0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
604 tayangan3 halaman
Dokumen ini menjelaskan uji kualitatif amilosa dan amilopektin pada berbagai jenis tepung menggunakan larutan iodin. Uji ini menunjukkan bahwa tepung maizena dan tepung beras memberikan warna biru menandakan kandungan amilosa yang tinggi, sedangkan tepung tapioka memberikan warna ungu menandakan kandungan amilopektin yang dominan.
Dokumen ini menjelaskan uji kualitatif amilosa dan amilopektin pada berbagai jenis tepung menggunakan larutan iodin. Uji ini menunjukkan bahwa tepung maizena dan tepung beras memberikan warna biru menandakan kandungan amilosa yang tinggi, sedangkan tepung tapioka memberikan warna ungu menandakan kandungan amilopektin yang dominan.
Dokumen ini menjelaskan uji kualitatif amilosa dan amilopektin pada berbagai jenis tepung menggunakan larutan iodin. Uji ini menunjukkan bahwa tepung maizena dan tepung beras memberikan warna biru menandakan kandungan amilosa yang tinggi, sedangkan tepung tapioka memberikan warna ungu menandakan kandungan amilopektin yang dominan.
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 2015 A. Tujuan : Untuk mengetahui adanya amilosa dan amilopektin pada berbagai jenis tepung Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan pada uji kualitatif amilosa dan amilopektin. B. Dasar Teori: Pati adalah polimer karbohidrat yang disusun dalam tanaman melalui pengikatan kimiawi dari ratusan hingga ribuan satuan-satuan glukosa, untuk membentuk molekul yang berantai panjang. Kemudian molekul-molekul tersebut disusun dalam bentuk granula yang tidak larut dalam air dingin. Semua pati yang terdapat secara alami terutama tersusun dari dua macam molekul polisakarida yaitu amilosa yang merupakan polimer berantai lurus, dan amilopektin yang merupakan molekul rantai bercabang. Amilopektin merupakan penyusun utama kebanyakan granula pati. Fraksi amilosa dalam granula pati pada umumnya berkisar antara 22-26%, sedangkan amilopektinnya antara 74-78%. Perbandingan berat antara amilosa dan amilopektin pada suatu granula pati beragam tergantung pada jenis tumbuhannya,dengan demikian menentukan sifat-sifat granula yang bersangkutan seperti reaksi dengan iodin, kristalisasi, kelarutan dalam air, dan kemantapan dalam larutan banyak air. Pengujian karbohidrat dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu uji molisch, uji benedict, uji berfoed, uji fermentasi, uji sellwanof, uji osazom, uji tauber dan uji iodium. Uji molisch digunakan untuk menentukan karbohidrat secara umum. Uji benedict digunakan untuk menentukan gula pereduksi dalam karbohidrat . Uji berfoed digunakan untuk mengidentifikasi antara monosakarida disakarida dan polisakarida. Uji saliwanof digunakan untuk menentukan karbohidrat jenis laktosa. Uji fermentasi yang menggunakan yang menggunakan ragi dapat mencerna dan merubah karbohidrat menjadi etil alcohol dan gas karbondioksida. Uji osazon digunakan untuk mengamati perbedaan spesifik bagi tiap karbohidrat melalui penampang endapan yang dihasilkannya. Pada uji iodium, hanya patilah yang dapt membentuk senayawa kompleks berwarna biru dengan iodium. C. Alat dan Bahan Alat 1. Tabung reaksi 2. Pengaduk 3. Pipet 4. Piring kecil Bahan 1. Tepung tapioka 2. Tepung maizena 3. Tepung beras 4. Larutan Iod 5. Air D. Cara Kerja 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Buat suspensi dari masing-masing tepung dengan perbandingan 1:1 dan masukkan ke dalam tabung reaksi. 3. Tambahkan larutan Iodin sebanyak 1 tetes, aduk hingga merata. 4. Amati perubahan warna yang terjadi. E. Hasil Pengamatan Jenis Tepung Sebelum Penambahan Iodin Setelah Penambahan Iodin Tepung Maizena Putih Biru Tepung Beras Putih Biru Tepung Tapioka Putih Ungu
F. Hasil dan Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan uji kualitatif yang bertujuan untuk menguji iodin pada pati. Sampel yang digunakan ialah pati dari tepung maizena, tepung beras, tepung tapioka. Hasil yang diperoleh ialah: pada tepung maizena uji iodin memberikan warna biru, pada tepung beras uji iodin memberikan warna biru, pada tepung tapioka uji iodin memberikan warna ungu. Pada beberapa literatur dan penelitian, Uji iodin pada amilosa akan menunjukan warna biru dan pada amilopektin akan berwarna ungu hingga merah. Ini menunjukkan bahwa pada tepung maizena dan tepung beras mempunyai kandungan amilosa yang tinggi. Sedangkan pada tepung tapioka mempunyai kandungan amilopektin yang tinggi. Biasanya pati yang memiliki kandungan amilosa tinggi akan cenderung bersifat pera, dan kandungan amilopektin memberikan rasa lengket pada saat pengolahan. Perbandingan berat amilosa dan amilopektin pada suatu pati beragam tergantung pada jenis tumbuhanya. Pati akan merefleksikan warna biru bila polimer glukosanya lebih besar dari 20 (seperti amilosa). Bila polimer glukosanya kurang dari 20, seperti amilopektin, akan dihasilkan warna merah atau ungu-coklat. Pada uji iod hanya pati lah yang menunjukkan reaksi positif bila direaksikan dengan iod. Hal ini disebabkan karena dalam larutan pati, terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. G. Kesimpulan Salah satu pengujian karbohidrat ialah dengan uji iodin. Uji iodin adalah salah satu uji kualitatif pada pati dengan menggunakan pereaksi iod dan hanya patilah yang dapat membentuk senyawa komplek. Sampel yang digunakan pada praktikum ini ialah tepung beras, tepung maizena, dan tepung tapioka. Tepung beras dan tepung maizena berwarna biru dan tepung tapioka berwarna ungu. Uji iodin pada amilosa akan menunjukan warna biru dan pada amilopektin akan berwarna ungu hingga merah
Novita, R. 2015. Uji kualitatif Amilosa dan Amilopektin. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin
AhpMetode ini digunakan untuk menetapkan total gula semua bahan pangan. Sebelumnya contoh harus disiapkan seperti pada persiapan contoh untuk analisis gula.
Prinsipnya:Gula sederhana, oligosakarida, polisakarida, dan turunannya dapat bereaksi dengan fenol dalam asam sulfat pekat menghasilkan warna oranye kekuningan yang stabil.