I. TUJUAN
1. Menentukan kandungan partikulat debu dengan HVAS
2. Mengetahui tingkat kebisingan udara lingkungan
KEBISINGAN
Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering dijumpai di
tempat kerja. Kebisingan mempengaruhi kesehatan, antara lain dapat menyebabkan
kerusakan pada indra pendengaran sampai pada ketulian. Dari hasil penelitian diperoleh
bukti bahwa intensitas bunyi yang dikategorikan bising dan yang mempengaruhi
kesehatan (pendengaran) adalah di atas 60 dB. Oleh sebab itu, para karyawan yang
nekerja di pabrik dengan intensitas bunyi mesin di atas 60 dB, maka harus dilengkapi
dengan alat pelindung (penyumbat) telinga, guna mencegah gangguan-gangguan
pedengaran (Notoatmodjo, 2003).
Di samping itu, kebisingan juga dapat mengganggu komunikasi. Dengan suasana
yang bising memaksa pekerja untuk berteriak di dalam berkomunikasi dengan pekerja
yang lain. Oleh karena sudah biasa berbicara keras di lingkungan kerja sebagai akibat
lingkungan kerja yang bising ini, maka kadang-kadang di tengah-tengah keluarga juga
terbiasa berbicara keras. Bisa sebagai sikap marah. Lebih jauh kebisingan yang terus
menerus dapat mengakibatkangangguan konsentrasi pekerja, yang akibatnya pekerja
cenderung berbuat kesalahan dan akhirnya menurunkan produktivitas kerja
(Notoatmodjo, 2003). Selain itu kebisingan juga dapat mempengaruhi peningkatan
tekanan darah.
Jenis-Jenis Kebisingan
Kebisingan dapat diklasifikasikan dalam 3 (tiga) bentuk dasar (Wahyu, 2003) :
1. Intermitten Noise (Kebisingan Terputus-putus)
Intermittten Noise adalah kebisingan diana suara timbul dan menghilang secara
perlahan-lahan. Termasuk dalam intermitten noise adalah kebisingan yang ditimbulkan
oleh suara kendaraan bermotor dan pesawat terbang yang tinggal landas.
2. Steady State Noise (Kebisingan Kontinyu)
Dinyatakan dalam nilai ambang tekanan suara (sound pressure levels) diukur
dalam octave band dan perubahan-perubahan tidak melebihi beberapa dB per detik, atau
kebisingan dimana fluktuasi dari intensitas suara tidak lebih 6dB, misalnya : suara
kompressor, kipas angin, darur pijar, gergaji sekuler, katub gas.
3. Impact Noise.
Impact noise adalah kebisingan dimana waktu yang diperlukan untuk mencapai puncak
intensitasnya tidak lebih dari 35 detik, dan waktu yang dibutuhkan untuk penurunan
sampai 20 dB di bawah puncaknya tidak lebih dari 500 detik. Atau bunyi yang
mempunyai perubahan-perubahan besar dalam octave band. Contoh : suara pukulan palu,
suara tembakan meriam/senapan dan ledaka