Anda di halaman 1dari 2

TUGAS FARMASI PRAKTIS 2

PERTEMUAN-1
Nama : Feviana Vatkhatul Qulub
NIM : 22165008A
Teori : 5

1. Tuliskan contoh masing-masing satu obat berdasarkan jenis dalam pelayanan! [nama
dagang dan zat berkhasiatnya]

JAWAB :

Berdasarkan jenis pelayanannya, obat dibagi menjadi obat sintetik dan alami.

a. Obat sintetik dibagi menjadi obat generik dan obat bernama dagang (Paten).
- Contoh obat generik
Spironolacton → Sebagai diuretik
- Contoh obat bernama dagang (Paten)
Mertigo (Betahistin Mesilate) → Obat vertigo
b. Obat alam dibagi menjadi Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka
- Contoh jamu : Batugin →Untuk meluruhkan batuginjal
Mengandung: Ekstrak daun tempuyung dan daun kejibeling.
- Contoh OHT : OB Herbal → Untuk mengobati batuk.
Mengandung: Zingiberis Rhizoma, Kaempferiae Rhizoma, Citrus
aurantii Fructus, Thymi Herba, Menthae Folium, Myristicae Semen,
Licorice.
- Contoh Fitofarmaka : Nodiar →Obat diare
Mengandung: Attalpugite, Psidii Folium Extract, Curcuma
domestica Rhizoma Extract.
2. Tuliskan contoh masing-masing satu obat bebas terbatas yang bertanda peringatan
nomor 1-6! [nama dagang dan zat berkhasiatnya]

JAWAB :

- P No.1 : Awas! Obat Keras! Baca aturan pakai !


Contoh : OBH → untuk mengobati batuk.
Mengandung :
Succus Liquiritae
Ammonium Chlorida
Ammonium Anisi Spir
- P No.2 : Awas! Obat Keras! Hanya untuk kumur. Jangan ditelan
Contoh : Listerin → obat kumur untuk menyegarkan nafas dan membunuh
bakteri.
Mengandung :
Timol
Eukaliptol
Menthol
Salisilat
Alkohol
- P No.3 : Awas! Obat Keras! Hanya untuk bagian luar badan
Contoh : Neo Ultrasiline → Antifungi
Mengandung :
Clotrimazole
- P No.4 : Awas! Obat Keras! Hanya untuk dibakar
Contoh : Decoderm → infeksi kulit seperti dermatitis
Mengandung :
Fluprednidene
- P No.5 : Awas! Obat Keras! Tidak boleh ditelan
Contoh : Sulfanilamide steril powder→ infeksi vagina
Mengandung :
Sulfanilamidum
Magnasii Oxydum
- P No.6 : Awas! Obat Keras! Obat wasir, jangan ditelan
Contoh : Anusol Suppositoria → meringankan keadaan tidak nyaman pada
hemoroid
Mengandung :
Bismut sublagat,bismut resorsin, asam borat, bismut subiodida, seng
oksida, balsam nikaragua.

3. Bagaimana tanggung jawab Apoteker Pengelola Apotek dalam distribusi narkotika?


[lihat UU No. 35 tahun 2009]

JAWAB :

Sehingga tanggung jawab apoteker pengelola apotek dalam distribusi


narkotika berdasar UU No. 35 tahun 2009 adalah harus memastikan bahwa peredaran
narkotika memang bertujuan untuk kepentingan pelayanan kesehatan. Narkotika
dalam bentuk obat juga hanya dapat diedarkan jika telah mendapatkan izin edar dari
menteri, selain itu apoteker di apotek juga harus memastikan bahwa peredaran
narkotika harus dilengkapi dokumen yang sah, dan apoteker maupun industri farmasi
hanya boleh mendistribusikan narkotika kepada pedagang besar farmasi tertentu,
apotek sebgai sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu dan rumah
sakit. Sebagaimana yang disebutkan pada UU RI No.35 tahun 2009 pasal 35,36,38,
dan 40. Jadi seorang apoteker sangat bertanggung jawab agar distribusi narkotika,
tidak salah peredarannya dimasyarakat umum. Dan tidak menjual narkotika secara
bebas di apotek karena hal tersebut bertentangan dengan UU RI No.35 tahun 2009.

Anda mungkin juga menyukai