Anda di halaman 1dari 3

A.

Respon Bersedih
Ekspresi emosi sedih meliputi: menangis dengan air mata bercucuran, mata
berkaca-kaca, wajah pucat, dingin, pandangan lesu, tanpa senyum, dan tidak
bergairah. Menurut Daniel Golemen respon kesedihan diantaranya adalah :
1) Pedih
2) Sedih
3) Muram
4) Suram
5) Melankolis
6) Mengasihi diri sendiri
7) Putus asa
Menurut Ekman dan Frisen, ada yang namanya “Display Rules”, meliputi :
1) Masking : Orang dapat menyembunyikan/menutupi emosi yang
dialaminya. Misal : Sedih tetapi tidak tampak sedih
2) Modulation : Seseorang dapat mengurangi gejala fisik, tetapi tidak dapat
meredam secara tuntas. Misal : Sedih dengan menangis tetapi tidak terlalu
kuat dan keras
3) Simulation : Sebenarnya tidak mengalami emosi, tetapi sesolah-olah
mengalami emosi dengan menampakkan gejala gejala fisik.
Menurut Coleman (1985), ada beberapa akibat yang ditimbulkan dari
rasa bersalah :
1) Merasa rendah diri.
Banyak kemungkinan rasa salah yang mempengaruhi kita dapat
disejajarkan dengan jumlah sumber rasa salah yang berpotenial. Rasa
salah tidak hanya melahirkan rasa rendah diri, rasa tidak aman, dan rasa
malu, merasa kacau, rasa takut, rasa salah bisa jadi sumber
berkembangnya persoalan emosional seperti kasihan diri. Rasa salah yang
asli dapat dengan mudah tertutup oleh keseluruhan rangkain trauma
mental. Oleh karena itu, sering sekali kitak mempercayai
ungkapan ’kompleks rasa salah’ yang mudah dimengerti.
2) Gangguan fisik yang dapat ditimbulkan.
Banyak kasus mata rantai antara penyakit fisik dan rasa salah tidak
mudah didefinisikan, mungkin lebih realistisnya kita melihat terlebih
dahulu mata rantai umum antara pikiran dan tubuh, kemudian mencari tipe
rasa salah yang tampaknya paling mungkin membuahkan stres dan
ketegangan yang menimbulkan penyakit tersebut.
Daftar penyakit fisik yang amat panjang sekarang ini diakui yang
disebabkan oleh stres dan ketegangan. Nyeri dada, salah cerna, sakit
jantung, tukak lambung, debaran jantung, sakit punggung, diare, penyakit
kulit, sesak nafas, kelelahan, tidak enak badan dan sebagainya hanyalah
kelainan khusus yang ditemukan mempunyai kuat dengan pikiran. Stres
berhubungan dengan penyakit fisik maka rasa salah harus selalu dianggap
sebagai sumber utama stres mental. Dapat ditambahkan bahwa perasaan
bersalah seperti kelelahan dan tidak enak badan pun biasanya
dihubungkan dengan gangguan pikiran.
Menurut Narramore (1981), pada umumnya karakteristik atau gejala
rasa bersalah dapat ditinjau dari:
1) Perilaku teladan (examplary behavior). Individu berperilaku ramah dan
baik untuk menutupi perasaan yang sebenarnya terjadi pada dirinya dari
rasa bersalah.
2) Keluhan pada tubuh (somatic bodily complaints). Hal ini bersifat
emosional yang menunjukkan dirinya dalam reaksi psikologis seperti
kelelahan dan sakit kepala.
3) Perasaan Depresi (feeling of depression). Orang yang merasa bersalah
terus-menerus menyalahkan dirinya, pola reaksi ini dapat menyebabkan
perasaan depresi serius.
4) Indulgensi lanjutan (further indulgence). Hal ini melibatkan atau
mengumbar lebih dalam praktek yang salah yang merupakan hasil dari
sikap kekalahan atau hitung untuk membawa perasaan bersalah tambahan,
sehingga menimbulkan suatu bentuk hukuman diri.
5) Penghukuman diri (self-condemnation). Seseorang dengan terus-menerus
mengutuk atau menyalahkan dirinya karena telah melakukan sesuatu yang
salah, memalukan atau jahat, hal ini berkaitan dengan perasaan depresi.
6) Hukuman diri (self-punishment). individu menghukum dirinya sendiri
dengan menyangkal dirinya sendiri seperti kebutuhan makanan, pakaian
atau materi lainnya. Pada suku primitif hal ini dilakukan dengan
melakukan kekerasan fisik pada diri mereka sendiri, hal ini adalah upaya
untuk menebus perasaan dosa.
7) Penolakan harapan (expectation of disapproval). Individu mengantisipasi
penolakan dan kutukan dari orang-orang tentang dia dan merasa
bahwadunia menganggap dia tidak berharga.
8) Proyeksi dan kritik yang tidak semestinya (projection and undue
criticism). Orang terus-menerus menyalahkan orang lain.
9) Permusuhan (hostility). Individu umumnya memusuhi orang lain karena
perasaan bersalah pada dirinya sendiri.
10) Kompensasi (compensation). Merupakan upaya untuk meredakan hati
nurani individu dengan melakukan perbuatan baik, bergabung dengan
organisasi yang dihormati dan melakukan amal.

Anda mungkin juga menyukai