Anda di halaman 1dari 16

Eubacteria

o eu (=sejati) dan bacteria (=bakteri). Eubacteria (=bakteri sejati)

o Bakteri ditemukan pertama kali oleh Anthony Van Leeuwenhoek

o Ilmu yang mempelajari bakteri adalah bakteriologi

o Ciri sel :
1. Ukuran dan bentuk sel : berdiameter 0,12 mikron sampai ratusan mikron. Dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Ada 3 bentuk dasar :

(klik gambar untuk memperbesar)


o Kokus (bulat)
o Basil (batang)
o spirila (spiral)
2. Struktur dan fungsi sel :
o Dinding sel : berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri. Terususn
dari peptidoglikan, yaitu gabungan protein dan polisakarida. Berdasarkan ketebalan lapisan
peptidoglikan :
1. Bakteri gram positif : Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptodoglikan
yang tebal, warna : ungu, co : Vibrio cholerae
2. Bakteri gram negatif : Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan
yang tipis, warna : merah muda/merah, co : E.coli
o Membran plasma : Membarn yang menyelubungi sitoplasma. Tersusun dari lapisan
fosfolipid dan protein. Bersifat selektif permeabel dan berfungsi untuk mengatur pertukaran
zat antara sel dengan lingkungannya
o Sitoplasma : Cairan sel. Mengandung ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
o Ribosom : Organel yang berukuran sangat kecil dan merupakan tempat terjadinya sintesis
protein yang dibantu oleh RNA
o DNA : Materi pembawa informasi genetik
o Granula penyimpanan : Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
o Kapsul atau lapisan lendir : lapisan diluar dinding sel. Tebal=kapsul / tipis=lapisan lendir.
Berfungsi membantu sel bakteri melekat pada suatu permukaan/dengan sel bakteri lainnya,
pertahanan bakteri dari sel-sel fagosit, dan melindungi sel bakteri saat mengalami
kekeringan
o Flagelum : Bulu cambuk
1. Satu : Monotrik
2. Banyak flagelum di satu sisi : Lofotrik
3. 1/banyak flagelum di dua sisi : Amfitrik
4. Tersebar di seluruh permukaan : Peritrik
o Endospora : Bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif

o Cara hidup : Berdasarkan cara memperoleh makanan


o Bakteri heterotrof : Bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari organisme
lain.Terbagi menjadi :
1. Bakteri saprofit : Bakteri yang memperoleh makanan dari sisa organisme lain/produk
organisme lain. Baketri pengurai (dekomposer)
2. Bakteri parasit : Bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya. Jika menimbulkan
penyakit pada inangnya maka akan disebut bakteri patogen
o Bakteri autotrof : Bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri

o Berdasarkan Kebutuhan oksigen untuk merombak makanan agar memperoleh energi :


o Bakteri aerob : Membutuhkan oksigen untuk memperoleh energi
o Bakteri anaerob : Tidak membutuhkan oksigen untuk memperoleh energi. Energi diperoleh
dengan fermentasi. Dibedakan menjadi :
1. Anaerob obligat : Hanya dapat hidup juka tidak ada oksigen
2. Anaerob fakultatif : Dapat hidup jika ada oksigen maupun tidak ada oksigen

o Reproduksi :
1. Aseksual : Pembelahan biner (setiap sel membelah menjadi 2)
2. Seksual :
o Transformasi : Masuknya DNA telanjang ke dalam sel bakteri dan mengubah sifat sel
bakteri
o Transduksi : Pemindahan materi genetik 1 sel bakteri ke sel bakteri lainnya dengan perantara
organisme lain, yaitu bakteriofage
o Konjugasi : Pemindahan materi genetik secara langsung melalui kontak sel dengan
membentuk struktur seperti jembatan di antara 2 sel bakteri yang berdekatan

o Habitat : Lingkungan lembab atau agak basah dengan temperatur 25-37 derajat Celsius

o Klasifikasi eubacteria : 5 filum


1. Proteobacteria : bakteri ungu yang bersifat fotoautotrof/fotoheterotrof dan proteobacteria yang
bersifat kemoautotrof/kemoheterotrof
2. Cyanobacteria :
o Memiliki klorofil
o Tidak memiliki alat gerak tapi dapat melakukan fotosintesis
o Hidup soliter/koloni. Koloni berbentuk benang, lembaran, atau bola berongga.
o Berbentuk benang ada 3 macam sel utama : 1. Heterokista : Sel berdinding tebal yang
berguna untuk mengikat nitrogen, 2. Akinet : Sel berdinding tebal yang berfungsi untuk
pertahanan diri, 3. Baeosit : Sel-sel bulat kecil hasil reproduksi, berguna untuk fotosintesis.
o Tidak memiliki membarn inti (prokariot)
o Mengandung pigmen klorofil, karoten, fikosianin (biru), dan fikoeritrin (merah)
o Autotrof
o Menghasilkan oksigen
o Reproduksi : Aseksual : Pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan akinet (spora)
3. Spirochetes : Berbentuk spiral dengan panjang 5-250 mikron. Merupakan bakteri gram negatif.
Memiliki suatu struktur unik yang disebut filamen aksial : Semacam serabut di sepanjang tubuh,
di dalam selubung terluang tetapi di luar dinding sel, berfungsi untuk membuat gerakan berputar
4. Chlamydias : Hidup sebagai parasit. Memiliki 2 bentuk sel dalam siklus hidupnya, yaitu :
o Badan dasar : Masuk ke dalam sel inang dan berkembang menjadi badan inisial
o Badan inisial : Tumbuh dan membelah diri, lalu membentuk badan dasar kembali dan
dilepaskan ke sel inang yang disertai pecahnya sel inang
5. Bakteri gram positif : Beberapa bakteri gram positif membentuk endospora ketika lingkungan
miskin akan zat makanan

Archaebacteria
o Kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, namun membran plasmanya
mengandung lipid

o Hidup pada lingkungan ekstrim

o Berdasarkan lingkungan ekstrimnya, Archaebacteria dibagi menjadi 3 :


1. Bakteri metanogen : Bakteri yang menghasilkan metana dari gas hidrogen dan karbon
dioksida/asam asetat. Metana disebut juga biogas. Hidup dirawa sebagai pengurai. Co
: Methanobacterium
2. Bakteri halofil : Bakteri yang hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi. Co
: Halobacterium
3. Bakteri termoasidofil : Hidup di lingkungan ekstrim yang panas dan asam. Kondisi optimal :
temperatur 60-80 derajat Celsius dengan pH 2-4. Bakteri ini terdapat pada daerah yang
mengandung asam sulfat, misalnya di kawah vulkanik. Co : Sulfolobus dan Thermoplasma

Bakteri dalam kehidupan manusia


o Bakteri yang menguntungkan :
1. Eubacteria :
o Pembusukan sisa-sisa makhluk hidup. Co : E. Coli
o Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi. Co : Acetobacter : Pembuatan asam
cuka, Lactobacillus bulgaricus : Pembuatan yogurt
o Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen. Co : Rhizobium
leguminosarum
o Penyubur tanah. Co : Nitrosococcus
o Penghasil antibiotik. Co : Bacillus polymixa : Polimiksin B
o Penelitian rekayasa genetika
o Pembuatan zat kimia. Co : Clostridium acetobutylicum
2. Archaebacteria : Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehingga
menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Co : Methanobacterium

o Bakteri yang merugikan


1. Eubacteria :
o Pembusukan makanan. Co : Clostridium botulinum
o Penyebab penyakit pada manusia. Co : Mycobacterium tuberculosis (TBC), Vibrio
chloerae (kolera/muntaber), Clostridium tetani (tetanus)
o Penyebab penyakit pada hewan. Co : Bacillus anthracis (antraks pada sapi)
o Penyebab penyakit pada tanaman budidaya. Co : Pseudomonas solanacearum
2. Archaebacteria : Penyebab kerusakan makanan yang diawetkan dengan garam

o Penanggulangan terhadap bakteri :


1. Pengawetan dan pengolahan makanan
1. Pemanisan
2. Pengeringan
3. Pengasapan
4. Pengasinan
5. Pendinginan
6. Pasteurisasi : Pemanasan dengan suhu 63-72 derajat Celsius selama 15-30 menit. Dilakukan
pada susu untuk mematikan bakteri patogen dan mempertahankan rasa dan aroma khas susu
7. Sterilisasi : Pemanasan dengan menggunakan udara panas/uap air panas bertekanan tinggi.
Menggunakan oven dengan temperatur 170-180 derajat Celsius. Untuk mensterilkan
peralatan gelas. Alat : Autoklaf
2. Kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan
1. Menjaga kebersihan lingkungan
2. Menjaga kebersihan badan
3. Makan makanan sehat
4. Cukup istirahat
5. Melakukan olah raga
3. Imunisasi
1. Vaksin kolera : Kolera
2. Vaksin tifus : Tifus
3. Vaksin BCG : TBC
4. Vaksin DPT : Difteri, tetanus, batuk

1. Archaebacteria
Archaebacteria dianggap sebagai bentuk-bentuk kehidupan
kuno yang berevolusi secara terpisah dari bakteri dan
ganggang biru-hijau. Archaebacteria dibagi dalam tiga
golongan yaitu metanogen, halofilik, dan termofilik.

b. Bakteri Metanogen

Methanogen adalah mikroorganisme yang menghasilkan


metana sebagai produk sampingan metabolik dalam kondisi
anoxic. Mereka digolongkan sebagai archaea, kelompok cukup
berbeda dari bakteri. Mereka yang umum di lahan basah, di
mana mereka bertanggung jawab untuk gas rawa, dan
keberanian dari binatang seperti ruminansia dan manusia, di
mana mereka bertanggung jawab atas isi metana dari
bersendawa di ruminansia dan perut kembung pada manusia.
[1] Pada sedimen laut biomethanation umumnya terbatas
pada mana sulfat habis, di bawah lapisan atas. [2] Lain
extremophiles, ditemukan di lingkungan seperti ventilasi
hidrotermal air panas dan kapal selam serta dalam rock
“solid” dari kerak bumi, kilometer di bawah permukaan .
Simak

Baca secara fonetik

Secara lebih rinci karakteristik bakteri metanogen disajikan


pada tabel II.1 di bawah ini :

Tabel II.2 Karakteristik bakteri metanogen


Karakteristik Metanogen
Batang, kokus, spirilla,
Bentuk sel filament, sarcina
sifat Gram + / Gram –
klasifikasi Archaebacteria
Pseudomurein, protein,
Struktur dinding sel heteropolysaccharida
Metabolisme anaerob
H2 + CO2, H2+ metanol,
format, metilamin,
metanol(30 % diubah
Sumber energi dan menjadi CH4), asetat (80 %
sumber karbon diubah menjadi CH4)
Produk katabolisme CH4 atau CH4 + CO2
Methanopyrus adalah genus methanogen , dijelaskan dengan
spesies tunggal, M. Kandleri, kandleri. Ini
adalah hyperthermophile , ditemukan di dinding
sebuah perokok hitam dari Teluk California pada kedalaman
2000 m, pada temperatur 84-110 ° C. Strain 116 perokok
ditemukan dalam cairan hitam dari lapangan hidrotermal
Kairei, dapat bertahan dan bereproduksi pada 122 ° C. [2] Ia
tinggal di sebuah hidrogen – karbon dioksida lingkungan yang
kaya, dan seperti metanogen lain mengurangi bekas metana.
Organisme ini tumbuh 8-10 o C di-CO 2 atmosfer 2 H kandleri
Methanopyrus. telah ditemukan di dasar mendalam “m hitam
perokok 2.000” cerobong asap di dasar laut di Teluk
California.

b. Halofil Ekstrem

Sesuai dengan namanya, golongan Halofil Ekstrem ini


merupakan mikroorganisme yang tahan hidup di daerah ektrim
seperti perairan dengan kadar garam tinggi (halofil),
contohnya Halobacterium.

Dalam taksonomi , yang Halobacteria (juga Halomebacteria)


adalah kelas dari Euryarchaeota , [1] ditemukan
dalam air jenuh atau hampir jenuh dengan garam Mereka juga
disebut halophiles, meskipun nama ini juga digunakan untuk
organisme lain yang hidup di air asin terkonsentrasi kurang
sedikit. Mereka yang paling umum di lingkungan di mana
sejumlah besar garam, kelembaban, dan bahan organik yang
tersedia.

c. Termofil Ekstrem

Termofil hidup didaerah bersuhu tinggi dan bersifat asam,


misalnya di sumber air panas serta daerah dengan temperatur
tinggi seperti hydrothermal vent (extreme thermofil). Kondisi
optimum untuk hidupnya adalah pada suhu 60-80 derajat
celsius. Sebagian besar termoasidofil merupakan organisme
autotrof dan metabolismenya bergantung pada sulfur. Contoh
archaebacteria ini adalah sulfolobus.

Sulfolobus spesies tumbuh di mata air gunung berapi dengan


pertumbuhan optimal terjadi pada pH 2-3 dan suhu dari 75-80
° C, membuat mereka acidophiles dan thermophiles dan
masing-masing. Sulfolobus sel-sel berbentuk tidak
teratur flagellar .
Spesies Sulfolobus umumnya dinamai lokasi dari yang mereka
pertama kali diisolasi, misalnya solfataricus Sulfolobus
pertama kali diisolasi di Solfatara (gunung berapi) . spesies
lainnya dapat ditemukan di seluruh dunia dalam bidang panas
bumi atau aktivitas gunung berapi seperti formasi geologi
disebut mud pot yang juga dikenal sebagai solfatare (jamak
dari solfatara).
Peran Archaebacteria

a. Enzim Archaebacteria ditambahkan ke dalam sabun cuci


atau deterjen untuk meningkatkan kemampuan sabun cuci
dan deterjen pada suhu dan pH tinggi.

b. Beberapa enzim Archaebacteria juga digunakan dalam


industri makanan untuk mengubah pati jagung menjadi
dekstrin (sejenis karbohidrat).

c. Beberapa jenis Archaebacteria digunakan untuk mengatasi


pencemaran, misalnya tumpahan minyak
2. Eubacteria

Eubacteria adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya


dapat dilihat dengan mikroskop. Bakteri juga hidup di sekitar
kita dan juga didalam tubuh kita. Cabang ilmu biologi yang
mempelajari bakteri adalah bakteriologi.

Karakteristik Bakteri

– Dinding sel tersusun atas mukopoli sakarida dan


peptidoglikan (murein).

– Sel bakteri dapat mensekresikan lender kepermukaan


dindingselnya.

– Membran sitoplasma meliputi 8 – 10% dari bobot kering


sel dan tersusun atas fosfolipida dan protein.

– Sitoplasma dikelilingi oleh membrane sitoplasma, dan


tersusun dari 80% air, asam nukleat, protein, karbohidrat,
lemak dan ion organic, serta kromatofora.

– Pada kondisi yang tidak menguntungkan bakteri dapat


membentuk endospora yang berfungsi melindungi bakteri dari
panas dan gangguan alam.

– Bakteri ada yang bergerak dengan flagella dan ada


yang bergerak tanpa flagella. Bakteri tanpa flagella bergerak
dengan cara berguling.

Bentuk-bentuk bakteri
1. Bakteri Kokus : Bakteri dengan bentuk dasar bulat
a. Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal.
Misalnya Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing
nanah.
b. Diplokokus, yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan.
Misalnya Diplococcus pneumonia, penyebab penyakit
pneumonia atau radang paru-paru.
c. Tetrakokus, yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan
berbentuk segi empat.
d. Sarkina, yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan
membentuk kubus.
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus
berdempetan membentuk rantai. Misalnya Streptococcus
pyrogenes, penyebab demam jengkering dan sakit
tenggorokan, dan Streptococcus thermophilus, untuk
membuat yoghurt.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus
berdempetan seperti buah anggur
2. Bakteri Basil : Bakteri dengan bentuk dasar batang
a. Monobasil, yaitu berupa sel bakteri basil tunggal. Misalnya
Salmonella thypi, E. coli, dan Lactobacillius.
b. Diplobasil, yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c. Streptobasil, yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan
membentuk rantai. Misalnya Azotobacter dan Bacillus
anthracis.
3. Bakteri Spirilia : Bakteri dengan bentuk dasar spiral
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang. Misalnya Spirillum.
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup.
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma. Misalnya
Vibrio cholera, penyebab penyakit kolera.

Letak Flagel
 Atrik, tidak mempunyai flagel.
 Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.
 Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu
ujungnya.
 Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.
 Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan
tubuhnya.

Reproduksi Bakteri.
Bakteri bereproduksi secara vegetative/aseksual dengan
membelah diri secara biner.
Ada tiga proses para seksual yang telah diketahui , yaitu
transformasi , konjugasi dan transduksi.

Transformasi adalah pemindahan sebagian materi


genetic atau DNA atau hanya satu gen ke bakteri
lain dengan proses fisiologi yang kompleks.
Konjugasi adalah pemindahan secara langsung
materi genetic diantara dua sel bakteri melalui
jembatan sitoplasma.
Bakteri yang memberikan DNA nya disebut bakteri
donor. Bakteri donor memiliki tonjolan yang
disebut pili seks, yang berguna untuk menempel
pada bakteri recipientyang menerima DNA.
Transduksi adalah pemindahan materi genetic
dengan pernatara virus. Cara ini dikemukakan oleh
Norton Zinder dan Jashua Lederberg pada tahun
1952.
Cara hidup bakteri
a) Bakteri heterotrof.
Bakteri kelompok ini tidak berklorofil, sangat bergantung pada
bahan organic yang ada disekitar tubuhnya, karena bakteri
tesbut tidak dapat mengubah baha anorganik menjadi bahan
organic. Bakteri heterotrof di badakan menjadi:

1. Bakteri parasit
Mendapatkan makanan dari organism lain yang ditumpanginya
(inang) contohnya family spirochaetaceae (parasit dalam usus
moluska bercangkang dua).

2. Bakteri saprofit (saprobakter)


Bakteri saprofit adalah bakteri yang kebutuhan makanannya
diperoleh dari sissa – sisa makanan organism lain yang telah
mati.
Bakteri jenis ini merombak bahan organic menjadi bahan
anorganik melalui fermentasi atau respirasi tak sempurna.
Proses perombakan biasanya menghasilkan gas – gas CO2, H2,
CH4(metana), N2, H2S dan NH3.
Contoh bakteri ini diantaranya adalah:
a. Escherchia coli dalam keadaaan tertentu menguraikan asam
semut (HCOOH) menjadi CO2 dan H2O
b. Methanobacterium omelanskii dan Methanobacterium
ruminatum menguraikan asam cuka (CH3COOH) menjadi
metana (CH4) dan CO2.
c. Clostridium sporageus menguraikan asam amino menjadi
ammonia (NH3)

3. Bakteri pathogen
Bakteri pathogen adalah bakteri parasit yang menimbulkan
penyakit hospes ‘ inang yang dihinggapi, contohnya sebagai
berikut:
a. Parasit pada manusia:
– Salmonella thypi menyebabkan penyakit tifus.
– Vibrio comma menyebabkan penyakit kolera
– Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus.

b. Parasit pada tumbuhan


– Pseudomonas cattleyeae penyebab penyakit pada anggrek.
– P.solanacearum penykit pada pisang.
– Bacterium papaya penyebab penyakit pada papaya.
c. Parasit pada hewan ternak
– Bacillus anthracis penyebab penykit pada ternak.
– Mycobacterium bovis penyebab penyakit pada lembu.
– M.avium penyebab penyakit penyakit pada unggas.n cara
mengubah bahan anorgnik menjadi bahan organic.

4. Bakteri apatogen
Bakteri apatogen adalah bakteri yang tidak menimbulkan
penyakit pada hospes, contoh : Eschercihia coli dan
Streptomyces greseus.

b) Bakteri Autotrof
Semua jenis bakteri autotrof mampu membuat makanan
sendiri dengan Proses pengubahan dapat terjadi melalui dua
cara, yaitu :
1. Fotoautotrof.
Energy yang digunakan untuk menyusun bahan anorganik
menjadi bahan organic adalah sinar matahari / cahaya.
Golongan fotoautotrof dibagi menjadi dua, yaitu bakteri hijau
dan bakteri ungu.
Bakteri ijau memiliki pigmen hijau yang disebut bakteri
oviridin dan bakterioklorofil.
2. Kemoautotrof.
Bakteri ini memperoleh energy dari bahan bahan kimia untuk
menyusun bahan organic dari bahan
anorganik.Contoh :Nitrosomonas, Nitro socytis, Nitrospira dan
Nitrosococcus.

Peranan Bakteri Bagi Kehidupan

Bakteri dapat merugikan mahluk hidup karena bersifat parasit


dan pathogen. Akan tetapi beberapa bakteri dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu zat penting atau
melakukan suatu proses industri misalnya berikut ini:
a) Lactobacillus casei digunakan dalam pembuatan keju dan
minuman nata de coco dari air kelapa.

b) Streptococcus lactis dan S.cremoris digunakan dalam


pembuatan keju dan mentega.
c) Bacillus brevis menghasilkan antibiotic tirotrisin: Bacillus
subtilis menghasilkan antibiotic basitrasin; dan bacillus
polymyxa menghasilkan polimixin.
d) Nitrosomonas. Nitrosococcus, dan Nitrobacter berperan
dalam proses penambahan kesuburan tanah (membentuk
humus).
e) Acetobacter, penting dalam pembuatan asam cuka dan
nata decoco, reaksinya:
CH3CH2OH +O2
etanol ——————————- acetobacter
CH3COOH + H2O + Energi
Asam cuka
f) Beberapa spesies saprofit berperan penting dalam
pembuatan biogas yang dimanfaatkan sebagai sumber energy.

3. Cyanobacteria
Cyanobacteria atau ganggang biru-hijau adalah filum (atau
“divisi”) bakteri yang mendapat energi melalui fotosintesis.
Jejak fosil cyanobacteria telah ditemukan sejak 3,8 miliar
tahun lalu. Cyanobacteria sekarang adalah salah satu
kelompok terbesar dan terpenting bakteri di bumi.
Karakteristik Cyanobacteria
1. Intinya tidak diselubungi oleh membran
2. Dinding sel terletak diantara plasmalema dan selubung
lendir
3. Beberapa ganggang hijau biru yang berkoloni dengan
bentuk filamen memiliki heterotista dan spora istirahat.
Heterotista adalah sel yang lebih tebal dan tidak memiliki inti
. spora istirahat merupakan spora yang dindingnya sangat
tebal dan didalamnya berisi sel.
4. Bentuk organisme ini bisa uniseluler (chroocococcus ,
Anacystis); koloni.
5. Tidak berflagel sehingga bergerak meluncur.
Habitat ganggang ini diair tawar, air laut, tanah – tanah yang
basah , ada pula yang hidup di tempat – tempat kering.

Ganggang hiaju hidup secara autotrof. Namun ada pula yang


bersimbiosis dengan organism lain, mislanya dengan jamur
membentuk lumut kerak.

Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospore,


yaitu spora yang dapat bergerak atau berpindah tempat.
Reproduksi aseksualnya berlangsung
secara konjugasi.Hasil konjugasi berupa suatu zigospora ,
zigospora tidak mempunyai alat gerak.
Contoh bebrapa jenis alga hijau, antara lain :
spirogyra.volvox, chalamidomonas, vulva dan stigeoslonium.
Reproduksi Cyanobacteria

Ø Pembelahan sel, melalui cara ini sel dapat langsung terpisah


atau tetap bergabung membentuk koloni

Ø Fragmentasi, fragmentasi terjadi terutama pada berbentuk


filamen, jika hormogonium(potongan benang-benang
ganggang pendek yang bisa tumbuh menjadi ganggang baru)
terlepas dari filamen induk, maka akan menjadi individu baru.

Ø Spora, pada keadaan kurang menguntungkan akan terbentuk


spora yang sebenarnya merupakan sel vegetatif

Peranan Cyanobacteria
Beberapa cyanobacteria dapat dimanfaatkan sebagai sumber
makanan alternatif, misalnya spirulina, ada juga yang dapat
menambah kesuburan tanah.

Anda mungkin juga menyukai