1. Ikhlas
Faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk berbuat dan
berusaha agar sukses sekalipun dengan menanggung resiko atau
pengorbanan adalah banyak dan berbeda-beda. Ada yang dekat dan
ada yang rahasia yang tersembunyi di balik dasar kejiwaan, sehingga
pengaruhnya hampir tidak dapat dirasakan oleh pelakunya sendiri
padahal itu sebenarnya inti yang mendorong untuk mengerjakan
sesuatu atau meninggalkannya.
Kebenaran niat dan keikhlasan hati kepada Allah itulah yang akan
mengangkat derajat amal duniawi semata-mata menjadi amal ibadah
yang diterima oleh Allah.
) اإلنسان: 9( شكورا
ً انما نطعمكم لو جه هللا ال نريد منكم جزا ًء وال
Artinya: “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu
hanyalah untuk mendapatkan keridaan Allah, kami tidak
menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terimah
kasih”.
Contoh :
- Di Fakultas Syari’ah dan Hukum mengadakan perlombaan pidato
Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, dan Dina salah satu mahasiwi dari
Uinsa itu mengetahui info tersebut dan mengikuti perlombaan itu dan
dia juga mengajak temannya untuk mengikuti lomba tersebut. Ikutlah
Dina dan temannya dalam perlombaan tersebut, dan waktu
perlombaan selesai pengumuman pemenang pun di siarkan dan
ternyata yang menang adalah temannya Dina dan bukan Dina yang
menang. Tapi sikap Dina tetap mengikhlaskan hal itu dan merasa
senang pula atas kemenangan temannya itu dan memberikan selamat
kepada temannya itu.
Itulah salah satu contoh dari sikap ikhlas dari seorang mahasiswa yang
kalah dalam perlombaan dan yang menang malah teman yang di
ajaknya itu.
B.Akhlak Madzmumah
Akhlak madzmumah ialah perangai atau tingkah laku pada tutur
kata yang tercermin pada diri manusia. Akhlak madzmumah muncul
dalam tingkah laku kejahatan, kriminal dan perampasan hak-hak
orang lain. Sifat ini telah ada sejak lahir, baik wanita atau pria, yang
tertanam dalam jiwa setiap manusia. Akhlak manusia secara fitrah
adalah baik, namun dapat berubah menjadi akhlak buruk apabila
manusia itu lahir dari keluarga yang tabiat nya kurang baik, lingkungan
buruk, pendidikan tidak baik, sehingga menghasilkan akhlak yang
buruk.
Akhlak Madzmumah (akhlak buruk) adalah suatu sifat yang
tercela dan dilarang oleh norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari. Apabila seorang melaksanakannya niscaya
mendapatkan nilai dosa dari Allah, karena perbuata tersebut
merupakan perbuatan yang tercela di hadapan Allah.
Kata dosa (adz-dzanbu) dalam bahasa Arab berarti al-itsm, al-
jurm, dan al-ma’shiyah. Makna dosa dalam syariat islam ialah
melakukan sesuatu yang di larang, meninggalkan suatu perbuatan
yang di perintahkan. Jika agama menetapkan sanksi di dunia atas
dosa, maka dosa itu adalah termasuk jinayah (perkara pidana) yang
pelakunya dapat di kenai sanksi.4[6] Akhlak buruk menjadi musuh
islam yang utama, karena itu islam sangat konsisten untuk memerangi
akhlak buruk tersebut.
SIFAT-SIFAT TERCELA
Sifat tercela, yaitu suatu kondisi batin/hati yang dapat merugikan
orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalan ajaran islam sifat
tercela ini sangat di benci allah, karena sifat tersebut sangat hina.
Oleh karena itu, Jauhilah akhlak yang tidak baik (akhlak
madzmumah), hindarilah perbuatan yang dapat merusak pergaulan.
Ingat, barangsiapa yang melakukan perbuatan tercela, maka
menandakan bahwa hatinya juga tercela dan buruk. Allah tidak
menyukai orang yang hati nya buruk. Allah berfirman:
قل الىستوي الخبيث والطيب ولواعجبك كثرة فاتقوهللا ياولي االلبب لعكم تفلحون
Artinya: “Katakanlah: tidak sama yang baik dengan yang buruk itu,
meskipun yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada
Allah, hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat
keberuntungan”.5[7]
Sifat-sifat buruk dalam kehidupan manusia tergambar dari
perkataan dan perbuatan.sifat sifat buruk itu secara umum adalah
sebagai berikut:
1. Sifat Dengki atau Iri Hati.
Ialah rasa benci dalam hati terhadap kenikmatan orang lain dan di
sertai maksud agar nikmat itu hilang atau berpindah kepadanya.
Hukumnya haram, karena dapat merugikan orang lain. Tanda-tanda
orang yang bersifat dengki adalah:
(1) Tidak senang melihat orang lain berbahagia.
(2) Suka mencela, mefitnah orang lain.
(3) Jika berbicara selalu membuat sakit hati lawan bicara
(4) Suka mencaci bersikap angkuh, sombong dan congkak dalam
ucapan atau perbuatan.
Adapun akibat dari sifat dengki yaitu:
(1) Hati merasa gusar atau tidak tenang
(2) Perasaan iri hati terus menerus menimbulkan percekcokan.
(3) Biasanya pelaku sering bohong akibat perbuatannya.
Contoh dari sifat di atas dalam masyarakat ialah apabila tetangga
atau orang di sekitar mepunyai rezeki dan membeli sesuatu (mobil)
pasti yang di rasakan oleh orang dengki adalah tidak ikut merasa
bahagia bahkan sebaliknya dia akan merasa tidak tenang yakni
menginginkan barang tersebut menjadi milik nya dan berusaha
mempunyai apa yang di punyai orang lain.
2. Sifat Angkuh (sombong)
Angkuh merupakan kepribadianseseorang yang telah melekat pada
diri orang tersebut. Sombong adalah sikap menganggap dirinya lebih
dari pada yang lain sehingga ia berusaha menutupi dan tidak mau
mengakui kekurangan dirinya, selalu merasa lebih besar, lebih kaya,
lebih pintar, lebih di hormati,lebih mulia, dan lebih beruntung dari
orang lainnya . biasanya, orang seperti ini memandang orang lain .
lebih buruk, lebih rendah dan tidak mau mengakui kelebihan
seseorang, sebab perilaku tersebut menurutnya sam dengan
merendahkan dirinya sendiri.
سماءواليدخلون الجنّة حتّى يلج ُ تكبرواع ْنها التفت ّ ُح لهم أ ْب
ّ واب ال ْ س ْ ّإنّالذين كذ
ْ بوا بأيا ِتناوا
)40: وكذالك نجز المجرمين (االعراف.الجمل فى س ّم الخياط
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami dan menyombongkan diri terhadapNya, sekali-kali tidak akan
dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit (do’a dan amal mereka
tidak dterima Allah) dan tidak pula mereka masuk surga, sehingga
unta masuk ke lubang jarum (mereka tidak mungkin masuk surga
sebagaimana tidak mungkinnya untuk masuk ke lubang jarum).
Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang
berbuat kejahatan”.
Contoh sifat diatas : Ahmad adalah salah satu mahasiswa yang
masih mempunya keturunan bangsawan. Maka dari itu Ahmad
merasa dirinya lebih tinggi derajatnya dari pada teman yang lain,
disaat bertemu dijalan Ahmad tidak mau menyapa jika tidak di sapa
dahulu.
3. Sifat Riya’
Riya’ ialah amal yang dikerjakan dengan niat yang tidak ikhlas dan
variasinya bisa bermacam-macam. Amal itu sengaja dikerjakan
dengan maksud ingin di puji orang lain. Amal itu sengaja dikerjakan
untuk memikat orang yang dicintai.
Riya’ adalah beramal kebaikan karena didasarkan ingin
mendapatkan pujian orang lain, karena ingin di lihat oleh orang lain,
agar di percaya orang lain. Riya’ merupakan penyakit rohani, yang
biasanya dilakukan sebab ngin mendapat pujian, sanjungan, tetapi
dapat mengahalang-halangi manusia dari jalan Allah.
فوي ٌل للمصلّين الذين ه ْم عن صالتهم ساهون الذين هم يراؤن
Artinya: “Maka celakalah orang-orang yang bersembahyang,
yang lalai dari sholatnya dan berhati riya’ (pamer) dengan itu”.6[8]
Contoh sifat diatas dalam kampus: Rika adalah perempuan yang
suka di puji, maka dari itu dia senang melakukan kebaikan seperti
sholat atau menolong orang di waktu banyak orang karena ingin
dianggap bahwa dia adalah perempuan yang baik hati dan sholeh
padahal tiak selaras dengan hati