Anda di halaman 1dari 8

2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian saraf kranial


Saraf kranial (Latin: nervii craniales) adalah 12 pasang saraf pada manusia
yang mencuat dan otak, berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari sumsum
tulang.Saraf kranial merupakan bagian dari system saraf sadar. Dari 12 pasang
saraf, 3 pasang memiliki jenis sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang jenis motorik
(saraf III, IV, VI, XI, XII) dan 4 pasang jenis gabungan (saraf V, VII, IX, X).
Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan dari depan hingga
belakang, lazimnya menggunakan angka romawi. Saraf kranial sendiri
merupakan bagian dari sistem saraf tepi namun berlokasi di dekat sistem saraf
pusat yakni kranium/tengkorak.
Sehingga seringkali mereka disalah klasifikasikan.Saraf-saraf ini
terhubung utamanya dengan struktur yang ada di kepala dan leher manusia
seperti mata, hidung, telinga, mulut dan lidah. Pasangan I dan II mencuat dari
otak besar, sementara yang lainnya mencuat dari batang otak.

B. Penyusun Sistem Saraf


Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron
merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki
kemampuan mersepon rangsangan yang cukup kuat. Neuron tidak bisa
mengalami pembelahan sehingga tidak dapat diganti jika sudah rusak. Neuron
bersatu membentuk jaringan untuk mengantarkan suatu impuls (rangsangan).

1. Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, satu sel saraf terdiri dari badan sel, dendrit, dan
akson.
3

a. Badan Sel
Badan sel saraf adalah bagian yang terbesar dari sel saraf. Badan sel
dapat berfungsi sebagai penerima rangsangan dari dendrit dan kemudian
diteruskannya menuju ke akson. Pada badan sel saraf terdapar inti sel,
sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel.

b. Dendrit
Dendrit merupakan serabut sel saraf pendek, bercabang-cabang dan
perluasan dari badan sel. Dendrit memiliki fungsi sebagai penerima dan
pengantarkan rangsangan ke badan sel. Dendrit mengandung badan Nissl dan
organel. Pada umumnya neuron terdiri dari beberapa dendrite. Dendrit tidak
mengandung selubung myelin maupun neurolema.

c. Akson

Akson dikenal sebagai neurit. Neurit merupakan serabut sel saraf


yang panjang dan merupakan perjuluran dari sitoplasma pada badan sel.
Benang-benang halus yang terdapat dalam neurit dikenal sebagai neurofibril
yang dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung
zat lemak dan dapat mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin
tersebut dibungkus oleh sel- sel schwann yang dapat membentuk suatu
jaringan yang menyediakan makanan untuk neurit dan juga membantu
pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang
melindungi akson dari resiko kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak
terbungkus oleh lapisan myelin dapat disebut dengan nodus ranvier, yang
berfungsi sebagai mempercepat jalannya rangsangan.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam
satu selubung dan membentuk urat saraf.Sedangkan badan sel saraf berkumpul
membentuk ganglion atau simpul saraf.
4

2. Berdasarkan Struktur dan Fungsinya


Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3
macam, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet
(asosiasi).
a. Sel saraf sensori
Sel saraf sensori merupakan neuron yang badan selnya bergerombol
membentuk ganglia, aksonnya pendek tetapi dendritnya panjang. Neuron
sensorik berhubungan dengan alat indra untuk menerima rangsangan. Fungsi
sel saraf sensori sebagai penghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat,
yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson
dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
b. Sel saraf motor
Sel saraf motorik merupakan neuron yang memiliki dendrit yang
pendek dan akson yang panjang. Dendrit berhubungan dengan akson lain,
sedangkan akson berhubungan dengan efektor yang berupa otot atau kelenjar.
Fungsi sel saraf motor sebagai pengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot
atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan dari tubuh terhadap rangsangan.
Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek
berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat
panjang.
c. Sel saraf intermediet (Neuron konektor)
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat
ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf
motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya
yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls
dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
5

C. Fungsi Saraf Kranialis


Saraf Kranial, merupakan saraf yang secara letak berada di dekat otak dan
terbagi menjadi 12 pasang saraf. Ke-12 saraf tersebut melewati tulang
cranium sehingga saraf-saraf ini lazim disebut saraf kranial. Nama dari saraf-
saraf tersebut berasal dari urutan letak mereka mulai dari atas ke bawah.
Fungsi utama dari saraf-saraf ini adalah mengatur segala fungsi organ-organ
yang berada di daerah kepala mulai dari kesadaran, fungsi berkomunikasi
fungsi mengunyah, hingga fungsi menelan. Saraf kranial memiliki 3 macam
fungsi yakni motorik, sensoris, dan otonom dan berbeda pada masing-masing
saraf. Salah satu fungsi saraf kranialis adalah fungsinya yang memungkinkan
kita untuk menelan dan berbicara.

Gambar 2. 1 Saraf-saraf Kranial


6

Gambar 2. 1 Saraf-saraf Kranial

Table 2. 1 Fungsi saraf karnial

Nomor Nama Jenis Fungsi

Menerima rangsang dari hidung dan


I Olfaktorius Sensori menghantarkannya ke otak untuk
diproses sebagai sensasi bau.

Menerima rangsang dari mata dan


II Opitus Sensori menghantarkannya ke otak untuk
diproses sebagai persepsi visual.

Menggerakkan sebagian besar otot


III Okulomotor Motorik
mata.

IV Trokleasis Motorik Menggerakkan beberapa otot mata

Sensori: Menerima rangsangan dari


wajah untuk diproses di otak sebagai
V Trigeminus Gabungan
sentuhan
Motorik: Menggerakkan rahang

VI Abdusen Motorik Abduksi mata

Sensorik: Menerima rangsang dari


bagian anterior lidah untuk diproses di
VII Fasialis Gabungan otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan otot wajah
untuk menciptakan ekspresi wajah

Sensori system vestibular:


Mengendalikan keseimbangan
VIII Vestibulokoklearis Sensori
Sensori koklea: Menerima rangsang
untuk diproses di otak sebagai suara

Sensori: Menerima rangsang dari bagian


IX Glosofaringeal Gabungan
posterior lidah untuk diproses di otak
7

sebagai sensasi rasa


Motorik: Mengendalikan organ-organ
dalam

Sensori: Menerima rangsang dari organ


dalam
X Vagus Gabungan
Motorik: Mengendalikan organ-organ
dalam

XI Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepala

XII Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

D. Fungsi Motoris Saraf Kranial


1. Fungsi somatic
Fungsi somatic motorik dari saraf kranial diperankan oleh saraf III, IV, VI,
XII: – Otot ekstrinsik okular yang menggerakkan bola mata dan kelopak mata
bagian ataas disarafi oleh saraf oculomotor (III), trochlear (IV) and abducens
(VI). – Otot lidah dipersarafi oleh saraf hipoglosus (XII).

2. Branchiomotor
V, VII, IX, X , XI. Lima lengkungan brakialis terdiri atas tonjolan
meesoderm yang melewati bagian ventral–dorsal pada kedua sisi embrio.
Perlu diperhatikan, penomeran saraf tersebut berasal dari urutan letak dilihat
dari atas ke bawah. Masing-masing lekungan brakialis membentuk struktur
tulang, otot, saraf, dan arteri. Sehingga otot pada setiap lengkungan brakialis
disarafi oleh saraf yang berada pada lengkungan yang sama. Baik saraf
somatis maupun branchiomotor, memilik akson dibagian sistem saraf tepi
yang berjalan dari badan sel di nukleus motorik batang otak menunju otot
yang dituju tanpa adanya gangguan yang berarti.
8

E. Fungsi Otonom Saraf Kranial


Serat parasimpatis yang berasal dari otak hanya melalui empat saraf
kranial: III, VII, IX dan X, mereka menuju tempat persarafannya di
percabang saraf V. Keempat saraf kranial tersebut mensarafi otot silier dan
iris dari bola mata, serta kelenjar ludah, lakrimal/air mata, hidung dan
kelenjar palatal. Pengaturan saraf-saraf parasimpatis ini melalui 2 sel saraf
tepi yang terpisah ganglion yaitu sel saraf (neuron) pra-dan postganglionik.
Badan sel neuron preganglionik berada di nuklus parasimpatis di batang otak,
dan aksonnya bersinaps dengan neuron postganglionik di ganglia
parasimpatis perifer.

F. Fungsi Sensoris
Saraf kranialis yang mengirimkan serat sensorik (selain saraf I, II, VIII)
adalah saraf trigeminus (V), fasialis (VII), glosofaringeal (IX) dan vagus (X).
Serat sensoris saraf kranialis secara umum terbagi menjadi 2 jenis yakni
somatis dan visceral.

1. Saraf sensoris somatik (somatosensori):


Saraf somatosensori di saraf kranial menyampaikan impuls rasa sakit,
suhu, sentuhan dan sensasi proprioseptif dari kulit kulit kepala, wajah, pipi,
rongga mulut, gigi dan gusi, rongga hidung dan sinus, serta sendi
temporomandibular dan ototnya. Saraf kranialis trigeminus sejatinya
merupakan saraf kranialis somatosensoris. Karena semua saraf kranialis
lainnya yang bersifat somatosensori harus melalui inti sensorik dari saraf
trigeminus, terlepas dari serat mana yang dilalui saraf tersebut untuk masuk ke
batang otak.

2. Saraf sensoris viseral


Serabut saraf sensoris visceral terdiri atas saraf perasa, saraf dari saluran
pencernaan kecuali gigi, rongga mulut, dan gusi, dan serat dari kemoreseptor
dan thoracoabdominal viseral. Semua serabut saraf kranial sensoris viseral
9

melewati inti dari saluran soliter, terlepas dari serat mana yang dilalui saraf
tersebut untuk masuk ke batang otak.

Anda mungkin juga menyukai