Anda di halaman 1dari 4

NAMA KELOMPOK : PERKEMBANGAN DEWASA

ANGGOTA KELOMPOK :

1. Ananda Rahmadani Putri 1740603021


2. Kamelia 1740603006
3. Nisak Umi Fathonah 1740603096
4. Nurlia Haerunisa 1740603066
5. Rusmindar 1740603099

KELAS / SEMESTER : C / 2

DOSEN PENGAMPU : Riski Sova S.Psi, M.Psi

JURUSAN : Pendidikan Biologi

FAKULTAS : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

TANGGAL TUGAS DIBERIKAN : 17 Februari 2018

TUGAS :

1. Menerangkan keseluruhan fase perkembangan berdasarkan usia perkembangan anak-


anak hingga dewasa! Beserta contoh-contoh yang pernah dialami pribadi.
2. Menentukan dan menjelaskan model pebelajaran yang tepat sesuai dengan fase
perkembangan sejak anak-anak hingga dewasa!
A. Fase Perkembangan Dewasa
Perkembangan merupakan proses yang terjadi sepanjang hayat (life-span
development) dan merupakan proses yang berkesinambungan, wilayah
perkembangannya tidak hanya terjadi pada masa anak-anak dan dewasa, tetapi pada
hingga masa tua sampai meninggal dunia.
Sedangkan fase perkembangan merupakan penahapan atau periodeisasi rentang
kehidupan manusia yang ditandai oleh ciri-ciri atau pola tingkah laku tertentu. Secara garis
besarnya terdapat empat dasar pembagian fase-fase perkembangan ini, yaitu: (1) fase
perkembangan berdasarkan ciri-ciri biologis, (2) konsep didaktis, (3) ciri-ciri psikologis,
dan (4) konsep tugas perkembangan.
1) Fase perkembangan berdasarkan ciri-ciri biologis
 Maria Montessori :
Periode IV (18 keatas), yaitu periode pendidikan tinggi.
2) Fase Perkembangan Berdasarkan Konsep Didaktis
Dasar yang digunakan untuk menentukan pembagian fase ini adalah materi
dan cara mendidik anak pada masa-masa tertentu.
 Johann Amos Comenius : Perkembangan dewasa : 18-24 tahun (sekolah tinggi
dan pengembaraan, merupakan masa mengembangkan kemaunnya dan
memilih suatu lapangan hidup yang berlangsung di bawah perguruan tinggi).
 Comenius : Perkembangan dewasa : Akademika (academical) 18– 24 tahun.
3) Periodeisasi Perkembangan Berdasarkan Ciri-ciri Psikologis
Periodeisasai perkembangan psikologis didasarkan atas ciri-ciri kejiwaan yang
menonjol pada manusia.
 Oswald Kroh : Fase kematangan: anak berumur 14-19 tahun. Pada fase ini
anak mulai menyadari kekurangannya dan kelebihannya, yang dihadapi
dengan sikap sewajarnya.
 Kohnstamm : Periode matang: umur 21 tahun keatas, disebut juga masa tua.
4) Periodeisasi Perkembangan Berdasarkan Konsep Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan adalah berbagai ciri perkembangan yang diharapkan
timbul dan dimiliki setiap manusia dalam periode perkembangannya.
 Robert J. Havighurst
a. Periode dewasa (early adulthood): umur 18-30 tahun.
b. Periode dewasa pertengahan (Midle age): umur 30-50 tahun.

Rangkuman :

Pada fase dewasa, perkembangan masa dewasa dibagi menjadi 3 yaitu

1. Dewasa Awal
Merupakan masa dewasa atau satu tahap yang dianggap kritikal selepas dunia remaja
yang berumur dua puluhan (20-an) sampai tiga puluhan (30-an)
2. Dewasa Madya
Masa peralihan dewasa yang berasal dari masa dewasa muda yang berusia 40-60
tahun (menurut teori erikson)
3. Masa Dewasa Lanjut Usia
Masa lanjutan atau masa dewasa akhir 60 keatas

Jadi, menurut kelompok kami usia perkembangan dewasa yaitu 20 tahun. Mengapa
demikian? Karena dari beberapa para ahli mengungkapkan bahwa usia kematangan antara 19
tahun sampai 20 tahun keatas. Dimana menurut kami orang dewasa pasti mengalami masa
kematangan yang dapat diartikan bahwa masa kematangan adalah masa dimana seseorang
dapat lebih mengasa potensi yang dia miliki dan hal seperti ini biasa terjadi pada orang
dewasa.
B. Model Pembelajaran Orang Dewasa
 Diskusi :
1. Peserta didik membentuk kelompok atau grup diskusi dan diberikan bahan
atau materi diskusi yang akan dipresentasikan dalam forum diskusi.
Pengajar membuat rancangan diskusi dan mengulas hasil diskusi peserta
didik pada akhir forum diskusi.
2. Peserta didik dapat bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam
mengerjakan tugas.
3. Peserta didik dapat menunjukkan kinerja dan mempertanggungjawabkan
hasilnya di forum diskusi. Pengajar menjelaskan bahan kajian yang bersifat
teori dan mengaitkannya dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
 Belajar Mandiri :
1. Peserta didik mencari, mengumpulkan dan menyusun informasi yang ada
untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan serta merencanakan kegiatan
belajar.

Rangkuman :

Model pembelajaran pertama, kami desain agar peserta didik mampu bersosialasi dengan
teman sekelas. Sehingga hal ini dapat mengasa cara bersosialisasi peserta didik apabila
mereka berada di lingkungan baru. Adapun metode pembelajaran dengan diskusi, agar
peserta didik mampu mendalami materi yang diberikan, mampu mengolah cara berpikir, cara
berbicara didepan orang banyak dan dapat melatih kepercayaan diri peserta didik. Model
pembelajaran kedua, kami desain agar peserta didik mampu menambah wawasan mereka
dengan mencari dan mengumpulkan sendiri bahan atau materi ajar agar mereka dapat melatih
kemandirian dan tidak selalu bergantung pada dosen atau pengajar.

Anda mungkin juga menyukai