No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
BLUD PUSKESMAS UKUI
Tgl.Mulai Berlaku :
Disahkan oleh :
Halaman : Kepala BLUD
SPO Puskesmas Ukui
PEMERINTAH
KABUPATEN PELALAWAN
TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
1. Apakah penemuan suspek penderita DBD baik aktif dan
pasive di unit pelayanan kesehatan dengan gejala tidak ada
tanda kedaruratan dilakukan uji Tourniquet dan dilakukan
pemeriksaan laboratorium atau RDT?
CR: …………………………………………%.
……………………………………
Pelaksana/ Auditor
(………………………………)
BAGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENANGGULANGAN FOKUS DEMAM BERDARAH DENGUE
Penderita DBD
Penyakit DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui
gigitan nyamuk Ae. aegypti betina .1
Sebelum dilakukan tindakan fogging, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,
yaitu:
1. Persyaratan Administratif, antara lain:
Terdapat penderita Positif DBD
Terdapat Kematian Akibat DBD
Harus dilaksanakan Penyelidikan Epidemiologi ( PE ) dengan memeriksa jentik dengan
rdius 100 meter dari rumah penderita ( kurang lebih 20 rumah /bangunan secara acak )
Ditemukan lebih dari 3 orang tersangka DBD
Ditemukan Jentik > 5% atau ABJ < 95%
2.Persyaratan Teknis
Tersedianya Alat Mesin Fogg / ULV ( Ultra Low Volume )
Pelaksana Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten dan tenaga Lain yang telah dilatih
Lokasi meliputi seluruh wilayah terjangkit dengan radius 200 meter dari penderita
Sasaran Fogging rumah dan Tempat-tempat Umum
Dosis Insektisida sesuai dosis
Cara Fogging / ULV dilaksanakan 2 Siklus dengan Interval 1 minggu
Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Fogging untuk 1 Siklus kurang lebih 3 jam,
Sedangkan prosedur pelayanan fogging mengikuti tahapan sebagai berikut:
1. Penderita DBD
2. Penyelidikan Epidemiologi ( PE ), merupakan pencarian penderita atau tersangka DBD
lainnya dan pemeriksaan jentik dilokasi tempat tinggal penderita dan rumah bangunan
lainnya dengan radius 100 m ( kurang lebih 20 rumah/bangunan secara acak )
3. Ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lainnya dan / atau > 3 orang tersangka DBD, dan
ditemukan jentik ( > 5 % )
Hasil akhir pelaksanaan Fogging yang diterima oleh masyarakat berupa terbebasnya dari
gigitan nyamuk dewasa penyebab demam berdarah dengue sehingga mengurangi penularan
DBD dan tidak meluas ke wilayah lainnya
Kompetensi petugas fogging
Jumlah Petugas yang dibutuhkan pada pelaksanaan Fogging sedikitnya 5 Orang yang
meliputi 1 orang Supervisor dan 4 orang petugas Fogging
Petugas pelaksana harus sudah mengikuti Pelatihan / on the job trining Operasional Mesin
Fogg yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Propinsi
Klasifikasi Pendidikan Petugas Pelaksana Fogging minimal SD/Sederajat.
Selain hal diatas, harus dicantumkan pula informasi fogging dan pelayanan pengaduan
masyarakat. Juga ada kepastian jaminan pelayanan misalnya jika fogging yang dilaksanakan
tidak sesuai dengan standar akan dilakukan fogging ulang atau pengembalian dana.
Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) & Cara Penggunaan Bubuk Abate
Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat dicegah dengan memberantas jentik-jentik nyamuk
Demam Berdarah (Aedes aegypti) dengan cara melakukan PSN (Pembersihan Sarang
Nyamuk) Upaya ini merupakan cara yang terbaik, ampuh, murah, mudah dan dapat
dilakukan oleh masyarakat, dengan cara sebagai berikut:
1. Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (seperti : bak mandi / WC, drum, dan lain-lain)
sekurang-kurangnya seminggu sekali. Gantilah air di vas bunga, tempat minum burung,
perangkap semut dan lain-lain sekurang-kurangnya seminggu sekali
2. Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air, seperti tampayan, drum, dan lain-lain agar
nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di tempat itu.
3. Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas, seperti kaleng bekas, ban bekas,
botol-botol pecah, dan lain-lain yang dapat menampung air hujan, agar tidak menjadi
tempat berkembang biak nyamuk. Potongan bambu, tempurung kelapa, dan lain-lain agar
dibakar bersama sampah lainnya
4. Tutuplah lubang-lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau adukan semen
5. Lipatlah pakaian/kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap disitu
6. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan bubuk ABATE ke
dalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Ulangi hal ini setiap 2-
3 bulan sekali
Takaran penggunaan bubuk ABATE adalah sebagai berikut: Untuk 10 liter air cukup
dengan 1 gram bubuk ABATE. Contoh:
Untuk 10 liter air, ABATE yang diperlukan = (100/10) x 1 gram = 10 gram ABATE
Untuk menakar ABATE digunakan sendok makan. Satu sendok makan berisi 10 gram
ABATE.
Bila memerlukan ABATE kurang dari 10 gram, maka dapat dilakukan sebagai berikut:
Ambil 1 sendok makan ABATE dan tuangkan pada selembar kertas
Lalu bagilah ABATE menjadi 2, 3, atau 4 bagian sesuai dengan takaran yang dibutuhkan
2. Selama 3 bulan bila tempat penampungan air tersebut akan dibersihkan/diganti airnya,
hendaknya jangan menyikat bagian dalam dinding tempat penampungan air tersebut
3. Air yang telah dibubuhi ABATE dengan takaran yang benar, tidak membahayakan dan tetap
aman bila air tersebut diminum
PENANGGULANGAN P2 CHIKUNGUNYA
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
BLUD PUSKESMAS UKUI
Tgl.Mulai Berlaku :
Disahkan oleh :
Halaman : Kepala BLUD
SPO Puskesmas Ukui
PEMERINTAH
KABUPATEN PELALAWAN
Pengertian Adalah suatu system atau teknis untuk mrnanggulangi terjadinya KLB
Chikungunya atau memperkecil resiko penularan yang lebih luas dengan
melakukan pemberantasan vector dan pemberdayaan peran serta
masyarakat dalam penanggulangan Chikungunya
Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan P2
Chikungunya
Penderita / Pemeriksaan
tersangka Penyelidikan jentik radius 20
Chikungunya Epidemiologi rumah
Kriteria a / b / c Kriteria d
PSN PSN
Abatisasi selektif Abatisasi selektif
Penyuluhan Penyuluhan
Fogging fokus
TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
1. Apakah Segera dilaksanakan penyelidikan epidemiologi ke
lokasi penderita / tersangka jika ada laporan atau
ditemukan penderita / tersangka Chikungunya?
2. Apakah dilakukan pemeriksaan jentik di rumah sekitar
penderita dengan radius 20 rumah dan juga mencari
penderita / tersangka lain, termasuk penderita panas bila
ada?
3. Apakah dari hasil penyelidikan epidemiologi, dilakukan
analisa apabila :
a. Ada tambahan 2 atau lebih kasus Chikungunya
penderita / tersangka dalam periode 3 minggu yang
lalu?
b. Adanya tambahan 1 kasus Chikungunya yang
meninggal dalam periode 3 minggu yang lalu?
c. Adanya tambahan kasus Chikungunya 1 orang dan 3
panas, dalam 3 minggu serta house index ( HI ) lebih
atau sama dengan 5%?
d. Ada tambahan 1 kasus Chikungunya dan HI lebih dari
5%?
4. Apakah bila ditemui kriteria a dan b atau c dilakukan :
a. PSN?
b. Abatisasi selektif?
c. Penyuluhan?
d. Fogging fokus radius 200 m sebanyak 2 siklus?
5. Apakah bila hanya dipenuhi kriteria d maka dilakukan :
a. PSN?
b. Abatisasi selektif?
c. Penyuluhan?
CR: …………………………………………%.
……………………………………
Pelaksana/ Auditor
(………………………………)
SURVEILANS
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
BLUD PUSKESMAS UKUI
Tgl.Mulai Berlaku :
Disahkan oleh :
Halaman : Kepala BLUD
SPO Puskesmas Ukui
PEMERINTAH
KABUPATEN PELALAWAN
TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
1. Apakah petugas mengumpulkan data dari poli
umum,perawatan,ruang bersalin,pustu dan poskesdes?
(………………………………)