BAB I
PENDAHULUAN
(Depkes RI, 2009). Kesehatan sebagai hak asasi manusia secara tegas diamanatkan
oleh Undang-Undang Dasar 1945, setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
Ini melandasi pemikiran bahwa sehat sebagai hak asasi manusia dan sehat
2025 adalah perilaku yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan
penyakit dan masalah kesehatan lainnya, sadar hukum, serta berpartisipasi aktif
serius dari pemerintah, disamping masalah lainnya yang terjadi di masyarakat. Hal
ini dapat kita lihat dari masih banyaknya angka kematian kasar (AKK) yang terjadi
penyebab angka kematian utama menurut semua umur adalah Stroke (15,4%), TB
(6,0%).
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit sistemik, kronis, dan multifaktor yang
akibat kurangnya sekresi insulin atau ada insulin yang cukup, tetapi tidak efektif.
Diabetes melitus sering kali dikaitkan dengan gangguan sistem mikrovaskuler dan
menghasilkan cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh dari makanan.
Sehingga menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi akibat timbunan
gula dari makanan yang tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar menjadi
energi. Penyebab yang lainnya adalah insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat
Saat ini di dunia 80% dari 246 juta penduduk yang hidup di negara-negara
berkembang, terserang DM. WHO memprediksikan bahwa pada abad ke-21 ini
penderita DM di seluruh dunia mencapai 380 juta jiwa. Menurut WHO sekitar 8
juta penduduk Indonesia pada tahun 2009 mengidap diabetes. Dan akan meningkat
menjadi lebih dari 21 juta jiwa pada tahun 2025. Di Jakarta, survey terhadap
DM terbanyak di dunia setelah India, Cina, dan Amerika Serikat (Russel, 2011).
Berdasarkan survei lokal, prevalensi DM di Pulau Bali pada tahun 2004, mencapai
angka 7,2%. Survei Depkes 2001 menyebutkan terdapat 7,5 persen penduduk Jawa
dan Bali menderita DM. Data Depkes tersebut menyebutkan jumlah penderita
diabetes melitus menjalani rawat inap dan jalan menduduki urutan ke-1 di rumah
Penatalaksanaan pada pasien dengan DM dikenal dengan empat pilar utama yang
meliputi: terapi gizi medis, latihan jasmani, intervensi farmakologis, dan edukasi
antara lain: tentang diabetes melitus, pengetahuan mengenai perlunya diet secara
Selemadeg Timur I, jumlah penderita diabetes melitus pada tahun 2011 sebanyak
38 orang, dan dari hasil wawancara terhadap beberapa penderita diabetes melitus,
hampi semua penderita diabetes melitus belum mengetahui tentang senam kaki
diabetes.
Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Apakah Ada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Bangli.
D. Manfaat Penelitian
pasien.
menular.
di RSUD Bangli.