o Ciri sel :
1. Ukuran dan bentuk sel : berdiameter 0,12 mikron sampai ratusan mikron. Dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Ada 3 bentuk dasar :
o Reproduksi :
1. Aseksual : Pembelahan biner (setiap sel membelah menjadi 2)
2. Seksual :
o Transformasi : Masuknya DNA telanjang ke dalam sel bakteri dan mengubah sifat sel
bakteri
o Transduksi : Pemindahan materi genetik 1 sel bakteri ke sel bakteri lainnya dengan perantara
organisme lain, yaitu bakteriofage
o Konjugasi : Pemindahan materi genetik secara langsung melalui kontak sel dengan
membentuk struktur seperti jembatan di antara 2 sel bakteri yang berdekatan
o Habitat : Lingkungan lembab atau agak basah dengan temperatur 25-37 derajat Celsius
Archaebacteria
o Kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, namun membran plasmanya
mengandung lipid
1. Archaebacteria
Archaebacteria dianggap sebagai bentuk-bentuk kehidupan
kuno yang berevolusi secara terpisah dari bakteri dan
ganggang biru-hijau. Archaebacteria dibagi dalam tiga
golongan yaitu metanogen, halofilik, dan termofilik.
b. Bakteri Metanogen
b. Halofil Ekstrem
c. Termofil Ekstrem
Karakteristik Bakteri
Bentuk-bentuk bakteri
1. Bakteri Kokus : Bakteri dengan bentuk dasar bulat
a. Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal.
Misalnya Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing
nanah.
b. Diplokokus, yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan.
Misalnya Diplococcus pneumonia, penyebab penyakit
pneumonia atau radang paru-paru.
c. Tetrakokus, yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan
berbentuk segi empat.
d. Sarkina, yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan
membentuk kubus.
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus
berdempetan membentuk rantai. Misalnya Streptococcus
pyrogenes, penyebab demam jengkering dan sakit
tenggorokan, dan Streptococcus thermophilus, untuk
membuat yoghurt.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus
berdempetan seperti buah anggur
2. Bakteri Basil : Bakteri dengan bentuk dasar batang
a. Monobasil, yaitu berupa sel bakteri basil tunggal. Misalnya
Salmonella thypi, E. coli, dan Lactobacillius.
b. Diplobasil, yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c. Streptobasil, yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan
membentuk rantai. Misalnya Azotobacter dan Bacillus
anthracis.
3. Bakteri Spirilia : Bakteri dengan bentuk dasar spiral
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang. Misalnya Spirillum.
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup.
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma. Misalnya
Vibrio cholera, penyebab penyakit kolera.
Letak Flagel
Atrik, tidak mempunyai flagel.
Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.
Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu
ujungnya.
Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.
Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan
tubuhnya.
Reproduksi Bakteri.
Bakteri bereproduksi secara vegetative/aseksual dengan
membelah diri secara biner.
Ada tiga proses para seksual yang telah diketahui , yaitu
transformasi , konjugasi dan transduksi.
1. Bakteri parasit
Mendapatkan makanan dari organism lain yang ditumpanginya
(inang) contohnya family spirochaetaceae (parasit dalam usus
moluska bercangkang dua).
3. Bakteri pathogen
Bakteri pathogen adalah bakteri parasit yang menimbulkan
penyakit hospes ‘ inang yang dihinggapi, contohnya sebagai
berikut:
a. Parasit pada manusia:
– Salmonella thypi menyebabkan penyakit tifus.
– Vibrio comma menyebabkan penyakit kolera
– Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus.
4. Bakteri apatogen
Bakteri apatogen adalah bakteri yang tidak menimbulkan
penyakit pada hospes, contoh : Eschercihia coli dan
Streptomyces greseus.
b) Bakteri Autotrof
Semua jenis bakteri autotrof mampu membuat makanan
sendiri dengan Proses pengubahan dapat terjadi melalui dua
cara, yaitu :
1. Fotoautotrof.
Energy yang digunakan untuk menyusun bahan anorganik
menjadi bahan organic adalah sinar matahari / cahaya.
Golongan fotoautotrof dibagi menjadi dua, yaitu bakteri hijau
dan bakteri ungu.
Bakteri ijau memiliki pigmen hijau yang disebut bakteri
oviridin dan bakterioklorofil.
2. Kemoautotrof.
Bakteri ini memperoleh energy dari bahan bahan kimia untuk
menyusun bahan organic dari bahan
anorganik.Contoh :Nitrosomonas, Nitro socytis, Nitrospira dan
Nitrosococcus.
3. Cyanobacteria
Cyanobacteria atau ganggang biru-hijau adalah filum (atau
“divisi”) bakteri yang mendapat energi melalui fotosintesis.
Jejak fosil cyanobacteria telah ditemukan sejak 3,8 miliar
tahun lalu. Cyanobacteria sekarang adalah salah satu
kelompok terbesar dan terpenting bakteri di bumi.
Karakteristik Cyanobacteria
1. Intinya tidak diselubungi oleh membran
2. Dinding sel terletak diantara plasmalema dan selubung
lendir
3. Beberapa ganggang hijau biru yang berkoloni dengan
bentuk filamen memiliki heterotista dan spora istirahat.
Heterotista adalah sel yang lebih tebal dan tidak memiliki inti
. spora istirahat merupakan spora yang dindingnya sangat
tebal dan didalamnya berisi sel.
4. Bentuk organisme ini bisa uniseluler (chroocococcus ,
Anacystis); koloni.
5. Tidak berflagel sehingga bergerak meluncur.
Habitat ganggang ini diair tawar, air laut, tanah – tanah yang
basah , ada pula yang hidup di tempat – tempat kering.
Peranan Cyanobacteria
Beberapa cyanobacteria dapat dimanfaatkan sebagai sumber
makanan alternatif, misalnya spirulina, ada juga yang dapat
menambah kesuburan tanah.