MK PROFESI PENDIDIKAN
PRODI S1 PTE-FT
Skor Nilai :
NIM : 5172131002
MEDAN
Maret 2018
1
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
dan rahmat –Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan tugas Critical Book
Report ini tepat pada waktu untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi
kependidikan. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada bapak Dr. Sukarman Purba ,
M.Pd selaku dosen pengampu serta pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penulisan ini.
Tulisan ini berisi ulasan-ulasan dari buku yang berjudul “Profesi
Kependidikan Edisi Revisi 2018” , mulai dari identitas buku , keunggulan &
kelemahan , serta kesimpulan dan saran.
Penulis sadar bahwa penulisan critical book report ini masih belum sempurna
dan masih perlu bimbingan agar penulisan lebih baik kedepannya, untuk itu penulis
bersedia menerima kritik dan saran.
Akhir kata penulis berharap critical book report ini dapat memberikan
manfaat kepada semua pembaca. Terima Kasih.
Penulis
ANDRE SIANTURI
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 4
B. TUJUAN .............................................................................................................. 4
C. MANFAAT .......................................................................................................... 4
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia, bahkan
dapat dikatakan bahwa pendidikan itu merupakan kehidupan manusia itu sendiri.
Melalui proses pendidikan keberadaan manusia sebagai makhluk individual, susial,
sosial, dan religius dapat dieksiskan sedemikian rupa sehingga individu manusia
berubah menjadi manusia yang seutuhnya.
Tenaga pendidik sebagai saluran dalam melakukan proses pendidikan haruslah
bekerja secara profesional dan benar-benar memiliki keprofesionalan dalam bidang
pendidikan. Tenaga-tenaga pendidik adalah individu-individu yang memiliki niat, dan
minat untuk membantu proses memanusiakan manusia. Hal tersebut membuat
seorang pendidik selayaknya memiliki integritas dan keprofesionalan dalam bidang
kependidikan.
Dengan adanya mata kuliah profesi kependidikan ini diharapkan mahasiswa
yang menjadi calon-calon tenaga pendidik mampu tampil secara profesional dalam
kedudukannya sebagai guru, manajer kelas, pembimbing, serta pelatih bagi peserta
didik. Diharapkan mata kuliah profesi kependidikan ini mampu menjadi saluran bagi
mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik untuk mendalami bidang pendidikan.
B. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas Critical Book dari Mata Kuliah Profesi
Kependidikan
2. Untuk membahas lebih dalam tentang profesi kependidikan
C. Manfaat
4
BAB II
IDENTITAS BUKU
A. Buku Utama
Judul : PROFESI KEPENDIDIKAN Edisi Revisi 2018
Penulis : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd
Penerbit : Unimed Press
Tahun Terbit :2018
Jumlah Hal : vii + 331
B. Buku Pembanding
Judul : KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU dan TENAGA
KEPENDIDIKAN
Penulis : Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd
Penerbit : ALFABETA, CV
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Hal : vi + 275
5
II.2 RINGKASAN ISI BUKU
BAB I HAKEKAT PROFESI KEPENDIDIKAN
Secara etimologis istilah profesi berasal dari Bahasa Inggris “profession” yang
berakar dari bahasa Latin “profeus” yang artinya “mengakui” atau “menyatakan
mampu atau ahli dalam satu bentuk pekerjaan”. Secara semantik profesi adalah suatu
jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya. Artinya
pekerjaan atau jabatan tersebut hanya dapat dipekerjakan itu sendiri. Keahlian yang
dimaksud bukan sekedar ketrampilan semata melainkan menyangkut kemampuan
sikap, kecakapan, dan kemampuan yang dieroleh melalui proses dan latihan tertentu.
B. Ciri-ciri Profesi
a. Segi fungsi dan signifikansi sosial; suatu profesi merupakan pekerjaan yang
memiliki fungsi sosial yang penting.
b. Segi keahlian dan ketrampilan; untuk mewujudkan fungsi ini dituntut derajat
keahlian dan ketrampilan tertentu.
6
c. Memperoleh keahlian dan ketrapilan yang dilakukan secara rutin, serta
bersifat pemecahan masalah atau menangani situasi kritis melalui teori dan
metode ilmiah.
d. Batang tubuh ilmu, artinya profesi didasarkan kepada suatu disiplin ilmu yang
jelas, sisteatis, dan eksplisit.
e. Masa pendidikan, upaya mempelajari dan menguasai batang tubuh ilmu dan
keahlian atau keterampilan tersebut membutuhkan masa latihan yang lama
dan dilakukan di tingkat perguruan tinggi.
f. Aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai profesional proses pendidikan tersebut
merupakan wahana untuk sosilisasi nilai profesional dikalangan mahasiswa.
g. Kode etik tertentu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
h. Wewenang atau kekuasaan untuk memberi suatu
judgement/pendapat/putusan.
i. Tanggung jawab profesional atau otonomi.
j. Pengakuan dan imbalan; sebagai imbalan dari pendidikan dan latihan yang
lama, dan seluruh jasa yang diberikan kepada masyarakat, maka seorang
pekerja profesional mempunyai prestise yang tinggi oleh karena itu wajar
mendapat imbalan yang layak.
C. Guru Sebagai Jabatan Profesional
7
integritas pribadi, dimana didalam komunikasinya dengan pribadi-pribadi
lainnya ia tidak terombang ambing dibaea arus, tetapi mantap dengan sikap
yang tegas yang sudah dibentuk dengan didasari nilai-nilai luhur yang
diyakininya.
Kompetensi sosial, yaitu kemmapuan berkomunikasi sosial baik dengan siswa,
dengan sesama teman guru, kepadakepala sekolah, maupun dengan masyarakat
luas. Kemampuan memnberikan pelayanan sebaik-baiknya, berarti ia dapat
mengutamakan nilai kemanusian dari pada nilai kebendaan atau material.
Komepetnsi profesional yaitu kemampuan melaksanakan tugas dan mengenai
batas-batas kemampuannya, serta kesiapan dan keterbatasan pelaksanaan
tugas tersebut. Dengan kata lain dismaping mmapu melaksanakan tugasnya
dengan baik, guru yang baik dapat memahami lasan-alasan serta
memperkirakan ampak jangka panjang tindakan diambilnya dalam rangka
pelaksanan tugasnya.
2. CIRI-CIRI PROFESIONAL GURU
A. Ciri-ciri Profesional Guru
8
Berkomunikasi secara teratur dengan orangtua siswa
Memguasai bahan dengan baik
Menyesuaikan pengajarannya dengan kurikulum yang berlaku
Memilki hubungan dengan kurikulum yang berlaku
Memilki hubungan yang harmonis dengan siswanya
Untuk menjadi profesional seorang guru dituntut untuk memilki lima hal yaitu
pertama, guru mempunyai komitmen kepada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti
bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswanya. Kedua, guru
menuasai secara mendalam bahan/mata pelajara yang diajarkannya kepada para
siswa. Bagi guru hal ini merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Ketiga, guru
bertanngungjawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi,
mulai cara pengamatan perilaku siswa sampai tes hasil belajar. Keempat, guru
mampu berpikir sistematis tentang apa yang akan dilakukannya. Untuk belajar dari
pengalaman, ia harus tahu mana yang benar mana yang salah, serta bagaimana
dampaknya terhadap proses belajar. Kelima, guru seyogiyanya meruapakan bagian
dari mayarakat belajar dalam lingkungan profesinya, mislanya kalau di Indonesia,
PGRI dan organisasi profesi lainnya.
9
Responsibility, adalah rasa tanggungjawab terhadap jabatan dan atau tugas
yang diemban. Seorag guru yang profesional memilki kemampuan untuk
mempersiapkan segala sasuatu yang berkaitan dengan pekerjannya membelajarkan
peserta didik hingga tersusun persiapan secara lengkap secara tertulis berwujud
dalam bentuk siapnya [erangkat pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanan
pembelajaran (RPP), media pembelajaran, dan lain sebagainya.
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Kepribadian
10
Kompetensi Profesional
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir kelimuan yang mendukung
pelajaran yang dimampu.
b. Mengausai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif.
d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melalkukan
tindakan reflektif.
e. Memanfaatkn teknik informasi dan komunikasi.
Kompetensi Sosial
11
BAB II PROFESIONALISASI JABATAN GURU
A. Pengertian profesionalisasi
Untuk menjadi seorang guru, seseorang harus memilki tekad dan komitmen
mengikuti seluruh perjalanan pembentukan kepribadian guru yang profesional yang
diawali dari adanya keinginan atau niat yang tulus dari hati yang paling dalam untuk
menjadi guru. Dari titik inilah seorang tadi mencari dan terus mencari hingga
menemukan bebagai strategi, model, sikap, pngetahuan, ketrampilan yang
dipersyaratkan bagi seorang guru yang profesional melalui pendidikan formal, non
formal, dan informal sehingga dengan senang hati dan komitmen afektif yang tinggi
memasuki lembaga pendidikan yang mampu membantu dirinya menjadi guru yang
profesional.
Proses yang harus dialami atau dijalani seseorang yang memilki niat memnjadi
guru sejak memilki niat menjadi guru sejak memilki niat menjadi guru, lalu memasuki
lemabaga pendidikan untuk mengalami proses pendidikan dan latihan dalam kurun
waktu teretentu, kemudian memperoleh pengakuan sebagai guru yang profesional,
kemudian terus belajar dan belajar smapai menemukan sosok guru yang benar-benar
profesional dan akhirnya kembali menyadari bahwa dirinya sudah tidak mampu
menjadi guru lagi. Itulah yg dimaksud dengan profesionalisasi guru.
12
dilakukan sehingga syarat untuk menjadi guru di tingkat kependidikan dasar atau
taman kanak-kanak dan sekolah dasar meningkat menjadi minimal tingkat pendidkan
strata 1 (S1).
Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas-
tugas yang dibebakan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan, pengalaman, dan
kesungguhannya dalam beekrja. Kinerja guru menyangkut hasil kerja yang secara
kuantitas dan kualitas dapat dicapai guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya sebagai guru. Kinerja guru
digambarkan melalui kecakapannya dalam bekerja, pengalaman, kesungguhan dalam
bekerja dapat diketahui melalui tampilan-tampilan guru dalam
mengimplementasikan seluruh kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan guru.
Setelah keempat kompetensi guru telah dimilki oleh guru, maka tuntutan selanjutnya
adalah mewujudkannya dalam melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran
bagi peserta didik. Proses dan hasil kerja yang dapat ditampilkan guru melalui
keempat kompetansi tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untk menggambarkan
tingkat dan atau diajar kinerja guru.
Kinerja guru ditentukan oleh berbagai faktor yang satu sama lain saling
berkaitan seperti kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas kerja, rekan guru,
karyawan, maupun anak didik. Menurut Pidarta (1986) bahwa melaksankan tugasnya
yaitu :
Sedangkan dalam buku lain, profesionalisasi guru dientukan oleh tiga faktor yaitu
:
13
Faktor nternal, dapat menetukan tingkat kerja sejauh bagaimana guru
memnadang dan memperlakukan jabatan guru. Jika jabatan guru dipandang
sebagai kewajiaban, maka kinerjanya hanya sebatas melaksanakan tugas
semata. Jika selesai bertugas berabrti selesai tanggungjawab tinggal
melaksankannya dikelas.
Faktor lingkungan, tempat mengabdi atau sekolah dapat menentukan kinerja
guru sejuah lingkungan mendukung setiap upaya yang baik dari guru. Jika
lingkungan dapat ditata sedemikian rupa dengan mencipatakan dan
memelihara seluruh komponen berfungsi sebagaimana semestinya melalui
kepemimpinan adminstrator atau manajer soklah yang efektif dan efisien
sehingga suasana sekolah bena-enar aman, nyaman, menyejukkan, guru akan
termotivasi dan berjuang untuk menampilkan kinerja yang terbaik.
Faktor kenijakan pemerintah, juga dapat menentukan kinerja guru sejauh
bagaimana pemerintah memperlakukan jabatan guru dan guru itu sendiri. Jika
pemerintah memandang dan memperlakukan jabatan guru sebagai profesi,
sehingga uang mengisi jabatan itu hanya mereka yang benar-benar profesional,
dapat diprediksi kinerja guru akan tinggi.
Unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam proses penilaian kerja guru
menurut siswanto dan lamatenggo (2001) adalah sebagai berikut :
14
Kejujuran adalah ketulusan hati seorang tenaga kerja dalam melaksankan tugas
dan pekerjaan seta kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang
telah diberikan kepadanya.
Kerja sama adalah kemapuan tenaga kerja untuk bekerja sama dengan
oranglain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah
ditetapkan sehingga menvapai suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan
sehingga mencapai guna dan hasil yang sebesar-besarnya.
Parakarsa adalah kemampuan seseorang tenaga kerja untuk mengambil
keputusan langkah-langkah atau melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan
dalam melaksankan tugas.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk meyakinkan orang lain
sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok.
Pembinaan dan pengembangan karir guru dilakukan melalui tiga upaya yang
meliputi :
15
keguruannya.unsur penunjang tugas guru meliputi berbagai kegiatan yang
meliputi :
a. Memperoleh gelar atau ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang
diampunya ijazah s1 diberikan angka kredit 5 angka kredit, S2 sebesar 10
angka kredit, dan S3 sebesar 15 angka kredit.
b. Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas-tugas yang dapat meliputi
membimbing siswa dalam praktek kerja nyata/ praktik industri, menjadi
pengurus organisasi profesi, menjdi anggota kegiatan pramuka dan
sejenisnya, menjadi tim penilai angka kredit, menjadi
tutor/pelatih/instruktur/pemandu atau sejenisnya.
c. Memperoleh penghargaan atau tanda jasa.
Promosi merupakan pemberian tugas kepada guru sebagai guru sebagai guru
pembina, guru inti, instruktur, wakil kepala sekolah, kepala sekolah, pengawas
sekolah, dan sebagainya.
F. Pengawasan terhadap pelaksanaan kode etik keguruan
Kode etik guru terdiri dari dua bagian yaitu kode etik Indonesia dan kode etik
jabatan guru. Kedua kode etik tersebut berkenaan dengan karakteristik perilaku yang
baik secara umum, perilaku yang standar seharusnya ditampilkan oleh seorang guru
dalam melakukan tugasnya. Kearah kode etik inilah seharusnya profesional
diarahkan, meliputi dimensi-dimensi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap-sikap
serta nilai-nilai.
Oleh karena itu organisasi profesi dapat dikatakan berperanganda yaitu sebagai
penjaga bagi praktisi untuk tidak keluar dari kode etik profesional dan sebagai
penggerak bagi pengembangan profesi itu sendiri.
16
Perlindungan terhadap LPTK, sebagai satu-satunya yang berwenang
memproduksi tenaga kependidikan khususnya guru untuk semua jenis dan
jenjang pendidikan.
Perlindungan terhadap LPTK, sebagai satu-satunya yang berwenang melakukan
pelatihan bagi lulusan perguruan tinggi program S1 dan program selanjutnya
yang bermaksud jadi guru.
Perlindungan berupa pelatihan bagi lulusan LPTK atau yang tidak melalui LPTK
untuk menjadi guru.
Perlindungan terhadap pengikut sertaan PGRI dalam memberikan rekomendasi
keanggotaan setiap calon guru dan mengevaluasi guru dalam menjalankan atau
melanngar norma-norma kode etik guru.
17
Organisasi profesional sebagai pengendali keseluruhan profesi baik secara
sendiri maupun secara bersama-sama dengan pihak lain yang relevan. Fungsi
pengendalian tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang meliputi :
Sertifikasi dipersyaratkan bagi guru yang akan bekerja dalam profesi guru baik
bekerja disekolah maupun bekerja di lembaga swasta. Sertifikasi dan lisensi perlu
diberian sejak pertama kali bekerja dilembaga pendidikan, setelah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh kerja sama pemerintah dengan oragnaisasi profesi.
18
b. Permasalahn yang dihadapi profesi guru
19
Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan organisasi PGRI
sebagai srana perjuangan dan pengabdiannya.
Guru melaksanakan segala ketentuan ynag meruapakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang pendidikan.
C. Pengawasan terhadap pelaksanaan kode etik keguruan
Sebagai pendidik atau calon pendidik harus mempunyai komimen untuk dapat
menyikapi berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan fungsinya sebagai
pendidik. Seperti yang tertuang dalam UU RI nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen Bab III pasal7 disebutkan bahwa prinsip profesionalis guru dan profesi dosen
meruapkan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan erdasarkan prinsip antara
lain :
20
dalam lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat tempat tinggalnya.
Guru sebagai mana asal kata dari gugu dan tiru adalah orang yang dalam
kesehariaanya menjadi panutan yang harus digugu dan ditiru oleh masyarakat
sekitarnya. Yang gugu adalah ucapan dan perkataannya dan yang harus ditiru adalah
perilaku sehar-harinya.
21
BAB IV PERANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN
Kata Manajemen berasal dari bahasa Inggris dengan istilah dan/atau kata dasar
“manage” yang berarti kelola . Management berarti pengolahan , yang berarti
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Manajemen berasal
dari kata ‘managio” yaitu pengurusan atau “managiare” atau melatih dalam mengatur
langkah-langkah .
a. Perencanaan {Planning)
Perumusan tujuan
Perumusan kebijaksanaan
22
Perumusan prosedur
b. Pengorganisasian
sebagaimana seharusnya.
c. Penyusunan Pegawai
Fungsi staffing dalam konsep manajemen merupakan fungsi yang tidak kalah
pentingnya . Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya , penekanan dari fungsi ini
telah difokuskan pada sumberdaya manusia yang akan melakukan kegiatan-kegiatan
yang telah direncanakan dan diorganisasikan secara jelas pada fungsi perencanaan
dan pengorganisasian. .
d. Pengarahan
Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah
direncanajan dapat berjalan seperti yang dikehendaki . Artinya semua yang telah
direncanakan sebelumnya hendaknya dapat direalisasikan.
e. Koodinasi
23
g. Pengawasan
Evaluasi hasil belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan
berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses
dan hasil belajar yang dapat dicapai oleh peserta didik .
24
f. Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidaj secara langsung berhubungan
dengan proses belajar-mengajar dikelaa , tetapi secara khusus diberikan kepada
peserta didik oleh lembaga pendidikan agar mereka lebih optimal dalam
melaksanakan kegiatan belajarnya.
h. Pengelolaan Ketatausahaan
25
2. Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Secara umum supervisi berarti upaya pemberian bantuan kepada guru agar
dapat membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam
prakteknya sering supervisi diartikan sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja
guru .Konsep supervisi jika dipandang dari arti katanya yang berarti supervision yang
terdiri dari dua suku kata , yakni Super dan vision Kata super diartikan sebagai
padanan dari kata atas , lebih, hebat, sedangkan vision berarti melihat . Sehinggs kata
Supervision berarti melihat kelebihan.
Kenyataan dibawah ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang latar belakang
pentingnya supervisi bagi guru-guru dan tenaga pendidik lainnya di lembaga
pendidikan.
26
b. Pada umumnya semua petugas pendidikan, khususnya guru, memiliki potensi
yang lebih besar daripada apa yang ditampilkannya saat ini. Namun karena
berbagai faktor penghambat seperti kurangnya persiapan untuk menjadi guru .
c. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik .
Guru tidak lepas dari berbagai masalah dalam melaksanakan aktivitasnya ,
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta perkembangan tuntutan
kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, telah mengakibatkab adanya
perkembangan tuntutang taggungjawab terhadap guru.
27
1. Pengembangan Tujuan
2. Pengembangan Program
3. Koordinasi dan pengawasan
4. Motivasi
5. Pemecahan Masalah
6. Pengembangan profesional
7. Penilaian keluaran pendidikan
Prinsip Supervisi pendidikan antara lain adalah : ilmiah yang berarti sistematis
dilaksanakan secara tersusun , kontiniu, teratur, objektif , demokratis , kooperatif ,
menggunakan alat , konstruktif , dan kreatif . Prinsip pokok tentang supervisi modern
yang munhkin bisa dipakai sebagai petunjuk bagi diskusi lebih lanjut antara lain:
28
guru melaksanakan tugas profesional pengajaran tetpa pada standar yang ditentukan
dan kualitas kerjanya memenuhi standar.
Untuk memperoleh pengajaran yang baik , perlua ada sistem supervisi yang
efektif, keefektifan tersebut dapat ditegaskan sebagai berikut:
29
Pemecahan maslaah pengajaran berangkat dari pengkajian ide-ide baru dalam
pembelajaran, sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa pada intinya dibangun
dialog antara supervisor dengan guru sehingga ditemukan teknik-teknik pemecahan
maslaah belajar yang efisien dan efektif sesuai dengan prinsip-prinsip pedagogik.
30
2. Pengertian konseling
3. Tujuan konseling
4. Fungsi konseling
Sebagaimana telah diuraikan dalam tujuan konseling supaya para peserta didik
mampu mengatur kehidupan sendiri , memperoleh perkembangan dirinya sendiri
seoptimal mungkin dapat mewujudkan semua potensi yang dimilikinya dan dapat
menyelesaikan tugas hidupnya dengan baik. Dikaitkan dengan pelayanan konseling
dii sekolah , dapat dikemukakan beberapa fungsi konseling , yaitu:
1. Fungsi pemahaman
2. Fungsi pencegahan
3. Fungsi penyaluran
4. Fungsi penyesuaian
5. Fungsi perbaikan
6. Fungsi pengembangan
1. Landasan Filosofi
2. Landasan Psikologi
31
a. Motif dan motivasi
b. Pembawaan dan lingkungan
c. Perkembangan Individu
d. Belajar
e. Kepribadiam
3. Landasan sosial-budaya
4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi
5. Landasan Religius
6. Landasan Formal
32
a. Konselor harus melakukan tujuannya sesuai dengan kemampuan dan
kewajibannnya masing-masing
b. Konselor harus menghormati dan menjaga kerahasiaan informasi individu yang
dibimbingnya .
4. Prinsi-prinsip khusus yang berhubungan dengan organisasi dan administrasi
konseling.
a. Konseling harus dilaksanakan secara kontinue
b. Dalam pelaksanaan konseling harus tersedia kartu pribadi bagi setiap individu
a. Azas Kerahasiaan
b. Azas Kesukarelaan
c. Azas Kekinian
d. Azas Kemandirian
34
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Kelemahan
1. Pada halaman 107, aliran perenialisme tidak dijelaskan dari bagian dasarnya
seperti defenisi secara etimologi sehingga defenisi secara umum tidak
mudah langsung dimengerti.
2. Demikian juga pada halaman 95, tidak dijelaskan makna secara etimologi
mengenai definisi aliran esensialisme, melainkan langsung dipaparkan
dengan konsep.
3. Pada halaman 116, definisi secara etimologi mengenai aliran filsafat
rekonstruksionisme dijelaskan namun kurang padu dengan penjelasan pada
paragraf berikutnya. Hendaknya penjelasan mengenai rekonstruksionisme
dipaparkan dulu dengan jelas baru dibandingkan dengan aliran
perenialisme.
III.2 Kelebihan
1. Secara keseluruhan penyajian buku ini sudah bagus, karena lengkap
dibahas dengan berbagai penyajian dan pembahasan, walaupun ada
beberapa bagian yang masih harus ditambah atau kurangi.
2. Penulisan dalam buku sudah tepat, jarang sekali ditemukan kesalahan baik
pengetikan maupun penggunaan tanda baca dalam tulisan.
3. Bahasa yang digunakan tidak terlalu sulit untuk dipahami sehingga
memudahkan untuk dipahami.
4. Walaupun tidak ada gambar pendukung secara keseluruhan penempatan
tulisan dalam kertas masih dalam porsi yang tepat sehingga tidak
membuat pemakaian kertas berantakan.
35
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
36
DAFTAR PUSTAKA
Wau Yasaratodo. 2018. PROFESIKEPENDIDIKAN Edisi Revisi 2018.Medan:
Unimed Press.
37
38