Anda di halaman 1dari 2

Nama: Muhammad Evirustandi

NIM : 11160930000011
Kelas : 4A

IT governance merupakan tanggungjawab pihak manajemen didalam suatu organisasi,


sehingga bagaimana TI bisa menjadi lebih efisien dan efektif dalam mendukung proses bisnis
yang dijalankan tersebut. IT governance yang efektif ditentukan oleh cara fungsi TI diorganisir
dan di mana otoritas pengambilan keputusan TI terletak dalam organisasi.
IT Governance Mechanisms
Van Grembergen (2004) memberikan pandangan secara umum bahwa hal terpenting
untuk suksesnya IT governance diorganisasi harus melibatkan struktur,proses, dan mekanisme
relasional. Struktur, proses dan mekanisme relasional yang optimal bagi suatu organisasi
adalah berbeda satu dengan yang lain tergantung dari kondisi, situasi dan tantangan yang
dihadapi masing-masing organisasi (Sambamurthy,1999).

Struktur menurut Van Grembergen menggambarkan peran dan tanggung jawab


masing-masing pihak baik secara individu maupun komite tertentu dalam pengelolaan TI. IT
Governance yang efektif ditentukan oleh bagaimana cara pengorganisasian fungsi TI dan
pemberian otoritas untuk membuat keputusan tentang TI di dalam organisasi (Grembergen, de
Haes, Guldentops,2004)
Struktur pengambilan keputusan TI sentralisasi adalah manajemen utama yang
bertanggung jawab untuk membuat keputusan terkait TI. Struktur pengambilan keputusan yang
desentralisasi adalah tahap di mana unit bisnis divisi atau unit fungsional TI memiliki hak dan
tanggung jawab pengambilan keputusan. Struktur pengambilan keputusan federal adalah
struktur manajemen puncak yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan terkait
infrastruktur TI, sementara unit bisnis divisi bertanggung jawab untuk membuat keputusan
bisnis terkait keputusan TI.
Mekanisme proses IT governance menekankan pada penerapan teknik manajemen TI
dalam mendukung penyelarasan antara tujuan bisnis dan strategi TI (Bowen et al., 2007).
Organisasi menerapkan tata kelola berbasis standar kerangka kerja dan sistem manajemen
kinerja untuk mengelola penyelarasan bisnis-TI.
COBIT dan ITIL menyediakan alat manajemen termasuk faktor keberhasilan dan
model kematangan yang penting yang digunakan oleh organisasi dalam menyelaraskan
investasi TI mereka dengan strategi bisnis (Ko and Fink, 2010).
Sistem manajemen kinerja seperti balanced scorecard dan perencanaan sistem
informasi strategis memberikan metrik kinerja untuk mengukur nilai bisnis investasi TI (Nfuka
dan Rusu, 2011).
Mekanisme relasi tata kelola IT governance berfokus pada "partisipasi aktif, dan
hubungan kolaboratif antara, eksekutif perusahaan, manajemen TI, dan manajemen bisnis"
(Peterson, 2004, hal 15). Menurut De Haes dan Van Grembergen (2009), mekanisme relasional
adalah enabler yang penting untuk menerapkan proyek IT governance pada tahap awal.
Manajemen puncak dan orang-orang TI harus bekerja sama secara kohesif sehingga tugas dan
aktivitas TI dapat difasilitasi dengan cara yang lebih efektif. Yang penting, pemahaman
bersama antara pelaku bisnis dan TI sangat penting untuk penyelarasan yang lebih baik antara
tujuan bisnis dan sasaran TI.
IT governance tidak akan berhasil tanpa adanya mekanisme meskipun telah memiliki
struktur dan proses yang baik. Dengan adanya adanya jenis mekanisme IT governance pada
perusahaan membuat pengambilan keputusan yang berhubungan dengan IT menjadi lebih
efektif. Kombinasi mekanisme IT governance juga sangat baik untuk sebuah organisasi.

Reference:
Information System Audit and Control Association (ISACA). (2003), IS Standards, Guidelines
and Procedures for Auditing and Control Professionals. United States.

Chong, J. L. L. and Duong, L. N. K. (2017). "Understanding IT Governance Effectiveness in


Asia: An Event Study," Pacific Asia Journal of the Association for Information Systems, 9(1),
pp. 29-54.

Anda mungkin juga menyukai