Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PEMBANGKIT DAYA

TURBIN UAP

MAHATHIR RAMADHANI
D211 14 301
KELAS A

JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2017
DAFTAR ISI

BAB I ....................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
1.3. Tujuan ........................................................................................... 2
1.4. Manfaat ......................................................................................... 2
1.5. Metode Penulisan ......................................................................... 2

BAB II ...................................................................................................... 3
2.1. Jenis-jenis Uap.............................................................................. 3
2.2. Definisi Turbin Uap ........................................................................ 4
2.3. Komponen-komponen Pada Turbin Uap ....................................... 5
2.4. Prinsip Kerja Turbin Uap ............................................................... 8
2.5. Klasifikasi Turbin Uap.................................................................... 9

BAB III ..................................................................................................... 14


3.1. Kesimpulan.................................................................................... 14
3.2. Saran............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 15

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Turbin merupakan sebuah alat yang salah satunya digunakan
untuk membangkitkan suatu energi. Di Indonesia telah tersebar
berbagai macam turbin, mulai dari turbin gas, turbin air dan turbin uap.
Turbin sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari kita, salah
satunya untuk memenuhi kebutuhan kita yang tidak lepas dari alat
tersebut, yaitu listrik. Dengan turbin kita dapat melakukan kegiatan
malam tanpa harus dalam kondisi gelap. Kegiatan malam akan
berjalan lancar dengan adanya listrik yang tidak lepas dari turbin
tersebut.
Semakin banyaknya turbin dan pesatnya perkembangan turbin
tersebut, kini turbin tak asing lagi. Segala macam cara dilakukan untuk
memodifikasi kembali turbin tersebut hanya untuk meningkatkan
kenyamanan bagi pemakai, baik individu maupun kelompok. Terlebih
lagi dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, proses
pemodifikasian turbin tersebut menjadi lebih mudah dilakukan.
Dengan adanya berbagi macam turbin tersebut yang telah
tersebar hingga dipelosok Indonesia, maka kami berupaya untuk
menulis sebuah makalah yang menyangkut permasalahan tersebut
yaitu Turbin Uap.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan lata belakang diatas, penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja jenis-jenis uap yang ada?
2. Apa itu turbin uap?

1
3. Komponen-komponen apa saja pada turbin uap?
4. Bagaimana prinsip kerja turbin uap?
5. Apa saja jenis-jenis (klasifikasi) turbin uap itu?

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah turbin uap ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui definisi dari turbin uap.
2. Mengetahui komponen-komponen pada turbin uap.
3. Mengetahui prinsip kerja turbin uap.
4. Mengetahui klasifikasi turbin uap.

1.4. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah turbin uap ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi penulis: menambah wawasan, pengalaman, dan
memenuhi tugas mata kuliah sistem pembangkit daya.
2. Bagi pembaca: sebagai media informasi agar pembaca
dapat mengenal turbin uap.

1.5. Metode Penulisan


Metode penulisan makalah turbin uap adalah metode studi
literatur. Informasi / referensi penulisan makalah ini kami dapat dari
berbagai buku mengenai turbin uap dan media internet.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Jenis-jenis Uap


Proses pembentukan uap terbagi atas dua jenis, yaitu:
a. Uap air
Yaitu uap yang terbentuk diatas permukaan air sebagai akibat
dari penurunan tekanan di atas permukaan air sampai tekanan
penguapan yang sesuai dengan temperatur permukaan air tersebut
pada titik didih dan pada tekanan di bawah tekanan atmosfir bumi.
Penurunan tekanan ini diantaranya disebabkan karena adanya
tekanan uap jenuh yang sesuai dengan temperatur permukaan air
maka akan terjadi penguapan.
b. Uap panas
Yaitu uap yang terbentuk akibat mendidihnya air, aliran
mendidih bila tekanan dan temperatur berada pada kondisi didih.
Misalnya bila air tekanan 1 bar maka air tersebut akan mendidih
pada suhu didih (±99,630 C).
Uap yang terbentuk pada tekanan dan temperatur didih disebut
uap jenuh saturasi (saturated steam). Apabila uap jenuh
dipanaskan pada tekanan tetap, maka uap akan mendapat
pemanasan lanjut (temperatur naik). Uap yang demikian disebut
uap panas lanjut (uap adi panas) atau superheated steam.
Menurut keadaannya, uap terbagi atas tiga jenis, yaitu:
a. Uap jenuh
Merupakan uap yang tidak mengandung bagian-bagian air yang
lepas dimana pada tekanan tertentu berlaku suhu tertentu.

3
b. Uap kering
Merupakan uap yang didapat dengan pemanas lanjut dari uap
jenuh dimana pada tekanan terbentuk dan dapat diperoleh
beberapa jenis uap kering dengan suhu yang berlainan.
c. Uap basah
Uap basah merupakan uap jenuh yang bercampur dengan
bagian-bagian air yang halus yang temperaturnya sama.

2.2. Definisi Turbin Uap


Mesin–mesin fluida adalah mesin yang berfungsi mengubah
energi mekanis pada poros menjadi energi potensial fluida atau
sebaliknya, yaitu mengubah energi potensial fluida menjadi energi
mekanis pada poros.
Secara umum mesin fluida dapat digolongkan menjadi dua
golongan besar, yaitu:
1. Mesin kerja, adalah mesin fluida yang berfungsi mengubah
energi mekanis pada poros menjadi energi potensial fluida,
misalnya : pompa, kompresor, blower, dan lain-lain.
2. Mesin tenaga, adalah mesin fluida yang berfungsi mengubah
energi potensial fluida menjadi energi mekanis pada poros,
misalnya : kincir angin, turbin air, turbin gas, dan turbin uap.
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah
energi potensial menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini
selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran
poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan bantuan elemen lain,
dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan. Tergantung dari
jenis mekanisme yang digerakkan turbin uap dapat digunakan pada
berbagai bidang industri, seperti untuk pembangkit listrik.

4
Turbin uap merupakan salah satu jenis mesin yang
menggunakan metode external combustion engine (mesin
pembakaran luar). Pemanasan fluida kerja (uap) dilakukan di luar
sistem.

Gambar 1. Ilustrasi Turbin 3D


Sumber: http://irianpoo.blogspot.co.id/2013/05/mengenal-turbin-
uap.html

2.3. Komponen-komponen Pada Turbin Uap


Secara umum, komponen-komponen yang terdapat pada turbin
uap antara lain:
1. Cassing
Adalah sebagai penutup bagian-bagian utama turbin.
2. Rotor
Adalah bagian turbin yang berputar yang terdiri dari poros, sudu
turbin atau deretan sudu yaitu Stasionary Blade dan Moving
Blade. Untuk turbin bertekanan tinggi atau ukuran besar,
khususnya unuk turbin jenis reaksi maka motor ini perlu di

5
Balanceuntuk mengimbagi gaya reaksi yang timbul secara aksial
terhadap poros.
3. Bearing Pendestal
Adalah merupakan kekdudukan dari poros rotor.
4. Journal Bearing
Adalah turbine part yang berfungsi untuk menahan gaya radial
atau gaya tegak lurus rotor.
5. Thrust Bearing
Adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan atau untuk
menerima gaya aksial atau gaya sejajar terhadap poros yang
merupakan gerakan maju mundurnya poros rotor.
6. Main Oli Pump
Berfungsi untuk memompakan oli dari tangki untukdisalurkan pada
bagian–bagian yang berputar pada turbin. Dimana fungsi dari Lube
Oil adalah:
- Sebagai Pelumas pada bagian – bagian yang berputar.
- Sebagai Pendingin ( Oil Cooler ) yang telah panas dan masuk
ke bagian turbin dan akan menekan / terdorong keluar secara
sirkuler
- Sebagai Pelapis ( Oil Film ) pada bagian turbin yang bergerak
secara rotasi.
- Sebagai Pembersih ( Oil Cleaner ) dimana oli yang telah kotor
sebagai akibat dari benda-benda yang berputar dari turbin akan
terdorong ke luar secara sirkuler oleh oli yang masuk.
7. Gland Packing
Sebagai Penyekat untuk menahan kebocoran baik kebocoran Uap
maupun kebocoran oli.
8. Labirinth Ring
Mempunyai fungsi yang sam dengan gland packing.

6
9. Impuls Stage
Adalah sudu turbin tingkat pertama yang mempunyai sudu
sebanyak 116 buah.
10. Stasionary Blade
Adalah sudu-sudu yang berfingsi untuk menerima dan
mengarahkan steam yang masuk.
11. Moving Blade
Adalah sejumlah sudu-sudu yang berfungsi menerima dan
merubah Energi Steam menjadi Energi Kinetik yang akan memutar
generator.
12. Control Valve
Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk mengatur steam
yang masuk kedalam turbin sesuai dengan jumlah Steam yang
diperlukan.
13. Stop Valve
Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk menyalurkan atau
menghentikan aliran steam yang menuju turbin.
14. Reducing Gear
Adalah suatu bagian dari turbin yang biasanya dipasang pada
turbin-turbin dengan kapasitas besar dan berfungsi untuk
menurunkan putaran poros rotor dari 5500rpm menjadi 1500 rpm.
Bagian-bagian dari Reducing Gear adalah:
- Gear Cassing adalah merupakan penutup gear box dari
bagian-bagian dalam reducing gear.
- Pinion ( high speed gear ) adalah roda gigi dengan type Helical
yang putarannya merupakan putaran dari shaft rotor turbin uap.
- Gear Wheal ( low speed gear ) merupakan roda gigi type
Helical yang putarannya akan mengurangi jumlah putaran dari
Shaft rotor turbin yaitu dari 5500 rpm menjadi 1500 rpm.

7
- Pinion Bearing yaitu bantalan yang berfungsi untuk menahan /
menerima gaya tegak lurus dari pinion gear.
- Pinion Holding Ring yaitu ring berfungsi menahan Pinion
Bearing terhadap gaya radial shaft pinion gear.
- Wheel Bearing yaitu bantalan yang berfungsi menerima atau
menahan gaya radial dari shaft gear wheel.
- Wheel Holding Ring adalah ring penahan dari wheel Bearing
terhadap gaya radial atau tegak lurus shaft gear wheel.
- Wheel Trust Bearing merupakn bantalan yang berfungsi
menahan atau menerima gaya sejajar dari poros gear wheel
(gaya aksial) yang merupakan gerak maju mundurnya poros.

2.4. Prinsip Kerja Turbin Uap


Secara singkat, prinsip kerja dari suatu turbin uap adalah
sebagai berikut:
Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi
panas dari uap dirubah menjadi energi kinetis dan uap mengalami
pengembangan.Tekanan uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil
dari pada saat masuk ke dalam nosel, akan tetapi sebaliknya
kecepatan uap keluar nosel lebih besar dari pada saat masuk ke
dalam nosel.Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-
sudu turbin yang berbentuk lengkungan dan dipasang disekeliling roda
turbin. Uap yang mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin itu
dibelokkan kearah mengikuti lengkungan dari sudu turbin. Perubahan
kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang mendorong dan kemudian
memutar roda dan poros turbin.
Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkan sudu
turbin berarti hanya sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil
oleh sudu-sudu turbin yang berjalan. Supaya energi kinetis yang

8
tersisa saat meninggalkan sudu turbin dimanfaatkan maka pada turbin
dipasang lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum memasuki baris
kedua sudu gerak. Maka antara baris pertama dan baris kedua sudu
gerak dipasang satu baris sudu tetap ( guide blade ) yang berguna
untuk mengubah arah kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke
baris kedua sudu gerak dengan arah yang tepat.
Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir
harus dapat dibuat sekecil mungkin, agar energi kinetis yang tersedia
dapat dimanfaatkan sebanyak mungkin. Dengan demikian effisiensi
turbin menjadi lebih tinggi karena kehilangan energi relatif kecil.
Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi tadi muncul menjadi uap bertekanan rendah.
Panas yang sudah diserap oleh kondensor menyebabkan uap berubah
menjadi air yang kemudian dipompakan kembali menuju boiler. Sisa
panas dibuang oleh kondensor mencapai setengah jumlah panas
semula yang masuk. Hal ini mengakibatkan efisisensi
thermodhinamika suatu turbin uap bernilai lebih kecil dari 50%. Turbin
uap yang modern mempunyai temperatur boiler sekitar 5000C sampai
6000C dan temperatur kondensor 200C sampai 300C.

2.5. Klasifikasi Turbin Air


Untuk memudahkan mengidentifikasi turbin uap, maka turbin
uap diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Menurut jumlah tingkat tekanan:
- Turbin satu tingkat yang memiliki kapasitas tenaga kecil,
biasanya digunakan untuk menggerakkan kompresor, pompa,
dan mesin-mesin lainnya yang kapasitas tenaganya kecil.
- Turbin bertingkat banyak (neka tingkat), yaitu turbin yang
dibuat untuk kapasitas tenaga dari kecil kepada yang besar

9
dan biasanya terdiri dari susunan beberapa nosel dan
beberapa cakram yang ditempatkan berurutan dan berputar
pada satu poros yang sama.
b. Menurut arah aliran uap
- Turbin aksial, yang uapnya mengalir dengan arah yang sejajar
terhadap poros turbin.
- Turbin radial, yang arah aliran uapnya tegak lurus terhadap
poros turbin.
c. Menurut jumlah silinder
- turbin silinder tunggal.
- turbin silinder ganda.
- turbin tiga silinder.
- turbin empat silinder.
d. Menurut kondisi uap yang digunakan
- Turbin tekanan lawan, yaitu bila tekanan uap bekas sama
dengan tekanan uap yang dibutuhkan untuk keperluan proses
kegiatan pabrik. Turbin ini tidak mengalami kondensasi uap
bekas.
- Turbin kondensasi langsung, yaitu turbin yang
mengkondensasikan uap bekasnya langsung ke dalam
kondensor, guna mendapatkan air kondensat untuk pengisi air
umpan ketel.
- Turbin ekstraksi dengan tekanan lawan, dimana uap bekas
digunakan untuk keperluan proses.
- Turbin ekstraksi dengan kondensasi, dimana sebagian uapnya
dipakai untuk proses dan sebagian lagi untuk penyediaan
kondensat air pengisi ketel uap.
- Turbin kondensasi dengan ekstraksi ganda, uap bekas dari
turbin dipakai untuk kebutuhan beberapa tingkat ekstraksi dan

10
sisanya dijadikan kondensasi dalam kondensor untuk
kebutuhan air pengisi ketel uap.
- Turbin non kondensasi dengan aliran langsung dan tanpa ada
ekstraksi serta kondensasi, uap bekas dibuang ke udara luar
dengan tekanan lawan sama atau melebihi dari 1 atm.
- Turbin non kondensasi dengan ekstraksi, uap bekas tidak
dikondensasikan, hanya digunakan untuk proses.
e. Menurut kondisi uap yang masuk kedalam turbin
- Turbin tekanan rendah dimana tekanan uapnya 2 kg/cm 2
- Turbin tekanan menengah, tekanan uap sampai dengan 40
kg/cm2
- Turbin tekanan tinggi, tekanan uap sampai dengan 170 kg/cm2
- Tubin tekanan sangat tinggi, tekanan uap di atas 170 kg/cm 2
- Turbin adikritis, turbin uap yang beroperasi dengan tekanan
uap di atas 225 kg/cm2.
f. Menurut sistem pemanas ulang uap
- Turbin uap dengan pemanas ulang tunggal
- Turbin uap dengan pemanas ulang ganda
g. Menurut prinsip aksi uap
- Turbin impuls
Adapun turbin impuls mengubah energi potensial uapnya
menjadi energi kinetik didalam nosel (yang dibentuk oleh sudu-
sudu diam yang berdekatan). Nosel diarahkan kepada sudu
gerak. Didalam sudu-sudu gerak, energi kinetik diubah menjadi
energi mekanis. Energi potensial uap berupa ekspansi uap,
yang diperoleh dari perubahan tekanan awal hingga tekanan
akhirnya di dalam sebuah nosel atau dalam satu grup nosel
yang ditempatkan didepan sudu-sudu cakram yang berputar.
Penurunan tekanan uap didalam nosel diikuti dengan

11
penurunan kandungan kalornya yang terjadi didalam
nosel. Hal ini menyebabkan naiknya kecepatan uap yang
keluar dari nosel (energi kinetik). Kemudian energi kecepatan
semburan uap yang keluar dari nosel yang diarahkan kepada
sudu gerak (sudu-sudu cakram yang berputar) memberikan
gaya impuls pada-pada sudu gerak sehingga menyebabkan
sudu-sudu gerak berputar (melakukan kerja mekanis).
Atau bisa dipahami secara sederhana pronsip kerja dari
turbin impuls yaitu turbin yang proses ekspansi lengkap uapnya
hanya terjadi pada kanal diam (nosel) saja, dan energi
kecepatan diubah menjadi kerja mekanis pada sudu-sudu
turbin. Kecepatan uap yang keluar dari turbin jenis ini bisa
mencapai 1200/detik. Turbin jenis ini pertama kali dibuat oleh
de Laval, yang mana turbin ini mampu beroperasi pada putaran
30.000rpm. Pada aplikasinya turbin impuls ini dilengkapi
dengan roda gigi reduksi untuk memindahkan momen putar ke
mekanisme yang akan digerakkan seperti generator listrik.
- Turbin reaksi
Turbin reaksi yaitu turbin yang ekspansi uapnya tidak
hanya terjadi pada laluan-laluan sudu pengarah (nosel) yang
tetap saja tetapi juga terjadi pada laluan sudu gerak (sudu-sudu
cakram yang berputar), sehingga terjadi penurunan
keseluruhan kandungan kalor pada semua tingkat sehingga
terdistribusi secara seragam. Turbin yang jenis ini umumnyan
digunakan untuk kepentingan industri. Kecepatan uap yang
mengalir pada turbin (yang biasanya neka tingkat) lebih
rendah yaitu sekitar 100 – 200 m/detik.

12
Gambar 2. Beda turbin impuls dan reaksi berdasarkan sudu,
kecepatan, dan tekanan uap
Sumber: http://mendoncabram.blogspot.co.id/2014/04/turbin-
uap.html

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi
potensial uap menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya
diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin.
2. Turbin uap memiliki komponen-komponen yaitu casing, rotor, bearing
pendestal, journal bearing,thrust bearing, main oil pump, gland
packing, labyrinth ring, impuls stage, stasionary blade, moving blade,
control valve, stop valve, dan reducing gear.
3. Prinsip kerja turbin uap secara singkat adalah uap masuk melewati
sudu turbin, Sudu-sudu ini berputar karena tiupan dari uap bertekanan
yang berasal dari ketel uap, yang telah dipanasi terdahulu dengan
menggunakan bahan bakar padat, cair dan gas. Uap tersebut
kemudian dibagi dengan menggunakan control valve yang akan
dipakai untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung dengan
pompa dan juga sama halnya dikopel dengan sebuah generator
singkron untuk menghasilkan energi listrik.
4. Klasifikasi turbin uap antara lain: jumlah tingkat tekanan, arah aliran
uap, jumlah silinder, kondisi uap yang digunakan, kondisi uap yang
masuk kedalam turbin, sistem pemanasan ulang uap, dan menurut
prinsip aksi uap.

3.2. Saran
Sebaiknya mata kuliah sistem pembangkit daya tidak hanya belajar
dikelas dan di laboratorium tapi juga dilakukan kunjungan industry ke
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) agar mahasiswa dapat
mengetahui secara jelas materi tentang turbin uap.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://irianpoo.blogspot.co.id/2013/05/mengenal-turbin-uap.html
http://manung95.blogspot.co.id/2011/05/turbin-uap.html
http://mendoncabram.blogspot.co.id/2014/04/turbin-uap.html

15

Anda mungkin juga menyukai