Anda di halaman 1dari 2

HIPERTENSI

259/B/SOP/PKM-
No. Dokumen :
KPG/III/2017
No. Revisi : -
SOP Tgl. Terbit : 6 Maret 2017

Halaman : 1/2

Usman Nawawi S,Kep


UPTD PUSKESMAS
NIP. 196812311990011013
KOPANG
Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah yang sama atau melebihi 140 mmhg sistolik

Klasifikasi tekanan darah

Sistolik Diastolik

Optimal <120 <80


Normal <130 <85
Normal tinggi 130-139 85-89
Derajat 1 140-159 90-99
Derajat 2 160-179 90-94
Derajat 3 > 180 >110
Tujuan Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan Hipertensi dan mencegah
terjadinya komplikasi

Kebijakan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Refrensi Kapita selekta,2005

Prosedur/ 1. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah pasien dan menanyakan


Langkah- umur pasien serta mencatatnya dalam status.
langkah 2. Dokter menganamnesa pasien : Gejala – gejala pusing, pegel –pegel ,
kesemutan,
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik antara lain :
a. mencari factor resiko hipertensi : merokok, DM, obesitas, jantung
b. Mengukur suhu badan pasien
c. menganjurkan untuk pemeriksaan laboratorium : kolesterol HDL,
LDL asam urat
4. Dokter melakukan terapi :
a. Anjuran istirahat dan banyak minum sangat penting, juga anjuran
untuk menghentikan kebiasaan merokok.
b. Sedapat mungkin menghilangkan atau setidaknya menghindari faktor
pencetus serangan seperti misalnya stress, asap rokok, hindari makan
berlemak dan tinggi garam
c. Pemberian obat anti hipertensi
1) Mulai dosis rendah yang tersedia , naikan bila respons belum
optimal
2) Kombinasi dua obat , dosis rendah lebih baik daripada satu obat
dosis tinggi.
3) Bila tidak ada respons satu obat, respons minim, atau ada efek
4) Samping ( batuk )pada pengguna captopril, ganti obat hipertensi
yang lain
5. bila sistol >200mmhg rujuk ke RS setempat.
Unit terkait 1. UGD
2. Rawat Inap
3. Ruang periksa
Dokumen Form status pasien dalam rekam medik
terkait

Anda mungkin juga menyukai