Anda di halaman 1dari 11

PEMISAHAN TEPUNG DENGAN METODE SENTRIFUGASI

SEDERHANA

Dosen Penanggung Jawab

Wahyu Haryati Maser, S.TP., M.Si

Oleh

Seri Rahmadani Harahap


190305010

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
ABSTRAK

Sentrifugasi merupakan proses pemisahan partikel berdasarkan berat partikel terhadap


densitas layangnya. Dengan adanya gaya sentrifugal maka akan dapat menyebabkan
perubahan berat partikel dari keadaan normal pada 1 xg (sekitar 9,8 m/s2) menjadi meningkat
seirng dengan kecepatan dan sudut kemiringan perputaran partikel terhadap sumbunya.
Tujuan dari praktikum ini adalah menguji teknik pemisahan dengan metode sentrifugasi
secara sederhana. Tepung ketan memiliki jumlah air yang lebih tinggi dalam sistem adonan
karena ukuran pati kecil (3 – 8 mikron) sehingga mengabsorbsi air lebih sedikit dan
kandungan amilosa pada tepung ketan lebih rendah. Bahan dengan kandungan amilopektin
yang lebih tinggi akan memiliki nilai berat molekul yang lebih tinggi pula. Kandungan
amilopektin pada tepung ketan adalah 99%, selain densitas partikel lebih padat dari medium
sehingga terjadi endapan. Tepung ketan memiliki endapan berwarna putih dan memiliki
endapan dengan jumlah yang cukup banyak sedangkan pada tepung beras memiliki endapan
puth dan jumlah endapan lebih sedikit dibandingkan dengan tepung ketan.

Kata kunci : Endapan, Pemisahan Partikel, Sentrifugasi, Tepung Ketan, Tepung Beras
I. TUJUAN
1. Menguji teknik pemisahan dengan metode sentrifugasi secara sederhana

II. DASAR TEORI


Campuran merupakan komponen yang terdiri atas dua macam zat atau lebih
yang tetap memiliki sifat-sifat zat asalnya. Misalnya, ketika minyak dan air
dicampurkan maka akan terlihat ada batasan di antara kedua cairan tersebut.
Sedangkan ketika air dicampurkan dengan alkohol, batas diantara keduanya tidak
terlihat. Minyak dan air membentuk campuran heterogen yaitu campuran dengan
komponen yang tidak sama yang membentuk dua fasa atau lebih dan terdapat batas
yang jelas di antara fasa-fasa tersebut. Sedangkan alkohol dan air membentuk
campuran homogen yaitu campuran dengan komponen yang sama di seluruh
bagiannya dan membentuk satu fasa (Rampengan, 2010).
Campuran tersusun dari beberapa unsur ataupun senyawa. Komponen-
komponen penyusun dari suatu campuran dapat dipisahkan berdasarkan sifat fisika
dari zat penyusunnya. Salah satu metode yang digunakan dalam pemisahan campuran
adalah sentrifugasi. Sentrifugasi merupakan proses pemisahan partikel berdasarkan
berat partikel terhadap densitas layangnya. Dengan adanya gaya sentrifugal maka
akan dapat menyebabkan perubahan berat partikel dari keadaan normal pada 1 xg
(sekitar 9,8 m/s2) menjadi meningkat seirng dengan kecepatan dan sudut kemiringan
perputaran partikel terhadap sumbunya (Eprints Undip, 2020).
Metode pemisahan adalah salah satu cara yang digunakan untuk memisahkan
atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang memiliki komponen
kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala
industri. Tujuan dari metode ini adalah untuk mendapatkan zat murni atau beberapa
zat murni dari suatu campuran yang sering disebut dengan permurnian dan untuk
mengetahui keberadaan dari suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).
Berdasarkan tahapan proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan
kompleks.
1. Metode Pemisahan Sederhana
Metode pemisahan sederhana merupakan metode yang menggunakan cara dengan
satu tahapan. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang
relatif sederhana.
2. Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan proses diantaranya
yaitu penambahan bahan tertentu, pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-
reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih
metode sederhana. Contohnya, pengolahan biji dari pertambangan memerlukan
proses pemisahan kompleks (Rahayu, 2009).
Sentrifugasi adalah metode sedimentasi yang digunakan dalam pemisahan
partikel-partikel dari suatu fluida berdasarkan berat jenisnya dengan memberikan gaya
sentripetal. Tujuan dari sentrifugasi adalah untuk memisahkan sel menajdi organel-
organel utama sehingga fungsinya dapat diketahui. Dalam bentuk yang sederhana,
sentrifuse terdiri atas sebuah rotor yang dilengkapi dengan lubang-lubang untuk
meletakkan wadah/tabung yang berisi cairan dan sebuah motor atau alat lain yang
dapat memutar rotor pada kecepatan yang dikehendaki.
Sentrifuse merupakan alat pemisah organel berdasarkan massa jenisnya
melalui proses pengendapan. Dalam prosesnya, sentrifuse menggunakan prinsip rotasi
atau perputaran tabung yang berisi larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan massa
jenisnya. Larutan akan terbagi menjadi dua fase yaitu supernatant yang berupa cairan
dan padatan yang mengendap (Triarjo dkk, 2016).
III. ALAT DAN BAHAN
III.1 Alat
Tabel 3.1 Alat
No Nama Alat Jumlah
1 Wadah bekas es kiko 3 buah
2 Batang pengaduk 1 buah
3 Wadah campuran 1 buah
4 Timer 1 buah
5 Timbangan 1 buah
6 Penggaris 1 buah
7 Hekter 1 buah
8 Alat tulis

III.2 Bahan
Tabel 3.2 Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1 Tepung ketan 15 gram
2 Tepung beras 15 gram
3 Air Secukupnya

IV. PROSEDUR KERJA

Disiapkan alat dan bahan

Diukur diameter wadah I, II, dan III


Dibuat campuran tepung dengan air pada
perbandingan 1:5

Dimasukkan campuran pada wadah I dan II serta air


pada wadah III dan ditutup menggunakan hekter,
kemudian diberi label

Dibuang seperempat campuran, diamati dan dicatat


endapatn yang terbentuk

Gambar 4.1 Prosedur Kerja


V. HASIL
V.1Data Hasil Pengamatan
Tabel 5.1 Hasil pengujian dengan menggunakan sentrifugasi
No. Sampel Waktu (detik) Jumlah Gambar sampel Gambar sampel
endapan (+) sebelum diputar sesudah diputar
1. Tepung Beras 5 +
10 ++
15 +++

2. Tepung Ketan 5 +
10 ++
15 ++++

3. Air 5 -
10 -
15 -

Tabel 5.2 Rekapitulasi Data

No. Samp Wakt Diam Jari- Berat Jumla Kecep Perce


el u eter jari sampe h atan patan
(detik Wada Wada l+ Putara (rpm) radial
) h (cm) h Wada n (m/s)
h (g) (rotasi
)
1. Tepun 5 2 1 37 14 16,87 1,76
g 10 2 1 37 29 170,5 17,84
Beras 9
15 2 1 37 40 160 16,77
2. Tepun 5 2 1 37 15 18,07 1,89
g 10 2 1 37 29 181,2 18,97
Ketan 5
15 2 1 37 40 160 16,77
3. Air 5 2 1 40 15 18,07 1,89
10 2 1 40 28 175 18,34
15 2 1 40 41 164 17,14
V.2Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, jumlah endapan yang paling
banyak adalah tepung ketan dan diurutan kedua adalah tepung beras, sedangkan
pada air tidak ditemukan endapan. Tepung ketan memiliki jumlah air yang lebih
tinggi dalam sistem adonan karena ukuran pati kecil (3 – 8 mikron) sehingga
mengabsorbsi air lebih sedikit (Hanifa dan Luthfeni, 2006) dan kandungan
amilosa pada tepung ketan lebih rendah. Bahan dengan kandungan amilopektin
yang lebih tinggi akan memiliki nilai berat molekul yang lebih tinggi pula.
Kandungan amilopektin pada tepung ketan adalah 99%, selain densitas partikel
lebih padat dari medium sehingga terjadi endapan.
Tepung ketan memiliki endapan berwarna putih dan memiliki endapan
dengan jumlah yang cukup banyak sedangkan pada tepung beras memiliki
endapan puth dan jumlah endapan lebih sedikit dibandingkan dengan tepung
ketan. Hal ini dikarenakan densitas partikelnya yang kurang padat dari medium
sehingga endapan yang terbentuk sedikit. Selain itu, karena memiliki ukuran
partikel yang kecil sehingga diperlukan waktu yang lama dalam proses
sentrifugasi. Semakin lama waktu yang digunakan, kecepatan akan semakin
tinggi. Semakin tinggi kecepatan maka semakin banyak pula putaran dan partikel
makin mudah untuk terpisah daru fluida dan mengendap karena adanya gaya
gravitasi (Yuwono, 2005).

VI. KESIMPULAN
1. Campuran merupakan komponen yang terdiri atas dua macam zat atau lebih yang
tetap memiliki sifat-sifat zat asalnya.
2. Sentrifugasi merupakan proses pemisahan partikel berdasarkan berat partikel terhadap
densitas layangnya.
3. Semakin lama waktu yang digunakan, kecepatan akan semakin tinggi. Semakin tinggi
kecepatan maka semakin banyak pula putaran dan partikel makin mudah untuk
terpisah daru fluida dan mengendap karena adanya gaya gravitasi.
VII. DAFTAR PUSTAKA

Deda, P. 2018. Laporan Praktikum Centrifuge.


https://pfanesha.blogspot.com/2018/11/laporan-praktikum-centrifuge.html
[ diakses pada tanggal 25 Oktober 2020].

Hanifa, N., dan Luthfeni. 2006. Aneka Makanan Kecil. Azka Press, Bandung.

Rahayu, D. 2009. Pemisahan Campuran.


http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/DIDAH%20RAHAYU
%20(0606371)/halaman_10.html  [diakses pada tanggal 25 Oktober 2020].

Yuwono, T. 2005. Biologi Molekular. Erlangga, Jakarta.

Triarjo, S. Rianto, A. Muchsin, dan E. Muljono. 2016. Analisis kerusakan centrifuge


(xd-301) pada proses pemisahan uranil nitrat seksi 300 intalasi pcp. ISSN
1979-2409. 16: 13-20.

Rampengan, Y. 2010. Pemisahan Campuran.


http://yanesrampengan.blogspot.com/2010/12/pemisahan-campuran.html
[diakses pada tanggal 26 Oktober 2020].

Undip, Eprints. Proposal tugas akhir. http://eprints.undip.ac.id/44377/3/BAB_II.pdf


[ diakses pada tanggl 26 Oktober 2020].

Anda mungkin juga menyukai