VULNUS
Objektif:
Mayor: Minor:
1. Kerusakan Jaringan 1. Nyeri
2. Pendarahan
3. Kemerahan
Objektif:
Mayor: Minor:
1. Kerusakan kulit 2. Nyeri
3. Pendarahan
4. Kemerahan
3. Nyeri Akut
Subjektif:
Mayor: Minor:
- -
Objektif:
Mayor: Minor:
1. Tampak meringis 1. tekanan darah meningkat
2. Bersikap protektif ( 2. Pola nafas berubah
waspada, Menhindari 3. Nafsu makan Berubah
nyeri, dll) 4. Proses berfikir terganggu
3. Gelisah 5. Menarik diri
4. Frekuensi nadi meningkat 6. Berfokus pada diri sendiri
5. Sulit tidur
2. Resiko Infeksi
Faktor Resiko :
1. Penyakit kronis (ex: Diabetes Melitus)
2. Efek prosedur invasive
3. Malnutrisi
4. Peningkatan paparan organism pathogen ligkungan
5. Ketidak adekuatan pertahanan tubuh primer
5.1 Gangguan peristaltic
5.2 Kerusakan integritas kulit
5.3 Perubahan sekresi pH
5.4 Penurunan kerja siliaris
5.5 Merokok
6. Ketidak adekuatan pertahanan tubuh sekunder
6.1 Penurunan hemoglobin
6.2 Imunosupresi
6.3 Leukopenia
6.4 Supresi respon inflamasi
6.5 Vaksinasi tidak adekuat
3. Resiko Pendarahan
Faktor resiko :
1. Trauma
4. Resiko Hipovolemia
Faktor resiko :
1. kehilangan cairan secara aktif
5. Nyeri Akut
5.1. Kontrol Nyeri
Defenisi : tindakan pribadi yang mengontrol nyeri
1. Menggambarkan faktor penyebab nyeri
2. Menggunakan tindakan pencegahan
3. Menggunakan tindakan pengurangan nyeri tanpa analgesic
5.2. Tingkat Nyeri
Defenisi : keparahan dari nyeri yang diamati atau dilaporkan
1. Nyeri dilaporkan (skala nyeri)
2. Panjang priode nyeri
3. Ekspresi wajah
4. Berkeringat berlebihan
5. Mengerang dan menagis
Intervensi Keperawatan 1. Kerusakan Integritas Jaringan
1.1. Menjahit Luka
Observasi:
1. Identifikasi alergi pasien terhadap anastesi, plester, betadin atau
cairan tropical lainnya
2. Identifikasi adanya riwayat keloid jika diperlukan
Mandiri:
1. Bersihkan area sekitar dengan cairan antiseptic
2. Gunakan tehnik steril
Edukasi:
1. Berikan pengetahuan pada pasien cara merawat jahitan dan tanda-
tanda infeksi
2. Beritahu pasien kapan harus kontrol luka
3. Beritau pada pasien proses pengobatan
Kolaborasi:
1. Rujuk luka dalam , luka diwajah, sendi atau luka potensial infeksi
pada dokter
2. Berikan anastesi
3. Nyeri Akut
3.1. Manajemen Nyeri
Defenisi : Pengurangan atau reduksi nyeri sampai pada tingkat
kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien
Observasi:
1. Lakukan pengkajian nyeri secara konferhensif yang meliputi
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan
faktor pencetus nyeri
2. Observasi ketidaknyamanan terutama pada mereka yang tidak
dapat berkomunikasi efektif
Mandiri:
1. Gunakan komunikasi terapeutik untuk menkaji pengalaman
nyeri
2. Eleminasi faktor-faktor lingkungan yang dapat memperberat
nyeri
3. Ajarkan tehnik non-farmakologi kolaborasi dalam menangani
nyeri
4. Monitor pengurangan nyeri pasien dalam interval spesifik
Edukasi:
1. Berikan informasi terhadap nyeri pasien
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan tim medis lain dalam pemberian analgetik
yang tepat
2. Pastikan pemakaian analgetik dalam pengawasan
Kepustakaan Bulecheck, GM., H.K., Dochterman & J.M., Wagner, C.M (Eds). 2013.
Nursing Interventions classification (NIC).St.Louis: Mosby Elsevier
Herdman, T.H. & Kamisurur, S.(Eds).2014. NANDA international Nursing
Diagnosis; Definision & Clasifications, 2015-2017. Oxford : Wiley
Blackwell.
Moorhead,S.,Johnson & M.L.,Swanson,E (EDS). 2013. Nursing Outcome
Clasifications (NOC). St.Louis : Mosby Elsavier.
Tim Pokja SDKI DPD PPNI .2017. standar diagnosis keperawatan
Indonesia : Defenisi dan indicator diagnosis (edisi 1). Jakarta :
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia