian investasi
untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang
dari aliran kas netto dan investasi. IRR merupakan metode
analisis kelayakan perusahaan berdasarkan bunga bank yang
didapat. Apabila dalam perhitungan persentase IRR lebih besar
dari nilai tingkat bunga yang ditentukan maka dikatakan bahwa
investasi layak untuk dilakukan. Berikut di bawah ini merupakan
perhitungan IRR PT Golden Wood.
ICF = Rp 4.827.654.026
OCF = Rp 1.146.361.350
TCF = Rp 3.702.491.516
n =5
NPV + (20%) = -ICF + OCF (P/A, i%, n) + TCF (P/F, i%, n)
= -Rp 4.827.654.026 + Rp 3.702.491.516 (P/A,
20%, 5) + Rp 1.146.361.350 (P/F, 20%, 5)
= -Rp 4.827.654.026 + Rp 3.702.491.516
(2,99612) + Rp 1.146.361.350 (0,401878)
NPV + (20%) = Rp 94.932.027
NPV - (21%) = -ICF + OCF (P/A, i%, n) + TCF (P/F, i%, n)
= -Rp 4.827.654.026 + Rp 3.702.491.516 (P/A,
21%, 5) + Rp 1.146.361.350 (P/F, 21%, 5)

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-29

= -Rp 4.827.654.026 + Rp 3.702.491.516


(2,925984) + Rp 1.146.361.350 (0,385543)
NPV - (21%) = -Rp 45.949.371
 NPV1 
IRR = i1 +  x(i2 - i1)
 NPV1- NPV2 
 Rp 94.932.027 
= 20    x(21- 20)
 Rp 94.932.027 ) 
- (-Rp 45.949.371
= 0,20673 ≈ 20,673 %
Dimana :
i1 = tingkat bunga atas
i2 = tingkat bunga bawah
NPV 1 = nilai NPV atas
NPV 2 = nilai NPV bawah
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh nilai internal
rate of return (IRR) sebesar 20,673 % yang menunjukkan bahwa
nilai suku bunga tersebut mempunyai nilai yang lebih besar
daripada suku bungan bank sebesar 11%. Karena IRR hasil
perhitungan yang didapatkan lebih besar dari tingkat suku bunga
yang ditetapkan bank (11%), maka proyek investasi tersebut
pada PT Golden Wood dikatakan layak untuk dilaksanakan.

4.8. Perhitungan Titik Impas


Titik impas atau break event point (BEP) digunakan untuk
mengetahui kuantitas barang jadi yang harus diproduksi untuk
menyeimbangkan antara pengeluaran dan pendapatan. Titik
impas merupakan suatu analisis untuk menentukan dan mencari
jumlah barang yang harus dijual kepada konsumen pada harga
tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta
mendapatkan keuntungan. Berikut Tabel 4.8 perhitungan titik
impas PT Golden Wood.
Tabel 4.8 Perhitungan Titik Impas PT Golden Wood

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-30

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui kolom-kolom yang ada


terdiri dari fixed cost, variable cost, produk per tahun, harga jual
per unit, BEP (Rp) dan BEP (unit), Berikut perhitungan dari
masing-masing kolom.
Fixed Cost = biaya tetap tahun ke-1
= Rp 693.189.490
Variabel Cost = total modal kerja tahun 1 – biaya tetap tahun
1
=Rp 3.582.808.342 – Rp 693.189.490
= Rp 2.835.618.852
Produk / Tahun = target produksi x 245
= 240 x 245
= Rp 58.800
Harga jual / unit = Didapat dari perhitungan HPP
total fixed cost
Titik Impas (Rp) = 1 (total variabel cost/produk per tahun)
harga jual / unit
Rp 693.189.49 0
= 1 (Rp 2.835.618. 852 / 58.800)
Rp 93.021
= Rp 1.439.429.336
total fixed cost
Titik Impas (Unit) = harga jual/unit (total variabel cost/produk per tahun)
Rp 693.189.49
0
=
 (Rp 2.835.618.
Rp 93.021 852/ 58.800)
= 15.474 Unit
Berdasarkan perhitungan titik impas pada tabel 4.8, kolom
fixed cost atau biaya tetap menunjukkan suatu biaya yang tidak
dipengaruhi oleh volume produksi, seperti biaya PBB (tanah dan
bangunan tertutup), penyusutan, serta gaji tenaga kerja tidak
langsung perkantoran. Perhitungan fixed cost didapatkan dari
perhitungan modal kerja, biaya fixed cost tahun pertama adalah
sebesar Rp 693.189.490, nilai tersebut menunjukkan biaya yang
tidak dipengaruhi oleh volume produksi tempat kartu nama pada
tahun ke-1 adalah sebesar Rp 693.189.490. Kolom berikutnya
adalah variable cost atau biaya variabel, biaya variabel

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018


IV-31

merupakan biaya yang dapat berubah secara proporsional


dengan aktivitas perusahaan. Biaya variable dapat dipengaruhi
oleh volume produksi sehingga besarnya nilai dapat berubah-
ubah sesuai dengan volume produksinya, seperti biaya bahan
langsung, biaya tidak langsung, serta biaya overhead pabrik.
Biaya variabel didapatkan dari perhitungan modal kerja, biaya
variable cost tahun pertama adalah sebesar Rp 2.835.618.852,
nilai tersebut menunjukkan bahwa besarnya biaya yang
dipengaruhi oleh volume produksi tempat kartu nama pada
tahun ke-1 sebesar Rp 2.835.618.852. Kolom berikutnya adalah
produk/tahun menunjukkan banyaknya jumlah produk tempat
kartu nama yang dihasilkan selama satu tahun. Berdasarkan
perhitungan tersebut menunjukkan produk/tahun sebanyak
58.800 unit yang menunjukkan bahwa banyaknya jumlah produk
tempat kartu nama yang dapat diproduksi selama satu tahun
sebanyak 58.800 unit. Kolom adalah kolom harga jual/unit
menunjukkan besarnya nilai jual produk untuk setiap unitnya.
Perhitungan harga jual/ unit didapatkan dari perhitungan harga
pokok penjualan, harga jual/ unit yang didapatkan adalah
sebesar Rp 93.021, nilai tersebut menunjukkan nilai jual produk
tempat kartu nama yang di produksi PT Golden Wood adalah
sebesar Rp 93.009 per unitnya. Kolom selanjutnya adalah titik
impas yang menunjukkan pengeluaran dan pendapatan yang
diperoleh seimbang, sehingga tidak terdapat kerugian maupun
keuntungan. Titik impas (unit) untuk produk tempat tempat kartu
nama adalah sebanyak 15.474 unit untuk memperoleh hasil
penjualan. Titik impas pada periode tahun pertama diperoleh
sebesar Rp 1.439.429.336 yang menunjukkan modal PT Golden
Wood akan kembali sebesar Rp 1.439.429.336.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 PTA 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai