Anda di halaman 1dari 2

Pada praktikum kali ini dilakukan preparasi simplisia tanpa pengeringan dengan

menggunakan bengkoang sebagai simplisia segar yang nantinya dapat dijadikan produk masker.
Preparasi simplisia tanpa pengeringan dilakukan dengan menggunakan air melalui proses
pengendapan untuk memperoleh sari dari bengkoang.

Preparasi simplisia bengkoang dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode. Pada
praktikum kali ini, praktikan dalam melakukan preparasi simplisia bengkoang menggunakan
metode I, dimana pada metode ini hasil penyaringan bengkoang yang sudah dihaluskan
didiamkan selama 24 jam, kemudian endapan yang diperoleh dioven selama 120 jam. Sedangkan
pada metode II hasil penyarian diendapakan beberapa jam dan hasil endapan di oven selama 24
jam.

Preparasi bengkoang dilakukan untuk mendapatkan pati atau amilum yang berfungsi
sebagai masker wajah. Bengkoang yang digunakan yaitu sebanyak 1,3 kg untuk kemudian
dilakukan sortasi basah guna menghilangkan bagian yang tidak dibutuhkan, bagian yang tidak
dibutuhkan yaitu kulit bengkoang. Diperoleh pati sebanyak 8,042 gram dari simplisia bengkoang
segar 1,3 kg sehingga diperoleh rendemen sebesar 0,618 %. Rendemen yang diperoleh sangat
kecil kemungkinan dapat disebabkan oleh kekurang tepatan dalam melakukan preparasi
bengkoang seperti kurangnya tekanan dalam pemerasan sehingga masih banyak pati yang
terbawa dalam ampas. Selain itu juga dapat disebabkan oleh proses pengendapan yang kurang
sempurna dan pemisahan endapan dan supernatan yang kurang tepat sehingga banyak pati yang
terbuang. Perbedaan metode preparasi simplisia ini juga dapat memperngaruhi hasil perolehan
rendemen.

Hasil perolehan pati bengkoang kemudian dilakukan pengujian atau identifikasi


kandungan kimia dalam pati bengkoang. Pengujian yang dilakukan yaitu uji amilum yang
meliputi uji kandungan karbohidrat dan uji amilum. Hasil pengujian karbohidrat menunjukkan
hasil positif berupa cincin ungu pada batas antara lapisan asam sulfat dengan lapisan larutan pati
bengkoang dengan menggunakan reagen molisch (α naftol dalam etanol) dan dengan
penambahan melalui dinding tabung. Prinsip uji molisch adalah jika bahan yang mengandung
monosakarida direkasikan dengan H2SO4 maka akan terhidrolisis membentuk furfural. Furfural
kemudian akan membentuk senyawa naftol yang ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna
ungu.

Pengujian amilum juga menunjukkan hasil positif dengan terbentuknya warna biru pada
larutan dengan penambahan iodium. Iodium digunakan untuk menguji adanya glikogen dan
dekstrin yang tergantung pada jenis karbohidrat yang diuji. Prinsip pengujian ini adalah iodium
digunakan untuk meisahkan amilum dan pati yang terkandung dalam larutan tersebut. Warna biru
yang dihasilkan merupakan hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan iodin.

Bengkoang memiliki kandungan mineral seperti kalsium ,fosfor, dan zat besi. Selain itu
bengoang juga memiliki kandungan protein, vitamin B dan E serta karbohidrat sebagai sumber
energi. Bengkoang banyak digunakan untuk kecantikan karena bengkoang banyak mengandung
vitamin E yang dapat digunakan untuk meregenerasi sel kulit dan mencegah adanya radikal
bebas. Oleh karena itu bengkoang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan masker untuk
mencerahkan wajah dan menghilangkan flek hitam pada kulit wajah. Selain itu bengkoang juga
memiliki efek mendinginkan kulit.

Anda mungkin juga menyukai