Hukum Kesehatan
Hukum Kesehatan
Hukum kesehatan (health law) merupakan suatu spesialisasi dari ilmu hukum yang
ruang lingkupnya meliputi segala peraturan perundang-undangan di sektor pemeliharaan
kesehatan. Banyak istilah yang digunakan oleh para pakar, ada yang menyebutnya hukum
kedokteran dan hukum medik sebagai terjemahan dari medical law dan droit medical.
Dengan demikian health law diterjemahkan sebagai hukum kesehatan, sedangkan istilah
hukum kedokteran tiap digunakan sebagai bagian dari hukum kesehatan yang semula disebut
hukum medik.
Sebagai bahan perbandingan, dapat dikemukakan pula rumusan dari van der mijn
(veronica k, 1991) yang menyatakan bahwa hukum kesehatan adalah lembaga peraturan yang
langsung beruhubugan dengan perawatan kesehatan, sekaligus juga dengan penerapan hukum
sipil umum, pidana, dan administrasi.
Dari berbagai defenisi hukum kesehatan sebagai mana yang dikemukakan di atas,
sumber hukum kesehatan adalah:
Dalam suatu negara yang berlandasan hukum,maka sesuai dengan sifat dan
hakikatnya,hukum berperan besar dalam mengatur setiap hubungan hukum yang
timbul,baik antara individu maupun antara masyarakat didalam berbagai bidang
kehidupan termasuk kesehatan .
Norma adalah sarana yang dipakai oleh masyarakat untuk
menertibkan,menuntun,dan mengarahkan tingkah laku anggotanya dalam hubunganya
satu sama lain.hukum tidak hanya bermaksud untuk menetapkan sikap individu,tetapi
juga membawa individu agar bersifat sesuai dengan yang seharusnya dan tidak
bertentangan dengan hukum .
Menurut zevenbergen (veronica K 1999),bahwa norma hukum dalam dari
individu mengandung 2 hal,yaitu patokan penilaian dn patokan tingkah laku.untuk
memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang tujuan hukum,maka dapat dilihat dari
beberapa teori yaitu teori etis,teori utilitas,dan teori campuran.
Menurut teori etis ,tujuan hukum itu semata-mata untuk keadilan .menurut
teori ini ,isi hukum semata-mata harus ditentukan oleh kesadaran etis mengenai apa
yang adil dan apa yang tidak adil.
Menurut teori utilitis(endeominisme),bahwa tujuan hukum semata-mata
mewujudkan hal yang bermanfaat.pada hakikatnya menurut teori ini,tujuanhukum
adalah manfaat dalam menghasilkan kebahagiaan yang terbesar bagi banyak orang .
Menurut teori campuran ,isi hukum harus ditentukan menurut 2 asas,yaitu
keadilan dan kemanfaatan.dalam hal ini menurut van kant (veronica K 1999) bahwa
hukum bertujuan menjaga kepentingan setiap manusia agar kepentingan itu tidak
diganggu .menurut fred ameln (1991) fungsi hukum secara umum adalah kepastian
hukum dan perlindungan umum.
menurut pasal 2 penjelasan undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan ,
dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan harus memperhatikan berbagai asas asas
yang memberikan arah pembangunan kesehatan. Asas tesebut dilaksanakan melalui
upaya kesehatan, sebagai berikut .
1. Asas perikemanusiaan yang berarti bahwa pembangunan kesehatan harus
dilandasi yang berdasarkan pada ketuhanan yang maha esa.
2. Asas keseimbangan berarti bahwa pembangunan kesehatan harus dilaksanakan
antara individu dan masyarakat.
3. Asas manfaat berarti bahwa pembangunan kesehatan harus memberikan manfaat
yang sebesar besar nya bagi kemanusiaan yang sehat bagi setiap warga negara.
4. Asas perlindungan berarti pembangunan kesehatan harus dapat memberikan
perlindungan dan kepastian hukum kepada penerima atau pemberi pelayanan
kesehatan.
5. Asas penghormatan terhadap hak dan kewajiban bahwa pembangunan kesehatan
dengan menghormati kewajiban masyarakat sebagai bentuk kesamaan hukum .
6. Asas keadilan berarti bahwa kesehatan harus dapat memberikan oelayanan yang
adil keoada semua lapisan masyarakat dengan biaya yang terjangkau .
7. Asas gender dan non-diskriminatif berarti bahwa pembangunan kesehatan tidak
membedakan perlakuan terhadap laki-laki atau perempuan
8. Asas norma agama berarti kesehatan harus memperhatikan dan menghormati dan
tidak membedakan agama yang dianut masyarakat.