Anda di halaman 1dari 9

DEMOGRAFI DAN KESEHTAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Dapat dilihat dari
hasil sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan tentang
kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap
proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk. Dibanding dengan negara-negara
yang sedang berkembang lainnya, Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah penduduk
setelah Cina dan India. Indonesia merupakan negara yang sedang membangun dengan
mempunyai masalah kependudukan yang sangat serius disertai dengan, yaitu jumlah penduduk
yang sangat besar disertai dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi dan persebaran
penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan hanya merupakan modal , tetapi juga akan
merupakan beban dalam pembangunan.
Pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan dengan semakin sulitnya pelayanan
kesehatan yang merata kepada masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen
demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan
aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana
program untuk dapat mengembangkan program pelayanan kesehatan yang merata dan tepat pada
sasarannya.Masalah utama yang dihadapi di bidang kesehatan di Indonesia adalah masih
tingginya pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur
penduduk. Program kependudukan dan keluarga berencana bertujuan turut serta menciptakan
kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan
pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai keseimbangan yang baik antara
jumlah dan kecepatan pertambahan penduduk dengan perkembangan pelayanan kesehatan.
B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan di sampaikan, yaitu:


1. Gambaran piramida penduduk kabupaten Sumba Timur?
2. Bagaimana pola kematian penduduk kabupaten Sumba Timur ?
3. Penyebab kematian penduduk kabupaten Sumba Timur berdasarkan pola kematian?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa mampu membuat piramida kabupaten daerah asal.
2. Agar mahasiswa mengetahui pola kematian penduduk kabupaten Sumba Timur;
3. Agar mahasiswa mengetahui penyebab kematian penduduk kabupaten Sumba Timur;
4. Agar mahasiswa sebagai petugas kesehatan dapat mengambil langkah tepat dalam mengurangi
kematian.
5. Untuk memenuhi tugas akhir yang diberikan dosen kepada mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN

1. Definisi Demografi
 Demography is the scientific study of human populations in primarily with the respect to their
size, their structure (composition) and their development (change). Yang jika diartikan dalam
bahasa Indonesia, kurang lebih artinya sebagai berikut : Demografi adalah ilmu yang
mempelajari penduduk suatu wilayah terutama mengenai jumlah, struktur komposisi penduduk
dan perkembangannya. (Multilingual Demographic Dictionary).
 “Demography is the study of the size, territorial distribution and composition of population,
changes there in and the components of such changes which maybe identified as natality,
territorial movements (migration) and social mobility (changes of states). Yang dalam
terjemahan Indonesia diartikan kurang lebih sebagai berikut “ Demografi mempelajari jumlah,
persebaran, territorial, dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab
perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak territorial
(migrasi) dan mobilitas social (perubahan status).
(Philip M Hauser dan Duddley Duncan ,1959)
 Dari kedua definisi diatas, disimpulkan (dapat disimpulkan) bahwa demografi mempelajari
struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah persebaran
dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah karena disebabkan oleh
proses demografi yakni kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga adanya migrasi
penduduk.

2. Definisi Kesehatan
Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini juga merupakan
tingkat fungsional dan / atau efisiensi metabolisme organisme, sering secara implisit manusia.
Pada saat berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1948, kesehatan
didefinisikan sebagai "keadaan lengkap fisik, mental, dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya
ketiadaan penyakit atau kelemahan."
Pada 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa
kesehatan adalah "sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan dari kehidupan.
Kesehatan adalah konsep yang positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta
kemampuan fisik."
Ciri Ciri Sehat :
Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak
adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi
normal atau tidak mengalami gangguan.
Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
1. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
2. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya,
misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha
Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.

B. HUBUNGAN ANTARA DEMOGRAFI DAN KESEHATAN


Selama dasawarsa yang lalu, penduduk dunia bertambah dengan tingkat yang
mencengangkan. Peningkaatan angka pertambahan penduduk ini sedemikian kritis sehingga
banyak orang mengakui bahwa peledakan penduduk dewasa ini merupakan ancaman terbesar
bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan
penduduk.
Pemecahan masalah isu kependudukan ini sudah sudah banyak cara yang ditawarkan
diantaranya pengendalian fertilitas dengan penggunaan alat kontrasepsi KB, penundaan
perkawinan, bahkan menurut teori malthus memberikan 2 jenis solusi yaitu preventive checks
(pengurangan penduduk melalui penekanan kelahiran) dan positive checks (pengurangan
penduduk melalui proses kematian).

Kegiatan antianatalis seakan-akan menjadi program unggulan untuk mengatasi


permasalahan ledakan penduduk tersebut, terkhusus negara china menerapkan model yang
berbeda dalam penyelesai ini, yaitu mencanangkan sasaran “pertumbuhan penduduk” dalam
kebijakan kependudukannya melalui beragam cara : mulai dari pemberian imbalan bagi keluarga
dengan satu anak, dan sanksi bagi mereka yang tidak sungguh-sungguh menjalankan kebijakan
ini, wajib militer bagi para pemuda, penundaan usia kawin, sampai pada komitmen pemimpinnya
yang memberi pembenaran pada program ini sebagai bagian dari ajaran sosialisme.

Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan adanya ilmu demografi maka pemecahan masalah
penduduk yang berhubungan dengan kesehatan dapat diketahui melalui data demografi agar
tepat sasaran sehingga penyaluran kesehatan dapat merata keseluruh lapisan masyarakat.

C. PERKEMBANGAN JUMLAH PEDUDUK DI INDONESIA


( grafik perkembangan jumlah penduduk Indonesia)
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah
sebesar 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan.
Distribusi penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa yaitu sebesar 58 persen, yang
diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21 persen. Selanjutnya untuk pulau-pulau/kelompok
kepulauan lain berturut-turut adalah sebagai berikut: Sulawesi sebesar 7 persen; Kalimantan
sebesar 6 persen; Bali dan Nusa Tenggara sebesar 6 persen; dan Maluku dan Papua sebesar 3
persen.
Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah tiga provinsi dengan urutan teratas yang
berpenduduk terbanyak, yaitu masing-masing berjumlah 43.021.826 orang, 37.476.011 orang,
dan 32.380.687 orang. Sedangkan Provinsi Sumatera Utara merupakan wilayah yang terbanyak
penduduknya di luar Jawa, yaitu sebanyak 12.985.075 orang.
Dengan luas wilayah Indonesia yang sekitar 1.910.931 km2, maka rata- rata tingkat
kepadatan penduduk Indonesia adalah sebesar 124 orang per km2. Provinsi yang paling tinggi
kepadatan penduduknya adalah Provinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar 14.440 orang per km2.
Sementara itu, provinsi yang paling rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah Provinsi
Papua Barat, yaitu sebesar 8 orang per km2.
Penduduk Indonesia terus bertambah dari waktu ke waktu. Ketika pemerintah Hindia Belanda
mengadakan sensus penduduk tahun 1930 penduduk nusantara adalah 60,7 juta jiwa. Pada tahun
1961, ketika sensus penduduk pertama setelah Indonesia merdeka, jumlah penduduk sebanyak
97,1 juta jiwa. Pada tahun 1971 penduduk Indonesia sebanyak 119,2 juta jiwa, tahun 1980
sebanyak 146,9 juta jiwa, tahun 1990 sebanyak 178,6 juta jiwa, tahun 2000 sebanyak 205,1 juta
jiwa, dan pada tahun 2010 sebanyak 237,6 juta jiwa.
Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Secara nasional, laju pertumbuhan penduduk Indonesia per tahun selama sepuluh tahun
terakhir adalah sebesar 1,49 persen. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Papua adalah yang
tertinggi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia, yaitu sebesar 5,46 persen.
Bila dilihat menurut pulau atau kelompok kepulauan, provinsi dengan laju pertumbuhan
penduduk tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut:
(1) Sumatera
Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi dengan laju pertumbuhan penduduk tertinggi,
yaitu sebesar 4,99 persen. Sementara itu, provinsi yang memiliki laju pertumbuhan penduduk
terendah adalah Provinsi Sumatera Utara, yaitu sebesar 1,11 persen.
(2) Jawa
Provinsi yang memiliki laju pertumbuhan penduduk tertinggi adalah Provinsi Ban- ten, yaitu
sebesar 2,79 persen. Sedangkan provinsi dengan laju pertumbuhan penduduk terendah adalah
Provinsi Jawa Tengah, yaitu sebesar 0,37 persen.

(3) Bali-Nusa Tenggara


Provinsi Bali memiliki laju pertumbuhan penduduk tertinggi, yaitu sebesar 2,15 persen.
Sedangkan provinsi dengan laju pertumbuhan penduduk terendah adalah Provinsi Nusa Tenggara
Barat, yaitu sebesar 1,17 persen.

(4) Kalimantan
Provinsi Kalimantan Timur merupakan provinsi dengan laju pertumbuhan pen- duduk tertinggi,
yaitu sebesar 3,80 persen. Sementara itu, provinsi yang memi- liki laju pertumbuhan penduduk
terendah adalah Provinsi Kalimantan Barat, yaitu sebesar 0,91 persen.

(5) Sulawesi
Provinsi Sulawesi Barat memiliki laju pertumbuhan penduduk tertinggi, yaitu sebesar 2,67
persen. Sedangkan provinsi dengan laju pertumbuhan penduduk terendah adalah Provinsi
Sulawesi Selatan, yaitu sebesar 1,17 persen.

(6) Maluku-Papua
Provinsi yang memiliki laju pertumbuhan penduduk tertinggi adalah Provinsi Papua, yaitu
sebesar 5,46 persen. Sedangkan provinsi dengan laju pertumbuhan penduduk terendah adalah
Provinsi Maluku Utara, yaitu sebesar 2,44 persen
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara matematik dan statistik tentang jumlah,
kompisisi dan persebaran penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui
bekerjanya lima komponen, yaitu:

1. Kelahiran (fertilitas)
2. Kematian (mortalitas)
3. Perkawinan
4. Migrasi
5. Mobilitas sosial
Demografi mempunyai kaitan erat dengan kesehatan demografi karena dengan mengetahui data
demografi, pencegahan masalah kesehatan dapat tepat sasaran.

B. SARAN
Sebagai individu yang berperan dalam kesehatan masyarakat, pemahaman akan data
demografi sangat penting dalam memecahkan permasalahan kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ratnasari, F. dkk. 2003. Masalah Kesehatan. Penerbit: Kepel Press. Yogyakarta.
Setyabudi,R. 2011.. (http://ajago.blogspot.com/Multilingual
DemographicDictionary..html).Akses pada 23 Maret 2012
(http://syamsuqamaridji.blogspot.com/2011/07/definisi-dan-pengertian-demografi.html). Akses
pada 23 Maret 2012
(http://www.masbied.com/2010/01/14/isu-kependudukan/#more-1816). Akses pada 23 Maret
2012

Anda mungkin juga menyukai