Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN MUTU PANGAN DAN

PENGUJIAN SENSORIS

VARIABLE CONTROL CHART

Oleh:

Kelompok A-1

Gabriella Vicentia 6103015023

Indra Revata H. 6103015062

Hari/Tanggal: Kamis, 2 November 2017

Asisten: Ir. Indah Kuswardani, MP.

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

SURABAYA

2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1.1.1. Tujuan Instruksional Umum:
Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa memahami penggunaan
bagan/peta/grafik kendali mutu variabel sebagai salah satu cara pengendalian
kualitas.
1.1.2. Tujuan Instruksional Khusus:
1. Setelah melakukan praktiukm ini, mahasiswa mampu merancang pengendalian
kualitas menggunakan peta kendali mutu variabel.
2. Mengetahui pengertian dari variable controL chart, grafik X, grafik R, UCLX,
LCLX, UCLR, LCLR.
3. Dapat menerapkan konsep statistik pada kegiatan pengendalian kualitas.
1.2 Latar Belakang
Tiap-tiap jenis produk mempunyai kekhasan tersendiri namun hasil proses produksi, baik
hasil pertanian maupun produk olahan, pada dasarnya cenderung beragam. Keragaman atau
variasi mutu yang ringan hanya berarti perbedaan mutu, namun jika besar menjadi
penyimpangan mutu, kerusakan atau cacat yang akan merugikan.

Untuk dapat menghasilkan produk yang dapat diterima oleh konsumen, para produsen
haruslah selalu melakukan pengendalian kontrol. Pengontrolan ini dapat dilakukan pada
kontrol kualitas barang (produk) yang biasa dikenal dengan istilah QCC (Quality Control
Chart) maupun dengan mengontrol kualitas proses suatu produksi (SPC /Statistical Process
Control).Dalam mengendalikan proses kita berusaha menyelidiki dengan cepat bila terjadi
gangguan proses dan tindakan pembetulan dapat segera dilakukan sebelum terlalu banyak unit
yang tidak sesuai dengan produksi.Untuk mengetahui dan mempelajari pengendalian mutu
inilah maka diadakan praktikum kendali mutu.

Statistical Process Control atau SPC adalah suatu teknik yang digunakan untuk
mengevaluasi performansi suatu proses. Salah satu perangkat SPC yang sering digunakan
adalah grafik kontrol (Indriawati, 2012). SPC paling efektif bila difokuskan pada beberapa
bidang utama yang berhubungan dengan pengukuran. SPC dapat dilakukan dengan membuat
diagram alir untuk membangun konsensus mengenai langkah-langkah yang terlibat dan
membantu menentukan di mana masalah kualitas mungkin terjadi. Grafik kontrol / control
chartmembantu mengidentifikasi nilai target untuk proses kunci, untuk fokus pada pengawasan
dan pemantauan sehari-hari, untuk memastikan proses tetap stabil dan dapat diprediksi dari
waktu ke waktu. Namun, penting untuk tidak melupakan tujuan utama, yakni meningkatkan
kualitas, dan dengan berbuat demikian, meningkatkan kepuasan pelanggan dan keuntungan
perusahaan. (Leavengood, 2015).
Dalam menentukan control chart harus memperhatikan apakah R-chart dan X-chart
berada dalam kontrol(under control). Jika berada dalam kontrol maka proses dapat dilanjutkan.
Terdapat beberapa formulasi dalam menentukan control chart yaitu:

Sumber: Subramani, 2010

Terdapat 3 jenis gambar grafik kontrol yaitu:

1. P-chart dibuat dari proporsi uji ketidaksesuain tiap sampel


2. Np-chart dibuat dari jumlah total dari uji ketidaksesuain masing-masing sampel
3. C-chart dibuat dari uji ketidaksesuain setiap sampel
Sumber: Guiomar, 2013
BAB II

CARA KERJA

2.1 Alat
a) Gelas ukur 100 mL
b) Water jug
c) Nampan
d) Timbangan
e) Stopwatch
f) Spidol OHP
2.2 Bahan
a) Air
b) Plastik
c) Data
2.3 Cara Kerja
Pembagian tugas mesin 1 dengan waktu kerja 1,5 menit/ batch, mesin 2 dengan
waktu kerja 2 menit/ batch dan mesin 3 dengan waktu kerja 2,5 menit/ batch.

Setiap mesin terdapat 2 orang berperan pengisi dan pengikat, 1


orang sebagai QC, 1 orang menimbang, 1 orang timer, 1 orang
pengangkutan sampel, dan 2 orang sebagai penginput data

Penimbangan 10 plastik

Penyiapan water jug dengan air kran dan pengukuran dengan gelas ukur 100
ml, pengisian air pada plastic dan pengikatan selama waktu yang telah
ditentukan

Penggulangan hingga 10 batch dengan masing-


masing batch berisi 5 sampel setiap waktu yang
ditentukan

Penimbangan masing-masing plastik yang sudah berisi


air

Penentuan X bar dan R bar

Penentuan UCLX, LCLX, UCLR, dan LCLR

Pembuatangrafik

Pentuan keadaan proses (out of control atau under control)


dan tindakan yang perlu dilakukan

Gambar 2.1. Diagram Alir Cara Kerja Variable Control Chart


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengisian selama 1 menit


Batch
Ulangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 97,72 98,50 98,70 98,48 99,17 98,80 99,25 97,87 97,48 99,02
2 98,09 96,99 97,50 98,12 98,46 97,99 97,51 97,85 97,28 97,39
3 97,10 94,96 99,06 97,54 98,34 98,19 98,52 98,18 97,67 99,02
4 99,04 98,73 98,08 97,51 98,63 98,05 98,00 98,41 98,96 98,64
5 98,43 98,83 100,17 98,59 97,56 98,75 98,22 98,87 98,86 99,30
X-bar 98,076 97,602 98,702 98,048 98,432 98,356 98,3 98,236 98,05 98,674 98,2476
R-bar 1,94 3,87 2,67 1,08 1,61 0,81 1,74 1,02 1,68 1,91 1,833

Pengisian selama 1,5 menit


Batch
Ulangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 99,28 97,13 98,99 98,54 98,86 99,57 99,48 100,53 99,36 98,89
2 97,97 99,02 98,63 98,52 98,95 99,01 99,16 99,95 99,19 99,38
3 96,63 97,63 98,25 98,44 98,18 98,47 98,68 99,62 98,9 99
4 94,94 96,18 98,02 99,44 99,14 98,99 98,69 100,01 99,09 98,44
5 96,64 98,12 98,7 99,66 98,9 98,71 99 100,3 99,43 98,9
X-bar 97,092 97,616 98,518 98,92 98,806 98,95 99,002 100,082 99,194 98,922 98,7102
R-bar 4,34 2,84 0,97 1,22 0,96 1,1 0,8 0,91 0,53 0,94 1,461
Pengisian selama 2 menit
Batch
Ulangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 99,41 99,68 99,73 98,98 98,88 98,80 98,73 99,03 99,49 98,91
2 98,49 98,97 98,65 98,69 98,63 98,75 99,13 99,87 98,91 97,68
3 98,65 99,16 99,07 98,49 98,76 99,11 99,05 99,28 98,96 98,47
4 98,86 98,59 99,79 98,55 98,40 99,00 98,82 98,89 98,99 99,01
5 99,07 98,38 98,65 99,02 98,80 98,97 99,30 98,60 98,69 99,13
X-bar 98,896 98,956 99,178 98,746 98,694 98,926 99,006 99,134 99,008 98,64 98,9184
R-bar 0,92 1,3 1,14 0,53 0,48 0,36 0,57 1,27 0,8 1,45 0,882

Mesin 1
Mesin 2
Mesin 2 Revisi (diubah karena ada penyimpangan pada grafik x-bar)
Mesin 3
Pembahasan

Variable Control Chart (VCC) adalah pengendalian proses dengan menganalisa dan
mengenali penyebab keberagaman produk selama proses produksi agar diperoleh hasil
produksi dengan kualitas yang baik. Pengendalian kualitas produk selama produksi bersifat
variabel atau dapat diukur. Pada praktikum ini dilakukan pengujian kinerja mesin filler dan
sealer pada suatu perusahaan air. Air sebanyak 100 ml akan dimasukkan ke dalam kantong
plastik, kemudian diikat dan ditimbang. Proses dilakukan sebanyak 10 batch dan dalam 1 batch
berisi 5 kali ulangan. Hasil penimbangan berat tersebut merupakan variabel dalam praktikum
ini. Waktu kerja mesin selama 1; 1,5; dan 2 menit. Dari data yang diperoleh dapat dihitung
menghitung rata-rata ()serta range ( ) volume air yang dapat terisi dalam plastik.

Untuk mengetahui adanya penyimpangan dalam sistem produksi, data yang sudah
diperoleh dimasukkan dalam control chart. Ada dua jenis control chart, yaitu -chart dan R-
chart. -chart digunakan untuk mengetahui rata-rata pengukuran antar sub grup yang
diperiksa. Sedangkan R-chart igunakan untuk mengetahui besarnya rentang atau selisih antara
nilai pengukuran yang terbesar dengan nilai pengukuran terkecil di dalam subgrup yang
diperiksa. Dalam control chart terdapat Upper Control Limit (UCL) dan Lower Control Limit
(LCL) yang menjadi batas atas dan bawah dari proses produksi. Apabila produk melewati batas
tersebut, berarti produk tersebut out of control. Proses yang out of control harus direvisi dengan
menghilangkan data yang menyimpang.
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, tidak ada proses yang out of control pada
mesin 1 dan 3. Sedangkan pada mesin 2 terdapat proses yang out of control, yaitu pada batch
1,2, dan 8. Pada mesin 2 perlu dilakukan revisi dengan menghilangkan batch yang mengalami
penyimpangan. Pada mesin 1 diperoleh nilai sebesar 98,2476 dan sebesar 1,833.
Sedangkan pada mesin 2 diperoleh nilai sebesar 98,7102 dan sebesar 1,461 dan pada mesin
3 diperoleh nilai sebesar 98,9184dan sebesar 0,882. Nilai paling tinggi terdapat pada
mesin 3 yang menunjukkan mesin 3 paling bagus karena selama proses pengisian volume yang
dimasukkan dalam kantong plastik mendekati volume yang diharapkan yaitu 100 ml. Nilai
paling kecil pada mesin 3, yang menunjukkan konsistensi mesin selama proses pengisian,
sehingga selisih antara satu produk dengan produk lainnya tidak berbeda jauh. Mesin 3
memberikan hasil yang lebih baik daripada 2 mesin lainnya karena waktu pengisian mesin 3
lebih lama dibandingkan mesin lainnya yaitu selama 2 menit. Semakin lama waktu pengisian
yang diberikan pada masing-masing batch, tingkat ketelitian proses semakin bertambah. Pada
praktikum terdapat penyimpangan hasil pada mesin 2 karena terdapat proses yang out f control.
Hasil yang diharapkan adalah semakin lama waktu yang filler dan sealer, produk yang
dihasilkan memiliki kualitas yang semakin baik. Akan tetapi pada mesin 1 dengan waktu 1
menit (lebih singkat daripada mesin 2) menghasilkan produk yang tidak out of control. Pada
-chart terlihat 3 batch yang out of control dan pada R-chart terlihat 1 batch yang out of
control. UCLx adalah 99,5529 dan LCLx adalah 97,8675, sedangkan UCLR adalah 3,0893 dan
LCLR adalah 0. Revisi dilakukan pada -chart sehingga tida ada proses yang out of control
dan diperoleh sebesar 98,9986 dan sebesar 8,286. Ada proses yang out of control dapat
disebabkan karena mesin error atau tidak mengetahui waktu yang seharusnya digunakan,
sehingga sebelum waktunya habis, proses pengisian telah berakir dan hasil yang diperoleh
kurang teliti. Dapat juga disebabkan karena pengisian kurang teliti dan belum mengetahui
kecepatan yang diperlukan untuk menyelesaikan 1 batch.

Dalam proses filler dan sealer, terdapat seorang QC yang mengawasi jalannya proses
dan mencatat ada tidaknya kesalahan dalam proses produksi agar produk yang dihasilkan
memiliki kualitas yang baik. Kesalahan yang telah terjadi dapat dijadikan bahan evaluasi agar
tidak terjadi kesalahan yang sama dalam proses produksi dan hasil produksi memiliki kualitas
yang tinggi.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Variable Control Chart (VCC) digunakan untuk mengontrol proses produksi agar tidak
terjadi penyimpangan dan menghasilkan produk dengan kualitas yang baik
2. Pengukuran VCC menggunakan variabel yang dapat diukur
3. Proses pengisisan oleh mesin 1 dan 3 pada kondisi under control
4. Proses pegisian oleh mesin 2 pada kondisi out of control
5. Mesin 3 menghasilkan produk paling baik dibandingkan 2 mesin lainnya
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Guiomar, J., L. P. V. Ribeiro, A. M. Ribeiro, A. F. L Abrantes, J. P. Pinheiro, R. P. P. Almeida,


and K. B. Azevedo. 2013. Image Quality Assessment of Head CT: Control Charts as an
Useful Instrument. American Journal of Biomedical Engineering. 3(6A): 1-7.

Indriawati, K. 2012. Implementation of Statistical Process Controll (SPC) in Predictive


Control Algorithm for Increasing Methane Production of Anaerobic Bioreactor. Surabaya:
ITS.

Leavengood, S., dan James, E. R. 2015. Performance Excellence in the Wood Products
Industry: Statistical Process Control (SPC) Part 7: Variables Control Charts. Oregon:
Oregon State University.
Subramani, J., dan S. Balaumurah. 2012. Control Charts for Variables with Specified Process
Capability Indices. International Journal of Probability and Statistics. 1(4): 101-110.

Anda mungkin juga menyukai