Analisis Regresi
Analisis Regresi
NIM : 115150085
Kelas : GX
Analisis regresi merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
suatu variabel terhadap variabel lain. Dalam analisis regresi, variabel yang mempengaruhi
disebut Independent Variable (variabel bebas) dan variabel yang dipengaruhi disebut
Dependent Variable (variabel terikat). Jika dalam persamaan regresi hanya terdapat satu
variabel bebas dan satu variabel terikat, maka disebut sebagai persamaan regresi sederhana,
sedangkan jika variabel bebasnya lebih dari satu, maka disebut sebagai persamaan regresi
berganda.
(1) Digunakan untuk mempelajari bentuk hubungan antar variabel melalui suatu persamaan
(bias Regresi Linier Sederhana, Regresi Linier Berganda, atau Regresi non Linier). Namun,
yang perlu ditekankan bahwa regresi menunjukkan hubungan kausalitas atau sebab-akibat
antara variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Misalnya penelitian
mengenai pengaruh tingkat pendidikan terhadap besarnya pendapatan per kapita.
(2) Dapat mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikatnya
(variabel satu terhadap variabel lainnya), dan bisa berdasarkan tandanya. Misalnya, kenaikan
harga BBM mengakibatkan penurunan (tanda negatif) pendapatan per kapita.
(3) Dapat digunakan untuk melakukan prediksi nilai suatu variabel berdasarkan variabel lain
(bisa hanya satu variabel bebas atau beberapa variabel bebas).
- Analisis Korelasi:
(1) Biasanya digunakan untuk mempelajari hubungan keeratan antar 2 variabel kuantitatif
berdasarkan angkanya, bukan tandanya. Ingat ! kalau keeratan lihat besarnya, bukan
tandanya.
(2) Dapat mengetahui arah hubungan yang terjadi {berbading lurus (tanda +), atau
berbanding terbalik (tanda -)}.
- Persamaan Ekonometrika
Keterangan:
X = Variabel independen
1. Menentukan Hipotesis
3. Menentukan t hitung
4. Menentukan t tabel
5. Kriteria Pengujian
7. Kesimpulan
Pengujian hipotesis dapat didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu; tingkat signifikan
atau probabilitas dan tingkat kepercayaan atau confidence interval. Didasarkan tingkat
signifikansi pada umumnya orang menggunakan 0,05. Kisaran tingkat signifikan mulai dari
0,01 sampai dengan 0,1. Yang dimaksud dengan tingkat signifikan adalah probabilitas
melakukan kesalahan tipe 1, yaitu kesalahan menolak hipotesis ketika hipotesis tersebut
benar. Tingkat kepercayaan pada umumnya ialah sebesar 95%, yang dimaksud dengan
tingkat kepercayaan ialah tingkat dimana sebesar 95% nilai semple akan mewakili nilai
populasi dimana sample berasal. Dalam melakukan uji hipotesis terdapat dua hipotesis, yaitu:
Contoh uji hipotesis misalnya rata-rata produktivitas pegawai sama dengan 10 (∑x = 10),
maka bunyi hipotesisnya ialah:
c. Jika kita menggunakan nilai t, maka jika nilai t yang semakin besar atau menajuhi 0,
kita akan cenderung menolak H0, sebaliknya jika nilai t semakin kecil atau mendekati 0 kita
akan cenderung menerima H0.