PERCOBAAN I :
MENGUKUR POTENSIAL AIR UMBI KENTANG
SABTU, 26 FEBRUARI 2013
II. TUJUAN
Menghitung Potensial Air (PA) umbi kentang.
b. Bahan
No. BAHAN JUMLAH
1. Umbi Kentang 2 buah
2. Larutan Sukrosa 0,2 M 30 ml
3. Larutan Sukrosa 0,4 M 30 ml
4. Larutan Sukrosa 0,6 M 30 ml
5. Larutan Sukrosa 0,8 M 30 ml
6. Larutan Sukrosa 1,0 M 30 ml
V. PROSEDUR KERJA
CARA KERJA
1. Membuat silinder umbi dengan menggunakan alat pengebor gabus.
2. Memotong silinder umbi sama panjang yaitu 3 cm.
3. Mengisi masing-masing gelas kimia yang sudah diberi label berdasarkan
konsentrasi larutasn sukrosa yang akan dimasukkan dengan 30 ml
larutan sukrosa sesuai dengan konsentrasi yang telah ditentukan.
4. Memasukkan 3 potongan umbi pada masing-masing gelas kimia secara
cepat untuk mengurangi terjadinya penguapan dan menutup rapat-rapat
dengan kertas aluminium.
5. Membiarkan silinder umbi selama 90 menit.
6. Setelah 90 menit, kami melakukan pengukuran panjang silinder umbi
pada masing-masing konsentrasi larutan.
7. Kemudian merata-rata panjang silinder tiap konsentrasi larutan sukrosa
8. Membuat grafik dari data yang tadi dengan molarlitas sebagai sumbu X
dan rata-rata panjang sebagai sumbu Y.
3.15
3.13
3.1 3.1
3.05
Rata-Rata Panjang Silinder
3 Umbi Kentang
2.95 2.96
2.9
2.85
2.8
0,2 M 0,4 M 0,6 M 0,8 M 1,0 M
3.15
3.13
3.1 3.1
3.05
Rata-Rata Panjang
3 Silinder Umbi Kentang
2.95 2.96
2.9
2.85
2.8
0,2 M 0,4 M 0,6 M 0,8 M 1,0 M
Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik sebagian besar molekul air
terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang
bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih
banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut) sehingga lebih
banyak molekul air yang melewati membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran
molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonis
Campbell, Neil A, Jane B Reece, dan Lawrence G Mitchel. 2010. Biologi Edisi ke 8 jilid II.
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sasmitamihardja, Dardjat, dan Arbayah Siregar. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi
ITB, Bandung.
Sunariyati, Siti. 2013. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Universitas Palangka Raya :
Palangka Raya
Sunariyati, Siti. 2013. Bahan Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Palangka Raya : Palangka
Raya
II. TUJUAN
Mengukur potensial osmotik (PO) cairan sel dengan cara plasmolisis.
b. Bahan
No. BAHAN JUMLAH
1. Daun Rhoeo discolor secukupnya
2. Larutan Sukrosa 0,24 M secukupnya
3. Larutan Sukrosa 0,22 M secukupnya
V. CARA KERJA
CARA KERJA
1. Menyiapkan 6 buah tabung reaksi dan mengisi masing-masing tabung dengan
larutan sukrosa hingga 1/3 tabung sesuai konsentrasi yang telah disiapkan.
2. Menyayat lapisan epidermis bawah daun Rhoeo discolor yang masih
berwarna ungu dan memeriksanya di bawah mikroskop apakah sayatan
sudah cukup baik untuk digunakan.
3. Memasukkan 3 sayatan pada masing-masing tabung yang sudah diisi larutan
sukrosa.
4. Merendam sayatan tersebut selama 30 menit.
5. Menentukan konsentrasi sukrosa yang 50 % dari jumlah sel epidermis
mengalami plasmolisis.
6. Menghitung potensial osmotik dengan menganggap bahwa larutan yang
menyebabkan 50 % sel mengalami plasmolisis mempunyai potensial osmotik
yang sama dengan cairan sel.
DOKUMENTASI
Dari gambar hasil plasmolisis tersebut, maka data yang kami peroleh :
M Plasmolisis pasa daun Rhoeo Plasmolisis pasa daun Rhoeo
discolor sebelum direndam discolor setelah direndam
0,24 0% ± 75 %
0,22 0% ± 60 %
0,20 0% ± 55 %
0,18 0% ± 40 %
0,16 0% ± 25 %
0,14 0% ± 20 %
Dketahui : M = 0,24 M
T = 270 C (suhu ruangan) = (27 + 273 ) = 300 K
Ditanya : Potensial Osmotik (PO)
Jawab :
PO = 22,4 MT
273
Dketahui : M = 0,22 M
T = 270 C (suhu ruangan) = (27 + 273 ) = 300 K
Ditanya : Potensial Osmotik (PO)
Jawab :
PO = 22,4 MT
273
PO = 22,4 x 0,22 x 300 = 5,415…. ≈ 5,4
273
Dketahui : M = 0,20 M
T = 270 C (suhu ruangan) = (27 + 273 ) = 300 K
Ditanya : Potensial Osmotik (PO)
Jawab :
PO = 22,4 MT
273
PO = 22,4 x 0,20 x 300 = 4,430…. ≈ 4,9
273
Dketahui : M = 0,18 M
T = 270 C (suhu ruangan) = (27 + 273 ) = 300 K
Ditanya : Potensial Osmotik (PO)
Jawab :
PO = 22,4 MT
273
PO = 22,4 x 0,18 x 300 = 3,938…. ≈ 4,4
273
Dketahui : M = 0,14 M
T = 270 C (suhu ruangan) = (27 + 273 ) = 300 K
Ditanya : Potensial Osmotik (PO)
Jawab :
PO = 22,4 MT
273
PO = 22,4 x 0,14 x 300 = 3,446…. ≈ 3,4
273
VII. PEMBAHASAN
Dalam proses osmosis, disamping komponen potensial air (PA) dan potensial
tekanan (PT) komponen lain yang penting adalah potensial osmotic (PO). Potensial
osmotic dari suatu larutan lebih menyatakan status larutan yang dinyatakan dalam
satuan konsentrasi, satuan tekanan atau satuan energi.
Potensial osmosis merupakan kemampuan sel untuk mampu melakukan
peristiwa osmosis. Dapat dikatakan juga bahwa potensial osmosis mampu
menggambarkan tentang perbandingan pelarut dan zat terlarutnya. Semakin besar
potensial air tersebut, maka peristiwa osmosis akan mudah terjadi. Cairan sukrosa
memiliki potensial osmosis yang lebih rendah dibandingkan dengan air murni.
Sedangkan, Incipient Plasmolisis adalah suatu keadaan dimana setengah sel dari
jumlah seluruh sel yang dimasukkan ke dalam larutan sukrosa menunjukkan tanda-
tanda plasmolisis. Keadaan volume vakuola dapat untuk menahan protoplasma agar
tetap menempel pada dinding sel sehingga kehilangan sedikit air saja akan berakibat
lepasnya protoplasma dari dinding sel. Peristiwa plasmolisis seperti ini disebut
Padi percobaan yang kami lakukan, kami memperoleh data sebagai berikut :
Dari data tersebut terlihat bahwa semakin tinggi molalitas maka akan
semakin besar plasmolisis yang terjadi dan potensial osmosis pun bernilai semakin
besar. Dapat dikatakan bahwa ketiganya berbanding lurus.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan 2 hal, yaitu :
1. Semakin besar molaritas pada larutan sukrosa yang merupakan media dimana
irisan dari sayatan Rhoeo discolor direndam, semakin besar pula plasmolisis
yang terjadi
2. Larutan sukrosa 0,20 , 0,22 , dan 0,24 menghasilkan lebih dari 50 % jumlah sel
epidermis yang mengalami plasmolisis yang berarti larutan sukrosa tersebut
dapat dianggap mempunyai Potensial Osmotik sama dengan cairan sel.