Anda di halaman 1dari 8

FORWARD MODELLING DENGAN GRAV2DC

SM. RASIDIN
F1D315024
Abstract
This gravity method can provide a sub-surface picture through the difference in
mass density between the surrounding rocks. The quantum of physics measured in
the gravity method is the acceleration of gravity. the nomal curve will be
influenced by the shape of the object, the density of the object and the depth of the
object. From the formulation of the model, the first layer thickness is obtained
from 5-10, with density equal to -4.526 gr / cm3 and for the second layer has a
thickness of 15 to 25 m with a density contrast of 2,731 gr / cm3.
keywords: forward modeling, density, depth, shape of the object

Sari
Metode gravitasi ini dapat memberikan gambaran bawah permukaanmelalui perbedaan
rapat massa antar batuan disekitarnya. Besaran fisika yang terukur dalam metode
gravitasi adalah percepatan gravitasi. kurva nomali akan dipengaruhi oleh bentuk benda,
densitas benda serta kedalaman benda. Dari pembuatan model yang sedimikan rupa
didapatkan hasil ketebalan lapisan pertama berkisar 5-10, dengan kontras densitas sebesar
-4,526 gr/cm3 dan untuk lapisan kedua memiliki ketebalan sebesar 15 sampai 25 m
dengan kontras densitas sebesar 2,731 gr/cm3 .
Kata kunci : forward modelling, densitas, kedalaman, bentuk benda
Pemodelan kedepan
PENDAHULUAN merupakan salah satu cara penentuan
Metode gravitasi ini dapat bentuk lapisan bawah permukaan
memberikan gambaran bawah untuk. Respon anomali yang
permukaanmelalui perbedaan rapat diberikan dapat mengabarkan kontras
massa antar batuan disekitarnya. densitas lapisan bawah permukaan,
Besaran fisika yang terukur dalam oleh karena itu pendugaan awal
metode gravitasi adalah percepatan bentuk bawah permukaan dapat
gravitasi. Nilai percepatan gravitasi dilakukan menggunakan forward
berbanding lurus dengan rapat massa modeling dari data gravitasi
bawah permukaan, sehingga variasip walaupun memiliki ambiguitas yang
ercepatan gravitasi merupakan tinggi.
representasi variasi rapat massa.
II. TEORI DASAR tidak hanya mencakup perhitungan
Pemodelan ke depan (forward respons model tetapi juga proses
modeling) menyatakan proses coba-coba secara manual untuk
perhitungan ”data” yang secara memperoleh model yang
teoritis akan teramati di permukaan memberikan respons yang cocok
bumi jika diketahui harga parameter dengan data.
model bawah-permukaan tertentu. Proses pemodelan ke depan
Perhitungan data teoritis tersebut (forward modeling) untuk
menggunakan persamaan matematik menghitung respons (data teoritik
yang diturunkan dari konsep fisika atau data perhitungan) dari suatu
yang mendasari fenomena yang model tertentu. Gambar 6.1b. Teknik
ditinjau. pemodelan dengan cara mencoba-
Dalam pemodelan data coba dan memodifikasi parameter
geofisika, dicari suatu model yang model hingga diperoleh kecocokan
menghasilkan respons yang cocok antara data perhitungan dan data
atau fit dengan data pengamatan atau lapangan.
data lapangan. Dengan demikian, Kecepatan dan keberhasilan
model tersebut dapat dianggap teknik pemodelan ke depan dengan
mewakili kondisi bawahpermukaan cara cobacoba sangat bergantung
di tempat pengukuran data. pada pengalaman subyektif
Untuk memperoleh seseorang yang melakukan
kesesuaian antara data teoritis pemodelan tersebut. Dalam hal ini
(respons model) dengan data harga parameter model awal dan
lapangan dapat dilakukan proses perubahan harga parameter model
coba-coba (trial and error) dengan tersebut perlu diperkirakan dengan
mengubah-ubah harga parameter baik agar diperoleh respons yang
model. Seringkali istilah pemodelan makin dekat dengan data. Semakin
ke depan atau forward modeling kompleks hubungan antara data
digunakan untuk menyatakan dengan parameter model maka
pemodelan data geofisika dengan semakin sulit proses coba-coba
cara coba-coba tersebut. Dengan kata tersebut. Adanya informasi tambahan
lain, istilah pemodelan ke depan dari data geologi maupun data
geofisika lainnya dapat membantu dengan data pengamatan. Misalnya,
perkiraan parameter yang perlu perubahan parameter model dibuat
diubah dan sajauh mana perubahan proporsional atau berbanding lurus
perlu dilakukan. dengan selisih antara data dan
Secara umum metoda respons model pada titik pengamatan
pemodelan ke depan membutuhkan tertentuyang relevan. Modifikasi
waktu cukup lama karena sifatnya model dengan cara tersebut
yang tidak otomatis sebagaimana dilakukan secara iteratif hingga
pemodelan inversi (yang akan dicapai kesesuaian antara termasuk
dijelaskan kemudian). Namun pada dalam kategori pemodelan inversi.
kasus-kasus tertentu metode
pemodelan ke depan cukup efektif. III. METODOLOGI
Pada kasus dimana data mengandung Pada praktikum ini tahapan-tahapan
noise yang cukup besar maka metode yang dilakukan dalam proses
yang bersifat otomatis dan sangat pengolahan data seperti berikut yaitu
”obyektif” seperti metode inversi
akan berusaha mencari model yang
responsnya fit data. Termasuk noise-
nya. Hal tersebut akan menghasilkan
solusi yang tidak dikehendaki atau
kurang layak secara geologi. Kasus
lain adalah dimana informasi geologi
harus dijadikan pertimbangan utama
dalam menentukan model. Pada
kedua kasus tersebut model dianggap
optimal jika responsnya telah cocok
secara garis besar dengan pola data
lapangan.
Beberapa teknik
dikembangkan untuk memodifikasi
model secara otomatis berdasarkan
berbedaan antara data perhitungan Gambar 1. Pembuatan model sederhana
Praktikum yang pertama
dilakukan adalah membuat model
sederhana berbentuk lingkaran,
persegi dan segitiga, dengan
kedalaman dan densitas yang
berbeda untuk mengetahui nilai
renspon anomali yang diberikan.
Bentuk sebuah benda akan
mempengaruhi bentuk kurva
anomali, bentuk benda yang melebar
akan membuat kurva anomali juga
akan melebar dan jika bentuk benda
runcing akan memberikan kurva
anomali yang runcing juga,
kedalaman juga akan memperngaruhi
Gambar 2. Pembuatan Model 2 lapis besarnya nomali yang diberikan, jika
benda dengan densitas tinggi akan
IV. HASIL DAN PENGOLAHAN memberikan renspon yang sama
DATA dengan densitas rendah apabila
--Terlampir-- benda densitas tinggi berada lebih
dalam daripada benda densitas
V. ANALISIS rendah, sehingga kurva nomali akan
Pada praktikum ini dipengaruhi oleh bentuk benda,
membahas mengenai forward densitas benda serta kedalaman
modeling dari data anomali gravitasi benda.
yang telah didapatkan, tujuan dari Pada praktikum kedua
forward modeling ini untuk membuat model 2 lapis bawah
memodelkan bentuk bawah permukaan bersadarkan respon
permukaan serta kontras densitas anomali yang diberikan, anomali
yang dimiliki lapisan bawah yang digunakan berdasarkan peta
permukaan. anomali residual sehingga objek
yang dimodelkan berada pada
kedalaman yang dangkal. Dari 2. Bentuk benda akan
pembuatan model yang sedimikan mempengaruhi kurva respon
rupa didapatkan hasil ketebalan yang diberikan, benda yang
lapisan pertama berkisar 5-10, berdimensi lebar akan
dengan kontras densitas sebesar - membentuk kurva yang lebar,
4,526 gr/cm3 dan untuk lapisan kedua densitas dan kedalaman
memiliki ketebalan sebesar 15 benda akan mempengaruhi
sampai 25 m dengan kontras densitas bentuk respon
sebesar 2,731 gr/cm3 . 3. Praktikum kali ini Dari
Dalam pemodelan lapisan pembuatan model yang
bawah permukaan ini terdapat sedimikan rupa didapatkan
amguitas yang cukup tinggi karena hasil ketebalan lapisan
bentuk lapisan dapat berbeda namun pertama berkisar 5-10,
memberikan bentuk respon yang dengan kontras densitas
sama sehingga pengetahuan tentang sebesar -4,526 gr/cm3 dan
geologi regional lokasi pengukuran untuk lapisan kedua memiliki
sangat diperlukan. ketebalan sebesar 15 sampai
VI. KESIMPULAN 25 m dengan kontras densitas
Dari praktikum yang telah sebesar 2,731 gr/cm3 .
dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Forward modeling DAFTAR PUSTAKA
merupakan salah satu cara Blakely, Richard.J. 1995, Potential
pemodelan geofisika dalam Theory in Gravity and Magnetic
penentuan bentuk bawah Application, Cambridge Univ
permukaan, namun Press.
diperlukan pengetahuan Santoso, D.2001. Pengantar Teknik
tentang geologi regional Geofisika. Penerbit ITB:
daerah yang diukur untuk Bandung.
mengurangi kesalahan Tim Eksperimen Fisika Lanjut. 2010.
pemuatan model Surfer 8.FMIPA:UNP
Gambar 3. Respon benda lingkaran

Gambar 4. Respon benda bertumpuk


Gambar 5. Insert benda persegi

Gambar 6. Slice Peta residual


Gambar 7. Model 2 lapis dari peta residual

Anda mungkin juga menyukai