Anda di halaman 1dari 5

A.

Pendahuluan

Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas


berskala internasional. Pada awalnya, Hukum Internasional hanya diartikan sebagai
perilaku dan hubungan antarnegara namun dalam perkembangan pola hubungan
internasional yang semakin kompleks pengertian ini kemudian meluas sehingga hukum
internasional juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada
batas tertentu, perusahaan multinasional dan individu.

Hukum internasional adalah hukum bangsa-bangsa, hukum antarbangsa atau


hukum antarnegara. Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada
kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman
dahulu. Hukum antarbangsa atau hukum antarnegara menunjukkan pada kompleks
kaedah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa atau
negara.

Hukum Internasional publik berbeda dengan Hukum Perdata Internasional.


Hukum Perdata Internasional ialah keseluruhan kaedah dan asas hukum yang mengatur
hubungan perdata yang melintasi batas negara atau hukum yang mengatur hubungan
hukum perdata antara para pelaku hukum yang masing-masing tunduk pada hukum
perdata (nasional) yang berlainan. Sedangkan Hukum Internasional adalah keseluruhan
kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas
negara (hubungan internasional) yang bukan bersifat perdata.

Persamaannya adalah bahwa keduanya mengatur hubungan atau persoalan yang


melintasi batas negara(internasional). Perbedaannya adalah sifat hukum atau persoalan
yang diaturnya (obyeknya).

Hukum Internasional terdapat beberapa bentuk perwujudan atau pola


perkembangan yang khusus berlaku di suatu bagian dunia (region) tertentu.

Landasan sosiologis hukum adalah masyarakat. Artinya, hukum itu ada dan
berlaku jika ada masyarakat. Demikian pula halnya hukum internasional.

Untuk membuktikan ada dan berlakunya hukum internasional maka terlebih dahulu harus
dibuktikan adanya masyarakat internasional.

Masyarakat internasional adalah landasan sosiologis bagi berlakunya hukum


internasional.
B. Kerangka piker

1. J.G. Starke– Hukum Internasional adalah seperangkat hukum (badan hukum), yang
sebagian besar terdiri dari prinsip-prinsip dan aturan perilaku dan perasaan negara
terikat untuk mematuhi membangun hubungan dengan satu sama lain.

2. Grotius (Hugo de Groot)– Hukum internasional terdiri dari seperangkat prinsip-


prinsip hukum dan karena biasanya dalam hubungan antara negara-negara. Hubungan
ini didasarkan pada kehendak bebas dan persetujuan dari semua anggota untuk
kepentingan bersama.

3. Sugeng Istanto– Hukum internasional adalah seperangkat ketentuan hukum


berlakunya dipertahankan oleh masyarakat internasional.

4. Oppenheimer– Hukum internasional sebagai hukum yang timbul dari masyarakat


internasional dan perjanjian pelaksanaannya dijamin dengan kekuatan dari luar.

5. Brierly– Hukum internasional sebagai seperangkat aturan atau prinsip-prinsip untuk


melakukan hal-hal yang mengikat negara-negara beradab dalam hubungan mereka
satu sama lain.

6. Dr. Mochtar Kusumaatmadja– Kesuluruhan aturan hukum internasional atau prinsip-


prinsip yang mengatur hubungan berkecil atau masalah yang melintasi batas-batas
nasional.

7. Charles Cheny hyde– Hukum internasional adalah seperangkat hukum yang sebagian
besar terdiri dari prinsip-prinsip dan aturan yang harus ditaati oleh negara. Oleh
karena itu, hukum internasional harus ditaati dalam hubungan antara mereka dengan
satu sama lain.
C. Pembahasan

1. Masyarakat Internasional
Untuk dapat dikatakan ada masyarakat internasional, ada sejumlah syarat atau
unsur tertentu yang harus dipenuhi.

Syarat-syarat tersebut mencakup baik syarat materiil maupun non-materiil.

Syarat Material yaitu Fakta-fakta eksistensi fisik seperti :


 Adanya negara-negara yang merdeka dan berdaulat.
 Adanya hubungan yang tetap dan berkelanjutan antar negara-negara yang
merdeka dan berdaulat tersebut.
 Adanya hukum yang mengatur hubungan tetap antar negara-negara merdeka
dan berdaulat itu. -> Hubungan yang tetap dan berkelanjutan antara negara-
negara hanya mungkin berlangsung tertib apabila ada hukum yang
mengaturnya. Artinya, hukum dibutuhkan untuk menjamin kepastian
kelangsungan hubungan itu.
Syarat Non-material yaitu Adanya kesamaan asas-asas hukum.
Bagaimanapun berbedanya corak hukum positif yang berlaku di masing-masing
negara yang ada di dunia saat ini, mereka pasti mengakui dan terikat oleh adanya
kesamaan asas-asas atau prinsip-prinsip hukum.
Dinamakan prinsip-prinsip atau asas-asas hukum umum yang diakui oleh
bangsa-bangsa yang beradab (general principles of law recognized by civilized
nations.
Adanya kesamaan asas-asas hukum ini dapat dikembalikan kepada rasio dan
naluri mempertahankan diri yang ada pada manusia. Masyarakat bangsa-bangsa, yang
terdiri atas sekumpulan manusia, pun tunduk kepada rasio dan naluri demikian.
Ciri-ciri Masyarakat Internasional

 Negara merupakan satuan teritorial yang berdaulat.


 Hubungan nasional yang satu dengan yang lainnya didasarkan atas kemerdekaan
dan persamaan derajat.
 Masyarakat negara-negara tidak mengakui kekuasaan di atas mereka seperti
seorang kaisar pada zaman abad pertengahan dan Paus sebagai Kepala Gereja.
 Hubungan antar negara berdasarkan atas hukum yang banyak mengambil oper
pengertian lembaga Hukum Perdata, Hukum Romawi.
 Negara mengakui adanya HI sebagai hukum yang mengatur hubungan antar
negara tetapi menekankan peranan yang besar yang dimainkan negara dalam
kepatuhan terhadap hukum ini.
 Tidak adanya Mahkamah (Internasional) dan kekuatan polisi internasional untuk
memaksakan ditaatinya ketentuan hukum Internasional.
 Berubahnya anggapan terhadap perang -dari anggapan mengenai doktrin bellum
justum (ajaran perang suci) ke arah ajaran yang menganggap perang sebagai
salah satu cara penggunaan kekerasan.

2. Hukum internasional
Pengertian Hukum Internasional.
Hukum internasional sebenarnya merupakan hukum yang telah tua usianya,
yaitu sudah ada sejak zaman Romawi. Ini dibuktikan dengan adanya istilah ius
gentium, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman (volkerrecht),
Perancis (droit degens), dan Inggris (law of nations/international law).
Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas
berskala internasional. Pada awalnya, Hukum Internasional hanya diartikan sebagai
perilaku dan hubungan antarnegara namun dalam perkembangan pola hubungan
internasional yang semakin kompleks pengertian ini kemudian meluas sehingga
hukum internasional juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional
dan pada batas tertentu, perusahaan multinasional dan individu.
Hukum internasional adalah hukum bangsa-bangsa, hukum antarbangsa atau
hukum antarnegara. Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada
kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman
dahulu. Hukum antarbangsa atau hukum antarnegara menunjukkan pada kompleks
kaedah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa
atau negara
E. DAFTAR PUSTAKA

httphttps://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_internasional
https://indraprasetyalaw.wordpress.com/2016/10/06/masyarakat-internasional/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-hukum-internasional-menurut-para-ahli/
https://indraprasetyalaw.wordpress.com/2016/10/06/masyarakat-internasional/

Anda mungkin juga menyukai