Anda di halaman 1dari 6

JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. II, No.

1, (2014) 88-93 88

MUSEUM TRANSPORTASI DARAT DI


BATU
Danny Tedja Sukmana, dan Ir. Bisatya W. Maer, M.T
Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: dannytedja@yahoo.com

Gambar 1. Museum Transportasi Darat

Abstrak—Museum Transportasi Darat di Batu ini menghadirkan tempat wisata di kota batu seperti Jatim
merupakan fasilitas edukasi, wisata yang berada di jalan Park 1, Jatim Park 2,dan Batu Night Spectacular.
Abdul Gani, Batu.
Proyek ini merupakan perkembangan dari Jawa Timur B. Deskripsi Proyek
Park Grup yang telah mendirikan banyak tempat wisata di
Museum Transportasi ini merupakan museum
Jawa Timur. Museum Transportasi ini didesain
menggunakan pendekatan sirkulasi. Dimana sirkulasi pertama di jawa timur yang menghadirkan banyak
pada museum ini didesain secara terekspose menyerupai pengetahuan tentang perkembangan transportasi darat
jalan raya. Sirkulasi tidak berakhir hanya sebagai sistem dari pertama kali ditemukan hingga sekarang yang
tetapi juga muncul sebagai pendukung konsep sehingga banyak kita jumpai di jalan-jalan.
bentukan terbentuk dengan konsep yang lahir dari
sirkulasi
Kata Kunci—Museum, Transportasi, Darat, Batu

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

P royek ini merupakan perkembangan dari Jawa


Timur Park Grup yang bergerak dalam bidang
pariwisata di kota Batu. Mereka telah banyak
JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. II, No. 1, (2014) 88-93 89

C. Lokasi C. Kerangka Berpikir


Lokasi Proyek ini berada di Kota Batu, Jawa Timur.
Tepatnya di Jalan Abdul Gani, kelurahan Ngaglik.

B C

Gambar 2. Lokasi di Kota Batu Gambar 3. Skema Kerangka Berpikir


Sumber : Google Earth
Keterangan:
A : Lokasi Site D. Analisa tapak
B : Agro Kusuma
C : Jatim Park 1
D : Jatim Park 2

Batas-batas Site
Utara : Pemukiman
Selatan : Pemukiman
Timur : Jln. Abdul Gani
Barat : Tanah Kosong

Data Site
Batas GSB : 10m
Luas Lahan 31.000m2
KDB : 30% Gambar 4. Analisa Tapak

Analisa Site :
Jalur Sirkulasi Kendaraan dari jalan utama

II. PERANCANGAN
Karena site berkontur dari tinggi ke rendah
A. Rumusan Masalah sehingga air hujan mengalir mengikuti kontur
Merancang Museum yang memungkinkan
pengunjung bersirkulasi dan melihat benda pamer Arah view
dengan nyaman, dan dapat merasakan perbedaan
suasana setiap ruang.
B. Tujuan Perancangan
Memberikan informasi untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai transportasi darat.
JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. II, No. 1, (2014) 88-93 90

E. Zoning

Gambar 7. Konsep Ruang Pamer Outdoor


Gambar 5. Analisa Zoning
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
Sirkulasi. Dimana sirkulasi tidak hanya tampil sebagai
Area Lobby sistem tetapi juga terekspose ke dalam bentuk
bangunan.
Area Selasar

Area Pamer

Area Parkir

Area Parkir Servis

Area Pamer Outdoor

F. Konsep dan Pendekatan


Konsep yang diangkat untuk Museum transportasi ini
adalah prasarana paling mendasar yang dibutuhkan
dalam transportasi yakni sirkulasi. Jalan secara fungsi
terbagi menjadi Jalan Arteri dan Jalan Kolektor. Konsep
ini akan diterapkan dalam sirkulasi pengunjung dan
bentuk bangunan.

Gambar 8. Pendekatan Sirkulasi pada Bangunan

G. Sirkulasi
Sirkulasi pada bangunan ini menggunakan sirkulasi
semi-linear. Dimana pengunjung masuk dan keluar
berada pada 1 titik. Tetapi ketika dalam zona ruang
Gambar 6. Skema Jalan Arteri dan Jalan Kolektor pamer, pengunjung yang merasa bosan atau ada
kepentingan lain dapat langsung putar balik menuju
Konsep yang kedua adalah memanfaatkan View dan pintu keluar. Sirkulasi pada bangunan ini terpengaruhi
suasana Alam kota batu diusahakan masuk ke dalam oleh konsep Jalan arteri dan jalan Kolektor untuk zona
desain dengan adanya ruang pamer yang bersifat ruang pamernya.
Outdoor.
JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. II, No. 1, (2014) 88-93 91

Gambar 9. Skema Sirkulasi pada Bangunan Gambar 12. Penataan Barang Pamer

H. Pendalaman
Pendalaman yang dipilih pada bangunan ini adalah Penataan barang pamer berawal dari jaman kuno
pendalaman karakter ruang. Karena setiap ruang pamer hingga paling ujung jaman modern. Pemberian dasar
pada bangunan ini memiliki kesan ruang yang berbeda. lingkaran menjadikannya sebagai barang pamer utama
Ruang yang didalami adalah ruang pamer zona Jalan dari zona tersebut dan mendapat ruang sekitar yang
Raya. Konsepnya adalah ingin menghadirkan nuansa lebih lebar sehingga pengunjung dapat melihat lebih
jalan raya ke dalam bangunan beserta dengan dekat dan lengkap.
kendaraan yang merupakan bagian dari Museum Barang pamer mobil ditinggikan dan dimiringkan
Transportasi. Untuk mendapatkan suasana tersebut berguna untuk memudahkan pengunjung untuk melihat
dibutuhkan elemen-elemen yang mendukung nuansa mobil secara keseluruhan dengan hanya dari 1 sisi dan
jalan tersebut, yaitu ada lampu merah, lampu dapat mendekat untuk melihat detail dari mobil.
penerangan jalan, marka jalan, dan jalan(aspal).

Gambar 10. Elemen-elemen pendukung nuansa jalan

Material dasar yang digunakan yaitu stone granite


midnite, sebagai pengganti aspal, kaca, paving stone,
dan baja(metal).

Gambar 13. Skema Unused Space

Menurut Paul Rudolph,”Unused space dapat


mempengaruhi psikologi orang sehingga membuat
perasaan orang dalam melihat benda menjadi berbeda”.
Sehingga hal ini dapat diterapkan pada benda pamer
yang ada pada museum transportasi.

I. Struktur
Struktur pada bangunan ini menggunakan kolom
balok baja dan terbagi menjadi 3 bagian :
1. Struktur Lobby
2. Struktur Selasar
3. Struktur Area Pamer
Gambar 11. Material Dasar pada Ruangan
JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. II, No. 1, (2014) 88-93 92

Penyaluran Beban dari Atap – Rangka atap – Balok –


Kolom – Diteruskan ke tanah. Terdapat 3 siar pada
sistem struktur bangunan :
1. Siar kolom-kolom
2. Siar Balok-Balok
3. Siar Balok-Kolom

Gambar 16. Sistem Penghawaan

Sistem penghawaan pada bangunan ini memakai


penghawaan buatan untuk area pamer dan penghawaan
alami untuk area selasar. Penghawaan buatan
menggunakan sistem AC VRV split.

Gambar 14. Aksonometri Struktur


III. UCAPAN TERIMA KASIH
J. Sistem Utilitas Penulis D.T. Mengucapkan terima kasih kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menuntun dari awal
hingga akhir. Dan juga orang tua beserta kakak yang
selalu mendoakan dan mendukung penulis.
Penulis D.T juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir.Bisatya W. Maer, M.T selaku mentor utama
penulis yang dengan sabar memberikan masukan dan
dukungan kepada penulis dalam proses penyelesaian
tugas akhir ini.
2. Ir. Benny Poerbantanoe, Msp dan Anik Juniwati
S.T., M.T. selaku mentor pembimbing penulis yang
selalu membantu dengan sabar memberikan
masukan dan dukungan kepada penulis dalam proses
penyelesaian tugas akhir.
3. Agus Dwi Hariyanto, S.T., M.Sc selaku ketua
jurusan Teknik Arsitektur Universitas Kristen Petra.
Gambar 15. Sistem Utilitas Air
4. Ir. Riduan Sukardi selaku wali dosen penulis
Air Bersih menggunakan sistem Up Feed (PDAM – selama di Universitas Kristen Petra
Meteran - Pompa - Tandon Bawah - Pompa – 5. Anik Juniwati S.T. selaku coordinator TA 69 dan
Distribusi). Kotoran menggunakan Septictank dan Ibu Jeanny selaku pengawas studio sehingga dapat
Sumur Resapan. berjalan dengan baik
6. Pak Harianto selaku pengurus dari Jatim Park
Grup yang telah memberi ijin dan data untuk proyek
yang digunakan
7. Teman-teman Arsitektur ’09 UK Petra khususnya
TA 69.

Akhir kata penulis mohon maaf atas kekurangan


dalam penulisan tugas akhir ini dan penulis dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun bagi penulis di kemudian hari. Semoga
tugas akhir ini dapat berguna bagi rekan-rekan
mahasiswa.
JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR Vol. II, No. 1, (2014) 88-93 93

DAFTAR PUSTAKA
rd
Neufert, Ernest. Architects’ Data 3 edition. Oxford : Blackwell
Science, 2002
Ching, Francis D.K. 1996. Arsitektur bentuk ruang dan
susunannya, dialih bahasakan oleh Ir. Paulus Hanoto
Adjie. Jakarta: Erlangga
De Chiara, Joseph & Hancock. Time Saver Standards for
Building types 3. 1990. New York: Mcgraw-Hill Book
Company.
Direktorat Museum, 2007. Pengelolaan Koleksi Museum
Batu. Peraturan Daerah Kabupaten Batu Tentang Ijin
Mendirikan Bangunan.

Anda mungkin juga menyukai