Anda di halaman 1dari 6

1

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER


MANAJEMEN PEMASARAN

Rita Trisnawati Sugianto


NPM : 20090317042

DOSEN:
Dr. Ratih Tresnati, SE., MP.

MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT


PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2017
2

SOAL UTS MM KONSENTRASI RUMAH SAKIT PADA PRODI MM UNISBA


Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran
Hari/Tanggal : Sabtu/ 18 Nopember 2017
Waktu : 120 menit
Dosen : Dr.Ratih Tresnati,SE.MP
Sifat Ujian : Take home Examination

Rumah sakit merupakan salah satu dari bentuk pelayanan kesehatan yang tertua dan kompleks
yang mempunyai tujuan utama untuk melindungi, menyembuhkan dan mengurangi penderitaan
orang-orang yang jatuh sakit. Dalam perkembangannya, status rumah sakit yang semula
mempunyai fungsi sosial kuratif, dalam dua dekade terakhir ini sebagian telah berubah menjadi jasa
yang dapat memberi keuntungan finansial. Perubahan tersebut menyebabkan terjadinya persaingan
yang ketat antar rumah sakit. Persaingan terjadi dalam berbagai aspek seperti : perbedaan tarif
pelayanan, jenis dan kualitas pelayanan, karakteristik/kualitas SDM yang dimiliki, segmentasi dan
target pasarnya, serta bagaimana memposisikan rumah sakit pada masayarakat.
Dalam menghadapai situasi seperti ini, maka rumah sakit perlu melakukan strategi pemasaran
yang tepat agar dapat memperbanyak “Nilai” bagi pelanggannya (customer value) Salah satu alat
untuk memperbanyak Nilai bagi pelanggan yang dapat dilakukan oleh Rumah Sakit adalah
Business Model Canvas (BMC). BMC merupakan model bisnis yang memudah-kan Rumah Sakit
untuk mendeskripsikan, mendesain, dan membuat plot bisnis. Model bisnis dengan pendekatan
kanvas yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur ini disajikan dalam
bentuk visual berupa suatu kanvas lukisan sehingga sangat memudahkan untuk dimengerti oleh
pembacanya. Dalam bukunya yang berjudul “Business Model Generation”, Alexander & Pigneur
mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen
penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis, yang disajikan dalam bentuk visual berupa suatu
kanvas lukisan sehingga sangat memudahkan untuk dimengerti oleh pembacanya yang terdiri dari 9
kotak yang saling berkaitan. Kotak-kotak ini berisikan elemen-elemen penting yang
menggambarkan bagaimana organisasi menciptakan manfaat bagi perusahaan dan mendapat
manfaat dari para pelanggannya, sebagai berikut:

Pertanyaannya:
1) Aplikasikan Business Model Canvas ( BMC) dalam sebuah Rumah Sakit di Indonesia !
Buat dalam bentuk ” diagram”
2) Berdasarkan “diagram BMC” tersebut, buatlah Tabel SWOT Analysis dari Rumah Sakit!
3) Apa manfaat dan kelebihan BMC model ?
3

Notes:
Aplikasikan di Rumah Sakit yang berbeda bagi setiap Mahasiswa.
4

2. SWOT Analysis Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung
Dalam melakukan perencanaan program kerja tertentu, analisis SWOT adalah hal dasar yang dapat
dilakukan agar rencana yang dibuat dapat efektif dan tepat sasaran. SWOT terdiri dari Strength
(Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman)
Strength (Kekuatan):

 RSUP Dr. Hasan Sadikin adalah Rumah Sakit kelas A yang merupakan rumah sakit dibawah
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan merupakan Rumah Sakit Pusat Rujukan
Nasional yang terdapat di Provinsi Jawa Barat.
• RSUP Dr. Hasan Sadikin memiliki rujukan unggulan nasional yaitu kedokteran nuklir,
pelayanan jantung terpadu dan pelayanan onkologi
• Lokasi yang strategis terdapat di pusat Kota Bandung
• Sumber Daya Manusia yang cukup banyak sehingga dapat melakukan pelayan yang
maksimal.
• Memiliki fasilitas dan alat kesehatan yang unggul
• Memiliki enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi,
Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal.

• Tenaga Kesehatan baik medis dan para medis yang sangat kompeten di bidangnya
Weakness (Kelemahan)

 Terdapat pelayanan yang belum tersedia di RSUP Dr. Hasan Sadikin yaitu seluruh operasi
transplantasi kecuali transplantasi ginjal, steamcell, dan semua pelayanan mata kecuali
pemeriksaan dasar dan pemeriksaan refraksi.

 Banyaknya pengaduan dari masyarakat terhadap sumber daya manusia di RSHS yang
kurang ramah terhadap pasien.
Opportunities (Peluang)
• Bandung sebagai salah satu kota yang memiliki media massa terbanyak menjadi salah satu
peluang RSUP dr. Hasan Sadikin dalam memanfaatkan media massa sebagai penyampai
informasi, pembentuk brand image dan citra positif, edukasi, dan lain sebagainya.
• Menurut data yang didapat dari beberapa sumber, di Indonesia khususnya di Provinsi Jawa
Barat terdapat beberapa media massa, diantaranya: Stasiun TV Nasional berjumlah 11, 31
Stasiun TV Lokal Jawa Barat, Stasiun Radio nasional, Stasiun Radio lokal, 27 Koran Nasional,
Koran Lokal, Media massa online dan media massa lainnya
• Penduduk Jawa Barat terdiri 44 juta jiwa. Banyaknya penduduk dapat menjadi peluang
tersendiri untuk meraih opini publik yang positif dan dapat digunakan juga sebagai objek
pemasaran.
• Telah terjalinnya kedekatan antara RSUP Dr. Hasan Sadikin dengan beberapa wartawan
media massa. Dengan demikian tidak sulit untuk menyampaikan informasi kepada media.
5

Threat (Ancaman)
• Banyak media massa yang secara hubungan kekeluargaannya belum terjalin, yang mencari-
cari kesalahan RSUP Dr. Hasan Sadikin sehingga menerbitkan pemberitaan negatif
• Terdapat pihak-pihak lain seperti oknum LSM yang memperkeruh masalah, mencari-cari
kesalahan pelayanan di RSUP Dr. Hasan Sadikin dan menyampaikannya kepada media
dengan tujuan tertentu.
• Semakin kritisnya media massa dan masyarakat, sehingga membutuhkan waktu yang cepat
dan akurat dalam proses permohonan informasi/peliputan. Jika pihak RSUP dr. Hasan
Sadikin lambat dalam penyampaian informasi mengenai suatu kasus tertentu, maka
sebagian wartawan akan memberitakan sesuatu hanya dari sudut pandang pihak lain (tidak
mencantumkan berita dari two cover side) melainkan persepsi satu pihak yang terkadang
kebenarannya diragukan. Hal ini mengakibatkan beredarnya informasi buruk mengenai
RSUP Dr. Hasan Sadikin yang tidak berimbang.
3. Manfaat dan kelebihan BMC model
Business Model Canvas merupakan alat pembuat model bisnis yang kini sangat popular dalam
dunia keriwausahaan karena kemampuannya dalam menggambarkan elemen inti dalm sebuah
bisnis dengan lebih mudah dalam satu lembar kanvas.

Kelebihan dari metode BMC ini adalah:


1. Lebih sederhana, daripada menuliskan tulisan yang sangat panjang dan sampai
menghabiskan banyak halaman seperti pada Proposal Business Plan.
2. Lebih mudah dipahami, karena cukup menuliskan kata-kata kunci yang mewakili kalimat
yang panjang. Sehingga mempresentasikannya pun jadi lebih mudah. Sembilan Komponen
bisnis yang utama lebih mudah dilihat.
3. Lebih mudah dimodifikasi dan didiskusikan
4. Dapat diterapkan dalam berbagai jenis bisnis.
5. Mempercepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekurangan bisnis.
6. Proses analisa kebutuhan dan profit dilakukan secara cepat.
7. Pemetaan business model canvas menggambarkan secara sistematis bisnis yang kemudian
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pengembangan manajemen strategi bisnis.

Manfaat BMC
1. Diskusi bisnis lebih terstruktur tidak harus membuat rencana bisnis dengan sangat panjang
dan bahkan menghabiskan waktu serta kertas untuk kita corat-coret dengan ide seputar
bisnis yang akan dibangun. BMC ini bisa dijadikan sebagai brainstorming dari bisnisnya
secara menyeluruh. 9 bagian penting yang terdapat dalam bisnis model canvas tersebut
mempercepat proses meeting yang biasanya berlangsung cukup lama.
2. Lebih cepat bagi pengusaha yang sedang ingin meluncurkan usaha startup dengan biaya
yang cenderung rendah. Dalam menjalankan bisnis kita perlu bertindak cepat agar tidak
didahului oleh competitor.
3. Membangun portofolio Ide, hanya perlu menghabiskan waktu beberapa menit hingga Jam
untuk membuat sketsa modelnya dengan berbagai ide bisnis.
6

4. Nilai penempatan konsumen, bagaimana nilai proporsi atau nilai penempatan antara
konsumen dengan produk yang ada dalam bisnis kita. Kita bisa mengetahui bagaimana
layanan yang diberikan perusahaan kita kepada konsumen. Selain itu, kita juga bisa
mengetahui bagaimana masalah konsumen bisa terpecahkan, lalu apakah konsumen kita
merasa puas dengan pelayanan tersebut. Bisnis yang baik akan dimulai dengan selalu
mengutamakan konsumen di atas segalanya. Namun bisnis yang lemah adalah yang selalu
mengutamakan produk namun kurang memperhatikan proporsi konsumenya.
5. Efektif bagi pemula ,sangat disarankan bagi yang baru saja akan merintis bisnisnya.
Walaupun bisnis yang akan dijalankan skala besar, pemiliknya tetap akan lebih mudah
untuk mengidentifikasi bagaimana perbedaan dari tiap-tiap komponen yang ada pada
BMC, karena komponen yang terdapat pada BMC ada 9 Komponen, yang tentunya sangat
mendukung kepada usaha terkait.
6. Menyusun strategi kedepan memetakan bisnis dengan metode bisnis model kanvas, tidak
membuat kita hanya fokus pada bagian marketing atau bagian produk saja dari suatu bisnis
yang kita jalankan, namun BMC akan memperhatikan seluruh elemen yang ada dan
membangun bisnis tersebut. dengan begitu, pemilik usaha akan sangat mudah untuk
menentukan bagaimana strategi bisnis yang harus dilakukan kedepanya. BMC akan
memberikan clue dari semua hal yang mendukung terbentuknya strategi baru yang
memungkinkan untuk dijalankan pada bisnis tertentu. strategi yang nantinya dijalankan
juga tidak hanya seputar strategi marketing saja, yang umumnya selalu menjadi prioritas
para pemilik bisnis. semua elemen yang membangunya juga akan memiliki strategi yang
baru.
7. Kebutuhan konsumen menjadi tepat, konsumen dalam suatu bisnis adalah segalanya.
Konsumen yang posisinya seperti raja ini harus mendapatkan perlakuan yang maksimal dan
mendapatkan produk yang sempurna sesuai dengan yang diinginkanya. Untuk mengetahui
hal tersebut, bisnis model kanvas ini dapat membantu para pemilik bisnis untuk
mengetahui apa yang menjadi kebutuhan konsumen dengan tepat. Dengan menggunakan
model bisnis kanvas ini, pemilik bisnis akan mempelajari terlebih dulu apa yang benar-
benar konsumen inginkan sebenarnya.
8. Lapangan pekerjaan yang luas, metode bisnis kanvas hadir dengan lebih sederhana,
dibandingkan dengan metode bisnis lainya. walaupun sederhana, namun di dalam metode
bisnis kanvas ini terdapat 9 elemen penting yang menjadi modal awal untuk bisa
memetakan bisnis lewat BMC ini. Ke-9 elemen tersebut memiliki cakupan yang luas, dan
memiliki tugas masing-masing. Agar keseluruhan tugas tersebut bisa berjalan dengan
maksimal, demi terwujudnya suatu bisnis tertentu, maka diperlukan cukup banyak
karyawan untuk bisa menghandlenya. Tidak heran, beberapa bisnis yang telah
menggunakan metode kanvas ini, merekrut banyak karyawan untuk kinerja yang optimal.
9. Membawa perubahan baru, metode bisnis kanvas ini diprediksi bisa membawa perubahan
pada sektor bisnis yang telah ada sebelumnya, termasuk sektor bisnis di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai