Anda di halaman 1dari 15

10 PENYAKIT TERBESAR DI INDONESIA, OBAT, DAN MAKANAN/MINUMAN YANG HARUS DIHINDARI

SELAMA PENGOBATAN

N OBAT YANG MAKANAN/MINUMAN EFEK


PENYAKIT
o DIKONSUMSI YANG HARUS DIHINDARI
1 JantungKoroner Aspirin 1. Bawang Putih (Jurnal 1. Dapat
7) meningkatkan
lama waktu
pendarahan
(Jurnal 7)
Clopidogrel
Isosorbid
Dinitrat
Propanolol
Atenolol 1. Orange Jus 1. Orange juice
dapat
mengurangi
efektivitas
atenolol karena
dapat
mengurangi
kadar obat
dalam darah
40% dan kadar
puncak %
sehingga jumlah
detak jantung
(heart rate)
berkurang. (Lilja
JJ, Raaska K,
Neuvonen PJ.
Effects of
orange juice on
the
pharmacokineti
cs of atenolol.
Eur J Clin
Pharmacol
(2005) 61, 337–
40.)
Diltiazem
Verapamil
Nifedipin 1. Jahe (jurnal 7) 1. Memungkinkan
2. Ginkobiloba(jurnal 7) terjadinya efek
sinergisme
antiplatelet
(Jurnal 7: Young
HY, Liao JC,
Chang YS et al.
Am J Chin Med
2006; 34(4);545-
551)
2. Dapat
meningkatkan
kadar obat
dalam plasma
dan denyut
jantung serta
dapa
meningkatkan
efek samping
obat separti
sakit kepala dan
pusing (Jurnal:
(a) Smith M, Lin
KM, Zheng MD.
Cllin Pharmacol
Ther 2001;
69(2): P86) (b)
Yoshioka M,
Ohnishi N,
Koishi T et al.
Biol Pharm Bull
2004; 27(12):
2006-2009)
Amlodipin
Captopril 1. Makanan yang kaya 1. Dapat
akan kalsium (contoh menyebabkan
: pisang, jeruk, dan detak jantung
garam yang banyak tidak beraturan
mengandungkalium) dan palpitasi
(jurnal 2) jantung (rapit
heart beats)
(Jurnal 2)
Lisinopril 1. Makanan yang kaya 1. Dapat
akan kalsium (contoh menyebabkan
: pisang, jeruk, dan detak jantung
garam yang banyak tidak beraturan
mengandungkalium) dan palpitasi
(jurnal 2) jantung (rapit
heart beats)
(Jurnal 2)
Ramipril 1. Makanan yang kaya 1. Dapat
akan kalsium (contoh menyebabkan
: pisang, jeruk, dan detak jantung
garam yang banyak tidak beraturan
mengandung kalium) dan palpitasi
(jurnal 2) jantung (rapit
heart beats)
(Jurnal 2)
Candesartan
Valsartan
Spironolakton
2 Tuberkulosis Isoniazid 1. Makanan yang 1. Dapat
mengandung menyebabkan
tyramine (contoh: peningkatan
keju, alpokat, pisang tekanan darah,
kopi, the, cokelat, denyut jantung,
dan produk herbal insomnia dan
ginseng) (jurnal:1) gelisah berlebih
2. Minuman berlkohol (jurnal 1)
(jurnal:1); (jurnal 10; 2. Dapat
hal 129) menimbulkan
3. Jangan diminum reaksi yang
bersamaan dengan berbahaya, yang
makanan (jurnal:1) biasa disebut
“dilsulfiram
reaction”. Reaksi
ini
dikarakterisasi
dengan
terjadinya rasa
semanat yang
berlebih, mual
muntah,
meningkatkan
kecepatan
pernapasan dan
detak jantung
yang sangat
cepat (jurnal 1).
Selain itu juga
dapat
meningkatkan
resiko terjadinya
inflamasi pada
hati (jurnal 10;
hal 129).
3. Dapat
menurunkan
jumlah obat
yang diabsorbsi
kedalam tubuh.
Sehingga obat
tidak dapat
bekerja optimal
(jurnal 1)
Rifampisin
Pirazinamid
Etambutol
Streptomisin
3 Diabetes Mellitus Glipizide 1. Minuman beralkohol 1. Dapat
(jurnal 1) menimbulkan
2. Ginkobiloba (jurnal reaksi yang
7) berbahaya, yang
biasa disebut
“dilsulfiram
reaction”. Reaksi
ini
dikarakterisasi
dengan
terjadinya rasa
semanat yang
berlebih, mual
muntah,
meningkatkan
kecepatan
pernapasan dan
detak jantung
yang sangat
cepat (jurnal 1)
2. Dapat
memungkinkan
terjadinya
hipoglikemi
(Jurnal 7:
Kudolo GB,
Wang W, Javors
M et al. Clin
Nutr 2006;
25(4): 606-616)
Glyburide 1. Minuman beralkohol 1. Dapat
(jurnal 1) menimbulkan
reaksi yang
berbahaya, yang
biasa disebut
“dilsulfiram
reaction”. Reaksi
ini
dikarakterisasi
dengan
terjadinya rasa
semanat yang
berlebih, mual
muntah,
meningkatkan
kecepatan
pernapasan dan
detak jantung
yang sangat
cepat (jurnal 1)

Glimepiride 1. Minuman beralkohol 1. Dapat


(jurnal 1) menimbulkan
reaksi yang
berbahaya, yang
biasa disebut
“dilsulfiram
reaction”. Reaksi
ini
dikarakterisasi
dengan
terjadinya rasa
semanat yang
berlebih, mual
muntah,
meningkatkan
kecepatan
pernapasan dan
detak jantung
yang sangat
cepat (jurnal 1)

Metformin
Pioglitazone
Acarbose
4 Hipertensi Hydrochlorothia 1. Makanan yang kaya 1. Dapat
zide akan kalsium (contoh menyebabkan
: pisang, jeruk, dan detak jantung
garam yang banyak tidak beraturan
mengandung kalium) dan palpitasi
(jurnal 2, 4) jantung (rapit
heart beats)
(Jurnal 2)
Furosemide 1. Makanan yang kaya 1. Dapat
akan kalsium (contoh menyebabkan
: pisang, jeruk, dan detak jantung
garam yang banyak tidak beraturan
mengandung kalium) dan palpitasi
(jurnal 2, 4) jantung (rapit
heart beats)
(Jurnal 2)
Triamterene
Captopril 1. Makanan yang kaya 1. Dapat
akan kalsium (contoh menyebabkan
: pisang, jeruk, dan detak jantung
garam yang banyak tidak beraturan
mengandungkalium)( dan palpitasi
jurnal 2) jantung (rapit
heart beats)
(Jurnal 2)
Enalapril 1. Makanan yang kaya 1. Dapat menyebabkan
akankalsium (contoh : detak jantung tidak
pisang, jeruk, beraturan dan palpitasi
dangaram yang jantung (rapit heart
banyakmengandungk beats) (Jurnal 2)
alium(jurnal 2)
Ramipril 1. Makanan yang kaya 1. Dapat menyebabkan
akankalsium (contoh : detak jantung tidak
pisang, jeruk, beraturan dan palpitasi
dangaram yang jantung (rapit heart
banyakmengandungk beats) (Jurnal 2)
alium(jurnal 2)
Lisinopril 1. Makanan yang kaya 1. Dapat menyebabkan
akankalsium (contoh : detak jantung tidak
pisang, jeruk, beraturan dan palpitasi
dangaram yang jantung (rapit heart
banyakmengandungk beats) (Jurnal 2)
alium(jurnal 2)
Candesartan
Irbesartan
Losartan
Valsartan
Amlodipin
Nicarcipine
Nifedipine 1. Jahe (jurnal 7) 1. Memungkinkan
2. Ginkobiloba (jurnal terjadinya efek
7) sinergisme
antiplatelet
(Jurnal 7: Young
HY, Liao JC,
Chang YS et al.
Am J Chin Med
2006; 34(4);545-
551)
2. Dapat
meningkatkan
kadar obat
dalam plasma
dan denyut
jantung serta
dapa
meningkatkan
efek samping
obat separti
sakit kepala dan
pusing (Jurnal:
(a) Smith M, Lin
KM, Zheng MD.
Cllin Pharmacol
Ther 2001;
69(2): P86) (b)
Yoshioka M,
Ohnishi N,
Koishi T et al.
Biol Pharm Bull
2004; 27(12):
2006-2009)
Diltiazem
Verapamil 1. Grape Fruit 1. Grape fruit
dapat
menyebabkan
kadar Verapamil
dalam darah
meningkat 40%
(Zaidenstein R,
Dishi V, Gips M,
Soback S, Cohen
N, Weissgarten
J, Blatt A, Golik
A. Theeffect of
grapefruit juice
on the
pharmacokineti
cs of orally
administered
verapamil.
EurJClinPharma
col (1998) 54,
337–40.
Ho P-C, Ghose K,
Saville D,
Wanwimolruk S.
Effect of
grapefruit juice
on
pharmacokineti
csand
pharmacodyna
mics of
verapamil
enantiomers in
healthy
volunteers. Eur J
ClinPharmacol
(2000) 56, 693–
8.)
Atenolol 1. Orange Jus 1. Orange juice
dapat
mengurangi
efektivitas
atenolol karena
dapat
mengurangi
kadar obat
dalam darah
40% dan kadar
puncak %
sehingga jumlah
detak jantung
(heart rate)
berkurang. (Lilja
JJ, Raaska K,
Neuvonen PJ.
Effects of
orange juice on
the
pharmacokineti
cs of atenolol.
Eur J Clin
Pharmacol
(2005) 61, 337–
40.)
Bisoprolol
Metoprolol
Propanolol
5 Stroke Aspirin 1. Bawang Putih (Jurnal 1. Dapat
7) meningkatkan
2. Ginko Biloba (Jurnal lama waktu
7) pendarahan
(Jurnal 7)
2.
Warfarin 1. Makanan kaya 1. Dapat
vitamin K (Contoh: mengubah
brokoli, timun, kubis, efektivitas obat
yoghurt, bayam, dan (Jurnal 1)
kembangkol) (jurnal 2. Meningkatkan
1dan 4) terjadinya
2. Jahe (jurnal 7) pendarahan
3. The Hijau (jurnal 7) Spontan (Jurnal
7 : Shalansky S,
Lynd L,
Richardson K et
al.
Pharmacoterap
y 2007; 27(9):
1237-1247).
3. Dapat
menghambat
efek obat:
dengan
menurunkan INR
(Jurnal 7 : Taylor
JR, Wilt VM.
Ann
Pharmacoter
1999; 33(4) 426-
428)
6 Kanker
7 PenyakitParuKronis Albuterol
Terbutaline
Salmaterole
Ipratropium
Bromide
Tiotropium
Bromide
Teofilin 1. Minuman beralkohol 1. Dapat
(jurnal 2) meningkatkan
2. Tembakau dan efek samping
Cannabis pada Rokok teofilin berupa
mual, muntah,
dan sakit kepala
(jurnal 2)
2. Dapat
mempercepat
klirens teofilin
sehingga dosis
yang di
butuhkan lebih
besar agar dapat
memberikan
terapi yang
diinginkan. (1.
Jusko WJ,
Schentag JJ,
Clark JH,
Gardner M,
Yurchak AM.
Enhanced
biotransformati
on of
theophylline in
marihuana and
tobacco
smokers.
ClinPharmacolT
her (1978) 24,
406–10. 2.
Jusko WJ,
Gardner MJ,
Mangione A,
Schentag JJ,
Koup JR, Vance
JW. Factors
affecting
theophylline
clearances: age,
tobacco,
marijuana,
cirrhosis,
congestive
heart failure,
obesity, oral,
contraceptives,
benzodiazepine
s, barbiturates,
and ethanol. J
Pharm Sci
(1979) 68,
1358–66.)
Aminofilin
Azitromisin
Clarithromycin
Levofloxacin
8 Diare
9 Infeksi Saluran
Pernafasan
1 HIV/AIDS Saquinavir 1. Bawang putih (jurnal 1. Dapat
0 7) menurunkan
kadar obat
(Jurnal 7 : (a)
Piscitelli SC,
Burstein AH,
Welden N et al.
Clin Infect Dis
2002; 34(2):
234-238) (b)
Hajda J, Renth
KM, Gubler C et
al. Eur J Pharm
Sci 2010; 41(5):
729-735)
Raltegravir 1. Ginkobiloba (jurnal 1. Dapat
7) meningkatkan
kadar obat
dalam plasma
(Jurnal 7: Blonk
M, Colber A,
Poirters A et al.
Antimicrob
Agents
Chemother
2012;
56(10):5070-
5075)
Efavirenz 1. Ginkobiloba (jurnal 1. Dapat
7) menurunkan
kadar obat di
dalam tubuh
(Jurnal 7 :
Wiegman DJ,
BrinkmanK,
Franssen EJ.
AIDS
2009;23(9):
1184-1185)

Didanosine 1. Alkohol (Jurnal 10) 1. Dapat


menyebabkan
terjadinya
inflamasi pada
pancreas (Jurnal
10; hal. 189)
Zalcitabine
Tenofovir
Delavirdine
Ritonavir (RTV)
Indinavir
Nelfinavir
Amprenavir
Lopinavir
Lamivudin
1. Anderson JL, Adams CD, Antman EM, et al. ACC/AHA 2007, guidelines for the management of
patients with unstable angina/non ST-elevation myocardial infarction: A report of the American
College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines (Writing
Committee to Revise the 2002 Guidelines for the Management of Patients With Unstable
Angina/Non ST-Elevation Myocardial Infarction): Developed in collaboration with the American
College of Emergency Physicians, the Society for Cardiovascular Angiography and Interventions, and
the Society of Thoracic Surgeons: Endorsed by the American Association of Cardiovascular and
Pulmonary Rehabilitation and the Society for Academic Emergency Medicine. Circulation
2007;116:803–877.
2. Antman EM, Anbe DT, Armstrong PW, Bates ER, et al. ACC/AHA guidelines for the management of
patients with ST-elevation myocardial infarction: Executive summary. A report of the American
College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines (Committee to
revise the 1999 Guidelines for the Management of Patients with Acute Myocardial Infarction).
Circulation 2004;110:588–636.
3. Spinler SA. Acute coronary syndromes. In: Dunsworth TS, Richardson MM, Cheng JWM, eds.
Pharmacotherapy Self-Assessment Program, Book 1, Cardiology, 6th ed. Kansas City: American
College of Clinical Pharmacy, 2007:59–83.
4. Smith SC Jr, Feldman TE, Hirshfeld JW Jr, et al. ACC/AHA/SCAI 2005 guideline update for
percutaneous coronary intervention: A report of the American College of Cardiology/American
Heart Association Task Force on Practice Guidelines (ACC/AHA/SCAI Writing Committee to Update
2001 Guidelines for Percutaneous Coronary Intervention). Circulation 2006;113:e166–e286.
5. Grines CL, Bonow RO, Casey DE, et al. Prevention of premature discontinuation of dual antiplatelet
therapy in patients with coronary artery stents: A science advisory from the American Heart
Association, American College of Cardiology, Society for Cardiovascular Angiography and
Interventions, American College of Surgeons, and American Dental Association, with representation
from the American College of Physicians. J Am Dent Assoc 2007;138:652–655.
6. Smith SC, Allen J, Blair SN, et al. AHA/ACC guidelines for secondary prevention for patients with
coronary and other atherosclerotic vascular disease: 2006 update: Endorsed by the National Heart
Lung and Blood Institute. J Am CollCardiol 2006;47:2130–2139.
7. Gerich JE. Oral hypoglycemic agents. N Engl J Med 1989;321:1231–1245.

8.

Anda mungkin juga menyukai