MASYARAKAT
(PKBM)
mitra buruh nusantara
KURIKULUM ktsp
PROGRAM PENDIDIKAN PAKET A
BAB I
BAB II
BAB III
PENUTUP
LAMPIRAN
SILABUS …………………………………………………………………………………
RPP ……………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
PKBM Mitra Buruh Nusantara untuk Paket A telah dapat menyusun Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Penyusunan Kurikulum ini merupakan salah satu upaya
mengimplementasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan menjadi kegiatan
pembelajaran yang operasional, siap dilaksanakan oleh PKBM, sesuai dengan karakteristik
PKBM, dan berorientasi pada kebutuhan peserta didik. Kurikulum PKBM Mitra Buruh
Nusantara untuk Paket A disusun dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP dan model-model pembelajaran
atau program yang dihasilkan oleh Pusat Kurikulum. Namun demikian, kami menyadari
bahwa kurikulum ini masih belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan
terus dilakukan seiring dengan terbitnya standar-standar lainnya, yaitu: standar proses,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan yang merupakan
sumber acuan lainnya dalam menyusun kurikulum.
Kurikulum ini mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2017/2018.Kami
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh tim penyusun kurikulum
PKBM Mitra Buruh Nusantara yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk
menyusun kurikulum ini,dan juga kepada Tim pengembang kurikulum dari Pusat
Kurikulum.
KURIKULUM PAKET A
1.3. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi PKBM Mitra Buruh Nusantara
1.4. Landasan
1. UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. UU Nomor 32/2004 tentang Pemerintah Daerah.
3. PP Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Inpres Nomor 1/1994 tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun
5. Inpres Nomor 5/2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Wajib Belajar Pendidikan
Dasar 9 tahun dan Pemberantasan Buta Aksara
6. Keputusan Mendikbud Nomor 131/U/1994 tentang Program Paket A dan Paket A
7. Permendiknas No.23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah
8. Permendiknas No.14 Tahun 2007 tentang Standar Isi untuk Program Program Paket A,
Program Paket A, dan Program Paket C.
1.5. Pengertian
2. Pendidikan Kesetaraan
5. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
Contoh silabus terdapat pada lampiran
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran Paket A PKBM Mitra Buruh Nusantara terdapat
pada Lampiran
7. Satuan Kredit Kompetensi (SKK)
Satuan Kredit Kompetensi (disingkat SKK) adalah penghargaan hasil belajar setiap mata
pelajaran yang diikuti peserta didik program kesetaraan dengan mengacu kepada kompetensi
yang dikuasai peserta didik. SKK diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang terdapat
dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan muatan standar kompetensi (SK)
dan kompetensi dasar (KD) tiap mata pelajaran. SKK dapat digunakan untuk alih kredit
kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan
kegiatan mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Satu SKK adalah satu
satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial
atau 3 jam mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Satu jam tatap muka
yang dimaksud adalah satu jam pembelajaran dalam satu minggu. Untuk paket A satu jam
pembelajaran sama dengan 35 menit.
Struktur kurikulum pendidikan kesetaraan dilaksanakan dalam sistem tingkat yang setara
dengan sistem kelas pada pendidikan formal dengan derajat kompetensi masing-masing
sebagai berikut:
Tingkatan 1 dengan derajat kompetensi awal setara dengan kelas I-III SD/MI, menekankan
pada kemampuan literasi dan numerasi (kemahirwacanaan bahasa dan angka), sehingga
peserta didik mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan, baik dalam bentuk
huruf maupun angka.
Tingkatan 2 dengan derajat kompetensi dasar setara dengan kelas IV-VI SD/MI,
menekankan penguasaan fakta, konsep, dan data secara bertahap, sehingga peserta didik
mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan dengan menggunakan fenomena
alam dan atau sosial sederhana secara etis, untuk memiliki keterampilan dasar dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
9. Belajar Mandiri
Kegiatan belajar mandiri merupakan kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan
oleh peserta didik dengan bimbingan pendidik atau disesuaikan dengan kebutuhan,
kesempatan, penyelesaian dan ketuntasan yang diatur oleh peserta didik.
10. Belajar Tatap Muka
Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan pembelajaran dalam interaksi langsung antara
peserta didik dengan pendidik sebagai kegiatan tutorial untuk pendalaman materi yang sulit,
penguatan motivasi dan peningkatan ketuntasan belajar serta penilaian hasil belajar.
BAB II
SKL, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
2.1. Standar Kompetensi Lulusan Paket A
Adapun standar kompetensi lulusan paket A dapat dilihat pada Tabel 1 sebegai berikut:
Dimensi Sikap Dimensi Pengetahuan Dimensi Keterampilan
Memiliki perilaku yang Memiliki pengetahuan Memiliki
mencerminkan sikap: faktual, konseptual, keterampilan
1. beriman dan prosedural, dan berpikir dan
bertakwa kepada metakognitif pada tingkat bertindak:
Tuhan YME, dasar berkenaan dengan: 1. kreatif,
2. berkarakter, jujur, 1. ilmu pengetahuan, 2. produktif,
dan peduli, 2. teknologi, 3. kritis,
3. bertanggungjawab, 3. seni, dan 4. mandiri,
4. pembelajar sejati 4. budaya. 5. kolaboratif, dan
sepanjang hayat, dan 6. komunikatif
5. sehat jasmani dan
Mampu mengaitkan melalui pendekatan
rohani sesuai pengetahuan di atas dalam ilmiah sesuai dengan
dengan konteks diri sendiri, tahap perkembangan
keluarga, sekolah, anak yang relevan
perkembangan
masyarakat dan lingkungan dengan tugas yang
anak di lingkungan alam sekitar, bangsa, dan diberikan
keluarga, sekolah, negara.
masyarakat dan
lingkungan alam
sekitar, bangsa, dan
negara.
Bobot SKK
Keterangan:
*)
Pilihan mata pelajaran
**)
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib
maupun pilihan. SKK untuk substansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran
yang dimuati.
Jumlah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai pada setiap tingkatan,
dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
SK / KD
1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran Paket A terdiri dari 9 mata pelajaran yaitu :
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
9. Keterampilan Fungsional
2. Keterampilan fungsional
Keterampilan fungsional merupakan kegiatan pembelajaran untuk memberikan bekal
kemampuan bekerja atau berusaha yang menjadi ciri khas dari Paket A, sehingga standar
kompetensi dan kompentensi dasar yang ingin dicapai perlu disusun sendiri oleh satuan
pendidikan. Mata pelajaran ini merupakan pilihan yang harus diikuti oleh setiap peserta
didik berdasarkan minat, potensi dan kebutuhan peserta didik melalui analisis minat dan
kebutuhan belajar, sehingga dijadikan kesepakatan bersama antara pengelola kelompok
belajar, tutor dan peserta didik. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata
pelajaran keterampilan fungsional, atau dua mata pelajaran keterampilan dalam satu
tahun pelajaran.
Berdasarkan hasil analisis minat, potensi dan kebutuhan belajar yang dilakukan PKBM
Mitra Buruh Nusantara, jenis keterampilan fungsional yang dilaksanakan adalah
berwirausaha telur asin.
3. Muatan Lokal
Muatan Lokal Paket A di PKBM Mitra Buruh Nusantara adalah TIK. Pemilihan TIK
sebagai Muatan Lokal karena di wilayah Sukapura adalah daerah industri, sehingga
peserta didik perlu diperkenalkan dengan komputer untuk menunjang skill di dalam dunia
kerja.
6. Beban Belajar
Beban belajar program Paket A dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang
menunjukkan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti
program pembelajaran baik melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan/atau kegiatan
mandiri. Pencapaian beban belajar menggunakan sistem modular yang menekankan pada
belajar mandiri, ketuntasan belajar, dan maju berkelanjutan.
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sesuai dengan bobot SKK
yang tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah
beban belajar yang tetap. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
b. Alokasi waktu untuk belajar mandiri atau tutorial dengan waktu kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang bersangkutan bersifat fleksibel. Pemanfaatan alokasi waktu
tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi.
7. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil
belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ketuntasan untuk
masing-masing indikator berkisar antara 65 % s.d. 70%. PKBM Mitra Buruh Nusantara
menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai target pencapaian kompetensi (TPK)
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. PKBM Mitra Buruh
Nusantara secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria
ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Berikut ini tabel nilai
ketuntasan belajar minimal yang menjadi target pencapaian kompetensi (TPK) di PKBM
Mitra Buruh Nusantara.
Standar Ketuntasan Belajar Paket A PKBM Mitra Buruh Nusantara
PAKET A
A Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama 70
2
Pendidikan Kewarganegaraan 60
3
Bahasa Indonesia 63
4
Bahasa Inggris 68
5
Matematika 65
7
Ilmu Pengetahuan Sosial 60
(Geografi dan sejarah )
8
Seni Budaya 65
9
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 70
Kesehatan
Kenaikan Kesetaran Tingkatan dan derajat
Kenaikan tingkatan berdasarkan ketuntasan belajar sebagai hasil belajar yang dapat
diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak pada setiap tingkatan.
a. Kriteria kenaikan tingkatan.
. Nilai raport diambil dari nilai pengamatan, nilai tugas/PR, dan nilai tes akhir pada
tiap mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan kepribadian profesional.
. Memiliki raport di tingkatannya masing-masing.
b. Penentuan kenaikan tingkat
. Penentuan peserta didik yang naik tingkat dilakukan oleh satuan pendidikan non
formal dalam suatu rapat yang dihadiri oleh penyelenggara dan tutor dengan
mempertimbangkan sikap/penilaian/budi pekerti dan kehadiran peserta didik yang
bersangkutan.
. Peserta didik yang dinyatakan naik tingkat, raportnya dituliskan naik tingkat.
. Peserta didik yang tidak naik tingkat harus mengulang di tingkatnya.
9. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus
dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. Lulus Ujian Nasional
b. Penentuan kelulusan
. Penentuan peserta didik yang lulus dilakukan dengan mempertimbangkan nilai
raport, nilai ujian, sikap/prilaku/ budi pekerti peserta didik yang bersangkutan dan
memenuhi kriteria kelulusan.
. Peserta didik yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan raport tingkatan II.
. Peserta didik yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di
tingkatan II.
2.4. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, hari libur dan ujian nasional. Kalender
pendidikan Paket A PKBM Mitra Buruh Nusantara disusun untuk mengatur kegiatan
pembelejaran yang sesuai kebutuhan peserta didik:
1. Permulaan tahun ajaran dimulai bulan Juli
2. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan kesempatan
masing-masing dengan memperhatikan beban belajar dan cara menempuhnya sesuai
dengan peraturan yang berlaku pada masing-masing satuan pendidikan.
3. Minggu efektif belajar merupakan penjadwalan layanan pembelajaran baik tatap
muka, mandiri maupun tutorial dalam rangka pendalaman materi belajar yang disediakan
oleh lembaga penyelenggara.
4. Hari libur nasional disesuaikan dengan ketetapan pemerintah.
5. Ujian Nasional dilaksanakan dalam satus periode setiap tahun.
BAB III
PENUTUP
Dengan tersusunya Kurikulum Paket A PKBM Mitra Buruh Nusantara Tahun 2017/2018
ini diharapkan Tutor mempunyai kemampuan yang besar dalam memberdayakan sarana
pendidikan yang sesuai pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas.
Kurikulum Paket A PKBM Mitra Buruh Nusantara ini dijadikan sebagai :
1 Pedoman dan petunjuk pelaksanaan pembelajaran.
2 Pegangan seluruh Tutor dikalangan Paket A PKBM Mitra Buruh Nusantara dalam penigkatan
mutu lulusan.
3 Bagi Tutor, pedoman dan petunjuk dalam menjalankan konsep-konsep dan subkonsep mata
pelajaran.
4 Bagi siswa, pedoman dan petunjuk agar dapat memperoleh keterampilan untuk mengamati,
mencoba dan menggunakan seluruh indranya dalam proses pembelajaran.
5 Membekali siswa dengan berbagai kemampuan dan ilmu pengetahuan.
Kami menyadari dalam penyusunan Kurikulum Paket A PKBM Mitra Buruh Nusantara ini masih
jauh dari sempurna untuk itu perbaikan demi perbaikan akan terus dilakukan dalam tahun
berikutnya, sehingga tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan oleh undang-undang apat
tercapai.