Anda di halaman 1dari 3

Endriyanto

Buletin danPertanian
Teknik Farihul Ihsan:
Vol. 16,Pengamatan
No. 2, 2011:curah
61-63hujan di stasiun klimatologi KP Cukurgondang, Pasuruan 61

TEKNIK PENGAMATAN CURAH HUJAN DI STASIUN KLIMATOLOGI


KEBUN PERCOBAAN CUKURGONDANG, PASURUAN

Endriyanto1 dan Farihul Ihsan2


1
Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan pada Kebun Percobaan Cukurgondang, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika
Kotak Pos 1 Grati, Pasuruan 67184, Telp. (0343) 7732760
2
Teknisi Litkayasa Nonkelas pada Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika
Jalan Raya Solok-Aripan km 8, Kotak Pos 5, Solok 27301, Telp. (0755) 20137, Faks. (0755) 20592
E-mail: balitbu@litbang.deptan.go.id

C urah hujan merupakan salah satu unsur iklim selain


suhu, kelembapan, radiasi matahari, evaporasi, tekanan
udara, dan kecepatan angin. Hujan adalah air yang jatuh ke
BAHAN DAN METODE

Pengamatan dan pencatatan data curah hujan dilaksanakan


permukaan bumi sebagai akibat terjadinya kondensasi dari di stasiun klimatologi KP Cukurgondang, Balai Penelitian
partikel-partikel air di langit. Jumlah curah hujan diukur Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika di Desa Cukurgondang,
sebagai volume air yang jatuh di atas permukaan bidang Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Peng-
datar dalam periode waktu tertentu, yaitu harian, mingguan, amatan dan pencatatan data dilaksanakan mulai Januari 2001
bulanan, atau tahunan. Tinggi air ini umumnya dinyatakan hingga Desember 2010. Alat yang digunakan meliputi
dengan satuan milimeter (Nawawi 2001). penakar curah hujan tipe observatori dengan luas penam-
pung 100 cm2 (Gambar 1), gelas ukur penakar curah hujan,
Mohr pada tahun 1933 mengajukan klasifikasi iklim
dan alat tulis.
berdasarkan curah hujan. Klasifikasi iklim ini didasarkan pada
jumlah bulan kering dan jumlah bulan basah yang dihitung Pembacaan data curah hujan dilakukan dengan meng-
sebagai nilai rata-rata dalam waktu yang lama. Bulan kering amati banyaknya curah hujan selama 24 jam. Pengamatan dan
adalah bulan dengan curah hujan kurang dari 60 mm. Bulan pencatatan curah hujan dilakukan setiap pukul 07.00. Data
lembap adalah bulan dengan curah hujan 60-100 mm, dan yang dicatat pada saat itu merupakan data untuk hari se-
bulan basah adalah bulan dengan curah hujan lebih dari 100 belumnya. Sebagai contoh, data yang dibaca pada pukul
mm (Nawawi 2001). 07.00 tanggal 1 Desember dicatat sebagai data untuk hari
sebelumnya, yaitu tanggal 30 November.
Alat pengukur curah hujan secara umum dinamakan
penakar hujan. Salah satu alat penakar hujan adalah penakar Cara pengamatan dan pencatatan curah hujan adalah
hujan tipe observatori yang berbentuk silinder. Pada alat ini, sebagai berikut:
lingkaran penangkap air hujan yang terbuat dari bahan 1. Menyiapkan gelas ukur penakar curah hujan.
antibocor diletakkan di bagian atas corong yang menerus- 2. Menyiapkan alat tulis yaitu kertas dan pena.
kan air hujan yang tertampung ke penerima. Penerima harus 3. Meletakkan gelas ukur di bawah kran pembuangan.
mempunyai leher yang sempit untuk mengurangi kehilangan 4. Membuka kran pembuangan dengan hati-hati agar air
air akibat penguapan, kemudian di bagian bawahnya me- tidak tertumpah keluar dan dipastikan air dalam penakar
rupakan tempat penampungan atau reservoir. Lingkaran hujan habis dan semua air tertampung dalam gelas ukur
penangkap luasnya berkisar antara 100-500 cm 2 yang di- (Gambar 2a).
rancang sedemikian rupa sehingga percikan hujan tidak 5. Menutup kembali kran pembuangan.
keluar, yaitu dindingnya dibuat cukup dalam dan corongnya 6. Mengukur volume air yang tertampung dalam gelas ukur,
miring lebih dari 45°. Alat ini dibuat dari bahan logam tahan kemudian mencatat data volume air yang tertampung
karat, fiberglass, atau plastik (Nasri 1978). tersebut (Gambar 2b dan 2c). Hasil pengamatan dan
Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui jumlah pencatatan yang dilakukan pada hari tersebut menunjuk-
curah hujan dan klasifikasinya di Kebun Percobaan (KP) kan data curah hujan pada hari sebelumnya.
Cukurgondang, Pasuruan, Jawa Timur.
62 Endriyanto dan Farihul Ihsan: Pengamatan curah hujan di stasiun klimatologi KP Cukurgondang, Pasuruan

Lingkaran penangkap

135°
Corong
penampung Gelas ukur
Penampung/
reservoir 3-5 l = 3.000-5.000 mm

Tiang 120 cm
Kran
penakar hujan
pembuangan

Gambar 1. Alat penakar hujan tipe observatori yang digunakan di Stasiun Klimatologi KP Cukurgondang, Pasuruan, Jawa Timur, 2001-
2010

Gambar 2. Tahapan pengamatan dan pencatatan jumlah curah hujan: (a) membuka kran pembuangan dan menampung air hujan pada
gelas ukur penakar curah hujan, (b) mengamati air hujan yang tertampung pada gelas ukur penakar curah hujan, dan (c)
mencatat data jumlah curah hujan yang tertampung pada gelas ukur penakar curah hujan, Stasiun Klimatologi KP
Cukurgondang, Pasuruan, Jawa Timur, 2001-2010

Pengamatan dan pencatatan curah hujan dengan alat terjadi pada tahun 2010, yaitu 10 bulan, dan jumlah bulan
penakar hujan dilakukan sampai satuan 0,1 mm. Hasil pem- basah terkecil terjadi pada tahun 2003 dan 2007, yaitu empat
bacaan di bawah 0,05 mm dicatat dengan 0 mm, namun tetap bulan. Jumlah bulan kering terbanyak terjadi pada tahun
dianggap sebagai hari hujan. 2003, 2007, dan 2008, yaitu tujuh bulan, dan jumlah bulan kering
terkecil terjadi pada tahun 2002, yaitu satu bulan (Tabel 1).
Berdasarkan hasil pengamatan dan pencatatan tahunan
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk tahun 2001 sampai 2010, curah hujan rata-rata adalah
1.520,60 mm/tahun dengan jumlah bulan basah tujuh bulan,
Berdasarkan hasil pengamatan dan pencatatan jumlah curah bulan lembap satu bulan, dan bulan kering empat bulan.
hujan dari tahun 2001 sampai 2010 di KP Cukurgondang, Bulan basah terjadi pada Januari sampai Mei, kemudian
diketahui bahwa jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada terjadi lagi pada November dan Desember. Bulan lembap
tahun 2010, yaitu 2.432 mm/tahun, dan yang terendah pada terjadi pada Juni sebagai peralihan musim kemarau ke musim
tahun 2009, yaitu 1.187 mm/tahun. Untuk sifat bulan hujan hujan. Bulan kering terjadi pada Juli, Agustus, September,
berdasarkan klasifikasi Mohr, jumlah bulan basah terbanyak dan Oktober (Tabel 2).
Endriyanto dan Farihul Ihsan: Pengamatan curah hujan di stasiun klimatologi KP Cukurgondang, Pasuruan 63

Tabel 1. Data hasil pengamatan dan pencatatan jumlah curah hujan di stasiun klimatologi, KP Cukurgondang, Pasuruan, Jawa Timur,
2001-2010
Curah hujan (mm)
Bulan Rata-rata
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Januari 296 371 373 206 170 472 29 218 402 368 290,50
Februari 123 373 389 310 490 390 362 411 216 255 331,90
Maret 340 349 227 366 254 202 385 233 136 336 282,80
April 98 207 70 x 217 101 113 46 88 295 137,22
Mei 46 73 31 162 1 156 79 10 158 318 103,40
Juni 110 x 8 9 128 x 14 0 130 83 60,25
Juli 19 x x 4 16 x 4 x x 110 30,60
Agustus x x x x x x x x x 11 11,00
September x x x 1 0 x x 0 x 115 29,00
Oktober 17 x 1 x 4 x x 36 x 113 34,20
November 174 0 41 166 120 x 16 384 5 221 125,22
Desember 130 209 157 188 247 216 238 181 52 207 182,50
Jumlah 1.353 1.582 1.297 1.412 1.647 1.537 1.240 1.519 1.187 2.432 1.520,60
x = tidak ada hujan
0 = ada hujan < 0,05 mm

Tabel 2. Klasifikasi bulan hujan berdasarkan pengamatan jumlah curah hujan di stasiun klimatologi, KP Cukurgondang, Pasuruan,
Jawa Timur, 2001-2010
Tahun
Bulan Rata-rata
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Januari BB BB BB BB BB BB BK BB BB BB BB
Februari BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB
Maret BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB BB
April BL BB BL BK BB BB BB BK BL BB BB
Mei BK BL BK BB BK BB BL BK BB BB BB
Juni BB BK BK BK BB BK BK BK BB BL BL
Juli BK BK BK BK BK BK BK BK BK BB BK
Agustus BK BK BK BK BK BK BK BK BK BK BK
September BK BK BK BK BK BK BK BK BK BB BK
Oktober BK BK BK BK BK BK BK BK BK BB BK
November BB BK BK BB BB BK BK BB BK BB BB
Desember BB BB BB BB BB BB BB BB BK BB BB
Jumlah BK 5 6 7 6 5 6 7 7 6 1 4
Jumlah BL 1 1 1 - - - 1 - 1 1 1
Jumlah BB 6 5 4 6 7 6 4 5 5 10 7
BK = bulan kering; BL = bulan lembap; BB = bulan basah

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Curah hujan tahunan rata-rata untuk tahun 2001 sampai 2010 Nasri, A.A. 1978. Beberapa Alat Pengukur Cuaca di Stasiun
adalah 1.520,60 mm dengan jumlah bulan basah tujuh bulan, Klimatologi Pertanian. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
bulan lembap satu bulan, dan bulan kering empat bulan. Bogor.
Bulan basah terjadi pada Januari sampai Mei, kemudian Nawawi, G. 2001. Pengantar Klimatologi Pertanian. Modul Dasar
terjadi lagi pada November dan Desember. Bulan lembap Bidang Keahlian. Proyek Pengembangan Sistem Standar
terjadi pada Juni sebagai peralihan musim kemarau ke musim Pengelolaan SMK. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
hujan. Bulan kering terjadi pada Juli, Agustus, September,
dan Oktober.

Anda mungkin juga menyukai