Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PRINSIP KETEKNIKAN PANGAN


(EKSTRASI)

Nama : M Fathur Malik Adiarsa


NIM : 210104033
Kelompok : 4 (IV)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2022
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ekstrasi dapat cair, atau sering disebut leaching, merupakan proses memisahan zat yang
dapat larut (solut) dari suatu campurannya (sumber) dengan padatan yang tidak dapat larut(
innert)dengan menggunkan pelarut cair. Oprasi ini dapat di jumpai dalam indusrti metalurgi
dan farmasi, seperti pemisahan biji emas dan tembaga dan juga produk farmasi dari akar
atau daun tumbuhan tertentu. Ekstarsi padat cair juga dimanfaatkan dalam industri pangan
untuk mengekstrak zat yang dapat larut dari bahan makanan. Salah satu nya Ekstrasi
minyak nabati dari sumber (Biji-bijian) dengan menggunakna partikel pelarut.penjabaran
umum mengenai kelaluratan zat terlarut atau pelarut dapat dinyatakan sebagai,”like
dissolves like”. Derajat yang menyatakan suatu zat dapat terdistibusi ke fasa yang lain
merujuk pada persamaan beriku:

1.2. Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah

a. Mahasiswa dapat memahami, mempelajari dan melakukan proses ekstraksi padat cair
menggunakan Soxhlet extractor.

b. Mahasiswa mampu mememahami dan mempelajari serta menerapkan nilai ekonomi


proses ekstraksi minyak dari sumber bahannya.

II. METODE

2.1. Alat dan Bahan

Alat-alat yang di gunakan: Bahan-bahan yang digunakan:

• Gelas kimia 1000m • Bubuk cabai merah kasar


• Gelas ukur 500ml • Etanol 70%
• Batang pengaduk • Alumunium Foil
• Sendok • Kertas saring
• Corong
• Rotary Vacuum Evaporator
• Magnetic stirrer bar
• Hot plate stirrer
• Botol vial hitam 20ml
• Botol vial hitam 10ml
• Botol vial hitam 5ml
2.2. Cara Kerja

Bubuk cabai merah

Penimbangan ( 100 gr)

Etanol 70% Pencampuran (1:6)

Maserasi
(200 rem : t= 4 jam ; T 50 °C

Penyaringan Ampas

Maserasi

Pengentalan dengan Rotary Vakum Evaporator


(T = 50°C, 40 rem)

Oleoresin Cabai merah


Hasil dan pembahasna
% berat minyak : Massa munyak
X 100 %
Massa sampel
: 47,5
X 100 %
100
= 47,5 %

Pembahasan
Prinsip metode maserasi ialah Komponen zat yang dapat terlalut dalam dua jenis pelarut
yang tidak dapat mencampur.Tujuan dari maserasi mengekstrak dua zat aktif yang mudah larut
dalam cairan pengekstrak. Dalam pratkum ini pelarut yang digunakan adalah etanol dimana
etanol mengandung unsur C,H dan O, etanol sendiri memiliki karakteristik yaitu berupa zat ,
tidak berwarna, berbau spesifik, mudah terbakar dan menguap,dapat bercampur dengan air
dalam segala perbandingan.
Alat yang digunakan pada pratikum kemarin menggunakan alat rotary vacuum
evaporator, fungsi alat ini adalah untuk memisahkan suatu solvent dari sebuah larutan yang
bertujuan untuk menghasilkan ekstrak dengan kandungan atau konsentrasi lebih tinggi yang
dimana alat ini sangat cocok digunakan untuk maserassi.Alat ini juga mempunyai kelebihan
dan ke kurangan, kelebihan alat ini pertama dapat menghasilkan data yang akurat di bandingan
dengan pemanasan yang lain dan suhu pada alat ini titik didinya dapat lebih rendah.
Maserasi adalah metode yang paling mudah dilakukan dalam pratikum ini karena
peralatan yang digunakan sederhana dan mudah dilakukan, metode ini untuk menyaring
simplisia yang mengandung komponen yang mudah larut dan mudah dilarutkan. Kerugian
metode ini membutuhkan waktu yang lama pada saat proses penyaringan dan metode ini tidak
dapat digunakan untk bahan-bahan yang teksturnya keras seperti benzoin, tiraks dan lilin. Pada
proses maserasi harus dilakukan pengadukan yang bertujuan untuk meratakan konsentrasi
larutan di luar butir serbuk simplisia, denga adanya pengadukan derajat perbedaan konsentrasi
yang sebesar-besarnya antara larutan di dalam sel dan larutan di luar sel dapat terjaga dengan
baik. Hasil kadar yang di dapat pada pratikum kali ini 47, 5% dimana cara penghitungannya,
massa minyak bagi massa sampel di kali 100, massa minyak 47,5% dibagi 100 dikali 100%
yang menghasilkan 47,5 %.
Perbandingan alat yang digunkana dan hasil yang didapat dari jurnalin lain dimana saya
membandingkan jurnal yang membahas Pengaruh lama Proses dan kecepatan putar pada
maserasi daging buah asam jawa yang dimana pada jurnal ini menggunak masera, tujuan
masari untuk mendapatkan uji angka asam dan uji kadar asam
Hasil dari uji angka asam

Variasi Perlakuan Replikasi Angka Asam (mg/g) Rata-rata Angka


(rpm;jam) Asam (mg/g)
140 ; 1 1 10,33 10,22
140 ; 1 2 10,17
140 ; 3 1 11,00 11,52
140 ; 3 2 12,04
170 ; 1 1 11,63 11,58
170 ; 1 2 11,54
170 ; 3 1 11,68 11,23
170 ; 3 2 10,79

Hasil dari Persentase kadar asam


Variasi Perlakuan Replikasi Kadar asam tartart Rata-rata kadar asam
(rpm,jam) (%) tartart (% )
140 ; 1 1 8,39 9,365
140 ; 1 2 10,34
140 ; 3 1 9,01 9,445
140 ; 3 2 10,20
170 ; 1 1 9,38 9,605
170 ; 1 2 9,51
170 ; 3 1 9,28 10,875
170 ; 3 2 12,47

Kadar asam tartart merupakan respon yang berupa variabel tergantung yang ditentukan
pada penelitian ini. Respon kadar ini dicari untuk merespon faktor yang berupa variable bebas.
Kadar akan dipakai untuk melihat adakah interaksi dari faktor-faktor variabel bebas yaitu lama
proses dan kecepatan putar, dalam usaha mendapatkan asam yang paling tinggi. Respon angka
asam dan kadar asam tartrat menunjukkan hasil yang tidak signifikan terhadap faktor-faktor.
Hal ini dikarenakan pada maserasi 1jam dan 3 jam jumlah asam dalam ekstrak telah mencapai
kesetimbangan. Pada level 1 dan 3 jam, respon yang dihasilkan sudah mencapai nilai yang
konstan dan telah mencapai kesetimbangan. Kemungkinan kesetimbangan telah tercapai
sebelum waktu maserasi 1 jam, sehingga hasil angka asam dan kadar asam tartrat pada level
ini merupakan hasil yang sudah stabil. Ada kemungkinan kesetimbangan angka asam dan kadar
asam telah tercapai sebelum waktu maserasi 1 jam. Hal ini melihat karakteristik dari asam itu
sendiri yang sangat mudah larut dalam air.
DAFTAR ISI

(Chairunnisa et al., 2019)Chairunnisa, S., Wartini, N. M., & Suhendra, L. (2019). Pengaruh
Suhu dan Waktu Maserasi terhadap Karakteristik Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus
mauritiana L.) sebagai Sumber Saponin. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri,
7(4), 551. https://doi.org/10.24843/jrma.2019.v07.i04.p07
(Handoyo, 2020)Handoyo, D. L. Y. (2020). Pengaruh Lama Waktu Maserasi (Perendaman)
Terhadap Kekentalan Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle). Jurnal Farmasi Tinctura, 2(1),
34–41.
(Karakteristik et al., 2009)Karakteristik, A., Budidaya, P., & Laut, R. (2009). Masrasi 2. 7–
25.
(Apgar, 1996)Apgar. (1996). No Title66, ‫עלון הנוטע‬. ‫תמונת מצב‬: ‫(ענף הקיווי‬December), 37–39.

(Muslihah, 2012)Muslihah, S. (2012). Pengaruh Penambahan Urea dan Lama Fermentasi


yang Berbeda Terhadap Kadar Bioetanol Dari Sampah Organik. Biology, 66(December),
37–39.
(Mukhtarini, 2014)Mukhtarini. (2014). Mukhtarini, “Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan
Identifikasi Senyawa Aktif,” J. Kesehat., vol. VII, no. 2, p. 361, 2014. J. Kesehat.,
VII(2), 361. https://doi.org/10.1007/s11293-018-9601-y
(Damarini, 2021)Damarini, M. R. (2021). Pengaruh Lama Proses dan Kecepatan Putar Pada
Maserasi Daging Buah Asam Jawa (Tamarindus Indica L.). 2–87.
(Badaring et al., 2020)Badaring, D. R., Sari, S. P. M., Nurhabiba, S., Wulan, W., &
Lembang, S. A. R. (2020). Uji Ekstrak Daun Maja (Aegle marmelos L.) terhadap
Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Indonesian Journal of
Fundamental Sciences, 6(1), 16. https://doi.org/10.26858/ijfs.v6i1.13941

Anda mungkin juga menyukai