1

TULANG

Jaringan tulang terdiri dari :

 sel- sel tulang dengan lanjutan
 di kelilingi serabut jaringan pengikat ( kolagen ) dan garam kapur kalsium
karbonat, kalsium fosfat dam magnesium fosfat
 jaringan berkumpul → alat yang terdiri dari
- jaringan parensim
- jaringan stroma ( jaringan penyokong )

Alat dibagi menurut pekerjaannya :

1. Alat untuk koordinasi : a. alat indera

b. susunan saraf
c. kelenjar endokrin
2. Alat untuk pertukaran zat : a. alat pencernakan
b. alat pernafasan
c. alat peredaran
d. alat ekskresi
3. Alat gerak : a. alat gerak pasif
b. alat gerak aktif
4. Alat berkembang biak

ALAT GERAK
a. pasif : - tulang-tulang
- hubungan antara tulang
b. aktif : - otot-otot

Tulang dibagi menurut bentuk :

1. os longum
2. os breve
3. os planum
4. os pneumaticum
 2

Tulang manusia
( Sceleton humanum )

Dibagi dalam : A. sceleton trunci

B. cingulum superius ( cingulum membri superioris )
C. sceleton extremitatis superioris ( sceleton membri superioris liberi )
D. cingulum inferioris ( cingulum membri inferioris )
E. sceleton extremitatis inferioris ( sceleton membri inferioris liberi )
F. cranium

A. Sceleton trunci
A.
Dibagi atas : - collumna vertebralis
- costae
- sternum

1. Collumna vertebralis, dibagi dalam

1.
se rvika l ada 7 buah vertebra
torakal ada 12 buah vertebra
lumbal ada 5 buah vertebra
sakral ada 5 buah vertebra
koksigeal ada 3 – 4 buah vertebra

Lengkungan columna vertebralis

a dewasa
b anak baru lahir
— garis gravitasi, perawakan normal
1. lordosis cerviculis (C1-C6)
2. kyphosis thoracalis (C6- Th9)
3. lordosis lumbalis (T4-L5)
4. kyphosis sacralis (sacrum, coccygeus)
5. promontorium
 3

Vertebra tersusun begitu rupa → terbentuk tiang yang melengkung → terjadi

lengkungan. Lengkung ke ventral disebut lordosis ( servikal dan lumbal )
lengkung ke dorsal disebut kifosis ( torakal dan sakral )
kadang – kadang terjadi lengkungan ke lateral disebut skoliosis

A. Vertebra
- Terdiri dari :corpus, arcus dan processus ( 7 buah, berpangkal pada
arcus )
- korpus dan arcus membatasi foramen vertebrale ( lubang )
- foramen dari atas ke bawah membentuk saluran → canalis vertebralis
- tiap corpus mempunyai incisura vertebralis superior dan inferior →
terbentuk foramina intervertebralia
- processus dibagi dalam :
 3 buah untuk tempat perlekatan otot
2 buah processus transversus
1 buah processus spinosus
 4 buah processus articularis

1) Vertebra thoracalis
 di corpus vertebrae dan terdapat fovea costalis
processus transversus superior dan inferior
kecuali VTh I, X, XI dan XII hanya satu

Sendi costovertebralis
1. facies costalis processus transversus
2. facies costalis inferior
3. facies castalis superior
 4

 vertebra thoracalis XI dan XII tidak ada fovea costalis tranversalis

 vertebra thoracalis XII mempunyai processus mamillaris dan
processus accessorius

Vertebra thoracalis VI
a. tampak kranial
b. tampak samping ka
1. corpus vertebra
2. arcus vertebralis
3. pediculus arcus vertebrae
4. lamina arcus vertebrae
5. proc. articularis superior
6. proc. articularis inferior
7. proc. transversus
8. proc. spinosus
9. foramen vertebrale
10. incissura vertebralis
superior
11. incissura vertebralis
inferior
12. daerah marginal
13. fovea costalis superior
14. fovea costalis inferior
15. fovea costalis processus
transversus

2) Vertebra cervicalis
 processus transversus berpangkal di arcus dan corpus → terjadi
lubang disebut foramen transversarium
 ujung processus transversus terbagi dua tuberculum anterius dan
posterius
 diantara 2 tuberculum terdapat sulcus n. spinalis
 ujung processus spinosus terbagi dua
 5

Vertebra cervicalis IV
a. tampak kranial
b. tampak samping ka
10. tuberculum anterior
11. sulcus n. spinalis
12. tuberculum posterior
13. foramen transversarium

a. Atlas
- tidak punya corpus diganti arcus, → 2 arcus : arcus anterior
dan arcus posterior
- didataran dalam arcus anterior terdapat fovea dentis
- di dataran ventral arcus anterior terdapat tuberculum anterius
sedang processus spinosus mengecil menjadi tuberculum
posterius
- processus articularis melebar dan memendek, berpangkalnya
massa lateralis
 6

Tampak kranial
1. masa lateralis
2. arcus anterior atlantis
3. fovea dentis
4. facies articularis superior
5. foramen transversarium
6. proc. transversus atlantis
7. sulcus a. vertebralis
8. arcus posterior atlantis
9. tuberculum posterior
10.dens (aksis)
11. facies articularis posterior
12. processus transversus
13. corpus
14. proc. articularis superior
15. proc. articularis inferior
16. proc. spinosus
17. capsula articularis
18. lig. transversus
19. lig. cruciatum
20. a. vertebralis

- dataran sendi processus articularis superior cekung → fovea

articularis superior
- pada pangkal arcus posterior dorsal processus articularis
superior terdapat sulcus a. vertebralis.

b. Epistropheus
- tonjolan ke kranial disebut dens epistropheus
- di dataran ventral dan dorsal terdapat facies articularis anterior
dan facies articularis posterior

c. Vertebra prominens ( VC.7 )

- processus spinosus panjang, ujung membulat
- pada orang hidup menonjol

d. Vertebra cervicalis VI
 7

- tuberculum anterius besar dipakai sebagai dasar menekan

( meraba ) a. carotis communis
- disebut juga tuberculum caroticum

3) Vertebra lumbalis
 tepi kranial processus artic superior terdapat processus mamillaris
 di pangkal processus transversus terdapat processus accessorius

Vertebra lumbal III

a. tampak kranial
b. tampak samping ka
1. corpus vertebrae
2. arcus vertebrae
3. pediculus arcus vertebrae
4. lamina arcus vertebrae
5. processus artic. superior
6. processus artic. inferior
7. processus accessorius
8. processus spinosus
9. foramen vertebrae
10. incissura vertebralis
superior
11. incissura vertebralis
inferior
12. processus costalis
13. processus mamillaris

4) Vertebra sacralis ( os sacrum )

 satu sama lain tumbuh melekat → menjadi satu tulang disebut os
sacrum
 berbentuk segitiga, pucuk = apex ossis sacri, dan basisnya = basis
ossis sacri terdapat di sebelah kranial
 tepi kranial corpus vertebra sacralis I menonjol disebut
promontorium
 adanya kifosis dataran ventral cekung disebut facies pelvina, dan
dataran dorsal disebut facies dorsalis
 hasil pertumbuhan melekat
 8

o processus spinosus → crista sacralis mediana

o processus articularis → crista sacralis intermedia
o processus transversus → crista sacralis lateralis dan pars
lateralis ossis sacri
 9

Sacrum
a. dari ventral
b. dari dorsal
c. dari sisi kanan
d. dari kranial
1. facies pelvina
2. facies dorsalis
3. basis assis sacri
4. promontorium
5. linea transverse
6. apex assis sacri
7. foramina sacralia anterior
8. foramina sacralia posteriora
9. pars lateralis
10. processus articularis superior
11. canalis sacralis
12. tuberositas sacralis
13. facies auricularis
14. crista sacralis media
15. crista sacralis intermedia
16. crista sacralis lateralis
17. cornu sacralis
18. hiatus sacralis

 processus tranversus yang melekat bagian lateral → dimedial

terdapat lubang- lubang
o foramina sacralia posteriora
o foramina sacralia anteriora pada facies pelvina
 antara foramen sacralia anteriora kanan kiri terdapat linea
transversa bekas melekatnya corpus vertebrae
 processus articularis inferior VS V → menjadi cornu sacrale
 tempat bersendi dengan os coxae disebut facies auricularis
disebut tuberositas sacralis
 dataran dorsal os sacrum dorsal facies auricularis
 os sacrum laki-laki : lebih panjang, sempit dan melengkung
wanita : pendek, lebih lebar dan kurang melengkung

5) Vertebra coccygealis ( 3 – 4 buah )

 tumbuh melekat satu dengan yang lain → os coccygeus
 sisa processus transversus dan processus artic superior vertebra I
menjadi cornu coccygeum

2. Costae
- bentuk seperti kait tipis
- terdiri dari tulang dan tulang rawan ( kartilago )
- terdapat 12 ps costa dibagi :
 costa vera → 7 pasang ( pada sternum )
 costa spuria → 5 pasang, 2 ps disebut costa fluctuantes
 10

- tiap costa terdiri dari : korpus, kolum dan kaput

- corpus costae, melengkung membentuk angulus costae kecuali costa I,
II, XI dan XII
- costa I :  corpus mempunyai dataran kraniolateral dan kaudomedial
 mempunyai tuberculum m.scaleni anterioris dengan sulcus
v. subclaviae dan sulcus a. subclaviae
- costa II : - corpus costae mempunyai tuberositas mm. serrati anterioris
- corpus costae lanjut ke collum costae dan berakhir di capitulum costae
- capitulum costae II – X mempunyai crista capituli ( melintang )
- capitulum bersendi dengan corpus vertebra di fovea costalis
- antara collum dan corpus terdapat tuberculum costae yang bersendi
dengan processus transversus
- dataran dalam corpus costae terdapat sulcus costae yang dimulai dari
tuberculum costae
- sulcus costae tidak ada pada costa I dan VII
- cartilago costalis ujung dorsal berhubungan dengan os costale, ujung
ventral dengan sternum ( costa I dan VII ), cartilago costalis di
kranialnya ( costa VIII – X ), bebas ( costa XI – XII )

3. Sternum
- tulang pipih
- dibagi : manubrium sterni, corpus sterni, dan processus xiphoideus

Manubrium sterni
- terdapat incissura jugularis di kranial
- pada tepi lateral terdapat
 incissura clavicularis tempat bersendi clavicula
 incissura costalis melekat cartilago costalis I

Corpus sterni
- incissura costalis untuk cartilago costalis III – VII

Processus xiphoideus
- tulang rawan, bentuk tidak tetap

Manubrium sterni dan corpus sterni membentuk sudut, angulus sterni,

terbuka ke dorsal, hubungannya synchondrosis sternalis.
 11

B. Cingulum superius
- terdiri dari clavicula dan scapula
- berhubungan dengan truncus pada sternum

1) Clavicula
- tulang panjang, terletak transversal
- dibedakan :  corpus
 extremitas sternalis
 extremitas acromialis
- corpus berbentuk huruf S, bagian medial melengkung ke ventral bagian
lateral ke dorsal
- extremitas sternalis bersendi dengan sternum facies articularis sternalis
pada incissura clavicularis
- disebelah lateral terdapat tuberositas costae
- extremitas acromialis, pipih kraniokaudal
- mempunyai facies articularis acromialis bersendi dengan scapula pada
acromion
- terdapat tuberositas coracoidea

2) Scapula
- berbentuk segitiga dikenal 3 sisi margo superior, margo vertebralis dan
margo axillaris ( lateralis )
- mempunyai 3 sudut (angulus)
 angulus medialis (superior)
 angulus inferior
 angulus lateralis
- angulus lateralis melebar, terdapat cekungan = cavitas glenoidalis (sebagai
persendian)
- terdapat collum scapulae
- mempunyai 2 permukaan : facies dorsalis dan ventralis
- pada facies dorsalis terdapat spina scapulae ujungnya sebagai acromion
- oleh spina scapulae facies dorsalis dibagi menjadi fossa supraspinata dan
infraspinata
- facies ventralis (facies costalis) cekung disebut fossa subscapularis
- dimargo superior terdapat incissura scapulae

- di tepi cavitas glenoidalis terdapat tuberositas supraglenoidalis dan
infraglenoidalis
1. pars sternalis claviculae
2. lig. sternoclaviculae anterior
3. lig. interclaviculare
4. discus articularis
5. lig. costoclaviculare
6. margo medialis scapulae
7. angulus inferior scapulae
8. margo lateralis scapulae
9. fossa subscapularis
10. caput humeri
11. margo lateralis scapulae
12. capsula articularis
13. tuberculum minus
14. facies ventromedial humeri
15. margo medialis humeri
16. epicondylus medialis humeri
17. fossa coronoidea
18. trochlea humeri
19. capitulum humeri
20. fossa radialis
12
21. epicondylus laterlis humeri
22. margo lateralis humeri
23. facies ventrolateris
24. tuberositas deltoidea
25. crista tuberculi major
26. crista tuberculi minor
27. collum chirurgicum
28. caput longum m. bicipitis
29. tuberculum major humeri
30. collum anatomicum
31. lig. coraco-acromiale
32. acromion
33. discus articularis
34. lig. acromioclaviculare
35. pars acromialis claviculare
36. processus coracoideus
37. lig. trapezoideum
lig. coracoclaviculare
38. lig. conoideum
39. lig. trnsverse superior scapula
 13

C.
C. Sceleton extremitatis superioris
(sceleton membri superioris liberi)

- terdiri dari :  humerus

 radius
 ulna
 ossa carpalia (ossa carpi)
 ossa metacarpalia
 phalanges
- sebagian besar merupakan tulang panjang, dapat dibedakan :
 corpus
 ujung proksimal
 ujung distal

1) Humerus
- ujung proksimal terdapat caput humeri ( bulat )
- dihubungkan dengan corpus oleh collum anatomicum
- dorsal collum anatomicum terdapat tuberculum majus dan tuberculum minus
- di antara tubercula terdapat sulcus intertubercularis
- tubercula kedistal sebagai crista tuberculi majoris dan minoris
- di dataran lateral terdapat tuberositas deltoidea
- di dataran dorsal terdapat sulcus spiralis ( sulcus n. radialis ) yang arahnya
dari kraniomedial ke distolateral
- distal tubercula terdapat collum chirurgicum ( mudah patah )
- ujung distal melebar → tonjolan medial = trochlea humeri, sebagai roda
kerekan, dan tonjolan lateral = capitulum humeri
- pada tepi medial terdapat epicondylus medialis, sedang di lateral epicondylus
laterlis
- di dataran ventral terdapat fossa coronoidea sedang di dorsal terdapat fossa
olecrani
- di dataran ventral terdapat fossa radialis ( proksimal capitulum humeri )

2) Radius
- ujung proksimal berbentuk silinder permukaan cekung disebut fovea capituli
radii
- disebut capitulum radii dengan circumferentia articularis capituli radii
 14

- di dataran volar corpus radii terdapat tuberositas radii

- berhadapan dengan ulna terdapat crista interossea ( margo interossea )

Radius dan Ulna

1. olecranon
2. incissura trochlearis
3. processus coronoideus
4. tuberositas ulnae
5. lig. obliqunum
6. lubang untuk vasa interossia posterior
7. facies ventralis ulnae
8. margo ventralis ulnae
9. membrana interossia
10. circumferentia articularis
11. capsula articularis
12. processus styloideus ulnae
13. discus articularis
14. facies articularis
15. processus styloideus radii
16. facies ventralis radii
17. margo ventralis radii
18. facies lateralis radii
19. tuberositas radii
20. collum radii
21. ligamentum quadratum
22. recessus sacciformis
23. lig. anulare radii
24. caput radii

- ujung distal melebar dengan facies articularis distalis = facies articularis

carpea
- di sebelah lateral terdapat processus styloideus radii
- di sebelah ulnar ada cekungan disebut incissura ulnaris, bersendi dengan
ulna
- di dataran dorsal ada sulci ( alur ) tempat tendines otot-otot lengan bawah

3) Ulna
- ujung proksimal berbentuk kait, ujung dorsal lebih panjang dan melengkung
( disebut olecranon ) dibanding volar ( processus coronoideus )
- antara kedua bangunan terdapat cekungan = incissura radialis bersendi
dengan circumferentia articularis capituli radii
- di distal prcessus coronoideus terdapat tuberositas ulnae
- terdapat crista interossea
- lanjutan olecranon ke distal disebut margo dorsalis
- ujung distal disebut capitulum ulnae berbentuk silinder dengan dataran
disebut circumferentia articularis capituli ulnae bersendi dengan incissura
ulnaris radii
- dijumpai processus styloideus ulnae
 15

4) Ossa carpalia
- terdapat tulang-tulang pendek
- dibagi dalam 2 baris : proksimal dan distal
- baris proksimal :  os naviculare
 os lunatum
 os triquetrum
 os pisiforme
- os naviculare, os lunatum dan os triquetrum membentuk dataran sendi
berbentuk elips
- os naviculare seperti perahu, mempunyai tonjolan disebut tuberositas ossis
navicularis
- os lunatum seperti bulan sabit
- os triquetrum berbentuk segitiga
- os pisiforme, membulat, sebelah volar os triquetrum
- baris distal :  os multangulum majus
 os multangulum minus
 os capitatum
 os hamatum
 16
1. phalanges 18. corpus ossis metacarpalia
2. os metacarpalia 19. caput metacarpalia
3. os carpalia 20. basis ossis phalangis
4. ulna 21. corpus phalangis
5. processus styloideus ulnae 22. caput phalangis
6. radius 23. os sesamoidea
7. processus styloideus radii 24. phalanx proximale
8. scaphoidea 25. phalanx medialis
9. lunatum 26. phalanx distalis
10. triquetrum 27. tuberositas phalanx distalis
11. os pisiforme 28. tuberculum ossis trapezium
12. trapezium 29. tuberculum ossis scaphoideum
13. trapezoideum 30. angulus ossis hamati
14. capitatum 31. facies articularis carpalis
15. hamatum 32. circumferentia articularis capituli ulnae
16. processus styloideus ossis metacarpalis 33. flexura distalis
17. basis ossis metacarpalia

- os multangulum minus, os capitatum dan os hamatum membentuk dataran

sendi rata
- os multangulum majus membentuk dataran sendi pelana
- os multangulum majus mempunyai tuberositas ossis multanguli majoris
- os multangulum majus, os multangulum minus, os capitatum bersendi pada
os naviculare dan os lunatum
- os hamatum mempunyai kait disebut hamulus menonjol ke volar
- tuberositas ossis navicularis, tuberositas ossis multanguli majoris membentuk
eminentia radialis
- os pisiforme dan hamulus ossis hamati membentuk eminentia ulnaris
- eminentia radialis, ossa carpalia dan eminentia ulnaris membentuk sulcus
carpi

5) Os metacarpalia
- banyaknya 5 buah
- ujung proksimal melebar → basis
- dataran sendi os metacarpalia I → pelana
- os metacarpalia I bersendi dengan os multangulum majus
- os matacarpalia II – V bersendi dengan os multangulum minus, os capitatum
dan os hamatum
- ujung distal os metacarpalia disebut capitulum, bulat
- os metacarpalia I terpisah dari yang kedua
- ossa metacarpalia terletak pada bidang yang melengkung ke dorsal

1. phalanx distalis
2. phalanx medialis
3. phalanx proximalis
4. os metacarpal III
5. sendi interphalangeal
6. sendi metacarpophalangeal
7. lig. collaterale
8. lig. collaterale
9. capsula articularis
10. capsula articularis
11. trapezium
12. trapezoideum
13. capitatum
14. hamatum
15. scaphoideum
16. lunatum
17. triquetrum
17
18. radius
19. ulna
20. artic. intermetacarpale
21. artic. carpometacarpale
22. artic. carpometacarpale
23. artic. intercarpale
24. artic. intracarpalia
25. artic. radiocarpalia
26. artic. radio ulnaris distalis
27. discus articularis
28. os sesamoidea
29. lig. interosseum metacarpale
30. lig. interosseum metacarpophalangealis
31. lig. interosseum intercarpale
32. lig.collaterale ulnare
33. lig. collaterale radiale
34. membr. interossea
 18

6) Phalanges ( ossa digitorum manus )

- jari I ada 2 phalanges, jari II – V ada 3 phalanges
- phalanges proksimalis ( I ) bersendi dengan capitulum ossis metacarpalis
- ujung distal phalanx I melebar disebut capitulum berbentuk trochlea
- facies articularis basis phalanges media ( II ) sesuai dengan facies articularis
capitulum phalanx I ( trochlea )
- facies articularis basis phalanges distalis ( III ) sesuai dengan facies
articularis capitulum phalanx II ( trochlea )

7) Ossa sesamoidea
- tulang-tulang kecil membulat
- di sebelah volar persendian

D.
D. Cingulum inferius
( Cingulum membri inferioris )

- terdiri dari os sacrum, os coccygis, os coxae

- disebut juga pelvis

Os coxae
- terdiri dari os ilium, os pubis dan os ischii
- ketiganya tumbuh melekat pada suatu cekungan ( = acetabulum) membentuk
persendian dengan femur
- os ilium dibedakan corpus dan ala ossis ilii
- kedua bagian dipisah oleh linea arcuata
- ala ossis ilii, cekung = fossa iliaca
- tepi kranial melengkung = crista iliaca yang dibedakan : - labium externum
- linea intermedia
- labium internum
- crista iliaca ke ventral sebagai spina iliaca anterior superior dan ke dorsal
sebagai spina iliaca posterior inferior
- terdapat facies auricularis ossis ilii yang bersendi dengan facies auricularis
ossis sacri
- pada dataran luar ala ossis ilii
 linea glutea inferior dari spina iliaca anterior superior ke kanan dorsal
sampai acetabulum
 l. glutea anterior, dari pertengahan crista iliaca melengkung ke dorsal
 19

 l. glutea posterior, dari bagian dorsal crista iliaca ke kaudal

- os pubis dibedakan corpus ( membentuk acetabulum ), r superior dan inferior
- di tempat perlekatan dengan os ilii terdapat eminentia iliopectinea
- r. superior dan r. inferior kanan kiri bertemu disebut facies symphyseos
- di lateralnya terdapat tuberculum pubicum
 20

Os Coxae
1. ilium
2. pubis
3. ischium
4. acetabulum
5. ala ossis ilii
6. fossa iliaca
7. linea acuata
8. corpus ilii
9. facies sacropelvina
10. facies auricularis
11. tuberositas iliaca
12. crista iliaca
13. labium externum crista iliaca
14. linea intermedialis
15. labium internum crista iliaca
16. spina iliaca anterior superior
17. spina iliaca anterior inferior
18. spina iliaca posterior superior
19. spina iliaca posterior inferior
20. incissura ischiadica major
21. facies glutealis
22. linea glutealis anterior
23. linea glutealis posterior
24. linea glutealis inferior
25. corpus pubis
26. eminentia iliopubica
27. r. superior ossis pubis
28. r. inferior ossis pubis
29. pecten ossis pubis
30. tuberc. pubicum + crista pubica
31. crista obturatoria
32. sulcus obturatoria
33. tuberc. obturatorium anterior
34. tuberc. obturatorium posterior
35. foramen obturatorium
36. facies symphysialis
37. corpus ossis ischii
38. r. ischiadicum
39. spina ischiadica
40. incissura ischiadica minor
41. tuber ischiadicum
42. incissura acetabuli
43. facies lunatum
44. fossa acetabularis
45. sulcus supra-acetabularis
46. tuberculum iliacum

antara eminentia iliopectinea dan tuberculum pubicum terdapat pectum ossis

pubis
- antara tuberculum pubicum dan facies symphyseos terdapat crista pubica
 21

- os ischii dibedakan corpus, r. superior dan r. inferior

- perlekatan r. superior dan inferior membesar disebut tuber ischiadicum
- dijumpai spina ischiadica memisah incissura ischiadica major dengan minor
- corpus ossis ischii, r. superior dan inferior ossis ischii, serta r. inferior dan
superior ossis pubis membatasi foramen obturatum
- terdapat sulcus dari kaudal linea arcuata ke for. obturatum = sulcus
obturatorius
- di tepi acetabulum terdapat limbus acetabuli
- di sebelah kaudal ventral tidak ada tepi, terjadi incisura acetabuli
- acetabulum mempunyai dasar yang dibagi dalam facies lunata dan fossa
acetabuli
- facies lunata, dataran mengikuti limbus
- facies lunata mengelilingi fossa acetabuli
- saat berdiri, adanya kyphosis sacralis, basis ossis sacri lebih ke ventral
dibanding apex ossis sacri
- linea arcuata kanan kiri bersama basis ossis sacri membentuk linea
terminalis
- rongga yang dibatasi os coxae kanan kiri, os sacrum dan os coccygis disebut
cavum pelvis
- oleh linea terminalis rongga ini dibagi jadi pelvis major dan minor
- masuk ke pelvis minor melalui lubang disebut aditus pelvis ( = apertura pelvis
superior ) dibatasi linea terminalis kanan kiri
- pintu keluar di sebut exitus pelvis dibatasi r. inferior ossis pubis ka - ki,
r. inferior ossis ischii ka- ki, tuber ischiadicum ka- ki, ujung kaudal os
coccygeus
- r. inferior ossis pubis ka - ki membentuk sudut = angulus pubis ( arcus pubis )

Beda pelvis laki – laki dan perempuan

Perempuan Laki – laki

inklinasi pelvis ± 700 - 750 ± 600
SIAS dibanding tuberc. pubicum lebih ke ventral lebih ke kaudal
arcus pubis > 900 < 900
aditus pelvis hampir bulat bentuk jantung
ala ossis ilii > mendatar kurang mendatar
 22

Menurut bentuk, pelvis digolongkan menjadi :

1. pelvis gynecoid, aditus pelvis hampir bulat, 50% bentuk pelvis wanita
2. pelvis android, aditus pelvis seperti gambaran jantung ( kebanyakan laki – laki )
3. pelvis anthropoid, aditus pelvis berbentuk oval, sempit dan memanjang, sumbu
panjang ke ventrodorsal, ujung yang membulat di sebelah dorsal
4. pelvis platypeloid, aditus pelvis berbentuk elips, sumbu panjang ke transversal

Ukuran – ukuran pelvis

1. Aditus pelvis, dikenal
- conjugata vera anatomica, jarak antara promontorium dan tepi kranial
symphysis ossium pubis
- conjugata vera gynecologica (obstetrica), jarak antara promontorium dan
dinding dorsal symphysis ( terletak dekat tepi kranial symphysis )
- diameter transversa, jarak terbesar antara linea arcuata ka - ki
- diameter obliqua I jarak antara artic. sacroilioca kanan dan eminentia
iliopectinea kiri
- diameter obliqua II, jarak antara artic sacroiliaca kiri dan eminentia iliopectinea
kanan
- conjugata diagonalis, jarak antara promontorium dan tepi kaudal symphysis
2.
2. Exitus pelvis, dikenal
1.
- diameter recta, jarak antara tepi kaudal symphysis dan ujung kaudal os
coccygeus
- diameter transversa, jarak antara kedua tuber ischiadicum
3.
3. Pelvis minor, dikenal
- diameter recta terlebar, jarak pertengahan dinding dorsal symphysis dan
pertengahan facies pelvina ossis sacri ( pd linea mediana)
- diameter recta tersempit, jarak antara tepi kaudal symphysis dan facies
pelvina ossis sacri di linea mediana dalam bidang yang melalui tepi kaudal
symphysis dan kedua spina ischiadica

D.
E. Sceleton extremitatis inferioris
( skeleton membri inferioris liberi )
- terdiri dari :  femur  ossa tarsalia
 tibia  ossa metatarsalia
 fibula  phalanges
 23

Femur
- tulang terpanjang terdiri dari caput (kepala), collum (leher) dan corpus (batang)
dengan condylus medialis dan lateralis
- caput bersendi dengan acetabulum
- di kaput terdapat fovea tempat melekatnya ligamentum teres femoris
- kollum dan korpus membentuk sudut inklinasi
-
pada bayi (baru lahir) sudut inklinasi ± 1500, pada bayi 1400 dan umur 3 tahun 1250
- pada dewasa jika sudut inklinasi melebihi normal ( >125º dikenal sebagai coxa
valga, jika kurang dari 1200 disebut coxa vara

Sudut inklinasi
(dewasa)
a. normal
b. coxa valga
c. coxa vara

- korpus sedikit konvex ke depan dan di bagian belakang terdapat tepi disebut linea
aspera, mempunyai 2 bibir : labium laterale dan mediale
- linea ini sebagai tempat perlekatan otot, meningkatkan kekuatan batang femur
- di bagian distal terdapat facies popliteus terletak di antara kedua condylus femoris
- ke proksimal, labium mediale lanjut sebagai linea intertrochanterica distal
trochanter minor
 24

Os femoris
1. caput femoris
2. fovea capitis
3. collum femoris
4. trochanter major
5. fossa trochanterica
6. linea intertrochanterica
7. crista intertrochanterica
8. trochanter minor
9. corpus femoris
10. tuberositas glutealis
11. linea pectinea
12. foramen nutricium
13. linea aspera
14. labium laterale l. aspera
15. labium mediale l. aspera
16. facies poplitealis
17. linea intercondyloidea
18. condylus medialis
19. tuberculum adductorium
20. apicondylus medialis
21. facies patellaris
22. fossa intercondyloidea
23. condylus lateralis
24. apicondylus lateralis
25. basis patellae
26. facies articularis patellae

- labium laterale ke basis trochanter major ke tuberositas glutealis

- collum femoris pada bidang horizontal membentuk sudut 12 0 dengan aksis
transversal condylus → anteversi leher (collum)
- patella dibungkus oleh tendo m. quadriceps femoris sebagai os sesamoidea,
bentuk triangular basis ke proksimal dan apeks ke distal di mana melekat lig.
patellae
- patella mencegah tendo m. quadriceps lepas dari kartilago artikularis
 25

Sendi femur ( articulatio femoralis)

- merupakan sendi bola dengan tiga aksis
- sendi sangat dalam sehingga disebut juga articulatio sphenoidalis
- sendi dibentuk oleh acetubulum dan lig. transversum acetabuli dilengkapi oleh
labrum acetabuli
- selubung sendi melekat di acetabulum dan lig. transversum
- di femur, selubung melekat sebelah depan di linea intertrochanterica, sedang
sebelah belakang 1,5 cm dari crista intertrochanterica
- pada fraktur collum femoris, garis patah tulang sebelah belakang dapat di luar
selubung sendi
- ligamentum terdapat di lamina fibrosa selubung sendi
- lig. iliofemorale, berbentuk kipas di bagian depan melekat di spina iliaca anterior
inferior ke linea intertrochanterica
- saat ekstensi femur, lig. iliofemorale tertarik
- posisi berdiri, lig. mencegah pelvis jatuh ke belakang
- lig. iliofemorale bagian lateral menghalangi rotasi keluar dan adduksi, sedang
bagian medial lig. menghalangi rotasi ke dalam
- lig. pubofemorale, lemah, dari ramus superior ossis pubis
- serabut-serabutnya masuk ke dalam lig. iliofemorale bagian medial, sebagian ke
linea intertrochanterica
- menghalangi abduksi, rotasi eksternal
- lig. ischiofemorale, dibagian belakang selubung sendi, melekat di os ischii berjalan
spiral di atas collum femoris ke zona orbicularis dan fossa trochanterica
- menghalangi rotasi internal, retrofleksi
- zona orbicularis, serabut fibrosa membentuk lingkaran mengelilingi leher femur
- bergabung dengan 3 lig. tersebut
 vasa darah :
- a. circumflexa femoris lateralis dan medialis
- a. obturatoria
 inervasi : - n. femoralis
- n. obturatorius
- n. ischiadicus
 gerakan : - fleksi = antefleksi ( 1200 )
terhadap aksis frontal
- ekstensi = retrofleksi ( 150 )
 26

- abduksi ( 450 )
terhadap aksis sagital
- adduksi ( 100 )
- endorotasi ( 350 )
terhadap aksis longitudinal
- eksorotasi ( 150 )

Tibia
terdiri dari : - corpus, pada penampang melintang triangular
- ujung proksimal mempunyai condylus medialis dan lateralis
- ujung distal membentuk malleolus medialis
- mempunyai : - margo anterior
- margo interosseus
- margo medialis
Tungkai bawah
1. condylus lateralis tibiae
2. condylus medialis tibiae
3. facies articularis superior tibiae
4. eminentia inter condyloidea
5. tuberc. intercondyloideum laterale
6. tuberc. intercondyloideum mediale
7. corpus tibiae
8. tuberositas tibiae
9. facies medialis tibiae
10. margo anterior tibiae
11. facies lateralis tibiae
12. margo interossia tibiae
13. malleolus medialis
14. facies articularis malleolus medialis
15. facies articularis inferior
16. caput fibulae
17. apex caput fibulae
18. corpus fibulae
19. margo interossea fibulae
20. margo interior fibulae
21. facies lateralis fibulae
22. malleolus lateralis
23. facies articularis malleolus lateralis
24. membrana interossea
25. lig. anterior caput fibulae
26. lig. tibiofibulare anterior

- margo anterior di proksimal berakhir sebagai tuberositos tibiae tempat

melekat lig. patellae
- mempunyai : - facies lateralis
- facies medialis, dan
- facies posterior
 27

- di facies posterior bagian proksimal terdapat linea solealis sebagai

tempat melekatnya m soleus

Tibia proksimal
1. facies articularis superior
2. condylus medialis
3. condylus lateralis
4. eminentia intercondyloidea
5. tuberc. intercondyloideum mediale
6. tuberc. intercondyloideum laterale
7. area intercondyloidea anterior
8. area intercondyloidea posterior
9. facies articularis fibulae
10.linea poplitea
11.foramen nutricia

- massa utama tibia di bagian posterior, terjadi gaya kompresi tinggi

- kedua facies articularis superior terletak miring ke belakang
- kartilago articularis yang medial sangat baik dibanding yang lateral
- daerah tengah tanpa kartilago, dibagi oleh eminentia intercondyloidea
menjadi area intercondyloidea anterior dan posterior
- eminentia intercondyloidea berakhir sebagai tuberculum
intercondyloideum laterale dan mediale
- lig. cruciatum anterior melekat di area intercondyloidea anterior sedang
lig. cruciatum posterior melekat di area intercondyloidea posterior
- di condylus lateralis tibiae terdapat facies articularis fibulae
- bersama fibula, bagian distal tibia menutup trochlea tali dari atas dan
samping

Alas penopang tubuh

posisi berdiri
santai

- malleolus medialis mempunyai sulcus malleolaris tempat tendo m.

tibialis posterior dan m. flexor digitorum longus
 28

- bagian distal tibia memutar keluar, sehingga ujung kaki menghadap

keluar membentuk sudut 450 ( ka-ki ) menyebabkan stabilitas saat
berdiri
Fibula
- pada penampang melintang batang fibula quadrangular
- margo interossea tempat melekat membrana interossea
- caput fibula bersendi di facies articularis condylus lateralis tibiae
- akhir distal fibula membentuk malleolus lateralis
- permukaan medial malleolus lateralis terdapat facies articularis malleolaris yang
bersendi dengan trochlea tali
- terdapat sulcus malleolaris tempat tendo m. peroneus longus dan m. peroneus
brevis
Patella
- berbentuk segitiga, apeks ke distal dan basis ke arah proksimal
- terdapat facies articularis yang bersendi dengan facies patellaris condylus lateralis
dan condylus medialis
Ossa Tarsalia
terdiri dari : - talus
- calcaneus
- os naviculare
- os cuboideum
- 3 ossa cuneiformia
1). Talus
- dibedakan corpus tali, caput tali dan collum tali
- dataran atas corpus tali terdapat trochlea tali dengan facies superior trochlea
tali
- dataran lateral dan medial terdapat facies malleolaris lateralis dan medialis
- bersendi dengan tibia dan fibula
- sebelah lateral terdapat processus lateralis tali
- terdapat processus posterior tali pada ujung dorsal corpus tali
- di dataran plantar terdapat :
 facies artic. calcanea posterior
 facies artic. calcanea medialis
 facies artic. calcanea anterior
- terdapat sulcus tali di antara facies artic calcanei media dan lateralis

- caput ujung distal membulat dihubungkan dengan corpus oleh collum
Tulang Pedis
1. phalanges
2. metatarsales
3. tarsales
4. calcaneus
5. talus
6. navicularis
7. cuneiforme medialis
8. cuneiforme intermedialis
9. cuneiforme lateralis
10. cuboideum
11. basis metatarsalia V
12. corpus metatarsalia V
13. caput metatarsalia V
14. basis phalanx
15. corpus phalanx
16. caput phalanx
17. tuberositas phalanx distal
18. phalanx proximal
19. phalanx medialis
20. phalanx distalis
29
21. tuberositas calcaneus
22. processus medialis tuber calcanei
23. processus lateralis tuber calcanei
24. sustentaculum tali
25. sulcus m. flexor hallucis longus
26. caput tali
27. collum tali
28. trochlea tali
29. facies superior tali
30. facies articularis malleolus medialis
31. facies articularis malleolus latelaris
32. processus posterior tali
33. processus lateralis tali
34. tuberositas navicularis
35. tuberositas cuboidea
36. sulcus m. peroneus longus
37. tuberositas metatarsal I
38. tuberositas metatarsal V
39. os sesamoidea
40. lipatan kulit
 30

2). Calcaneus
- terdapat tuber calcanei di ujung dorsoplantar
- dibagian plantar terdapat processus lateralis dan medialis
- di medial terdapat tonjolan disebut sustentaculum tali
- di ujung distal terdapat facies artic cuboidea menyerupai pelana untuk
bersendi dengan os cuboidea
- di dataran atas terdapat facies artic, talaris posterior, media dan anterior untuk
bersendi dengan os talus
- diantara facies artic.talaris media dan posterior terdapat sulcus calcanei yang
bersama sulcus tali membentuk sinus tarsi

3). Os naviculare
- bentuk sebagai perahu
- di dataran proksimal terdapat dataran sendi tempat bersendi dengan caput tali
- di dataran distal terdapat 3 permukaan untuk bersendi dengan ketiga os cunei
forme
- di sebelah medial plantar terdapat tuberositas ossis navicularis

4). Os cuboideum
- bentuk kubus
- permukaan dataran proksimal berbentuk pelana untuk bersendi dengan
calcaneus
- dataran distal bersendi dengan ujung proksimal os metatarsal IV dan V
- dataran medial bersendi dengan os cuneiforme III
- di dataran plantar terdapat sulcus tendineus mm. peronei longi yang berjalan
dari lateral proksimal ke medial distal

5). Os cuneiforme
- ada 3 buah
- bagian proksimal bersendi dengan os naviculare sedang bagian distal dengan
os metatarsalia
- os cumeiforme satu sama lain saling bersendi, dan os cumeiforme ke 3
bersendi dengan os cuboideum

Ossa metatarsalia
- banyak 5 buah
- ujung proksimal melebar = basis, dan ujung distal membulat disebut capitulum
 31

- os metatarsal I dan ke II merapat

- basis metatarsal ke V terdapat tonjolan disebut tuberositas ossis metatarsalis
quinti
- ujung distal ossa metatarsalia melengkung

Kaki ( pes)
Ossa tarsalia, metatarsalia dan phalanges membentuk kaki ( pes )
Kaki menapak pada tanah di 3 tempat
 tuber calcanei
 capitulum ossis metatarsalis primi
 capitulum ossis metatarsalis quinti
Di kenal adanya 3 lengkung
 arcus pedis longitudinalis pars medialis
 arcus pedis longitudinalis pars lateralis
 arcus pedis transversalis

1) Arcus pedis longitudinalis pars medialis

dibentuk oleh : - calcaneus, talus, os naviculare, 3 ossa cuneiformia, os
metatarsal I – III
- puncak arcus di trochlea tali
- kaki menapak di tuber calcanei dan capitulum ossis metatarsalis
primi
- pars medialis lebih tinggi di banding pars lateralis, kemungkinan
gerak lebih besar

2) Arcus pedis longitudinalis pars lateralis

dibentuk oleh : - os calcaneus, os cuboideum, os metatarsal ke V dengan
puncak di artic talocalcanea
- kaki yang menapak tuber calcanei ( belakang ) dan capitulum
ossis metatarsalis quinti ( muka )
- arcus sangat rendah, kemungkinan gerak sangat kecil
 32

Perawakan berdiri
a perawakan normal
b perawakan rapi
c perawakan santai
1. garis gravitasi
2. pusat gravitasi
3. aksis frontal sendi pinggul
4. aksis frontal sendi lutut
5. aksis pergelangan kaki
6. m. erector spinae
7. m.m gluteales
8. m.m ischiocrurales
9. m. iliopsoas
10. otot-otot fleksor kaki

Pada waktu berdiri 2 kaki, kaki muka yang menapak capitulum ossis metatarsalis primi
dan ossa sesamoidea
Berdiri satu kaki, kaki muka yang menapak capitulum ossis metatarsalis quinti

3) Arcus pedis transversalis, dibentuk oleh metatarsus dan bagian depan tarsus
- bagian pertengahan dan belakang merupakan setengah arcus dan
membuka ke medial plantar
- arcus yang dibentuk oleh capituli metarsal rendah, lebar dan lunak
 33

CRANIUM

Dibagi : 1 Neurocranium meliputi otak

2 Viscerocranium membentuk muka

1 Neurocranium :
 terdiri dari tulang – tulang pipih saling berhubungan
 tidak ada kemungkinan gerakan
 hubungan sebagai syndesmosis = sutura selanjutnya synostosis
 macam-macam sutura :
- sutura serrata
- sambungan seperti gigi dan bersesuaian
- sutura squamusa
- tipis- tipis saling menutupi
- sutura plama ( karmoniana )
- tepi lurus dan tersusun tepi menepi
 pembentuk neurocranium
- os frontale
- os parietale ( sepasang )
- os temporale ( sepasang )
- os sphenoidale
- os occipitale
- os ethmoidale

2 Viscero cranium
 pembentuk : - os maxillare ( sepasang )
- os palatnum ( sepasang )
- os nasale ( sepasang )
- os lacrimale ( sepasang )
- os zygomaticum ( sepasang )
- concha nasalis inferior ( sepasang )
- vomer
- os mandibulare
 34

 Dilihat dari depan ( norma frontalis ) tampak :

- os frontale
- os nasale
- os maxillare
- os zygomaticum
- os mandibulare : - ramus mandibulae
- corpus mandibulae
Os zygomaticum, os frontale dan os maxillare membatasi
aditus orbitae

 Dilihat dari lateral ( norma lateralis ) tampak :

- os frontale
- os zygomaticum
- os temporale
- os parietale
- os occipitale
- os mandibulare : ramus mandibulae (processus
condyloideus) bersendi dengan os temporale

 Dilihat dari atas ( norma verticalis ), tampak :

- os frontale ; sutura coronalis antara os frontale dan kedua
os parietale
- os parietale : sutura sagittalis antara kedua os parietale
- os occipitale : sutura lambdoidea antara os temporal dan
squama occipitalis

 Dilihat dari oksipital ( norma occipitalis ) tampak :

- os occipitale ( squama occipitalis )
- os parietale
- os temporale dengan processus mastoideus

 Dilihat dari basal ( norma basalis )

- os occipitale
- os temporale : terdapat processus mastoideus, fossa
mandibularis
- os sphenoidale
 35

- vomer: membagi rongga hidung

- os palatinum
- os maxillare : lam. medialis processus pterygoidei, corpus
ossis sphenoidalis, lam. horizontalis ossis palatini dan
vomer membatasi choanae.

Os frontale
Dibedakan : - squama frontalis
- pars orbitalis
- pars nasalis

Squama frontalis :
- pipih melengkung
- dibedakan facies frontalis dan facies temporalis
- permukaan dalam squama terdapat crista frontalis dan foramen cecum
 36

Os frontale, dari belakang.

Os frontale, dari bawah.

 37

Pars orbitalis
- terdapat kanan dan kiri dipisah pars nasalis
- tulang pipih diantara squama frontalis
- mempunyai facies orbitalis dan facies interna
- dibatasi medial oleh pars nasalis, lateral oleh processus zygomaticum
- berbentuk segitiga
- disebelah lateral terdapat fossa lacrimalis

Pars nasalis
- di linea mediana
- terdapat rongga disebut sinus maxillaris
- terdapat canalis frontonasalis

Os parietale
- tulang pipih berbentuk segiempat dengan empat tepi
a. margo sagitalis
b. margo frontalis
c. margo occipitalis
d. margo squamosus
 38

Os parietale
Margo frontalis menempel pada margo temporalis squama frontalis dengan sutura
coronalis; margosagitalis menempel margo sagitalis ossis parietalis dengan sutura
sagitalis.
Mempunyai 4 buah sudut :
1. angulus frontalis
2. angulus sphenoidalis
3. angulus mastoideus
4. angulus occipitalis

- mempunyai facies externa dan interna

- facies externa cembung, facies interna cekung
- lateral sulcus sagittalis terdapat foveola granularis
- pada facies interna terdapat sulci arteriorum ( sulcus arteriosus, tunggal )
 39

Os occipitale
Dibedakan : - squama occipitalis
- pars basilaris
- pars lateralis

Squama occipitalis
- berbentuk segitiga sama kaki, puncak ke kranial, basis melekat dengan
pars lateralis kanan kiri
- kaki segitiga disebut margo lambdoideus dan margo mastoideus
↓
menempel margo occipitalis ossis temporalis
↓
membentuk sutura lambdoidea

Os occipitale, dari belakang.

- dibedakan facies externa dan interna
- facies externa cembung, disebut planum occipitale
- terdapat protuberantia occipitalis externa dan kelateral terdapat linea
nuchae superior
- di sebelah kranial linea terdapat l. nuchae suprema
- kaudal l. nuchae superior terdapat l. nuchae inferior
 40

- antara l. nuchae superior dan inferior terdapat planum nuchale

- sebelah kranial protuberantia terdapat sulcus tranversus

Os occipitale,
dari depan.

Pars lateralis
- lateral foramen occipitale major
- tepi oksipital tumbuh dengan squama occipitalis
- mempunyai facies interna dan facies basalis ( externa )
- di facies basalis terdapat condylus occipitalis
- condylus occipitalis ditembus canalis nn. hypoglosi

Pars basilaris
- ujung frontal berhubungan dengan os sphenoidale menggunakan
synostosis
- dibedakan facies externa ( basalis ) dan facies interna

- Squama occipitalis terjadi secara desmal ( bagian kranial ), bagian kaudal secara
enchondral
- kedua bagian dapat tetap terpisah
 41

- bila yang terpisah hanya bagian lateral, pada margo parietalis antara kedua
bagian ada sutura disebut sutura mendosa
- di dalam sutura lambdoidea kadang-kadang ada inti-inti penulangan → tulang-
tulang kecil = ossa suturarum

Os temporale
Dibedakan : - squama temporalis
tersusun mengelilingi lubang = meatus
- pars mastoidea
acusticus externus yang bermuara keluar
- pars petrosa
sebagai porus acusticus externus
- pars tympanica
 42

Os temporale

Os temporale
 43

Squama temporalis
- membentuk dinding lateral neurocranium
- pipih dalam bidang vertikel
- terdapat margo paritalis ( frontal kranial ) dan margo sphenonidalis (
frontal )
- kranial frontal porus acusticus externus terdapat processus zygomaticus
- kaudal frontal porus acusticus terdapat fossa mandibularis
- pada bagian oksipital squama terdapat sulc. n. temporalis

Pars mastoidea
- sebagai konus, pucuk ke kaudal frontal = proc.mostoideus
- sebagian pars mastoidea berasal dari squama temporalis
- sebagian dari pars petrosa → sutura petrosquamosa
- berhubungan dengan squama temporalis
- pada facies interna terdapat sulcus sigmoideus
- terdapat rongga – rongga = cellulae mastoeidae

Pars petrosa = pyramis

- berbentuk piramid bersisi tiga
- apeks menuju ke medial frontal, terdapat di frontal lateral pars basilaris
ossis occipitalis
- mempunyai 3 permukaan: - facies posterior
- facies anterior
- facies inferior
- sudut antara - facies anterior
angulus superior
posterior
- facies posterior
angulus posterior
inferior
anterior
angulus anterior
inferior
- facies posterior terletak vertikal , terdapat lubang porus acusticus
internus untuk masuk ke meatus ocusticus internus
- facies anterior terdapat : eminentia arcuata tonjolan akibat canalis
semicircularis superior
: tegmen tympani atap cavum tympani
: hiatus canalis facialis
 44

: apertura superior canaliculi tympanici

dari cavum tympani
: impressio n trigemini
- facies inferior terdapat : - incisura jugularis → for, jugulare
- foramen caroticum externum → canalis
caroticus foramen coroticum internum

Pars tympanica
- dinding suatu pipa meatus acusticus externus dengan lubang masuk porus
acusticus externus

Saluran dan ruangan di dalam os temporale

- meatus acusticus externus →
- covum tympani → antrum tympani

Os temporale
- semi canalis tubae auditivae
- labirynthus osseus : vestibulum
 3 canalis semicirculares
 canalis spiralis cockleae
 45

- canaliculus tympanicus
mulai apertura inferior canaliculi tympanici → cavum tympani → sulcus
promontorii→ apertura superior canaliculi tympanici
- canaliculi caraticotympanici
canalis caroticus → cavum tympani
- meatus acusticus internus
berakhir pada fundus meatus acustici ( terletak dalam dinding vertical ),
dibagi oleh crista tranversa menjadi daerah kranial dan kaudal
daerah kranial terdapat
- area n. facialis
- area vestibularis superior
daerah kaudal terdapat
- area cochleae
- area vestibularis inferior
- tractus spiralis foraminosus

Os sphenoidale
Dibedakan : - corpus
- lanjutan- lanjutan ( 4 buah ) kelateral
o ala parva ka – ki
o ala magna ka – ki
- lanjutan – lanjutan ke kaudal
o processus pterygoideus ka- ki

Corpus : - bentuk kubus

- mempunyai rongga sinus sphenoidalis ka-ki
- terdapat facies cerebralis dan facies basalis
↓
 ada sella tursica dengan fossa hypophysealis
 dorsum sellae ( sebelah oksipital )
 sulcus chiasmatis ( frontal dorsum sellae)

Ala parva, berpangkal di dataran lateral corpus di sebelah kranial rostral

Ala magna,berpangkal di dataran lateral corpus disebelah oksipital
Processus pterygoideus, bersama ala magna menempel di corpus
- terdiri dari lamina medialis dan lateralis
- diantara keduanya ada fossa pterygoidea
 46

Os sphenoidale, dari belakang.

Os ethmoidale
Dibedakan : - lamina cribrosa
- lamina perpendicularis
- labyrinthus ethmoidalis

Lamina cribrosa,
- lembaran tulang berlubang- lubang
- crista galli
- terdapat sutura frontoethmoidalis dan sutura sphenoethmoidalis

Lamina perpendicularis
- lembaran tulang terletak vertikal
- berbentuk segitiga
- membantu membentuk kedua sutura
- membentuk sekat hidung / septum nasi

Labirynthus ethmoidalis
- berbentuk balok dengan rongga- rongga disebut cellulae ethmoidales
- melekat di tepi lateral lamina cribrosa
- mempunyai dataran kranial, kaudal medial, lateral, oksipital dan frontal
- terdapat hubungan dengan sinus frontalis
- dataran lateral tipis = lamina papyracea ( lamina orbitalis )
 47

- dataran medial terdapat krista

o concha nasalis suprema
o concha nasalis superior
o concha nasalis media

labyrinthus ethmoidalis

dari dalam

Os maxillare ( maxilla )
Dibedakan : - corpus maxillare
- processus berpangkal di bagian kranial
o processus frontalis
o processus zygomaticus
- processus berpangkal dibagian kaudal
o processus alveolaris
o processus palatinus

Corpus maxillare
- mempunyai facies orbitalis, facies infratemporalis, facies anterior dan
facies nasalis

Facies orbitalis
- berbentuk segitiga membentuk dasar orbita
- membatasi fissura orbitalis inferior
 48

- terdapat sulcus infraorbitalis → canalis infraorbitalis → masuk corpus →

foramen infraorbitale

Maxilla, dari dalam

Maxilla
Facies anterior
- dalam bidang vertical
- tepi lateral meneruskan ke processus zygomations
- tepi kaudal ke processus alveolare
- di bagian kaudal cekung disebut fossa canina
 49

Facies infratemporalis
- membentuk dataran lateral oksipital
- tepi lateral ke processus zygomaticus
- tepi kaudal ke processus alveolaris
- tepi oksipital vertikal
- biasanya cembung disebut tuber maxillare

Facies nasalis
- dataran medial, bidang sagital
- tepi cranial menempel pada lamina papyracea ossis ethmoidalus
- dibagian frontal ke processus frontalis
- tepi handal tempat pangkal processus palatines
- niatus mavillars → muara sinus maxillaries ( dalam corpus )

Processus frontalis
- berpangkal pada corpus menonjol ke kranal
- menempel pada pars nasalis ossis frontalis → sutura fronto maxillaries

Processus zygomaticus
- berpangkal di sudut lateral kranial corpus maxillae menonjol ke lateral
- berbentuk segitiga basis dikranial dengan apeks ke handal

Processus alveolaris
- berpangkal di tepi kaudal corpus maxillae
- ka-ki bertemu → sutura intermaxillaris
- tepi melebar → limbus alveolaris
- septum interalveolare di antara alveoleus

Processus palatinus
- lembaran tulang berpangkal pada tepi kaudal facies nasalis
- terdapat foramen incisivum masuk canalis incisivus →ke kranial→
bercabang dua→ bermuara di dataran kranial processus palatines
 50

Os palatinum
Dibedakan : - pars perpandicularis ( lamina perpendicularis )
- pars horizontalis ( lamina horizontalis )

Pars perpendicularis
- lembaran tulang dalam bidang sagital
- berbentuk segiempat
- mempunyai - facies maxillaris ( facies lateralis )
- facies nasalis ( datar medial )
- pada facies maxillaris terdapat sulcus pterygopalatinus → canalis palatinus
→ foramen palatinum majus
- disebelah frontal foramen tersebut terdapat foramina palatina minores

Pars horizontalis
- lembaran tulang terletak dalam bidang horizontal
- berhubungan dengan pars perpendicularis dengan membentuk sudut 90 0
- kanan-kiri bertemu membentuk sutura palatina mediana
- tepi frontal pars horimontalis menempel pada processus palatinus ossis
maxillaries → sutura palatine transversa

Os nasale
- lembaran tulang yang licin, bentuk segiempat memanjang
- ujung kranial sempit, tebal
- tepi lateral menempel pada margo nasalis ossis frontalis → sutura naso
frontalis
- tepi medial menempel pada processus frontalis maxillae → sutura naso
maxillaris

Os lacrimale
- suatu lembaran tulang tipis, bentuk segiempat memanjang ke kranio
kaudal
- menempel processus frontalis maxillae → sutura lacrimo maxillaries

Os zygomaticum
mempunyai 3 dataran : - facies orbitalis ( atas )
- facies malaris ( lateral )
- facies temporalis ( media )
 51

Facies malaris
- bentuk segiempat, cembung
- menempel pada os frontalis → sutura zygomatico frontalis
- menempel pada os temporalis → sutura zygomatico temporalis
- menempel pada os maxillare → sutura zygomatico maxillaries

Facies orbitalis
- membentuk dasar dinding lateral orbita
- terdapat foramen zygomatico faciale
- dikenal os japonicum yaitu os zygomaticum ( 2 buah ) yang tidak tumbuh
melekat satu sama lain

Facies temporalis
- konkaf
- terdapat foramen zygomaticotemporale berhubungan dengan foramen
zygomaticoorbitale

Vomer
- lembar tulang, bentuk trapezium, dalam bidang median
- tepi kaudal oksipital bebas mambatasi choanae
- ikut membentuk septum nasi

Mandibula
Dibedakan : - corpus mandibulae
- sepasang rami mandibulae

Corpus mandibulae
- kanan kiri berhubungan di linea mediana disebut symphysis menti, awal
berbentuk tulang rawan → menulang ( 1- 2 tahun )
- tepi kaudal = basis mandibulae, menebal dan membulat
- tepi kranial disebut limbus alveolaris
- pada pars alveolaris terdapat alveoli dentalis bermuara pada limbus
alveolaris
- diantara alveoli terdapat septa alveolaria
 52

Ramus mandibulae
- tepi oksipital lebih tebal dari frontal
- basis mandibulae membentuk angulus mandibulae
- ujung kranial ada tonjolan : processus coronoideus dan processus
condyloideus
- tonjolan processus condyloideus, elips = capitulum mandibulae, dengan
collum mandibulae
- pada dataran medial terdapat foramen mandibulare → canalis
mandibulare→ foramen mentale ( di alveolus gigi I )

dilihat dari lateral

Mandibulla dilihat dari medial

1 processus coronoideus 14 caput mandibulae
2 inciss mandibularis 15 lingula
3 juga alveolaria 16 fovea sublingualis
4 foramen mentale 17 spina mentalis
5 protub. mentale 18 fossa digastrica
6 basis mandibulae 19 linea mylohyodea
7 corpus mandibulae 20 ovea submandibularis
8 pars alveolaris 21 tuberositas pterygoidea
9 linea oblique 22 sulcus mylohyoideus
10 angulus mandibulae 23 for. mandibulare
11 ramus mandibulae 24 can. mandibularis
12 proc. condyloideus 25 fovea pterygoidea
13 collum mandibulae
 53

Cavum nasi
- kanan kiri dipisahkan oleh septum nasi
- lubang depan dibatasi os maxillare dan os nasale membentuk apertura piriformis
- lubang belakang disebut choanae langsung ke nasopharynx
- dikelilingi rongga – rongga disebut sinus paranasalis
- atap dibentuk oleh : lamina cribriformis os ethmoidale, os frontale dan os nasale
- lamina cribrifarmis dilalui oleh n. olfactorius
- dinding medial ( septum nasi )
o pars ossea : lamina perpendicularis dan vomer
o pars cartilaginea
- dasar dibentuk oleh palatum dibentuk oleh processus palatinus ossis maxillaris
dan pars horisontalis ossis palatini
- didepan ditembus oleh canalis incisivus
- lateral oleh : os nasale, processus frontalis maxillae, os lacrimale, processus
lacrimalis dan processus ethmoidalis concha inferior, processus
uncinatus, bulla ethmoidalis dan pars orbitalis ossis ethmoidalis,
lamua perpendicularis
- di dinding lateral menempel 3 buah concha nasalis menonjol ke dalam dan
membatasi 3 buah meatus nasi
- di atas concha nasalis superior terdapat recessus sphenoethmoidalis yang
berhubungan dengan sinus sphenoidalis
- dibelakang concha media terdapat foramen sphenopalatinum yang dilalui oleh a
sphenopalatina dan rr. nasalis posteriores superiores

Apparatus masticatorius

a. Articulatio temporo mandibularis

- hubungan antara caput mandibulae dengan fossa mandibularis yang dilengkapi
dengan discus articularis
- caput mandibulae silindris ke medial
- kedua aksis caput mandibulare bersilangan didepan foramen magnum
membentuk sudut antara 1100 – 1780
- fossa mandibularis lebih luas dibanding caput mandibulare
- facies articularis hanya dibentuk oleh fossa mandibularis bagian depan
- gerakan dapat melalui aksis vertikal selain melalui aksis sendi
 54

- kapsula artikularis meluas ke belakang ke fissure petrotympanica dan

bergabung dengan diskus
- di mandibula kapsula meluas sampai collum mandibullae
- kapsula lemah di bagian depan
- dilengkapi 1) lig. collaterale externa ( lig. temporomandibulare laterale )
meluas dari processus zygomaticus ke collum mandibulare
2) lig. sphenomandibulare, meluas dari spina sphenoidalis ke
linguala mandibulare
3) lig. stylomandibulare, meluas dari proc. styloideus ke angulus
mandubulae
- terdapat raphe pterygo mandibulare, meluas dari hamulus pterygoideus ke
mandibula
- gerakan sendi dibedakan 3 arah :
1) membuka mulut
- caput articularis ke depan dan ke bawah → kombinasi gerakan
engsel dan gerakan meluncur ( sliding )
2) gerakan meluncur ke depan
3) gerakan mengunyah / mengasah → gerakan miring ke kanan dan ke kiri
bergantian, gerakan ini bukan perpindahan ke lateral murni

Caput mandibulare ( salah satu ) ke depan dan berhenti pada fossa articularis dan
terjadi rotasi dengan aksis vertical. Pada waktu yang sama, caput sisi yang lain pindah
ke depan dan bawah mencapai tuberculum articulare.
Di dalam mastikasi gerakan terjadi dengan segera
55