id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan
Arsitektur Metafora
B. Esensi Judul
Redesain museum mempunyai pengertian merancang kembali dengan
menambahkan atau mengurangi bagian tertentu atau merencanakan dan
merancang secara keseluruhan sebuah bangunan. Pendekatan metafora dipahami
sebagai usaha memahami suatu obyek, dalam hal ini adalah wayang yang
diwadahi dalam bangunan Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dan
memunculkannya sebagai sebuah pendekatan arsitektural perencanaan dan
perancangan bangunan.
C. Latar Belakang
1. Pariwisata
Penelitian yang dilakukan oleh World Tourism Organization (WTO)
menunjukkan kecenderungan permintaan terhadap pariwisata akan terus
meningkat. Saat ini WTO menyebut pada tahun 2010 total jumlah wisatawan
internasional adalah sebesar 1 milyar orang, dan pada tahun 2010 diperkirakan
akan mencapai 1,6 milyar orang. Permintaan (demand) terhadap pariwisata
harus dipenuhi melalui penyediaan destinasi oleh negara-negara tujuan wisata
dunia jika ingin mendapatkan keuntungan dari sektor ini.
Indonesia sebagai salah satu negara tujuan wisata internasional perlu
menangkap peluang baik ini. Terlebih lagi apabila mengingat sektor
pariwisata memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Grafik I. 1 Jumlah Wisatawan Domestik dan Asing yang datang ke DIY, 2005-2012 (000
Orang)
Sumber : www.bps.go.id
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kali jumlah kunjungan wisata mengalami penurunan seperti pada tahun 2006
mengikuti dampak dari gempa bumi, serta tahun 2010 sebagai dampak dari
erupsi Gunung Merapi. Namun secara umum jumlah wisatawan mencapai
angka di atas 2 juta orang setiap tahunnya bahkan berada di angka 3.536.000
juta pada tahun 2012 terdiri dari 3.398.000 wisatawan domestic dan 148.500
wisatawan asing. Prestasi tersebut tentu menjadi indikator yang
menggambarkan bergeliatnya kegiatan pariwisata serta perlunya tindak lanjut
melalui upaya pengembangan potensi Daerah Istimewa Yogyakarta.
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
adalah sebuah budaya esensial bagi masyarakat dan telah menjadi warisan
sejarah budaya bangsa yang perlu dilestarikan (Michael Tirta, 2010).
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Selain itu, kesan ruang yang aman, nyaman dan menyenangkan belum
dapat kita temui ketika datang kesana. Beberapa alasannya adalah kurangnya
perencanaan landscape sekitar museum yang terkesan belum terencana, semak
dan vegetasi yang tidak tertangani tumbuh liar menimbulkan gangguan
serangga seperti nyamuk. Beberapa bangunan di sisi depan dan belakang
museum juga mengalami kerusakan sehingga tidak bisa difungsikan. Secara
umum kesan yang ditimbulkan oleh Museum Wayang Kekayon tidak
terencana dan terancang dengan baik.
Sungguh menjadi ironi ketika Museum Wayang Kekayon yang
memiliki potensi besar sebagai obyek wisata serta bertujuan sebagai wadah
pelestarian budaya justru dibiarkan dalam kondisi yang memprihatinkan. Hal
inilah yang sebenarnya mendasari perlunya solusi desain untuk
mengembangkan Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta sebagai salah satu
destinasi wisata unggulan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kebutuhan untuk
mengoptimalkan kembali fungsi museum serta menarik minat wisatawan
untuk berkunjung merupakan kondisi urgent yang melatar belakangi perlunya
redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta.
Secara singkat, proses redesain diperlukan untuk melengkapi kebutuhan
fungsi museum yang mengemban misi edukatif dan rekreatif, mewadahi
aktifitas maupun koleksi museum, serta perlunya membangun persepsi yang
mengundang ketertarikan wisatawan berkunjung ke museum. Sebagai sebuah
bangunan museum yang secara khusus menyimpan koleksi wayang maka
Museum Wayang Kekayon harus mampu mengekspresikan wayang ke dalam
bentuk bangunan serta memvisualisasikannya menjadi sebuah bangunan yang
monumental untuk mengundang ketertarikan pengunjung. Pendekatan
Arsitektur Metafora sebagai strategi desain diharapkan dapat menampilkan
bentuk bangunan yang dapat memvisualisasikan citra museum sebagai
museum wayang serta memberikan kesan monumental pada bangunan
museum.
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Permasalahan
a. Proses Redesain Museum Wayang Kekayon Yogyakarta sebagai
museum yang mewadahi fungsi edukasi dan rekreasi.
b. Museum Wayang Kekayon sebagai destinasi wisata budaya Daerah
Istimewa Yogyakarta
c. Redesain Museum Wayang Kekayon yang menggunakan pendekatan
Arsitektur Metafora dalam perencanaan dan perancangannya.
Berdasarkan poin-poin embrio yang telah disampaikan di atas maka
dirumuskan permasalahan yaitu : “Bagaimana Wujud Konsep Perencanaan
dan Perancangan Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan
Pendekatan Arsitektur Metafora ?”
2. Persoalan
Berkaitan dengan rumusan permasalahan maka munvul persoalan sebagai
konsekuensi dalam mendesai Redesain Museum Wayang Kekayon
Yogyakarta, antara lain :
a. Makro, merupakan persoalan yang menggagas mengenai lingkup Daerah
Istimewa Yogyakarta obyek rancang bangun, sebagai berikut :
1) Bagaimana konsep aksesibilitas Daerah Istimewa Yogyakarta dalam
menunjang perencanaan dan perancangan Museum Wayang
Kekayon yang mewadahi kebutuhan wisatawan ?
2) Bagaimana konsep sarana dan prasarana penunjang Daerah Istimewa
Yogyakarta dalam perencanaan dan perancangan Museum Wayang
Kekayon yang mewadahi kebutuhan wisatawan ?
b. Mezo, merupakan persoalan yang menggagas mengenai daerah
Banguntapan sebagai lokasi obyek rancang bangun, sebagai berikut :
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah menghasilkan Konsep Museum
Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora.
2. Sasaran
a. Makro, merupakan persoalan yang menggagas mengenai lingkup Daerah
Istimewa Yogyakarta obyek rancang bangun, sebagai berikut :
1) Konsep aksesibilitas Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menunjang
perencanaan dan perancangan Museum Wayang Kekayon yang
mewadahi kebutuhan wisatawan.
2) Konsep sarana dan prasarana penunjang Daerah Istimewa Yogyakarta
dalam perencanaan dan perancangan Museum Wayang Kekayon yang
mewadahi kebutuhan wisatawan.
b. Mezo, merupakan persoalan yang menggagas mengenai daerah
Banguntapan sebagai lokasi obyek rancang bangun, sebagai berikut :
1) Konsep aksesibilitas di daerah Banguntapan yang sebagai kawasan
destinasi wisata dengan memperhatikan kebutuhan pengguna.
2) Konsep transportasi publik di daerah Banguntapan sebagai lokasi
Museum Wayang Kekayon.
c. Mikro, merupakan persoalan yang menggagas mengenai lingkup site pada
obyek rancang bangun, sebagai berikut :
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Batasan
Pembahasan dibatasi pada permasalahan dan persoalan arsitektural yang
diangkat dan orientasinya terhadap pencapaian tujuan dan sasaran.
2. Lingkup Pembahasan
Lingkup pembahasan dibatasi pada unsur-unsur berikut :
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Non Arsitektural
1) Wayang
2) Pariwisata
3) Yogyakarta
b. Arsitektural
1) Tinjauan persyaratan Museum
2) Tinjauan pendekatan Arsitektur Metafora
G. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Menguraikan secara garis besar landasan konsep yang akan digunakan dalam
proses perancangan. Pendahuluan berisi poin-poin meliputi :
A. Pengertian Judul
B. Latar Belakang Permasalahan
C. Permasalahan dan Persoalan
D. Tujuan dan Sasaran
E. Batasan dan Lingkup Permasalahan
F. Kerangka Pikir
G. Sistematika Pembahasan
Bab II Tinjauan Teori
Meliputi tinjauan data dan informasi secara teoritik dan empiris. Tinjauan
tersebut berisi tinjauan-tinjauan literature dan preseden yang meliputi :
A. Tinjauan Redesain
B. Tinjauan Museum
C. Tinjauan Wayang
D. Tinjauan Pariwisata
E. Tinjauan Metafora
F. Tinjauan Preseden
Bab III Metode Perencanaan dan Perancangan
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Analisis Pelaku
b. Analisis Pola dan Kelompok Kegiatan
c. Analisis Besaran Ruang
d. Analisis Hubungan Ruang
2. Analisis Konsep Site
a. Analisis Pencapaian
b. Analisis View dan Orientasi
c. Analisis Pergerakan Matahari
d. Analisis Hujan
e. Analisis Angin
f. Analisis Kebisingan
g. Analisis Respon Lingkungan
3. Analisis Konsep Pendekatan Arsitektur Metafora
4. Analisis Konsep Bentuk dan Gubahan Massa
a. Analisis Elemen Pembentuk Ruang
b. Analisis Manifestasi Wayang pada Bentuk & Gubahan Massa
Bangunan
c. Analisis Bentuk dan Gubahan Massa Bangunan
d. Analisis Tata Massa Bangunan
5. Analisis Konsep Tata Ruang
a. Analisis Display Ruang Pameran
b. Analisis Sirkulasi
6. Analisis Konsep Struktur dan Konstruksi
a. Analisis Upper Structure
b. Analisis Supper Structure
c. Analisis Sub Structure
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Analisis Kelistrikan
b. Analisis Sanitasi & Drainase
c. Analisis Jaringan Komunikasi
9. Analisis Konsep Sistem Keamanan Bangunan
Bab VI Konsep Perancangan
A. Makro (Daerah Istimewa Yogyakarta)
1. Konsep Aksesibilitas
2. Konsep Infrastruktur
B. Mezo (Kabupaten Bantul)
1. Konsep Aksesibilitas
2. Konsep Transportasi Publik Kabupaten Bantul
C. Mikro (Museum Wayang Kekayon yang Direncanakan)
1. Konsep Pendekatan Arsitektur Metafora
2. Konsep Pola dan Besaran Ruang
a. Konsep Pelaku
b. Konsep Pola dan Kelompok Kegiatan
c. Konsep Besaran Ruang
d. Konsep Hubungan Ruang
3. Konsep Site
a. Konsep Pencapaian
b. Konsep View dan Orientasi
c. Konsep Pergerakan Matahari
d. Konsep Hujan
e. Konsep Angin
f. Konsep Kebisingan
g. Konsep Respon Lingkungan
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
H. Kerangka Pikir
commit to user
Redesain Museum Wayang Kekayon di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora 16