Anda di halaman 1dari 27

REKAPITULASI ANGGARAN BIAYA

KEGIATAN : DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)


DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. LUWU UTARA
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PROTEKSI KREEB DAN BRONJONG DESA SEPAKAT

LOKASI : DESA SEPAKAT KEC. MASAMBA


SUMBER DANA : 2016

NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN Rp -
II. PEKERJAAN KREB BRONJONG Rp -

III. PEKERJAAN TALUD BRONJONG Rp -

REAL COST Rp -

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ( PPn ) = 10 % X REAL COST Rp -


TOTAL HARGA = 1 + 2 Rp -

DIBULATKAN Rp -

TERBILANG : RUPIAH

Masamba, 2016
Kontraktor Penawar
PT / CV……………………….

Nama, Cap & Tanda Tangan


Direktur
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
( BILL OF QUANTITY )
KEGIATAN : DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)
DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. LUWU UTARA
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PROTEKSI KREEB DAN BRONJONG DESA SEPAKAT
LOKASI : DESA SEPAKAT KEC. MASAMBA
TAHUN ANGGARAN : 2016

KODE HARGA SATUAN JUMLAH HARGA


NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME
ANALISA (Rp). (Rp).
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Pekerjaan Persiapan -- LS 1,00 Rp - Rp -

Total Harga I = Rp -
II. PEKERJAAN KREB BRONJONG
1 Rp -
Pek. Galian Tanah T.06.a M3 10,540 Rp -
2 Pek. Urungan Kembali T.14.a M3 3,513 Rp - Rp -
3 Pek. Bronjong P.06.5b M3 52,500 Rp - Rp -

TOTAL HARGA II = Rp -
III. PEKERJAAN TALUD BRONJONG
1 Pek. Galian Tanah T.06.a M3 24,170 Rp - Rp -
2 Pek. Urungan Kembali T.14.a M3 7,808 Rp - Rp -
3 Pek. Bronjong P.06.5b M3 342,000 Rp - Rp -

TOTAL HARGA III = Rp -


ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG SUMBER DAYA AIR
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI 2013)

T.06 GALIAN TANAH BIASA

T.06.a 1m3 Galian Tanah Biasa Sedalam < 1 m

No. Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1 2 3 4 5 6
A. Tenaga
1 Pekerja Oh 0,5630 Rp - Rp -
2 Mandor Oh 0,0563 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B. Bahan

Jumlah Harga Bahan


C. Peralatan

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga Kerja,Bahan Dan Peralatan Rp -
(A + B + C)
E. Overhead + Profit (5 %) 5% x D Rp -

F. Harga Satuan Pekerjaan Per - m3 (D + E) Rp -

T.14 TIMBUNAN DAN PEMADATAN

T.14.a 1m3 Urungan Tanah Kembali

No. Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1 2 3 4 5 6
A. Tenaga
1 Pekerja Oh 0,3300 Rp - Rp -
2 Mandor Oh 0,0330 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B. Bahan

Jumlah Harga Bahan


C. Peralatan

Jumlah Harga Peralatan


D. Jumlah Harga Tenaga Kerja,Bahan Dan Peralatan Rp -
(A + B + C)
E. Overhead + Profit (5 %) 5% x D Rp -

F. Harga Satuan Pekerjaan Per - m3 (D + E) Rp -


P.06 1 M3 PASANGAN BATU BRONJONG KAWAT

P.06.5b b. Kawat bronjong galvanis dengan kawat anyaman tiga lilitan ukuran 3,0 mm, kawat sisi4,0 mm dan kawat

pengikat 2,0 mm, ukuran lubang heksagonal 100 x 120 mm

No. Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1 2 3 4 5 6
A. Tenaga
1 Pekerja penganyam Oh 2,260 Rp - Rp -
2 Tukang Penganyam Oh 0,753 Rp - Rp -
3 Pekerja pengisi batu Oh 0,700 Rp - Rp -
4 Mandor Oh 0,293 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B. Bahan
1 Batu Kali / Batu Belah M3 1,400 0,00 Rp -
2 Kawat Bronjong dia.3,0 mm Kg 15,096 0,00 Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C. Peralatan

Jumlah Harga Peralatan Rp -


D. Jumlah Harga Tenaga Kerja,Bahan Dan Peralatan Rp -
(A + B + C)
E. Overhead + Profit (5 %) 5% x D Rp -

F. Harga Satuan Pekerjaan Per - m3 (D + E) Rp -


DAFTAR HARGA BAHAN DAN UPAH KERJA

KEGIATAN : DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)


DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. LUWU UTARA
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PROTEKSI KREEB DAN BRONJONG DESA SEPAKAT
LOKASI : DESA SEPAKAT KEC. MASAMBA
SUMBER DANA : 2016

A.HARGA BAHAN

NAMA BAHAN
NO. SATUAN HARGA SATUAN

1 Batu Kali M3 Rp -

3 Kawat Bronjong dia. 3,0 mm Kg Rp -

B.UPAH KERJA

NO. UPAH KERJA SATUAN HARGA HOK HARGA K3 ( Rp ) HARGA SATUAN

1 Pekerja Org/Hr Rp - Rp - Rp -
2 Tukang Org/Hr Rp - Rp - Rp -
3 Kepala Tukang Org/Hr Rp - Rp - Rp -
4 Mandor Org/Hr Rp - Rp - Rp -

DAFTAR PERLENGKAPAN KEUTAMAAN KESELAMATAN KERJA ( K3 )

HARGA
NO JENIS PERLENGKAPAN SATUAN
( Rp )
a b c d

1 Helmet Topi Pelindung Bh Rp -


2 Sepatu Keselamatan Kerja ( Boots ) Psg Rp -
3 Sarung Tangan ( Safety Gloves ) Psg Rp -
Total harga Rp -

Periode Konstruksi ( Rencana Waktu Pelaksanaan ) 4 Bulan 120


Koefisien Biaya K3 HOK Rp -
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
KEGIATAN : DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)
DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. LUWU UTARA
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PROTEKSI KREEB DAN BRONJONG DESA SEPAKAT
LOKASI : DESA SEPAKAT KEC. MASAMBA
SUMBER DANA : 2016

WAKTU PELAKSANAAN 120 HARI KALENDER


BOBOT BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV
NO URAIAN PEKERJAAN KET.
% MINGGU KE : MINGGU KE : MINGGU KE : MINGGU KE :
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I PEKERJAAN PENDAHULUAN 100

II. PEKERJAAN KREB BRONJONG 50

III. PEKERJAAN TALUD BRONJONG 0

JUMLAH BOBOT PEKERJAAN

KEMAJUAN MINGGUAN/BULANAN

KOMULATIF KEMAJUAN
TITIK KOORDINAT
S 02° 48' 431''
E 120° 39' 751''
U

Su
ng
ai

PERSAWAHAN
Ti

R enc. Pasangan
ka

Proteksi
la

P.1
b

0+050
os

Jala
n Ta
is

ni
i

P.0
P.2 P.3'
0+000
tikala 0+173
Sungai P at 0+100
R enc. PR O TEK SI
K R EB
PD A M
SITE PLAN
Non Skala
NON
SITE PLAN SKALA
D esa Sepakat

k U
S
e L
P AW
o
r E
01 08

o S
s I
T
R
A
N
S
R enc. Pasangan
Proteksi B ronjong
n i
T a P.2
n
la 0+100
Ja P
0 .3'
+17
3
P.1 a
0+050 al
ik
tt
S
u
Pa
n
g
a
ai
i
T
ik
ng
Su
a
la
b
o
s
is
i
P.0 R enc. Pem asangan
0+000 K reb Sta 0+050
84,00
83,00
82,00
0 1 2 3 4 5m
Scala Vertikal 1 : 100
81,00
0 20 40 60 80 100 m
Scala Horisontal 1 : 2000
80,00
Bidang Persamaan ± 79,00
NAMA PATOK P.0 P.1 P.2 P.3'
JARAK ANTARA PATOK 50,00 50,00 73,00
JARAK LANGSUNG 0+000 0+050 0+100 0+173

81,873

81,002
81,654

81,354
ELEVASI DASAR SUNGAI
ELEVASI TINGGI TITIK RENCANA
BRONJONG M3 100,00 100,00 142,00
JEMBATAN BH
DUECKER PLAT BH
POT.MEMANJANG 1 :1000
SALURAN PASANGAN BATU KALI M'
GALIAN TANAH M3
TIMBUNAN TANAH M3
pot. MEMANJANG 02 08
skaLA V= 1 : 1000 H= 1 : 2000
PEMERINTAH KAB.LUWU UTARA
P.0 P.3
0+000 0+173
Tanah Asli
100 Bronjong rencana
Design Gabions
Bronjong rencana
Tanah Asli
Design Gabions DINAS PEKERJAAN UMUM
TAHUN ANGGARAN 2016
100
200

Kegiatan
200

100 DETAIL ENGGINERING DESIGN (DED)


BIDANG PENGAIRAN
Pekerjaan
100
PEMB.PROTEKSI KREB DAN
bidang PERSAMAAN +79.00 bidang PERSAMAAN +79.00
BRONJONG DESA SEPAKAT
Elevasi Dasar Sungai 81,873 Elevasi Dasar Sungai 81,002
Konsultan Perencana
P.1 CV.RESO REKATAMA
0+050 Renc.Proteksi
Renc.Proteksi Kreb Konsultan Perencana Dan Pengawasan
Bronjong
Tanah Asli Diperiksa Oleh
100 950 50 50 100 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
( PPK )
200

SYAMSUL BAHRI,ST
NIP : 19741116 200604 1 012
1000 Diketahui Oleh
KEPALA BIDANG PENGAIRAN
bidang PERSAMAAN +79.00 bidang PERSAMAAN +79.00 DINAS PEKERJAAN UMUM
KAB. LUWU UTARA
Elevasi Dasar Sungai 81,654 Elevasi Dasar Sungai
P.2
0+100 AMRI,ST
Nip : .19700502 200312 1 012
Tanah Asli
Diketahui Oleh
100 Bronjong rencana
Design Gabions KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM
KAB. LUWU UTARA
200
100 MUHTAR JAYA,SE,M.Si
Nip : 19690731 200003 1 004
Gambar Skala
bidang PERSAMAAN +79.00 bidang PERSAMAAN +79.00
Elevasi Dasar Sungai 81,354 Pot. MELINTANG 1 : 100
Nomor Gambar Jumlah Gambar
pot. MELINTANG
skaLA 1 : 100 03 08
PEMERINTAH KAB.LUWU UTARA
DINAS PEKERJAAN UMUM
5000 TAHUN ANGGARAN 2016
Renc.Pemasangan
Renc.Proteksi
P.0 Kreb Kegiatan
Bronjong P.1
0+000
100 0+050
DETAIL ENGGINERING DESIGN (DED)
BIDANG PENGAIRAN
200

200
Pekerjaan
PEMB.PROTEKSI KREB DAN
BRONJONG DESA SEPAKAT
Konsultan Perencana
TAMPAK DEPAN
CV.RESO REKATAMA
skaLA 1 :200 Konsultan Perencana Dan Pengawasan
Diperiksa Oleh
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
( PPK )
5000
Renc.Pemasangan Renc.Proteksi
P.1 Kreb Bronjong P.2
0+050 0+100
SYAMSUL BAHRI,ST
NIP : 19741116 200604 1 012
200

200
Diketahui Oleh
KEPALA BIDANG PENGAIRAN
DINAS PEKERJAAN UMUM
KAB. LUWU UTARA
TAMPAK DEPAN
skaLA 1 :200
AMRI,ST
Nip : .19700502 200312 1 012
Diketahui Oleh
7300
KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM
Renc.Proteksi Renc.Proteksi KAB. LUWU UTARA
P.2 P.3'
0+100 Bronjong Bronjong
0+173
100
200

200
MUHTAR JAYA,SE,M.Si
Nip : 19690731 200003 1 004
Gambar Skala
TAMPAK DEPAN TAMPAK DEPAN 1 :200
skaLA 1 :200
Nomor Gambar Jumlah Gambar
04 08
PEMERINTAH KAB.LUWU UTARA
DINAS PEKERJAAN UMUM
TAHUN ANGGARAN 2016
Kegiatan
DETAIL ENGGINERING DESIGN (DED)
BIDANG PENGAIRAN
Pekerjaan
PEMB.PROTEKSI KREB DAN
BRONJONG DESA SEPAKAT
Konsultan Perencana
Timbunan Bekas galian
CV.RESO REKATAMA
Konsultan Perencana Dan Pengawasan
100
Diperiksa Oleh
Tanah Asli
Original Ground

50
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
( PPK )

50
Bronjong rencan

50
SYAMSUL BAHRI,ST
NIP : 19741116 200604 1 012

50
Diketahui Oleh
KEPALA BIDANG PENGAIRAN
DINAS PEKERJAAN UMUM
KAB. LUWU UTARA
100
AMRI,ST
Nip : .19700502 200312 1 012
Diketahui Oleh
TIPYCAL MELINTANG KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM
KAB. LUWU UTARA
skaLA 1 :50
MUHTAR JAYA,SE,M.Si
Nip : 19690731 200003 1 004
Gambar Skala
TIPIKAL MELINTANG 1 :50
Nomor Gambar Jumlah Gambar
05 08
PEMERINTAH KAB.LUWU UTARA
B Renc.Proteksi DINAS PEKERJAAN UMUM
Bronjong TAHUN ANGGARAN 2016
100 100 Kegiatan
DETAIL ENGGINERING DESIGN (DED)
BIDANG PENGAIRAN
200

200
Pekerjaan
PEMB.PROTEKSI KREB DAN
BRONJONG DESA SEPAKAT
A
60° Konsultan Perencana
120°
CV.RESO REKATAMA
Konsultan Perencana Dan Pengawasan
100
Diperiksa Oleh

30
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

0
( PPK )
A

100
100

SYAMSUL BAHRI,ST
0

NIP : 19741116 200604 1 012


Diketahui Oleh

40
KEPALA BIDANG PENGAIRAN

0
DINAS PEKERJAAN UMUM
0 KAB. LUWU UTARA
60
B
AMRI,ST
Nip : .19700502 200312 1 012
Diketahui Oleh
KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM
KAB. LUWU UTARA
MUHTAR JAYA,SE,M.Si
Nip : 19690731 200003 1 004
Gambar Skala
DENAH PROTEKSI KREB DENAH PROTEKSI KREB 1 :100
skaLA 1 :100
Nomor Gambar Jumlah Gambar
06 08
PEMERINTAH KAB.LUWU UTARA
200 300
100 400
100 100 100 100 100 100 100 100 100
DINAS PEKERJAAN UMUM
TAHUN ANGGARAN 2016
250

Kegiatan

300
350

350

DETAIL ENGGINERING DESIGN (DED)


BIDANG PENGAIRAN
Pekerjaan
300

PEMB.PROTEKSI KREB DAN


BRONJONG DESA SEPAKAT

300
950

950

950

1000
300

300

Konsultan Perencana
CV.RESO REKATAMA
Konsultan Perencana Dan Pengawasan
300 Diperiksa Oleh

300
300

300

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


( PPK )

100

100
100 SYAMSUL BAHRI,ST
200 300 NIP : 19741116 200604 1 012
300 300
Diketahui Oleh
MODUL LAPIS IV MODUL LAPIS III MODUL LAPIS II MODUL LAPIS I KEPALA BIDANG PENGAIRAN
DINAS PEKERJAAN UMUM
KAB. LUWU UTARA
MODUL PROTEKSI KREB
skaLA 1 :100
AMRI,ST
Nip : .19700502 200312 1 012
Renc.Proteksi Diketahui Oleh
Renc.Proteksi Kreb
Bronjong
KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM
Renc.Proteksi KAB. LUWU UTARA
Bronjong 300 Renc.Proteksi Kreb
100 950 50 50 100 200
100
MUHTAR JAYA,SE,M.Si
200

Nip : 19690731 200003 1 004

200
Gambar Skala
1000 MODUL PROTEKSI KREB 1 :100
400
POTONGAN A - A 1 :100
POTONGAN B - B
skaLA 1 :100
POTONGAN A - A Nomor Gambar Jumlah Gambar
skaLA 1 :100
07 08
50 300 50
100

A
50
300

100
100

PROYEKSI BRONJONG
skaLA 1 :100
50

BUKAAN BRONJONG
300 skaLA 1 :100
DETAIL BRONJONG
skaLA 1 :100
Kawat Bronjong Ø 3 mm
Kawat Pengikat
8
B Jaring Bronjong
Batu Kali Tepi Anyaman
3 Kali Lilitan
Kawat Bronjong
10

DETAIL A
skaLA 1 :10
BRONJONG DIISI BATUKALI
skaLA 1 :100
Detail Bronjong
DETAIL B
Skala 1 : 100
(Lapis I)
skaLA 1 :10
08 08
SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1
Penjelasan Umum

1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah


PEMBANGUNAN PROTEKSI KREB DAN BRONJONG DESA SEPAKAT KEC. MASAMBA

1.2. Pekerjaan harus sesuai dengan :


a. Uraian dan syarat-syarat umum pekerjaan ini (Spesifikasi Umum Cipta Karya).
b. Semua gambar-gambar perencanaan yang telah dibuat oleh konsultan perencana dan telah
diketahui oleh Pengelola Teknik Proyek.
c. Petunjuk-petunjuk dari Pemimpin Proyek dan unsur-unsur teknik lainnya baik lisan maupun
tertulis.
d. Syarat-syarat umum untuk pelaksanaan pemborongan pekerjaan umum di Indonesia (A.V.
1941).
e. Syarat-syarat perburuhan
f. Standar bahan/material dan peralatan
 Semua bahan/material maupun peralatan yag dipasang secara permanen harus baru
dan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, jika menggunakan di luar yang
ditentukan dalam spesifikasi harus dibuat amandemen.
 Jika tidak disebutkan dalam spesifikasi penggunaan bahan/material maupun peralatan
yang dipergunakan dalam pelaksanaan konstruksi maka dapat dipergunakan daftar
standar yang dikeluarkan oleh organisasi resmi sebagai berikut :
 PKKI : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
 PBI : Peraturan Beton Indonesia
 SII : Standar Industri Indonesia
 HGPS : Hydraulic Gate and Penstock Association Japan
 JRA : Japan Road Association
 SSPC : Steel Structures Painting Council
 ASBR : (Water and Power Resources Service, United States Departement of
the Interior (Formerly United States Bureau of Reclamation).
 AWS : American Welding Society
 ASTM : American Society for Testing and Materials
 AISA : American Iron and Steel Institute
 ACI : American Conrete Institute
 JCEA : Japan Civil Engineer Association
 AASHTO : American Association of State Highways and Transportaion Officials
 JIS : Japanese Industrian Standard

1
g. Risalah Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
1.3. Pekerjaan Pendahuluan
a. Dalam waktu 14 hari setelah menerima surat perintah, kontraktor harus mengirimkan
Rencana Pelaksanaan Kerja, Metode Pelaksanaan dan Laporan Kegiatan secara rinci yang
sesuai rencana kerja global yang telah diajukan dalam pelelangan. Rincian tersebut harus
mencantumkan Program Pelaksanaan:
 Mobilisasi/Demobilisasi
 Survey dan Testing Lapangan
 Daftar Bahan dan Peralatan Khusus
 Kemungkinan Kelambatan Pekerjaan
b. Rencana pelaksanaan kerja disusun dalam bentuk bagan (Bar Chart dan/atau S-Curve).
c. Mobilisasi/demobilisasi tenaga kerja dan peralatan serta pengadaan bahan material.
d. Pelaksana lapangan yang cakap/terampil sesuai bidang disiplin ilmunya.
e. direksi keet, dengan ketentuan sebagai berikut :
 Ukuran bangunan 3 x 4 m untuk Direksi Keet
 Tiang dari kayu kelas III Lokal ukuran 10/10 cm.
 Rangka atap dan dinding kayu dari kayu kelas III Lokal ukuran 5/10 dan 5/7 cm.
 Pada lantai digunakan Rabat Beton 1pc : 3psr : 5krl
 Dinding terbuat dari tripleks 3 mm yang dilengkapi pintu dan jendela yang cukup untuk
penerangan jendela udara.
 Atap seng gelombang BJLS 0,20 / BWG 34.
 Ruang Direksi Dilengkapi kursi meja ½ biro, papan tempel ukuran 122 x 244 cm, White
board ukuran 122 x 122 cm, gambar pelaksanaan dan bester serta jadwal pelaksanaan
pekerjaan, perlengkapan P3K/obat-obatan.
 Contoh material yang akan digunakan/diuji.
f. Papan Nama Proyek
g. Dokumen kontrak
 Konsep dokumen kontrak disiapkan oleh Pemilik Pekerjaan namun penggandaannya oleh
kontraktor.
 Jumlah dokumen kontrak sebanyak yang telah ditetapkan pada syarat-syarat
administrasi, kontraktor harus menyiapkan maksimum 5 (lima) set untuk pelaksanaan di
lapangan. Jumlah tersebut sudah termasuk yang harus disiapkan oleh kontraktor untuk
Direksi Pekerjaan dan Engineer Konsultan yang ditunjuk.
h. Gambar-gambar kerja yang selalu siap di lapangan
i. Laporan
1.4. Laporan
Kontraktor harus membuat laporan kegiatan pekerjaan dengan menggunakan format yang telah
disetujui oleh Direksi.

2
a. Buku harian yang mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail-
detail penting dari unsur teknik.
b. Laporan harian, berisi hal-hal berikut :
 Kondisi musim/cuaca
 Jumlah staf dan pekerja yang bekerja
 Jumlah dan jenis material dan peralatan di lapangan
 Laporan kemajuan pekerjaan, termasuk lokasi serta perhitungan volume setiap hari.
 Kejadian yang menghambat pekerjaan.
 Kejadian atau kondisi yang mengakibatkan keterlambatan kemajuan (progres)
pekerjaan.
 Semua informasi yang berkaitan dengan pekerjaan.
e. Laporan Mingguan
 Setiap akhir minggu dibuat laporan dengan format yang telah disetujui dan membuat
program rencana kerja minggu berikutnya.
 Setiap satu minggu sekali diadakan rapat antara personil inti dari kontraktor dengan
Direksi lapangan untuk membahas kelancaran pekerjaan.
d. Laporan Bulanan
 Setiap tanggal 25 bulan berjalan, Kontraktor harus sudah membuat laporan dengan
menggunakan format yang telah disetujui. Laporan tersebut meliputi laporan fisik dan
laporan keuangan.
 Laporan berisi (tidak mutlak dibatasi) hal-hal sebagai berikut :
 Secara rinci uraian pekerjaan yang dilaksanakan pada periode bulan tersebut.
 Ringkasan komulatif kemajuan fisik dan progres keuangan untuk setiap kegiatan
utama.
 Prosentase hasil kera terhadap seluruh pekerjaan yang tercantum dalam kontrak.
 Penjelasan penyebab keterlambatan pelaksanaan dan usulan pemecahan untuk
mengejar ketinggalan dan kehilangan waktu.
 Rencana kerja bulan berikutnya.
 Daftar peralatan mesin-mesin konstruksi dan bahan/material yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan termasuk mesin-mesin yang baru didatangkan maupun yang
dikeluarkan dari lokasi lapangan pekerjaan termasuk periode mesin-mesin dan
peralatan tidak digunakan.
 Jumlah total volume dari jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar volume (Bill of
Quantity).
 Kondisi cuaca secara umum, termasuk pencatatan periode serta intensitas hujan
setiap hari.
 Daftar kecelakaan :
 Masuk rumah sakit atau meninggal bila ada.
 Kerusakan pekerjaan

3
 Kerusakan hunian, material dan peralatan.
 Schedule progres kemajuan yang menunjukkan tanggal penerimaan dan jumlah dan
tagihan yang dikirim tetapi belum dibayar.
 Perkiraan jumlah pembayaran dari pemilik untuk bulan periode berikutnya.
 Foto-foto pelaksanaan pekerjaan pada bulan tersebut.
e. Foto-foto Pelaksanaan Pekerjaan
 Kontraktor harus membuat foto yang menggambarkan kemajuan pelaksanaan
pekerjaan, foto harus menunjukkan keadaan sebelum dimulai pelaksanaan, sedang
dalam pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan. Pengambilan fot harus dalam satu
titk dan arah yang sama.
 Tiga lembar cetak foto untuk setiap pemotretan harus diserahkan kepada Direksi dalam
jangka waktu 10 (sepuluh) hari.
 Ukuran foto 3R
 Setiap foto harus dilampirkan sebagai berikut :
 Penjelasan ringkas, termasuk lokasi dan kode nomor
 Nomor foto dan tanggal pengambilan
 Nama kontraktor
 Nama proyek
 Negatif film harus diserahkan juga kepada Direksi dengan diberi label dan mudah
disimpan.
1.5. Gambar-Gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan yang cermat terutama ukuran-ukurannya maupun
dimensi dari segi yang tertera di dalam gambar rencana tersebut. Bila ada yang tidak sesuai
atau kurang jelas harus dikonfirmasikan kepada Direksi. Semua yang meragukan harus
dimintakan penegasan dari Direksi dalam bentuk tertulis.
a. Format Gambar
 Bahasa
Semua gambar dan data perhitungan pendukungnya yang harus disiapkan oleh
kontraktor menggunakan bahasa Indonesia, bila ada gambar yang berbahasa asing
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
 Satuan
Semua satuan menggunakan sistem metrik.
 Ukuran
Semua gambar menggunakan ukuran standard, JIS, ukuran A3 , kecuali ada perintah
lain atau persetujuan dari Direksi.
 Judul
Konsep tentang judul maupun format semua gambar yang disiapkan oleh kontraktor,
ditunjukkan terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Direksi.
 Penomoran

4
Referensi penomoran gambar menggunakan sistem penomoran gambar teknik. Urutan
penomoran akan ditetapkan oleh Direksi. Bila kontraktor bermaksud memberikan
referensi penomoran untuk kepentingan sendiri bisa menambahkan kolom pada kolom-
kolom judul.
 Indeks Gambar
Tiap-tiap gambar yang dihasilkan diberikan indeks. Lembaran-lembaran indeks gambar
harus diserahkan kepada direksi.
b. Gambar di lapangan
Semua lembaran gambar yang paling akhir mendapatkan persetujuan revisi oleh direksi
segera dikirim ke kantor lapangan kontraktor.
Gambar-gambar tersebut harus selalu ada di lapangan dan sewaktu-waktu selalu dapat
dipergunakan untuk pemeriksaan oleh Direksi.
 Gambar pelaksanaan (Construction Drawing)
Semua gambar untuk dilaksanakan (construction drawing) diberikan oleh Pemilik yang
disiapkan oleh Konsultan.
Dalam gambar ini jelas menunjukkan tata letaknya, dimensinya, jenis konstruksinya dan
seterusnya seperti yang disebutkan dalam spesifikasi atau petunjuk direksi.
 Gambar Kerja (Working Drawing)
 Kontraktor harus membuat gambar kerja (working drawing) dan gambar tersebut
mengacu pada gambar untuk dilaksanakan (construction drawing) yang diberikan
oleh pemilik pekerjaan.
 Gambar kerja harus detail dan dicantumkan jumlah material yang digunakan (bar
bending schedule, list of material, dll), juga mempertimbangkan kemudahan
pemeriksaan/inspeksi dari prosedur kerja maupun metode pelaksanaan yang akan
dikerjakan di lapangan oleh Kontraktor.
 Gambar kerja diajukan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap untuk dilakukan
pemeriksaan sampai mendapatkan persetujuan. Bila ada perubahan dalam gambar
kerja, maka harus dalam bentuk tertulis yang ditandatangani oleh Direksi dan
gambar perubahan ini merupakan bagian daripada Gambar Kerja.
 Dari gambar kerja yang telah disetujui, ternyata setelah memperhatikan kondisi
pondasi, hasil galian maupun hasil test laboratorium, konstruksi yang dikehendaki
lain dan perlu perubahan gambar kerja, maka perubahan tersebut harus dalam
bentuk tertulis dari Direksi pekerjaan. Semua biaya gambar kerja berikut perubahan-
perubahannya menjadi beban kontraktor.
 Gambar kerja dalam beberapa item pekerjaan juga digunakan sebagai dasar acuan
pengajuan Tagihan Pembayaran (Monthly Payment) Kontraktor.
 Gambar Fasilitas/Bangunan Sementara
Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulai pekerjaan dari tiap seksi
pekerjaan, kontraktor harus sudah mengirimkan gambar-gambar fasilitas/bangunan

5
sementara yang akan dipergunakan di daerah areal proyek seperti gambar gudang,
rencana kantor, tempat penyimpanan peralatan mesin, asrama pekerja dan bangunan,
bangunan lainnya yang diusulkan oleh kontraktor. Gambar-gambar harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi.
Bila ternyata dalam pelaksanaan ada perubahan, kontraktor juga harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi perihal perubahan tersebut baik dari segi lokasi maupun
konstruksinya.
 Gambar Terlaksana (As Built Drawing)
1. Selama pelaksanaan konstruksi pekerjaan, kontraktor harus mengikuti seksama dan
mencocokkan dengan gambar kerja. Ketidakcocokan dengan gambar kerka yang
telah disetujui, supaya dicantumkan perubahan-perubahannya dan konstruksi
pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan keadaan yang dikerjakan/dengan keadaan
sebenarnya untuk selanjutnya dibuat gambar terlaksana.
2. Penyesuaian gambar dengan pelaksana pekerjaan di lapangan akan diadakan
pemeriksaan oleh Direksi Teknik.
Bila dari hasil pemeriksaan ternyata ditemukan ketidak sesuaian maka dalam jangka
14 (empat belas) hari, kontraktor harus telah memperbaiki gambar tersebut,
sehingga gambar terlaksana benar-benar sesuai dengan yang dilaksanakan di
lapangan.
Setelah mendapatkan persetujuan maka Kontraktor menggandakan di samping
untuk keperluannya sendiri, sebanyak 3 (tiga) set diserahka kepada
Direksi/Engineer.
3. Gambar terlaksana harus dibuat di atas, kertas A3 yang berkualitas baik dari
memudahkan dalam penggandaannya. Selanjutnya gambar terlaksana yang telah
selesai dan telah mendapatkan persetujuan dari Direksi/Engineer diserahkan kepada
pemilik pekerjaan oleh kontraktor.
4. Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah penandatanganan serah terima pekerjaan
100%, kontraktor harus sudah menyerahkan gambar terlaksana lengkap yang terdiri
dari :
a. 3 (tiga) set gambar lengkap cetakan ukuran penuh (A3)
 Gambar-Gambar Lain
Selain gambar-gambar yang disebutkan di atas, gambar-gambar lain yang masih
diperlukan dalam pelaksanaan seperti gambar metode pelaksanaan, skema diagram
ataupun grafik jadwal pelaksanaan pekerjaan, harus diserahkan juga untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi/Engineer.
1.6. Jika ada perbedaan gambar dan syarat-syarat teknik, maka syarat-syarat teknik yang harus
diikuti. Jika ada perbedaan pada gambar dan atau ukuran-ukuran maka gambar skala yang lebih
besar yang diikuti, dan jika terdapat keragu-raguan dari isi dokumen proyek, maka kontrakor
harus mendiskusikan atau minta penjelasan pada direksi teknik, dan dalam terjadi pertentangan

6
isi antara dokumen-dokumen yang ada maka yang menentukan adalah tingkat “kekuatan” dari
dokumen yang dimaksud sebagaimana telah ditetapkan dalam salah satu bagian dari dokumen
proyek.
1.7. Survey dan Pengukuran Kembali
a. Paling lambat 14 hari setelah penandatanganan kontrak, kontraktor diwajibkan untuk
melaksanakan survey lapangan yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur jalan lama.
Kemudian harus mengajukan atau menyerahkan laporan lengkap dan detail dari hasil survey
ini kepada direksi teknik. Laporan itu berupa rencana kerja secara tertulis, menjelaskan
secara terperinci urutan-urutan dan cara pelaksanaan pekerjaan, termasuk hal-hal khusus bila
perlu, misalnya cuaca/curah hujan dan sebagainya.
b. Titik referensi atau Bench Mark (BM), telah ditetapkan oleh Pemilik di lapangan seperti dapat
diperiksa di dalam gambar.
Pengecekan BM sebelum digunakan sebagai pedoman kordinat dan elevasi harus diadakan
pengecekan dan verifikasi tentang akurasinya.
Kontraktor harus membuat titik referensi/BM sementara untuk kepentingan kontraktor sendiri
dalam melaksanakan pekerjaan, tetapi setiap titik/BM sementara harus mendapat persetujuan
direksi lapangan.
c. Kontraktor harus menyampaikan secara Direksi, rencana pemasangan patok-patok dalam
waktu tidak kurang dari 48 jam, mendahului pelaksanaannya. Pematolan dilakukan oleh
kontraktor di bawah supervisi direksi dan bila dianggap perlu direksi dapat melakukan
perubahan-perubahan di lapangan dan dalam hal ini akan disampaikan secara tertulis kepada
kontraktor.
d. Kontraktor harus mempersiapkan alat-alat ukur yang diperlukan di lapangan sehubungan
dengan pekerjaan ini, termasuk yang diperlukan oleh direksi untuk pengecekan.
1.8. Peralatan
Kontraktor harus mengajukan daftar peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan schedule pada rencana dan kontraktor mempersiapkan peralatan
lapangan sebelum pelaksanaan dimulai seperti tanda pengaman lalu lintas, rol meter, mal
ukuran kemiringan, papan nama proyek dan foto keadaan.
1.9. Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat minimal seperti yang
ditetapkan dalam peraturan umum mengenai bangunan di Indonesia.
a. Air
Air untuk pengecoran beton harus air tawar yang tidak mengandung mineral dan alkalide.
Selanjutnya harus memenuhi syarat-syarat yang sebagaiman diuraikan dalam PBI-1971 dan
PUBB (NI-12) 1971.
b. Portland Cement (PC)
 Digunakan Portland Cement (PC) biasa yang mempunyai kualitas mineral sampai dengan
S.400 ,berdasarkan kualifikasi yang diteatpkan dalam NI-8.

7
 Semen yang telah mengeras/membantu atau berbungkah tidak boleh dipergunakan lagi.
c. Pasir
Pasir pasangan dan pasir beton dipergunakan pasir yang memenuhi syarat baik dan bersih,
tidak mengandung lumpur serta tidak terlalu halus telah disetujui oleh Pihak Direksi.
Selanjutnya harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang diuraikan dalam PBI-1971 dan
PUBB (NI-12) 1971.
d. Batu
Untuk pasangan pondasi dipakai batu gunung atau batu kali yang sudah pecah jenis keras,
bersih dan permukaan tidak licin, ukuran besar rata-rata 20 cm. Sedangkan untuk pasangan
tembok dipakai batu-bata kualitas baik dan telah mendapat persetujuan direksi.
e. Kayu
Kayu yang digunakan adalah kayu kelas III Lokal.
f. Kerikil
Kerikil beton yang digunakan adalah kerikil cipping yang tidak mengandung lumpur.
g. Besi Beton
Besi beton digunakan besi U24 sesuai syarat atau peraturan Bahan Bangunan Indonesia.
h. Timbunan Pilihan
Timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi ketentuan SNI
03-1744-1989 dan SNI 03-1742-1989 atau disetujui secara tertulis oleh Direksi pekerjaan.
1.10. Sumber Material
Kontraktor harus mencari sendiri sumber-sumber bahan sub base yang memenuhi syarat dan
mengajukan daftar kepada direksi mengenai sumber (asal) subbase yang akan digunakan.
Direksi bersama kontraktor mengambil contoh material tersebut untuk keperluan pemeriksaan
sebelum memberikan persetujuannya, biaya-biaya untuk itu menjadi tanggungan kontraktor.
1.11. Pemeriksaan testing dan persetujuan
Kontraktor harus menyerahkan hasil pemeriksaan sebelum sumber bahan tersebut dieksploitir.
Segala biaya yang menyangkut pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan kontraktor.
Material-material yang contohnya masih dalam tahap pemeriksaan, atau sifat-sifatnya
meragukan belum diperkenakan untuk dibawah ke job site, dan bila material yang telah ada di
job site ternyata tidak memenuhi syarat yang ditetapkan, direksi berhak untuk menolaknya
dan kontraktor harus segera menyingkirkannya atas biaya sendiri.
1.12. Penyimpanan Material
1) Harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak mengalami perubahan komposisi
(segregasi) dan sedapat mungkin ditumpuk di tempat yang ditunjuk/ disetujui direksi.
Segala biaya yang dikeluarkan termasuk ganti rugi bila penyimpanan tersebut berada di
luar batas penguasaan jalan, menjadi tanggungan kontraktor.
2) Penempatan material harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu lalu lintas dan
tidak mengurangi mutu material dalam pelaksanaan pekerjaan.

8
3) Jenis bahan material yang akan dimasukkan ke dalam lokasi harus mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu oleh pengawas lapangan dengan memberikan contoh bahan.
4) Bahan material yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi proyek atas tanggungan/biaya
pemborong sendiri selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak waktu ditolak bahan material
tersebut.
1.13. Persyaratan Material
Semua material harus bersih dan kotoran-kotoran, bahan-bahan organik dan bahan-bahan lain
yang tidak dikehendaki. Material yang dipakai sebagai bahan pasangan adalah Batu
gnung/Batukali yang penggunaannya masing-masing dijelaskan dalam petunjuk teknis
Departemen PU Bina Marga dan diupayakan bahan yang berada di sekitar lokasi.
1.14. Biaya-Biaya
Kontraktor menanggung segala biaya ganti rugi/kompensasi biaya-biaya retribusi dan
sebagainya yang sehubungan dengan pengambilan/ penandatanganan material-material
tersebut, namun tidak ada mata pembiayaan khusus untuk hal ini sehingga kesemuanya telah
harus diperhitungkan dalam harga satuan material tersebut.

9
Pasal 2
Penjelasan Khusus
A. Lingkup Pekerjaan

PEMBANGUNAN PROTEKSI KREB DAN BRONJONG DESA SEPAKAT KEC. MASAMBA

B. Umum
1. Mobilisasi
Kegiatan mobilisasi adalah tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang harus
dilaksanakan. Cakupan Kegiatan Mobilisasi adalah sebagai berikut :
 Peralatan
Mobilisasi peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum dalam penawaran, dari
suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan dimana peralatan tersebut akan digunakan dalam
kontrak ini.
 Fasilitas Kontraktor
Kontraktor harus menyediakan Direksi Keet Untuk Pengelolaan dan pengawasan Proyek.
direksi Keet Harus ditempatkan sesuai dengan lokasi umum dan denah lapangan yang telah
disetujui oleh Direksi dan penempatannya harus diusahakan sedekat mungkin dengan daerah
kerja. Material Dan ukuran bangunan tersebut telah dijelaskan pada pasal 1 Penjelasan
Umum.
 Demobilisasi
Kegiatan Demobilisasi meliputi Pembongkaran tempat kerja oleh kontraktor pada saat akhir
kontrak, termasuk pemindahan semua peralatan, instalasi, dan perlengkapan lainnya dari
lokasi pekerjaan dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula.
2. Pemeliharaan lalu lintas
Kegiatan pemeliharaan lalu lintas untuk menjamin bahwa selama pelaksanaan pekerjaan
semua jalan lama tetap terbuka untuk lalu lintas dan dijaga dalam kondisi aman dan dapat
digunakan.
3. Rekayasa lapangan
Kegiatan rekayasa lapangan untuk mencari kesesuaian antara rancangan asli yang
ditunjukkan dalam gambar dengan segala kebutuhan aktual lapangan.
C. Pekerjaan Galian
1. Uraian
Pekerjaan harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan, atau penumpukan tanah
atau batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan dalam kontrak ini. Galian struktur

10
mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau
ditunjukkan dalam gambar untuk struktur. Setiap galian yang didefinisikan sebagai galian
biasa atau galian batu tidak dapat dimasukkan dalam galian struktur. Pemanfaatan kembali
bahan galian harus mendapat persetujuan terlebih dahulu Oleh Direksi pekerjaan.
2. Prosedur Penggalian
Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan dalam
gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup pembuangan semua
bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton,
pasangan batu dan bahan perkerasan lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan permanen.
Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan seminimal mungkin terhadap bahan di
bawah atau di luar batas galian. Galian untuk saluran harus cukup ukurannya sehingga
memungkinkan pemasangan dengan benar, pengawasan, dan pemadatan penimbunan
kembali di bawah dan di sekeliling pekerjaan. Kontraktor harus bertanggungjawab terhadap
seluruh pengaturan dan biaya – biaya yang diperlukan untuk pembuangan bahan galian yang
tidak terpakai , juga termasuk pengangkutan hasil galian ke tempat pembuangan akhir dan
perolehan ijin dari pemilik atau penyewa tanah dimana pembuangan akhir tersebut akan
dilakukan. Bahan galian yang mengandung tanah yang sangat organik, tanah gambut,
sejumlah besar akar atau bahan tetumbuhan lainnya dan tanah kompresif yang menyulitkan
pemadatan bahan di atasnya atau yang dapat mengakibatkan kegagalan atau penurunan
yang tidak dikehendaki, harus diklasifikasikan sebagai bahan yang tidak memenuhi syarat
untuk digunakan sebagai timbunan. Permukaan galian tanah yang telah selesai dan terbuka
terhadap aliran air permukaan harus cukup rata dan harus memiliki cukup kemiringan untuk
menjamin pengaliran air yang bebas dari permukaan itu tanpa terjadi genangan.

D. Pekerjaan Bronjong
1. Uraian
Kawat bronjong haruslah baja berlapis seng yang memenuhi ASHTO M 279 dan ASTM
A239.Lapisan galvanisasi minimun haruslah 0,26 kg/m2.
Karakteristik kawat bronjong adalah :
Tulangan Tepi,diameter : 4,0 mm
Jaringan,diameter : 3,0 mm
Pengikat,diameter : 2,0 mm
Perpanjangan diameter : 10% (minimun)
Anyaman haruslah merata berbentuk segi enam (heksagonal) yang teranyam dengan tiga
lilitan dengan lubang kira-kira 80 mm x 100 mm yang dibuat sedemikian rupa hingga tidak
lepas-lepas dan dirancang untuk diperoleh kelenturan dan kekuatan yang diperlukan.Keliling
tepi dari anyaman kawa harus diikat pada kerangka bronjong sehingga sambungan-
sambungan yang diikatkan pada kerangka harus sama kuatnya seperti pada
anyaman.Keranjang haruslah merupakan unit tunggal dan disediakan dengan dimensi yang

11
disyaratkan dalam gambar dan dibuat sedemikian sehingga dapat dikirim kelapangan sebelum
diisi dengan batu.Batu untuk pasangan bronjong harus terdiri dari batuan keras dan awet.
2. Prosedur pelaksanaan
Keranjang Bronjong harus dibentangkan dengan kuat unuk memperoleh bentuk serta posisi
yang benar dengan mengunakan batang penarik atau ulir penarik kecil sebelum pengisian
batu kedalam kawat bronjong.Sambungan antara keranjang haruslah sekuat seperti anyaman
iu sendiri.Setiap segi enam harus menerima paling sedikit dua lilitan kawat pengikat dan
kerangka bronjong antara segi enam tepi paling sedikit satu lilitan.Paling sedikit 15 cm kawat
pengikat harus ditinggalkan sesudah pengikatan terakhir dan dibengkokan ke dalam
keranjang.
Batu harus dimasukkan satu demi satu sehingga diperoleh kepadatan maksimun dan rongga
seminimal mungkin.Bilamana tiap bronjong telah diisi setengah dari tingginya,dua kawat
pengaku horisontal dari muka ke belakang harus dipasang.Keranjang selanjutnya diisi sedikit
berlebihan agar terjadi penurunan(settlement).Sisi luar batu yang berhadapan dengan kawat
harus mempunyai permukaaan yang rata dan bertumpu pada anyaman.
Setelah pengisian,tepi dari tutup harus dibentangkan dengan batang penarik atau ulir penarik
pada permukaan atasnya dan diikat.Bilamana keranjang dipasang satu diatas yang lainya,
sambungan vertikal harus dibuat berselang seling.

Pasal 3
Pekerjaan Pembersihan, Selesai dan Tambahan
A. Pekerjaan Pembersihan
1. Pembersihan Selama Pelaksanaan
a. Pihak kontraktor harus melaksanakan pembersihan rutin lokasi daerah dari tumpukan-
tumpukan bahan sisa, sampah dan kotoran lainnya.
b. Menjamin bahwa sistem drainase terbebas dari kotoran.
c. Menjaga kebersihan secara teratur, rambu-rambu lalu lintas dan sejenisnya.
d. Siapkan di daerah kerja tempat-tempat sampah untuk pengumpulan bahan-bahan sisa,
kotoran dan sampah sebelum dibuang.
2. Pembersihan Akhir
a. Semua sisa bahan, setelah pekerjaan selesai harus diangkut keluar lokasi.
b. Setelah pekerjaan dinyatakan selesai maka semua bangunan baru yang kotor harus dicuci
dan dibersihkan.
c. Semua macam pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

12
B. Pekerjaan Selesai
Pekerjaan dianggap selesai jika :
a. Pembersihan daerah Proteksi telah selesai dikerjakan
b. Pekerjaan telah diperiksa secara bersama oleh direksi pekerjaan sesuai ketentuan yang
berlaku.

C. Pekerjaan Tambahan
a. Selain rencana kerja syarat-syarat ini maka semua ketentuan administrasi, pemeriksaan bahan,
mutu serta ketentuan lain dari pemeriksaan yang menyangkut pelaksanaan bahan mutu
pekerjaan ini termasuk pula sebagai syarat-syarat yang harus dipenuhi dan ditaati.
b. Semua akibat yang timbul dari pelaksanaan pekerjaan yang keliru/kelalaian kontraktor adalah
menjadi tanggung jawab kontraktor.
c. Biaya pemeliharaan dan sejenisnya sampai bangunan diserahkan untuk kedua kalinya menjadi
tanggungan rekanan.

Pasal 4
Penutup
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini, akan diatur dalam
Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan (Kontrak).
2. Semua batasan (definisi) dan ketentuan-ketentuan dalam RKS ini berlaku pula untuk kontrak.
3. RKS ini merupakan dokumen lelang yang tidak terpisahkan dengan Surat Perjanjian Pekerjaan
(Kontrak).

13

Anda mungkin juga menyukai