Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SKI

PERJANJIAN HUDAIBIYAH

DI SUSUN OLEH : 1. AINAYYA CITRA K


2.MARSHALONIKA R
3.RISYDA NADHIRA
4.SUCI TRI LESTARI
5.SYAHLAA HAFIZAAH G
6.FASYA SALSABILA
7.KEYTHA SARAH PUTRI H
PENGERTIAN PERJANJIAN HUDAIBIYAH

Perjanjian hudaibiyah ialah perjanjian damai yang membawa


kepada genjatan senjata antara Rasulullah SAW.dengan musyrikin
quraisy.Perjanjian ini terjadi pada bulan Dzulqa’dah tahun ke-6
H.Dan terjadi di suatu tempat bernama Hudaibiyah. Hudaibiyah
adalah nama sebuah sumur arah barat daya dari kota Mekah dengan
jarak sekitar 22 km. Sekarang tempat ini dikenal dengan nama
Asyamisiy.

SEBAB TERJADINYA PERJANJIAN HUDAIBIYAH


Awal terjadinya perjanjian hudaibiyah adalah Rasulullah
SAW.bermimpi di Madinah bahwa beliau memasuki Makkah
bersama para sahabat dalam keadaan ber-ihram dan menunaikan
umrah,maka beliau memberi kabar tersebut kepada para
sahabat.Hampir semua muslim ikut,kecuali hanya beberapa
orang,urusan Madinah di serahkan kepada Ibnu Ummi Maktum
ataupun Numalilah Al-Laitsy.

AJAKAN TERHADAP KAUM MUSLIMIN DI ARAB


Rasulullah SAW.paham betul orang-orang Quraisy tidak
akan membiarkan begitu saja beliau melaksakan keinginan
beliau kemungkinan inilah yang mendorong Rasûlullâh SAW.untuk
keluar dengan jumlah yang lebih besar, bahkan beliau meminta
orang orang arab yang tinggal di pedalaman untuk ikut bersama
beliau akan tetapi orang orang tersebut enggan dengan
mengemukakan alasan yang mereka buat buat, sikap mereka ini di
ceritakan Allâh dalam al-Qur’ân.
“Orang-orang Badui yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan
mengatakan, “Harta dan keluarga kami telah menghalangi kami,
maka mohonkanlah ampunan untuk kami!” Mereka mengucapkan
dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah,
“Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi
kehendak Allâh Azza wa Jalla jika Dia menghendaki kemudaratan
bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu. Sebenarnya
Allâh Azza wa Jalla Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang Mukmin tidak
sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya
dan setan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu
persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang
buruk dan kamu menjadi kaum yang binasa. [al-Fath/48:11-12]

KE MEKKAH SETELAH PENANTIAN YANG PANJANG

Setibanya di Dzul Hulaifah,hewan kurban diberi tali dan diberi


tanda.Rasulullah SAW.dan para sahabat mengenakan pakaian ihram
agar mengetahui bahwa mereka akan melaksankan umrah dan
menganggungkan baitullah.Kaum muslimin berjumlah 1.500 orang.
Ketika kaum muslimin sampai di daerah Ar-Rauha’ sekitar 73
km dari Madinah,Rasulullah SAW.mengirim Abu Qatadah al-Anshari
RA.yang pada waktu itu tidak ihram dan beberapa sahabat mereka
diutus karena telah sampai kabar tentang keberadaan orang-oarang
Musyrikin yang berkumpul di daerah Ghaiqah yang di khawatirkan
menyerang muslim secara tiba-tiba.Saat menjalankan misi ini Abu
Qatadah RA.mellihat seekor himar liar.Beliau mengejar dan
memburunya.Beliau melakukan ini karena sedang tidak melakukan
ihram.
Para shahabat yang menyertai beliau Radhiyallahu anhu tidak
berani membantu Abu Qatadah Radhiyallahu anhu untuk memburu
himar tersebut. Tapi ketika himar sudah tertangkap dan siap
dikonsumsi, mereka ikut mengkonsumsi hasil buruan Abu Qatâdah
Radhiyallahu anhu lalu mereka mengadukan hal itu kepada
Rasûlullâh SAW. Rasûlullâh SAW. mengizinkan para shahabat untuk
memakannya selama mereka tidak ikut dan tidak membantu
berburu.
Rasulullah SAW.mengutus Bisy bin Sufyan Al-Khuza’i sebagai mata
mata untuk melaporkan perkembangan yang terjadi di Mekkah.
Untuk menghidari pertempuran Rasulullah SAW.mengambil
jalan alternatif melalui Tsaniatul Murar.Khalid bin Walid dan orang-
orang musyrikin mengetahui muslimin mengubah jalur,mereka
kembali ke Mekkah kemudian keluar lagi untuk menghadang kaum
muslimin dan membentuk pasukan di daerah Baldah.Mereka berhasil
mencapai sumber air sebelum kaum muslimin.

SETIBANYA DI TSANIATUL MURAR


Setibanya di Tsaniatul Murar,Unta Rasulullah tiba-tiba
berhenti dan duduk Para shahabat g berkata, “al-Qashwa mogok !”
Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “al-Qashwa tidak
mogok. Itu bukan kebiasaannya, akan tetapi dia ditahan oleh yang
menahan (Allah Azza wa Jalla) gajah (pasukan gajah),” Kemudian
beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan sabdanya, “Demi
jiwaku yang ada di tangan-Nya, tidaklah mereka meminta sesuatu
dariku (maksudnya gencatan senjata-red) untuk mengagungkan Allâh
Azza wa Jalla melainkan aku berikan kepada mereka (maksudnya,
aku penuhi permintaan mereka-red).”

Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghardik onta


tersebut sehingga dia bangkit dan melompat, kemudian beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbelok dari kota Mekah dan
melanjutkan perjalanan hingga sampai di penghujung Hudaibiyah di
tempat yang ada airnya namun sedikit. Tidak lama mereka tinggal di
situ airnya pun habis kemudian mereka mengadu kepada Rasûlullâh
SAW.tentang rasa haus yang mereka rasakan. Rasûlullâh
SAW.mengeluarkan anak panah dan memerintahkan para shahabat
untuk meletakkannya di sumur kemudian sumur tersebut penuh
dengan air sehingga semua sahabat bisa minum.[11]

Disebutkan dalam riwayat yang lain bahwasanya Rasûlullâh


SAW.duduk di pinggir sumur kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam meminta untuk di bawakan air lalu berkemumur dan
membuangnya ke sumur.[12]

Kedua riwayat di atas mungkin untuk dipadukan dengan mengatakan


kedua peristiwa itu terjadi pada waktu yang sama, sebagaimana
disebutkan Ibnu Hajar rahimahullah[13] , dan diperkuat oleh riwayat
yang dibawakan oleh al-Wâqidi[14] dan ‘Urwah[15] yang
menceritakan bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkemumur pada sebuah bejana dan menuangkannya ke sumur
kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil anak panah
dan melemparkannya ke sumur lalu berdo’a. Setelah itu air sumur itu
menjadi sangat banyak.

KAUM QURAISY YANG MENGHALANGI KAUM MUSLIMIN


Setelah kaum Muslimin tiba di Usfan (sekitar 80 km dari
Mekah), Busra bin Sufyûn datang dengan membawa kabar tentang
Quraisy yang telah mengetahui kedatangan Rasûlullâh Shallallahu
‘alaihi wa sallam dan mereka telah menyiapkan pasukan untuk
menghalangi kaum Muslimin memasuki Mekah. Dan Khâlid bin
Walîd dengan pasukan kudanya sudah sampai di daerah Kura’ al-
Gamim yang jaraknya dengan Mekah sekitar 64 km.

Mendengar berita ini, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam


meresponnya dengan meminta pendapat para shahabatnya tentang
keinginan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menyerang
orang-orang yang membantu Quraisy dan bersekutu denga mereka.
Tujuan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah agar orang-orang
tersebut meninggalkan Quraisy dan kembali ke tempat mereka untuk
melindungi diri.

BAI’ATUR RIDWAN
Rasulullah SAW. Mendengar berita bahwa Utsman bin Affan
telah terbunuh lalu mereka mengambil sumpah (Bai’at) yang
berlangsung dibawah pohon di wilayah Hudaibiyah yang terdapat
dalam QS. Al-Fath : 6 yang dinamakan Bai’at Ridwan.
Bai’at Ridwan dibuat untuk mencari fakta dan menyelamakan
Utsman,dan untungnya tidak terjadi apa apa kepada
Utsman.Rasulullah SAW. Mengutus Budail bin Warq’ untuk
menjelaskan lagi tentang maksud kedatangan kaum muslim.Akhirnya
Urwah bin Mas’ud Ats-Tsaqofi menceritakan semua yang ia ketahui
tentang Muhammad.

PERJANJIAN PERDAMAIAN DAN KEBIJAKAN


Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam di datangi Budail bin
Warqa’ bersama orang-orang dari Khuzâ’ah. Khuzâ’ah sangat dekat
hubungannya dengan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam .
Mereka adalah penduduk Tuhâmah. Mereka menerangkan bahwa
Quraisy bertekad untuk menghalangi kaum Muslimin dari Ka’bah.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjelaskan maksud
kedatangan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau juga
memerinci kerugian yang harus ditanggung bila Quraisy peperangan
tak pernah usai. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusulkan
untuk melakukan gencatan senjata sementara waktu sampai jelas
bagi Quraisy perkara yang sebenarnaya. Jika mereka tetap
bersikukuh maka tidak ada jalan menghindari peperangan walaupun
itu bisa menyebabkan kematian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Setelah itu para utusan itu kembali dan menceritkan kepada Quraisy
apa yang mereka dengar dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
.[17]

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin menegaskan tujuan


kedatangannya ini dan beliau ingin hal ini di saksikan oleh seluruh
arab. Oleh karena itu, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus
Khirasy bin Umayyah al-Khuzâ’i RA.untuk mendatangi Quraisy
dengan menunggangi unta beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
bernama ats-Tsa’lab, akan tetapi orang-orang Quraisy membunuh
onta Rasûlullâhn tersebut dan ingin membunuh Khirâsy akan tetapi
mereka di cegah orang-orang arab Ahâbisy[18] karena mereka
termasuk kaumnya.[19]
Kemudian Rasûlullâh memanggil Umar bin Khatthab Radhiyallahu
anhu untuk diutus ke Mekah menyampaikan ke para tokoh Quraisy
tujuan kedatangan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Umar
Radhiyallahu anhu mengatakan, “Wahai Rasûlullâh, saya khawatir
terhadap diri saya sendiri dari orang-orang Quraisy. (karena) di
Mekah tidak ada satu pun Bani Adiy bin Ka’ab yang bisa menolongku,
sementara kaum Quraisy sudah mengetahui bagaimana
permusuhannku dan bagaimana kerasnya aku terhadap mereka.
Saya akan tunjukkan orang yang lebih terpandang di mata kaum
Quraisy daripada aku yaitu Utsmân bin Affân Radhiyallahu anhu .”
Setelah itu orang-orang Quraisy mengutus Suhail bin Amr
untuk menyampaikan perjanjian. Rasulullah SAW memanggil penulis
yaitu Ali bin Abi Thalib. Berikut diantara isi perjajian Hudaibiyah
1. Genjatan senjata antara kaum muslimin dan Quraisy selama 10
tahun.
2. Jika ada orang-orang Makkah lari ke Madinah (untuk masuk
Islam) Rasulullah harus menolaknya sebaliknya bila ada orang
Madinah lari ke Quraisy, orang Quraisy tidak wajib
mengembalikannya.
3. Jika ada yang ingin bergabung ke Islam dipersilahkan, yang
bergabung ke Quraisy pun dipersilahkan.
4. Bahwa saat itu kaum muslimin harus kembali ke Madinah,dan
diizinkan berziarah pada tahun depan.

Di saat perundingan datanglah Abu Jandal bin Suhail.ia


berlari-lari dari arah Mekkah dala keadaan kakinya di borgol lalu
bergabung ke pihak muslimin tetapi karena perjanjian Hudaibiyah
dengan berat hati Rasulullah harus mengembalikannya kepada orang
Quraisy.
KEMBALI KE MAKKAH
Selesai melakukan kesepakatan, Nabi menyembelih hewan
sembelihannya kemudian mencukur rambutnya. Kaum muslimin
merasa sangat sedih boleh jadi orang yang paling murung adalah
Umar bin Khattab.

KEMENANGAN YANG NYATA


Kemudian kaum muslimin pulang ke Madinah.Di tengah
perjalanan itu turun ayat : (QS.Al-Fath:1-3).Ketika tiba di
Madinah,datanglah seorang laki-laki dari Qurasiy yang bernama Abu
Bashkir bin Usaid Rasulullah SAW.mengembalikan Abu Bashir yang
melepaskan diri dari keduanya dan lari hingga sampai daerah pantai.
Abu Jandal juga meloloskan diri dari orang orang Quraisy lalu
bergabung dengan Abu Bashir.Setelah itu banyak orang orang
Qurasiy yang masuk islam dan bergabung dengan Abu
Bashir,sehingga terbentuklah satu kelompok.Semua kesepakatan
yang diterima kaum Muslimin dengan ikhlas,ternyata merupakan
kemenangan besar yang menyebar ke seluruh Jazirah Arabiyah dan
ini merupakan kunci Fathu Mekkah.Rasulullah SAW.dapat
mengirimkan ajakan masuk islam kepada raja-raja:Raja Romawi,Raja
Persia,Raja Mesir dan para pemimpin Arab.
Allah berfirman (QS.Al-Baqarah:216).

HARAPAN RASULULLAH SAW KEPADA QURAISY


Melihat kedudukan dan keistimewaan yang di miliki Quraisy
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat berharap mereka
mendapatkan hidayah dan masuk Islam. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam sangat menyayangkan pembangkangan mereka dan orang-
orang mereka yang meninggal dalam peperangan melawan kaum
Muslimin. Harapan ini Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ungkapkan
dengan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Kasihan Quraisy !
Mereka menjadi korban perang. Apa kerugian mereka jika
membiarkanku mendakwahi manusia. Jika mereka berhasil
mengalahkanku berarti apa mereka (Quraisy) inginkan telah terjadi.
Jika Allâh Azza wa Jalla memberikan kemenangan kepadaku atas
mereka, mereka akan masuk Islam dan mereka masih tetap hidup.
Jika mereka tidak melakukan ini (maksudnya, masuk Islam) mereka
bisa memerangi dan mereka punya kekuatan. Demi Allâh !
Sesunggunya aku akan senantiasa berjihad melawan mereka untuk
memperjuangkan apa yang menjadi tujuan Allâh Azza wa Jalla
mengutusku sampai memenangkan tujuan ini atau atau sampai aku
mati …”[16]

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerahkan segala upaya


untuk memahamkan Quraisy bahwa kedatangan beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam bukan untuk memerangi mereka akan tetapi Beliau
datang untuk mengunjungi Baitul Haram dan mengagungkannya,
karena itu adalah hak kaum Muslimin sebagaimana juga hak kaum
yang lain. Setelah Quraisy memastikan kebenaran penjelasan
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , mereka mengirim utusan
untuk berunding dan untuk mengetahui kekuatan kaum Muslimin
serta sejauh mana kesiapan mereka untuk berperang jika terpaksa.
Sementara disisi lain Quraisy juga ingin menghalangi kaum Muslimin
dari Ka’bah bukan dengan cara perang.

BEBERAPA TOKOH QURAISY MASUK ISLAM


Pada awal 7 H,setelah dikukuhkan genjatan senjata,beberapa
tokoh Quraisy yang masuk islam.Di antaranya Khalid bin
Walid,panglima pasukan berkuda Quraisy,pahlawan di banyak
medan perang.Ia masuk islam dan dijuluki Rasulullah SAW.sebagai
“Saifull Lahul Maslul” (pedang Allah yang terhunus).Dialah yang
memimpin pembebasan Negri Syam .
Begitu juga dengan Amr bin Ash,satu dari panglima perang
Quraisy.Ia masuk islam dan menjadi panglima besar.Dialah yang
memimpin pembebasan Mesir dan Utsman bin Thalhah.Melihat
perilaku dan akhlaq orang-orang islam,banyak orang-orang Musyrikin
yang masuk islam.

HIKMAH PERJANJIAN HUDAIBIYAH


1.Tidak gegabah dan emosional
2.Analisa yang matang
3.Tsiqoh terhadap qiyadah
4.Cinta kepada Rasulullah SAW.
5.Tabiat syura dalam islam
6.Tabaruk atau mengambil berkah
7.Perjanjian damai anatar muslimin dan musuh
mereka
8.Perjanjian sampai masa tertentu di perbolehkan
antar muslim dan non muslim
9.Syarat dalam mengadakan perjanjian damai haruslah
yang hak dan tidak boleh yang bathil
10.Bersemangat menunaikan umrah
11.Hukum ishar atau membatalkan adalah tidak wajib
mengkodho tahun depan menyempurnakannya
dengan tahalul atau mencukur dan memotong hewan.
KRONOLOGIS SINGKAT PERJANJIAN HUDAIBIYAH
 Rasulullah SAW.bermimpi menziarah ka’bah bersama
para sahabat.
 Rasulullah SAW.berangkat ke kota Mekkah bersama
para sahabat sekeitar 1.500 orang.
 Mereka mengumpulkan tentara untuk memerangi
rombongan Kafir Quraisy apabila mereka mengetahui
kedatangan Kaum Muslimin.
 Perjalanan Rasulullah diteruskan hingga ke
Hudaibiyah.
 Rasulullah SAW. Telah dikunjungi oleh Budail bin
Warqa’ dan memberi tahu bahwa kedatangan umat
islam hanyalah untuk menunaikan Umrah.
 Budail bin Warqa’ pulang ke kota Mekkah dan
menyampaikan maklumamh kepada kaum musyrikin.
 Urwah bin Mas’ud dipilih oleh kaum musyrikin
quraisy untuk berunding dengan Rasulullah SAW.
 Urwah bin Mas’ud pulang kemudian menasihati
kaum quraisy untuk menerima tawaran perdamaian
Rasulullah SAW.
 Ustman bin Affan diutus oleh Rasulullah SAW.untuk
berunding dengan kaum quraisy namun beliau
ditahan kemudian tersebar berita mengenai
kematiannya.
 Rasulullah SAW. Mengumpulkan para sahabat dan
mengadakan baiat [ikrar taat setia] untuk menuntut
bela kematian Ustman bin Affan yang dinamakan
Bai’at Ar-Ridwan tetapi Ustman bin Affan tidak di
bunnuh dan dibebaskan

Anda mungkin juga menyukai