KABUPATEN BANYUWANGI
2017
Jalan Letkol Istiqlah No. 49 Telepon (0333) 421118 – Fax: (0333) 421072
e-mail : rsudblambangan.bwi@gmail.com Website i :: rsudblambangan.banyuwangikab.go.id
KATA PENGANTAR
dr.Titah Palupi
NIP.196901092002122005
i
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN
Jl. Letkol Istiqlah Nomor. 49 Banyuwangi 68415
Telepon (0333) 421118 Faks (0333) 421072
e-mail : rsudblambangan.bwi@gmail.com Website : rsudblambangan.banyuwangikab.go.id
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN
KABUPATEN BANYUWANGI
NOMOR : 188/43.6/KEP/429.401/2016
TENTANG
KEBIJAKAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN
BANYUWANGI
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Banyuwangi
Pada tanggal : 19 Februari 2016
dr.H.TAUFIQ HIDAYAT,Sp.And.,M.Kes
Pembina Tingkat I
NIP. 19620101 198812 1 002
iii
Nomor : 188/43.6/KEP/429.401/2016
Tanggal : 19 Februari 2016
Tentang : Kebijakan Promosi Kesehatan
Rumah Sakit
A. KEBIJAKAN UMUM
1. RSUD Blambangan Banyuwangi menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dengan mengedepankan promosi dan pendidikan.
2. Promosi kesehatan dilakukan melalui media cetak dan
elektronik.
3. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, atikket
dan menghormati hak pasien.
4. Pelayanan Unit dilaksanakan dalam 24 jam.
5. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
6. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan
rapat rutin bulanan minimal satu bulan sekali.
B. KEBIJAKAN KHUSUS
1. Rumah sakit menyediakan informasi dan pendidikan kepada
pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan di
pelayanan.
2. Setiap pasien atau keluarga pasien yg dirawat di rumah sakit
dilakukan assesmen pengetahuan dan pendidikan sebagai dasar
perencanaan pendidikan yang akan diberikan.
3. Assesmen pendidikan pasien dicatat dalam lembar yang sudah
disediakan di rekam medis pasien.
4. Assesmen yang harus dilakukan oleh petugas rumah sakit untuk
merencanakan penddikan adalah :
a. Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga
b. Kemampuan membaca, tingkat pendidikan, bahasa yang
digunakan.
c. Metode yang digunakan.
d. Hambatan emosional dan motivasi.
e. Keterbatasan fisik dan kognitif.
f. Kesediaan pasien untuk menerima informasi.
5. Hasil assesmen digunakan untuk membuat dan menentukan
rencana pendidikan baik dari cara penyampaian, pemilihan
iv
metode, bahasa maupun materi pendidikan yang sesuai untuk
pasien.
6. Rumah sakit memberikan pendidikan kepada pasien sesuai
dengan kebutuhan pendidikan pasien dan dilaksanakan oleh
petugas yang berwenang memberikan pendidikan di rumah sakit.
7. Pasien dirujuk ke petugas yang kompeten memberikan
pendidikan sesuai dengan kebutuhan pendidikan pasien.
8. Rumah sakit menyelenggarakan kerja sama dengan komunitas
kesehatan untuk mendukung promosi berkelanjutan dan
pendidikan berkelanjutan untuk pencegahan penyakit seperti
klub diabetes, jantung, dan memberikan saran serta rujukan ke
komunitas tersebut sesuai dengan penyakit yang diderita pasien.
9. Rumah sakit menyelenggarakan kerja sama dengan pihak lain
apabila kebutuhan pendidikan pasien di rumah sakit tidak dapat
dipenuhi oleh petugas rumah sakit, contohnya adalah kerja sama
dengan dokter konsulen bedah ortopedi dll.
10. Pendidikan kepada pasien dan keluarga dilakukan secara
kolaboratif antara disiplin klinis di rumah sakit dan dapat
dilakukan secara bersama-sama. Pendidikan kolaboratif
diprioritaskan kepada pasien dengan kebutuhan pelayanan
kesehatan yang kompleks seperti pasien pediatri, geriatri, pasien
dengan penyakit kronis dan lain-lain dengan waktu pemberian
pendidikan yang adekuat dan penguasaan materi pengetahuan
yang cukup.
11. Petugas yang memberikan pendidikan kepada pasien harus
memiliki pengetahuan yang cukup dibuktikan dengan ijasah
kelulusan pendidikan formal yang diisyaratkan dan sertivikat
pendukung materi pendidikan yang akan disampaikan kepada
pasien.
12. Petugas yang memberikan pendidikan memberikan waktu yang
cukup sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan oleh rumah
sakit.
13. Petugas yang memberikan pendidikan harus mempunyai
keterampilan berkomunikasi yang dibuktikan dengan telah
mendapatkan sertivikat pelatihan komunikasi efektif.
14. Verifikasi hasil pemberian pendidikan kepada pasien dan
keluarga dilakukan dengan meminta pasien untuk mengulang
kembali materi pendidikan yang sudah disampaikan dan atau
petugas memberikan pertanyaan yang dapat dijawab dengan
benar oleh pasien atau keluarga pasien dan atau petugas
memberi kesempatan kepada pasien atau keluarga pasien untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang materi pendidikan
yang telah disampaikan dan atau petugas memberi kesempatan
v
kepada pasien atau keluarga pasien untuk bertanya tentang
informasi tambahan yang diperlukan.
15. Verifikasi hasil pemberian pendidikan kepada pasien
didokumentasikan dalam bentuk instrumen ceklist verifikasi
pengetahuan pasien.
16. Hasil assesmen dan pemberian pengetahuan dan pendidikan
dicatat di rekam medis pasien secara benar, jelas, lengkap, dan
jujur.
17. Petugas rumah sakit bekerjasama untuk melindungi dan
mengedepankan hak pasien dan keluarga dengan memberikan
informasi yang benar dan jujur mengenai hak dan kewajiban
pasien.
18. Rumah sakit menghormati kebutuhan privasi pasien.
19. Rumah sakit melindungi barang milik pasien dari pencurian atau
kehilangan.
dr.H.TAUFIQ HIDAYAT,Sp.And.,M.Kes
Pembina Tingkat I
NIP. 19620101 198812 1 002
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................
vi
2016
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
SK ......................................................................................................... ii
1. PENDAHULUAN............................................................................... 1
2. LATAR BELAKANG.......................................................................... 2
6. SASARAN......................................................................................... 9
vii
PROGRAM KERJA
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) TAHUN 2017
I. Pendahuluan
Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dapat terwujud. Pembanguanan kesehatan diselenggarakan
dengan berdasarkan pada peri kemanusiaan, pemberdayaan dan
kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat
dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, anatar lain ibu, bayi,
anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.
Dalam memelihara kesehatan masyarakat, diperlukan suatu
rangkaian usaha yang luas.Perawatan dan pengobatan kuratif di
rumah sakit hanyalah salah satu bagian kecil dari rangkaian usaha
tersebut.Efektifitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi oleh pola
pelayanan kesehatan yang ada serta sikap dan ketrampilan para
pelaksananya, juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, pola
hidup pasien dan keluarganya. Apabila pasien dan keluarganya
memiliki pengetahuan tentang cara- cara penyembuhan dan
pencegahan penyakitnya serta keluarga pasien mampu dan mau
berpartisipasi secara positif, maka hal ini akan membantu peningkatan
kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya.
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD Blambangan
Banyuwangi berusaha meningkatkan pengetahuan pasien, keluarga
pasien serta pengunjung rumah sakit tentang penyakit, cara
penyembuhan, dan pencegahannya. Oleh karena itu PKRS
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pelayanan
RSUD Blambangan Banyuwangi.
2
7. Terwujudnya tempat kerja yang aman bersih dan sehat
bagi masyarakat RSUD Blambangan.
3
Advokasi dilakukan dalam bentuk advokasi kebijakan
kawasan tanpa rokok di RSUD Blambangan
Banyuwangi.
4. Kemitraan
Kemitraan dengan media masa
Komunitas senam
D. Mengembangkan Sarana dan Prasarana
1. Pengadaan media edukasi audio visual di area rumah sakit
2. Penyediaan ruang PKRS
E. Pelaporan hasil kegiatan PKRS
1. Membuat laporan per kegiatan setiap akhir bulan
2. Membuat laporan tahunan
3. Tindak lanjut laporan ke Direktur
6
2) Menjalin kerjasama dengan
komunitas senam.
8. Pengembangan Sarana 1) Menambah kelengkapan media
dan Prasarana. edukasi audio visual di area
rumah sakit.
2) Mensosialisasikan ruang PKRS
9. Pelaporan hasil kegiatan 1) Melaporkan dan mengevaluasi
PKRS. hasil kegiatan PKRS.
VI. Sasaran
Sasaran program Promosi Kesehatan Rumah Sakit RSUD Blambangan Banyuwangi
adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Sasaran
1 Koordinasi dan Terlaksananya koordinasi dan
Pengorganisasian komunikasi yang baik antar
Kegiatan Promosi anggota Tim PKRS dan seluruh
Kesehatan Rumah Sakit. unit di rumah sakit.
2 Pelatihan Komunikasi Tercapainya sumber daya
Efektif. manusia yang berkualitas, dan
berkompeten untuk melakukan
edukasi kepada pasien, keluarga
pasien, pengunjung, dan
masyarakat.
3 Penyuluhan/ edukasi di Terlaksanakannya kegiatan
dalam gedung rumah sakit. edukasi ke bangsal-bangsal
pasien, ruang penunggu rawat
jalan dan rawat inap.
4. Penyelenggaraan lomba Terlaksananya kegiatan lomba
cuci tangan (Festival Hand cuci tangan (Festival Hand
Higiene) Higiene) antar unit di dalam
Rumah Sakit.
a. Lomba Promosi Kesehatan
b. Lomba Dance Cuci Tangan
c. Lomba Kepatuhan Cuci
7
Tangan.
5 Terlaksanakannya Terselenggaranya kegiatan
kegiatan edukasi ke penyuluhan ke masyarakat secara
bangsal- bangsal pasien, luas.
ruang penunggu rawat
jalan dan rawat inap.
6 Bina suasana Terpasangnya poster edukasi di
dinding rumah sakit.
Tersedianya materi edukasi
(leaflet)untuk pasien, keluarga,
pengunjung, dan masyarakat.
7 Kegiatan advokasi Kebijakan kawasan tanpa rokok di
kebijakan kawasan tanpa area RSUD Blambangan
rokok. Banyuwangi.
Terpasangnya poster /spanduk
kawasan tanpa rokok di area
rumah sakit.
8 Kemitraan/ kerjasama MOU dengan komunitas senam
MOU dengan mass media
dengan pihak luar.
Pengembangan sarana Terpenuhinya kebutuhan sarana
9
dan prasarana. dan prasarana dalam mendukung
pelaksanaan kegiatan PKRS.
10 Pelaporan hasil kegiatan Terpenuhinya laporan kegiatan
PKRS. PKRS.
8
9
10
VII. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
Biaya
NO. Program Kegiatan Vol. Harga Jumlah
1. Rapat Bulanan Tim PKRS Rapat koordinasi Tim PKRS setiap 12 100.000 1.200.000
bulan sekali.
2 Pelatihan komunikasi Pelatihan komunikasi efektif untuk 1 500.000 5.000.000
efektif untuk Tim PKRS Tim PKRS.
Pelatihan komunikasi efektif untuk 3 5.000.000 15.000.000
tenaga kesehatan dan tenaga
penunjang.
3. Penyuluhan edukasi di Pelaksaan edukasi kepada pasien 12 1.000.000 12.000.000
dalam gedung RS dan keluarga di bangsal dengan
memberikan materi edukasi (leaflet)
Penyuluhan ke pasien rawat jalan, 12 1.000.000 12.000.000
keluarga dan pengunjung dengan
memberikan materi edukasi (leaflet)
Penyuluhan ke pasien rawat jalan 77 100.000 7.700.000
dan rawat inap dengan eduasi
lembar balik.
11
4. Penyuluhan atau Penyelenggaran penyuluhan ke 12 1.500.000 18.000.000
pemberdayaan luar masyarakat /desa/sekolah/pondok
gedung pesantren/ puskesmas(minimal 1
bln sekali)
Edukasi melalui media masa 4 2.000.000 8.000.000
(majalah)
Edukasi melalui Facebook, 12 2.000.000 24.000.000
instagram, dan Website RS.
5. Bina suasana Pemasangan poster edukasi di 6 300.000 1.800.000
dinding RS.
6. Kegiatan advokasi Pemasangan poster /spanduk 4 200.000 800.000
kebijakan kawasan tanpa kawasan tanpa rokok di area RS.
rokok.
7. Kemitraan komunitas Kemitraan dengan komunitas 12 200.000 24.000.000
senam senam DM
8. Pengembangan sarana Pembuatan audio visual/ video 1 2.000.000 2.000.000
dan prasarana edukasi
Pengadaan ruang PKRS yang 1 25.000.000 25.000.000
dilengkapi dengan poster edukasi
Total 134.500.000
13
1