Anda di halaman 1dari 45

ARSITEKTUR

YUNANI KLASIK
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR YUNANI KLASIK

 Menurut para tokoh sejarah arsitektur,


peninggalan arsitektur Yunani ini banyak
berperan dalam menanamkan pengaruh kebudayaan
dalam bentuk bangunan-bangunan yang
bersejarah.

 Para arsitek bangsa Yunani sangat cermat dan


seksama dalam membangun karya-karya
arsitekturnya, demikian yang ditulis oleh
Vitruvius seorang ahli sejarah arsitektur.

 Kepekaan terhadap segala sesuatu, perasaan


keindahan yang telah dimiliki, membawa para
arsitek bangsa Yunani secara intuitif kepada
perbanding perbandingan yang baik dan serasi.
 Para arsitek bangsa Yunani telah
memperlihatkan secara jelas bentuk bentuk
yang konstruktif, memperlihatkan hiasan-hiasan
sebagai motif serta pemakaian warna yang
pengaturan komposisinya sangat baik.

 Ragam-ragam tiang/kolom pada bangunan


arsitektur Yunani sangat terkenal; seperti
ragam Doric, Ionic dan Corrintis.

 Peninggalan-peninggalan yang masih ada cukup


banyak untuk dilihat dan dipelajari, seperti
bangunan bangunan istana, bangunan-bangunan
umum, dan terutama sekali dan terutama sekali
peninggalan lain yang berupa Kuil-Kuil
Yunani yang sangat terkenal
GEOGRAFIS

Daratan Yunani dikelilingi ole :


• Laut Adriatik
• Lut Tengah
• Laut Aegis
• Pulau Kreta
 Keadaan daratan Yunani tidak begitu luas dan dikelilingi
oleh beberapa lautan, maka bangsa Yunani menjadi bangsa
pelaut, dan mendirikan koloni dibeberapa daerah lain,
misalnya di negara negara disekitar Laut Hitam, Pantai
Perancis Selatan dan sekitar Laut Tengah lainnya.
Akibat pendirian koloni koloni ini, maka terjadilah
TRANSKULTURASI

 Daratan Yunani yang berbukit bukit menyebabkan bangsa ini


hidup dalam kelompok kelompok dimana satu sama lain
terpisah. Hal ini menyebabkan kesatuan bangsa ini
kurang begitu kuat dan sering timbul peperangan diantara
mereka.
PEMERINTAHAN
 Kebudayaan Yunani didahului oleh berbagai kebudayaan
lainnya, antara lain :
1.Kebudayaan AEGIS (3000 SM), kebudayaan yang berkembang
disekitar Pulau Kereta
2.Kebudayaan MINOIS (1900 SM), yang berkembang di Pulau
Kreta itu sendiri. Pada jaman kerajaan MINOIS (1900
SM) disini ada tanda-tanda pengaruh dari kebudayaan
Mesir Kuno, ataupun kebudayaan dari negara Negara Asia
3.Kebudayaan MIKENIS (1400 SM) Di Daratan Yunani
sendiri, kebudayaan ini mempunyai gaya agak lain.

 Kebudayaan AEGIS dan MIKENIS mempunyai peninggalan


peninggalan Arsitektur yang cukup menonjol, yaitu berupa
bangunan bangunan KOMPLEKS ISTANA yang besar-besar.
Setelah kebudayaan AEGIS pada tahun 100 SM, terjadilah
perpindahan penduduk di Semenanjung Yunani.
 Setelah perpindahan penduduk ini, bangsa Yunani terpecah
menjadi 3 Suku bangsa, yaitu :
1. Suku Bangsa DORIA yang berada di daerah selatan dari
Peloponesos dan Pulau Kereta
2. Suku Bangsa IONIA, tinggal di Atika dan Pulau-Pulau
kecil disebelah Barat pantai Asia Kecil
3. Suku Bangsa ACOLIA berada di Barat Laut Semenanjung
Yunani
 Kebudayaan Yunani mulai berkembang pada abad ke-5 SM,
dimana pada saat itu ATHENA dan SPARTA merupakan negara
Negara tersendiri.
 Perkembangan kebudayaan Yunani ini berlangsung sampai
pemerintahan ALEXANDER AGUNG dari Macedonia
mengembangkan kekuasaannya sampai ke Mesir, bahkan
sampai India pada tahun 336 SM
 Hal ini menyebabkan didaerah daerah Timur terdapat
pengaruh kebudayaan Yunani. Pada permulaan tahun 146
SM, zaman kebesaran Alexander Agung berakhir, kemudian
Yunani dikuasai oleh Bangsa Romawi
KEPERCAYAAN/AGAMA
 Pada saat kebudayaan Pra Yunani, kepercayaan masyarakat
pada saat itu adalah :
1.Pemujaan terhadap raja-raja yang berkuasa
2.Pemujaan terhadap kekuatan alam, dimana upacara
upacara dilakukan dialam terbuka atau tertutup atau
tidak terlalu khusus dalam sebuah kuil.

 Upacara-upacara tersebut disertai dengan tarian tarian


dan nyanyian-nyanyian, oleh sebab itu peninggalan
peninggalan yang ada berupa istana dengan halaman
dalam yang luas
 Pada masa kebudayaan Yunani, terdapat berbagai macam
suku bangsa, agama/kepercayaan merupakan faktor yang
dominan dalam mempersatukan suku-suku bangsa ini. Agama
Yunani berupa penghormatan pada alam dan semua kekuatan
yang ada didalamnya. Kekuatan kekuatan alam ini pada
mulanya adalah kekuatan yang tidak terlihat dan
digambarkan sebagai manusia yang menguasai
masyarakatnya, yaitu masyarakat Yunani.

 Kekuatan kekuatan alam ini pada akhirnya menadi DEWA


bangsa Yunani, yang bertempat tinggal di OLYMPUS, dimana
ditempat ini para dewa hidup dan bersuka ria. Bentuk
dari dewa ini digambarkan berbentuk manusia dalam ukuran
yang lebih besar. Para Dewa hidup, makan dan sebagainya
sebagaimana manusia, tetapi mereka dianggap tidak dapat
mati. Adapun nama nama Dewa/Dewi dari bangsa Yunani dan
Romawi tersebut adalah :
NAMA DEWA/DEWI YUNANI & ROMAWI
No YUNANI ROMAWI KETERANGAN
1 Zeus Yupiter Dewa semesta alam

2 Hera Yuno Dewa semesta alam

3 Palas Athena Minerva Dewi kebijaksanaan


/kesenian/pengetahuan

4 Apollo Apollo Dewa Matahari/Musik

5 Arthemis Diana Dewi berburu

6 Ares Mars Dewa Penerangan

7 Hermes Merkurius Dewa perdagangan/pencurian

8 Hades Pluto Dewa dunia gelap/Tanah

9 Aphrodite Venus Dewi kecantikan/asmara/kecintaan

10 Poseidon Neptunus Dewa laut


KARYA-KARYA ARSITEKTUR YUNANI
 Pada Zaman kebudayaan Pra Yunani, peninggalan
arsitektur yang ada berupa istana-istana raja,
seperti istana yang ada di kota KNOSOS dan
PHAESTOS, yang keduanya berada di pulau Kreta.
 Sedang di daratan Yunani pada saat itu
peninggalan peninggalan yang terkenal adalah
RUANG PUSAKA ATREUS dan GERBANG SINGA
 Kedua ruang ini terletak di kota MIKENIA,
sedangkan gerbang Singa merupakan pintu masuk
kesebuah istana untuk pertahanan.
 Adapun keistimewaan dari gerbang ini adalah
mahkota gerbang yang berbentuk segitiga dan
berukir dua singa berdiri, yang merupakan
suatu monolit, dimana tingginya melebihi 2
meter.
 Keistimewaan dari RUANG PUSAKA ATREUS adalah
merupakan bangunan dibawah tanah, yang
berbentuk kubah, yang dikerjakan dengan cara
menumpuk bata, dimana ukuran bata merupakan
unsur unsur lingkaran dengan diameter 15 meter
dan tinggi 16 meter
 Pada zaman kebudayaan Pra Yunani, seni
skulpture kurang mempunyai peranan yang
berarti, tetapi seni lukis merupakan hal
sangat penting sebagai hiasan dinding. Hal
ini kemungkinan besar dapat dimaklumi, karena
bahan bangunan yang digunakan pada saat itu
adalah batu bata
 Pada zaman kebudayaan Yunani, peninggalan yang
ada dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :
1. Bangunan Kuil
2. Bangunan Umum
 Dari peninggalan yang ada, dapat dipelajari,
bahwa Arsitektur Yunani memperlihatkan :
1. Bentuk-bentuk konstruktif
2. Bentuk bentuk hiasan sebagai motief
3. Penggunaan komposisi warna yang sangat baik
 Disamping bahan bangunan tersebut diatas, yang
terpenting adalah batu alam atau cadas keras
yang disusun menjadi tembok dalam tipe tipe
siklopis, polygonal dan rectangular.
 Warna warna yang digunakan adalah warna warna primer,
yaitu biru, merah dan kuning. Kadang kadang juga
digunakan warna sekunder, misalnya hijau, bahkan sekali
sekali warna emas.
 Mengenai ukuran, arsitek arsitek Yunani telah
menerapkannya dengan sangat cermat dan hati hati. Para
arsitek Yunani Purba merupakan seniman yang sangat peka
terhadap perbandingan perbandingan tertentu, mereka
tidak pernah mengikatkan diri kepada hukum hukum
tertentu.
 Perasaan keindahannya membawa arsitek Yunani secara
intuitif kepada perbandingan perbandingan yang baik dan
serasi.
 Perasaan yang peka terhadap perbandingan perbandingan ini
terlihat pada garis garis garis garis lurusnya.
BANGUNAN KUIL
 Bangunan Kuil merupakan peninggalan yang terutama pada
zaman Arsitektur Yunani Purba. Pada bangunan Kuil
Kuil inilah seniman seniman Yunani telah menciptakan
karya-karya yang paling indah.

 Bentuk dasar Kuil merupakan suatu persegi 4, yang


dinamakan CELLA (NAOS).

 Didalam Cella (Naos) ini terletak patung dari dewanya


dalam ukuran yang sangat besar. Ukuran dari Cella
(Naos) ini sangat kecil, sehingga ruangan yang
terjadi sangat sempit.

 Dengan demikian pemujaan pemujaan yang dilakukan


terhadap para dewa dilaksanakan diluar Kuil, sebelah
depan.

3. Penerangan yang ada hanya dari pintu depan, penutup


Cella (Naos) adalah atap bentuk pelana yang mempunyai
kantilever yang cukup lebar untuk melindungi Cella
(Naos). Kantilever ini dipikul oleh kolom-kolom,
sehingga terbentuklah suatu selasar yang mengitari Cella
(Naos) tersebut. Selasar ini merupakan RUANG ANTARA
dari Cella (Naos) yang keramat dan halaman Kuil.

4. Menurut pendapat para arkeolog atau ahli sejarah, Kuil


Yunani asal mulanya adalah inti dari suatu rumah yang
dinamakan MEGARON, dimana ruang ini berfungsi sebagai
tempat tinggal dari sang suami. Pada perkembangannya
bentuk Cella (Naos) menjadi lebar dan pendek. Ruangan
Cella (Naos) ini seluruhnya dibatasi oleh dinding dan
tanpa jendela.
DENAH KUIL
Denah Kuil pada umumnya terdiri dari ruang-ruang sebagai
berikut :
1.TEMONOS, halaman depan Kuil yang berfungsi sebagai
tempat dilangsungkannya pemujaan atau sebagai tempat
upacara upacara pesta
2.PRONAOS, sebagai ruang perantara untuk menuju Cella
(Naos)
3.POSTICUM, ruang terletak dibelakang Cella (Naos) (ruang
ini tidak setiap Kuil ada)
4.OPHISTODOMOS, ruang yang terletak diantara Cella (Naos)
dan ruang Posticum. Ruang ini berfungsi sebagai tempat
menyimpan barang berharga.
5.PROPYLEEN, pintu gerbang atau gapura untuk memasuki
Kuil. Keseluruhan dari Kuil ini dibatasi oleh dinding
pembatas.
ORIENTASI.
 Biasanya Kuil Yunani mempunyai sumbu yang berarah
Timur-Barat dengan Entrance berada disebelah Timur.
 Kuil Yunani klasik dibangun dengan cara yang sangat
logis dan cukup jelas.
 Pembangunan Kuil Yunani klasik ini, terbagi menjadi 3
tahapan pelaksanaan, yaitu :
1. Bagian Kaki
2. Bagian bagian yang memikul
3. Bagian Penutup atau Mahkota
BAGIAN KAKI
 Bagian kaki dinamakan CREPIDOMA, merupakan
peralihan dari permukaan tanah ke bidang
bidang berbentuk tangga yang mengelilingi
Kuil.
 Biasanya terdiri dari 3 anak tangga. Bidang /
tangga paling atas dari Crepidoma ini
dinamakan Stylobat.
 Stylobat ini sesungguhnya yang memikul Kuil
BAGIAN YANG MEMIKUL
 Bagian ini adalah konstruksi-konstruksi yang memikul,
terdiri dari dinding-dinding, tiang-tiang atau
kolom-kolom. Dinding dinding atau tembok-tembok
disusun tidak dengan spesi, melainkan terdiri dari balok
balok batu yang teratur. Sedangkan hubungan satu sama
lain diikat dengan dook atau angkur.
 Dinding-dinding tembok terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Plint
2. Dinding / Tembok
3. Bagian atas serta pinggirannya
4. Kolom-Kolom, terbagi atas 3 bagian ;
Basement, adalah bagian paling bawah;
Badan tiang; Kapiteel, adalah bagian paling atas
 Sebagaimana halnya pada dinding/tembok, Kolom-Kolom
ini disusun atas bagian-bagian yang berbentuk cylindris
satu sama lain dihubungkan dengan dook atau angkur
BAGIAN PENUTUP ATAU MAHKOTA

Bagian penutup atau mahkota terbagi atas beberapa bagian,


diantaranya :
 ARCHITRAAF, merupakan balok utama yang langsung dipikul
oleh tiang
 FRIES, bagian yang biasanya dihias dengan sculpture,
mural dsb
 LIS-MAHKOTA, atau dinamakan GEISON, adalah bagian yang
menonjol keluar, sehingga timbul bayangan yang
sangat jelas. Pada tempat tempat tertentu, lis-mahkota
ini dibagi dengan adanya corong air, dimana ini biasanya
berbentuk kepala harimau atau singa.
 Kuil Yunani beratap pelana dengan sudut kemiringan yang tidak
curam. Penutup atap kemungkinan besar terbuat dari pelat-
pelat marmer yang diletakkan secara lapis-berlapis horizontal.
 Kuda-kuda tidak dikenal, sehingga gording-gording dan balok
balok puncak langsung dipikul oleh dinding.
 Bentuk segitiga yang terjadi pada tampak depan dan tampak
belakang dari Kuil Yunani dinamakan TYMPANON.
 Biasanya para pemahat bangsa Yunani dapat memperlihatkan hasil
arya pahatannya, karena pada Tympanon ini penuh dengan
sculpture dari Dewa, untuk siapa Kuil itu dibangun
 Ditinjau dari segi structural, Kuil Yunani memiliki struktur
yang sangat sederhana, yaitu konstruksi Architraaf.
 Architraap horizontal didukung oleh tumpuan tumpuan vertikal ,
ialah dinding-dinding atau tiang-tiang.
 Konstruksi demikian hanya dapat dilaksanakan bila digunakan
batu-batu yang cukup keras, misalnya; granit, marmer atau batu
yang mengandung kapur.
 Apabila batu yang digunakan mengandung kapur, maka diberi warna
warna tertentu
 Pada pengembangan selanjutnya, pembangunan kuil-kuil Yunani,
bahan bangunan yang digunakan adalah bahan marmer yang tidak
perlu diwarna.
RAGAM KOLOM
ARSITEKTUR YUNANI
 Bentuk umum Kuil-Kuil Yunani selama perkembangan
kebudayaan Yunani, biasa dikatakan tidak berubah.
 Meskipun demikian, terdapat perbedaan-perbedaan yang
cukup jelas.
 Arsitektur Yunani dapat dibedakan menjadi 3 ragam,
yaitu :
1. RAGAM DORIS (dari suku Doria)
2. RAGAM IONIS (dari suku Ionia)
3. RAGAM KORINTIS (ragam ini kurang begitu menonjol)
 Ragam-ragam ini sesuai dengan sifat-sifat dari suku
bangsanya.
RAGAM DORIS
 Ragam ini berkembang didaerah Peloponesus, yang kemudian
berkembang didaerah Italia Selatan. Ragam ini
memperlihatkan sifat yang serius dari bangsa Doria.
 Tiang/Kolom
1.Langsung berdiri diatas stylobaat
2.Badan kolom mengecil keatas (diameter tiang sebelah
bawah lebih besar)
3.Dibagian tengah kolom agak mengembang keluar
4.Badan kolom/tiang ini dalam arah vertikal keluar
memiliki : Cannelorus-cannelorus dimana satu sama
lainnya membentuk sudut lancip dengan jumlah 16-20,
bagian atasnya diakhiri dengan lis horizontal (spiral)
yang merupakan bentuk perantara dari badan kolom ke
Kapiteel.
KAPITEEL
 Terdiri dari dua bagian, yaitu :
1.ACHINUS, yang memiliki bentuk agak cembung keluar yang
sangat halus. Diatas Achinus terletak plat penutup
yang disebut Abacus
2.ABACUS, berbentuk bujur sangkar
Pada ragam ini, balok Architraaf memiliki permukaan
yang datar dan halus, dimana dibagian atasnya diakhir
dengan lis yang disebut TAENEA.
 Diatasnya terdapat FRIES, bagian Fries ini terdiri dari
TRYGLYPH dan METOPE. Nama Tryglyph berasal dari
bentuknya yang berupa “3 jalur”.
 Dibawah tiap tiap Tryglyph terdapat bagian yang disebut
GUTAE. Metope hanya merupakan pengisi saja, biasanya
merupakan hiasan. Dahulu Metope merupakan lobang-
lobang untuk cahaya, tetapi kemudian ditutup.
RAGAM IONIS
 Sifat dari suku bangsa ini berlainan dengan suku bangsa
Doris, suku bangsa ini mempunyai sifat yang kurang
serius, dimana hal ini telihat pada
Bangunannya. Ciri-Ciri Ragam Ionis :
1.Lebih langsing
2.Lebih halus
3.Seakan-akan digambarkan kelihatan agak bersifat
kewanitaan. (Pada bangunan bangunan ragam Doria
kelihatan tegak dan kuat)
 Asal mula dari ragam Ionia dimungkinkan besar adalah
dari daerah Asia kecil, terutama dari daerah pesisir,
dimana pengaruh seni/kesenian Mesir terlihat.

1. TIANG/KOLOM
a. Memiliki basement, terdiri dari 2 Torus, diantara kedua
Torus ada cincin cekung yang disebut Trogleus.
b. Badan kolom/tiang mengecil keatas (tidak begitu banyak,
bila dibandingkan dengan pengecilan pada ragam Doris)

2.KAPITEEL
a.Berbeda dengan ragam Doris
b.Memiliki bentuk bantal, dimana diatasnya menahan suatu
beban yang berat, yang menyebabkan bantal itu meleyot.
Meleyot nya itu ditegaskan dengan bentuk bentuk spiral yang
disebut “Volute”.
c.Antara kedua Volute ini terdapat suatu hiasan cincin
deretan telor. Bagi Balok Architraaf terbagi menjadi 3
balok horizontal, dimana ini mengingatkan kita pada sistim
konstruksi kayu.
d.Bagian Fries berlainan dengan ragam Doris, tidak dibagi-
bagi menjadi Tryglyph dan Metope, tetapi terdorong dari
satu bidang yang penuh dengan hiasan.
RAGAM CORINTIS
 Ragam ini mulai berkembang pada permulaan abad ke-4 SM.
 Meskipun ragam Corintis ini dalam garis besarnya sama
dengan ragam Ionis, tetapi mengenai Kapiteel nya
terdapat perbedaan.
 Kapiteel ragam Corintia merupakan Kapiteel dengan
hiasan-hiasan daun ACANTUS.
 Penggunaan warna, terutama pada ragam Doria, pada bagian
Kapiteel, Metope, Tryglyph dan pinggiran mahkota.
 Sedangkan pada ragam Ionia, warna digunakan pada volute-
volute.
CONTOH BANGUNAN DAN PERIODENYA
Dalam kebudayaan Pra Yunani, peninggalan peninggalan yang
terpenting antara lain :
1.Istana di kota Knosos, ibukota pulau Kreta yang hancur pada
tahun 1400 SM. Istana ini dikelilingi ole dinding-dinding
yang tebal dan hampir tidak ada jendela. Sedangkan
cahaya dimasukkan dari atas melalui Innercourts.
2.Istana di kota Phaestos di pulau Kreta Selatan.
3.Ruang Pusaka Atreus pada tahun 1325 SM yang berada di daratan
Yunani, yaitu Nicosia. Keistimewaan ruang pusaka Atreus ini
adalah merupakan bangunan yang berada dibawah tanah berbentuk
KUBAH.
Cara membangunnya yaitu dengan menumpuk bata, yang ukurannya
memang merupakan unsure-unsur lingkaran dengan diameter 15 m
dan tingginya mencapai 15m.
4.Gerbang Singa, pada tahun 1250 SM yang terletak di Micenia.
Keistimewaan dari gerbang singa ini adalah pada mahkota
gerbang, yang berbentuk segitiga yang berukirkan dua singa
berdiri, merupakan suatu monolit yang tingginya melebihi 2
meter. Dalam kebudayaan Yunani, peninggalan-peninggalan yang
terpenting adalah sebagai berikut :
BANGUNAN KUIL
1.Peninggalan Kuil yang paling tua tidak terdapat di Yunani, tetapi
terdapat di Sicilia, Italia Selatan
2.Peninggalan Kuil tertua yang berada di Yunani adalah Kuil HERA yang
berada di Attes kota Olympia. Kuil ini merupakan Kuil Periptaros
dengan ragam Doria, yang didirikan pada abad ke-7 SM. Anggapan orang
pada saat itu, bahwa mula-mula Kuil ini dibuat dari bahan kayu
3.Kuil Poseidon di Paestum pada tahun 365 SM, Kuil ini beragam Doria
4.Kuil yang terkenal di Kompleks Acropolis, yang berada di kota Athena.
Pada Kompleks ini terdapat banyak Kuil, diantaranya adalah :
a.Kuil PARTHENON, yang merupakan Kuil yang terbesar pada kompleks ini.
Kuil ini merupakan sebuah bangunan untuk memuja Dewi Athena
b.Kuil ERACHTHEON, Kuil ini merupakan pusat kompleks, beragam Doria
c.Kuil NIKE, pada tahun 427 SM, beragam Ionia
5.Pada Kompleks ini terdapat Propyleen atau Gapura untuk masuk kedalam
kompleks tersebut. Pada mulanya jauh sebelum kompleks Acropolis yang
sekarang didirikan, daerahnya merupakan Templun (kompleks kuil-kuil
untuk pemujaan). Kompleks ini juga berfungsi sebagai benteng dan
tempat tinggal raja, karena letaknya diatas bukit. Kompleks ini
terletak di kota Athena.
9.Keberadaan kompleks ini di kota Athena, karena Athena adalah jantung
Yunani. Didaerah ini sejarah arsitektur Yunani mancapai puncaknya
BANGUNAN- BANGUNAN UMUM
 Bangsa Yunani banyak membangun bangunan-bangunan umum,
disamping bangunan-bangunan Kuil. Bangunan-bangunan ini
kebanyakan menunjukkan sifat-sifat yang riang
 Beberapa peninggalan yang terpenting antara lain adalah :
1.Monumen-Monumen
2.Theater-theater yang merupakan peninggalanyang cukup
besar dan cukup terkenal. Adapun fungsi
dari Theater adalah sebagai tempat pembicaraan
mengenai politik, agama, pertunjukan seni dan lain-
lain
 Semua pertunjukan mempunyai sifat religius. Karena pada
umumnya, semua theater dibangun untuk menghormati atau memuja
Dewa Depnysos. Arca Depnysos ditempatkan ditengah-tengah
Theater, untuk upacara sebelum pertunjukan dimulai. Biasanya
Theater-theater ini didirikan didekat kuil-kuil.
 Seperti halnya Olympia, di Athena dan Epidom, pada mulanya
theater-theater dibuat dari bahan kayu, tetapi sudah sejak
sebelum abad ke-5 SM, theater dari bahan batu mulai didirikan.
Theater-theater ini didirikan / dibangun pada lereng bukit.
 Denah suatu Theater dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
 Bagian untuk Orkestra, dimana bagian ini berbentuk setengah
lingkaran, sedang ditengahnya terdapat altar
 Bagian dimana pertunjukan dilakukan
 Bagian untuk melihat (Auditus)
 Selain Theater, juga terdapat Ampi-Theater, ialah suatu
Theater dimana bagian untuk pertunjukan cukup luas, disebelah
belakang dan kiri kanannya ada bangunannya
 Ampi-Theater ini terbuka, dimana tempat duduknya terbuat dari
batu alam atau marmer.
 Contoh-contoh theater-theater yang terkenal terletak di Athena,
di Epidaures, dan di Segesta.
PENINGGALAN-PENINGGALAN LAIN :

• ODEON, adalah suatu theater yang mempunyai diameter


yang Lebih Kecil, merupakan bangunan tertutup berfungsi
khusus untuk perlombaan nyanyi
• STADION, merupakan bangunan untuk perlombaan lari
dengan bentuk memanjang.
• HIPPODROMUS, merupakan bangunan untuk kreta kuda
bentuknya panjang sekali dan tempat duduknya seperti
pada Amphi-Theater
• STOA, adalah bangunan yang penuh dengan kolom,
berfungsi sebagai tempat usaha dagang (semacam pasar)

Anda mungkin juga menyukai