Anda di halaman 1dari 6

TINJAUAN PUSTAKA

CARPAL TUNNEL SYNDROME

A. Definisi Carpal Tunnel Syndrome

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah entrapment neuropathy yang terjadi akibat
adanya penekanan nervus medianus pada saat melalui terowongan karpal di pergelangan tangan
tepatnya di bawah fleksor retinaculum (Rambe, 2004).

Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons Clinical Guideline, Carpal Tunnel


Syndrome adalah gejala neuropati kompresi dari N. medianus di tingkat pergelangan tangan,
ditandai dengan bukti peningkatan tekanan dalam terowongan karpal dan penurunan fungsi saraf
di tingkat itu.

B. Etiologi

Secara umum penyebab carpal tunnel syndrome karena faktor keturunan, pekerjaan,
trauma dan inflamasi. Syndrome carpal tunnel terjadi ketika jaringan disekitar tendon fleksor
pada pergelangan tangan membengkak dan menekan saraf medianus (Mujianto, 2013).

C. Patofisiologi

Pada umumnya CTS terjadi secara kronis karena faktor mekanik dan faktor vaskuler.
Faktor mekanik berupa gerakan berulang dengan kontraksi yang kuat menimbulkan pembekakan
sarung tendon dalam terowongan karpal kemudian menimbulkan tekanan pada nervus medianus.
Sedangkan faktor vaskuler berupa tekanan yang kuat, lama, dan berulang-ulang yang akan
menyebabkan peninggian tekanan intravaskuler sehingga aliran darah intravaskuler melambat
dan merusak endotel menyebabkan nyeri local (Eka, 2005).

D. Tanda dan Gejala Klinis

Tanda dan gejala klinis CTS meliputi mati rasa, kesemutan dan nyeri pada tangan, rasa
seperti tersengat listrik pada ibu jari, telunjuk dan jari tengah (Mujianto, 2013).
PEMERIKSAAN CIDERA SARAF MEDIANUS

(CARPAL TUNNEL SYNDROME)

1.) ANAMNESIS
a. Anamnesis umum
 Nama : NY. Sukma
 Umur : 30 tahun
 Jenis kelamin : perempuan (P)
 Alamat : daya, jl. Pacerakkang
 Pekerjaan : Karyawati

b. Anamnesis khusus
 Keluhan utama : tebal dan kesemutan pada tangan kanan serta
nyeri.
 Riwayat sosial : pasien
 Riwayat tumbuh kembang : tumbuh kembang tulang pasien normal.
 Lingkungan tempat tinggal : kondisi tempat tinggal pasien tidak menjadi
hambatan dalam aktivitas sehari-hari.
 Riwayat keluarga : pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
 Riwayat medis : pasien pernah memeriksakan penyakitnya ke
dokter ahli saraf.
 Riwayat penyakit sekarang : sejak 3 bulan yang lalu, pasien merasakan
kesemutan dan rasa tebal pada telapak tangan disertai nyeri. Setelah dirasakan,
lama-kelamaan rasa kesemutan itu makin sering terjadi dan pasien kesulitan
untuk melakukan pekerjaan kantor seperti mengetik. Pada bulan Maret, pasien
memeriksakan ke RSUD kota Makassar datang ke dokter saraf kemudian
dirujuk ke fisioterapis.
 Riwayat penyakit dahulu : pasien tidak pernah mengalami penyakit serupa
dan tidak perna mengalami hal-hal yang memicu penyakit tersebut.
 Kapan terjadi : 3 bulan lalu
 Sifat keluhan : menjalar sampai ke jari-jari tangan.
 Lokasi nyeri : : pada pergelangan tangan.
 Posisi yang memperberat : saat menekuk pergelangan tangan.
 Posisi yang memperingan : posisi netral

2.) PEMERIKSAAN FISIK


 Tekanan darah : 110/80 mmHg
 Denyut nadi : 88 kali/menit
 Pernapasan : 20 kali/menit
 Suhu tubuh : 36,5 °C
 Tinggi badan : 160 cm
 Berat badan : 55 kg
3.) INSPEKSI
a. Statis : tidak ada atropi, tidak ada deformitas, tidak ada oedem.
b. Dinamis : nyeri saat pergelangan tangan kanan dilakukan palmar fleksi.

4.) PALPASI
Tidak ada peningkatan suhu lokal, terdapat nyeri tekan pada pergelangan tangan kanan.

5.) ORIENTASI TEST

PEMERIKSAAN FUNGSI DASAR

a. Gerak aktif
Sendi Gerakan Nyeri
Fleksi MCP Tidak nyeri
Ekstensi MCP Tidak nyeri
Fleksi wrist Nyeri
Wrist joint
Ekstensi wrist Nyeri
Ulna deviasi Tidak nyeri
Radial deviasi Tidak nyeri

b. Gerak pasif

Sendi Gerakan Nyeri Endfeel


Fleksi MCP Tidak nyeri Soft
Ekstensi MCP Tidak nyeri Soft
Fleksi wrist Nyeri Soft
Wrist joint
Ekstensi wrist Nyeri Soft
Ulna deviasi Tidak nyeri Soft
Radial deviasi Tidak nyeri Soft

c. MMT
N. medianus mempersarafi :
 Abductor policis brevis : nilai 3 (pasien mampu bergerak, ROM
penuh melawan gravitasi tetapi belum bisa melawan tahanan)
 Flexor policis brevis : nilai 2 (mampu bergerak namun
belum bisa melawan gravitasi dan tahanan)
 Opponen policis : nilai 2 nilai 2 (mampu bergerak namun
belum bisa melawan gravitasi dan tahanan)
 Digitorum profundus : nilai 3 (pasien mampu bergerak, ROM
penuh melawan gravitasi tetapi belum bisa melawan tahanan)

6.) TES SENSASI

Menyuruh pasien untuk menutup matanya sambil memberikan rangsangan tumpul


secara acak pada daerah sekitar nyeri.

7.) TES PHALEN’S

Tangan pasien pada posisi palmar fleksi full ROM dipertahankan selama kira-kira 30
detik. Jika muncul keluhan nyeri dalam waktu tersebut mengindikasikan bahwa hasil tes
positif.

8.) TES PRAYER’S


Tangan pasien pada posisi dorsi fleksi full ROM dipertahankan selama kira-kira
30 detik. Jika muncul keluhan nyeri dalam waktu tersebut mengidentifikasikan
bahwa hasil positif.
9.) TES TINEL
Tes ini mendukung diagnosa jika timbul parestesia atau nyeri pada daerah
distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada carpal tunel dengan
posisi tangan sedikit dorsi fleksi. Jika muncul keluhan nyeri yang menjalar
sepanjang disrtibusi saraf medianus mengidentifikasikan bahwa hasil positif.
10.) TIMT
 Fleksi wrist :

 Ekstensi wrist :

 Radial deviasi :

 Ulnar deviasi :

Anda mungkin juga menyukai