Anda di halaman 1dari 17

TABUNGAN

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

Nur Jannah Harahap 71433420


Rosliana 71433420
Yovita Sugiasti 7143342042

B Non Reguler 2014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2018
DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang ........................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ..................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................................... 1
BAB II..................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 2
2.1. Pengertian Tabungan................................................................................................................ 2
2.2 Akuntansi Untuk Tabungan ...................................................................................................... 3
1. Pembukaan Rekening.............................................................................................................. 3
2. Penyetoran antar Cabang ........................................................................................................ 4
3. Penarikan................................................................................................................................. 6
4. Tata cara perhitungan bunga dan pembukuan bunga tabungan .............................................. 8
Perhitungan Bunga ........................................................................................................................ 10
5. Penutupan Rekening ............................................................................................................. 13
BAB III ................................................................................................................................................. 14
KESIMPULAN ................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat
penting,dimana dalam kegiatannya baik sebagai penghimpun dana masyarakat dalam bentuk
Giro,Tabungan, dan Deposito yang dana tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat
dalambentuk kredit.
Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998
tentangperbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
darimasyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan perusahaan
yangbergerak dalam bidang keuangan. Salah satu aktivitas perbankan adalah menghimpun
danadarimasyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan yaitu kegiatan
funding.
Simpanan tabungan merupakan aktivitas perbankan dalam menghimpun dana
masyarakat dengan syarat-syarat tertentu bagi pemegangnya, dan persyaratan masing-masing
bank berbeda, tujuan nasabah menyimpan uang di rekening tabungan juga berbeda. Dengan
demikian sasaran bank dalam memasarkan produknya juga berbeda sesuai dengan
sasarannya. Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang
Perbankan,Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan
alat lainnya yang disamakan dengan itu.
Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah
dibuat antara bank dengan si penabung.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa Pengertian Tabungan?
2. Apa Saja Akuntansi untuk Tabungan?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Tabungan
2. Untuk Mengetahui Transaksi Akuntansi untuk Tabungan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Tabungan


Tabungan merupakan hutang bank kepada masyarakat, dalam hal ini pemilik tabungan
dan dikelompokkan ke dalam hutang jangka pendek dalam neraca. Tidak adanya
batasan jangka waktu tabungan dan penarikan yang dapat dilakukan sewaktu - waktu
menyebabkan tabungan harus digolongkan ke dalam hutang jangka pendek. Tabungan yang
dimiliki oleh bank-bank dewasa kini berbeda dengan Tabungan Pembangunan Nasional
(Tabanas) beberapa tahun yang lampau. Produk tabungan yang sekarang dijual oleh bank-
bank memiliki suku bunga yang relative cukup tinggi sebagai cerminan dari adanya
persaingan ketat dalam mengumpulkan dana masyarakat.
Dalam Keputusan Menteri Keuangan No.61/KMK.04/2001, yang dimaksud
dengantabungan adalah simpanan pada Bank dengan nama apapun, termasuk giro yang
penarikannya dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh masing-masing
bank. Untuk menarik dana yang terdapat dalam rekening tabungan dapat menggunakan
berbagai sarana atau alat penarikan.
Adapun beberapa alat penarikan tabungan yang digunakan tergantung bank masing-
masing yang ingin menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat penarikan ini dapat
disgunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat yang sering digunakan adalah
sebagai berikut :
1. Buku Tabungan
Merupakan buku yang dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan saldo
tabungan,penarikan, penyetoran dan pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini
dapat digunakanpada saat penarikan, sehingga langsung mengurangi saldo yang ada
di buku tabungantersebut.
2. Slip Penarikan
Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama, nomor
rekening, jumlah uang serta tanda tangan untuk menarik sejumlah uang. Slip
penarikan biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan.
3. Kwitansi
Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama
dengan slip penarikan, dimana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang
dan tanda tangan penarik.

2
4. Kartu ATM
Merupakan sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastic yang dapat digunakan
untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, di mesin Automted Teller Machine
(ATM). Mesin ATM biasanya tersebar di tempat yang strategis.

Transaksi tabungan meliputi:


1. Pembukaan rekening
2. Penyetoran
3. Penarikan
4. Tata cara perhitungan dan pembukuan bungan tabungan penutupan rekening
tabungan
5. Penutupan rekenig tabungan

2.2 Akuntansi Untuk Tabungan


1. Pembukaan Rekening
Setiap pemohon yang akan membuka rekening tabungan wajib mengisi formulir
pembukaan tabungan yang terdiri dari tiga rangkap dan didalamnya terdapat isian mengenai
data pribadi pemohon.
Selain mengisi formulir pembukaan tabungan, pemohon diharuskan memberikan
fotocopy kartu identitas diri dan memberikan contoh tanda tangan yangdiserahkan kepada
bagian yang bersangkutan yaitu teller dan seksi tabungan. Langkah berikutnya adalah
pengisianslip setoran awal yang telah dilengkapi dengan nomor tabungan dan nama tabungan.
Sebagai contoh :
Pada tanggal 04 Agustus 1992, Tn. E hendak membuka tabungan di Bank Omega-
Jakarta. Setoran pertamanya sebesar Rp 1.500.000,- tunai. Bunga ditetapkan secara Floating
yang mana disesuaikan pada suku bunga yang berlaku dan dihitung atas dasar lamanya
tabungan mengendap. Pada waktu penyetoran pertama suku bunga sebesar 20% setahun. Atas
dasar suku bunga ini akan diperhitungkan bunga tabungan untuk Tn. E, hingga suku bunga
Bank Omega berubah. Pada saat penyetoran tersebut, oleh Bank Omega cabang Jakarta akan
dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut:
Kas Rp 1.500.000
Tabungan-Rekening Tn. E Rp 1.500.000

3
Apabila pada tanggal 20 Agustus 1992, Tn. E kembali menyetor dengan menyerahkan
selembar cek Rp. 4.600.000 dari Tn. F, nasabah Bank Omega – Jakarta, untuk keuntungan
rekening tabungannya. Pada hari yang sama ia juga mendapat transfer masuk dari seorang
rekannya di Surabaya melalui bank Omega – Surabaya sebesar Rp. 7.230.000;- untuk
keuntungan rekening tabungannya. Oleh Bank Omega – Jakarta akan dicatat sebagai berikut :
Giro – Rekening Tn. F Rp. 4.600.000
RAK Cabang Surabaya Rp. 7.230.000
Tabungan – Rekening Tn. E Rp. 11.830.000

2. Penyetoran antar Cabang


Seorang nasabah dapat saja melakukan penyetoran untuk keuntungan rekeningnya di
cabang lain. Dalam transaksi seperti ini, akan tercipta adanya hubungan antar cabang antara
cabang penerima setoran dan cabang penerbit rekening tabungan.
Untuk transaksi antar cabang ini, issue yang timbul adalah masalah keamanan transaksi
yang erat kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank yang
bersangkutan. Bagi bank yang pengoperasiannya dilakukan dengan media komputer dan
dapat berhubungan langsung antara cabang on-line processing), issue keamanan transaksi
tidak begitu besar dibanding dengan bank yang pengoperasiannya secara masih manual atau
belum beroperasi secara on-line.
Bank memproses transaksi secara on-line dengan cabang-cabang lainnya, akan tercipta
hubungan antara kantor yang diproses dengan sebuah komputer pusat (host komputer).
Hubungan ini nantinya akan terlihat dalam neraca harian setiap cabang. Pemberian kode
transaksi seperti ini akan dilakukan dengan komputer dan penomorannya harus unik.
Bank memproses transaksi secara off-line dengan cabang-cabang lainnya, perlu
menciptakan sistem pengkodean transaksi. Karena transaksi penyetoran antar cabang tidak
dapat langsung mengkredit rekening nasabah tabungan di cabang penerbit, bank harus
menciptakan sistem internal control yang unik dan efektif.
Lazimnya, internal control tersebut dengan cara langsung mencetak transaksi
penyetoran dengan penomoran kode khusus pada passbook nasabah. Atas dasar kode
transaksi ini akan diuji kebenarannya oleh cabang lain dimana si nasabah hendak melakukan
transaksi lainnya, khususnya penarikan. Dengan demikian, apabila ada transaksi penyetoran
dan penarikan antar cabang yang dilakukan dengan hari yang sama, maka alat kontrol yang

4
dijadikan dasar pengesahan adalah pencatatan data transaksi dalam passbook. Proses
transaksi hubungan antar cabang secara on-line dapat dilukiskan sebagai berikut :

Sebagai Contoh:
Apabila Tn. E, melakukan penyetoran tunai tanggal 24 Agustus pada Bank Omega cabang
Surabaya sebesar Rp 1.000.000-, oleh Bank Omega cabang Jakarta, selaku cabang
penerbit, akan dibukukan sebagai berikut:
D : RekeningAntar Kantor -
Cabang Surabaya…………………………………. Rp. 1.000.000
K : Tabungan – Rekening Tn. E…………………………….Rp. 1.000.000

5
Seorang nasabah jika ingin menambah rekening tabungannya maka ia akan melakukan
Penyetoran Tabungan. Penyetoran tabungan dapat dilaksanakan dengan cara: setoran tunai,
setoran kliring dan pemindah bukuan. Setiap jenis penyetoran tersebut harus dilengkapi
dengan slip setoran atau Ticket.
Contoh :
 Setoran Tunai
Pak Arif pada tanggal 1 September 2006 hendak membuka tabungan di Bank BRI
Cabang Jakarta. Setoran pertamanya Rp 500.000 tunai.

Kas Rp 500.000
Tabungan Pak Arif Rp 500.000

Pada tanggal 4 September 2006, Pak Arif kembali menyetor untuk rekening
tabungannya dengan menyerahkan selembar cek Rp 4.500.000,00 dari Pak Putra. Pak
Putra nasabah Bank BRI Jakarta. Pada hari yang sama ia juga mendapat transfer dari
rekannya melalui Bank BRI Cabang Kalimalang sebesar Rp 7.000.000

Giro Pak Putra Rp 4.500.000,00


RAK Cabang Kalimalang Rp 7.000.000,00
Tabungan Pak Arif Rp 11.500.000,00

 Penyetoran Antar Bank


Pak Arif melakukan setoran dari Bank BRI Cabang Salemba sebesar Rp 500.000,00
RAK Cab. Salemba Rp 500.000,00
Tabungan Pak Arif Rp 500.000,00

3. Penarikan
Penarikan tabungan pun dapat dilakukan pada dan bukan pada cabang penerbit. Bila
dilakukan pada cabang penerbit, bank langsung akan mendebet rekening nasabah yang
bersangkutan beserta dengan passbooknya.
Bila penarikan tabungan dilakukan pada cabang bukan penerbit, pengkodean transaksi
yang unik diperlukan. Bila pemrosesan transaksi antar cabang dilakukan secara on-line,
rekening nasabah yang bersangkutan dapat langsung didebet melalui media komputer yang

6
beroperasi secara on-line. Pada bank yang pemrosesannya dilakukan secara off-line, akan
memerlukan pengamanan transaksi yang efektif. Lazimnya dilakukan dengan penomoran
transaksi yang unik. Cabang pembayar akan segera mengirimkan nota pembukuan kepada
cabang penerbit tabungan dimana dipelihara rekening nasabah yang bersangkutan.
Sebagai Contoh :
Pada tanggal 28 Agustus 19xx, Tn. E menarik rekening tabungan di Bank Omega
cabang Bandung sebesar Rp. 1.500.000;- tunai, oleh cabang Bandung akan dibukukan
sebagai berikut

Rekening Antar Kantor – Jakarta Rp. 1.500.000


Kas Rp. 1.500.000
Cabang penerbit, yaitu cabang Jakarta, akan mengkredit cabang Bandung dan mendebet
rekening Tn. E, sebagai berikut :

Tabungan Rekening Tn. E Rp. 1.500.000


RekeningAntar Kantor – Bandung Rp. 1.500.000

Hubungan antar cabang Bandung dan cabang Jakarta bersifat reciprocal, yaitu kedua
cabang akan tercipta hubungan hutang dan piutang dalam jumlah yang sama. Dengan
demikian, rekening antar kantor ini dikenal dengan nama reciprocal account
Penarikan tabungan dilaksanakan dengan bantuan proses earnmarking,
(pengkonfirmasian transaksi antar cabang) dimana petugas yang bersangkutan langsung
mengetahui posisi saldo rekening penabung melalui bantuan input komputer. Dengan cara ini
petugas yang bersangkutan langsung dapat mengetahui ada tidaknya dana yang akan ditarik
direkening penabung.
Contoh:
 Penarikan Tunai
Pak Arif menarik dana tabungannya secara tunai di Bank BRI Jakarta sebesar Rp
200.000
Tabungan Pak Arif Rp 200.000
Kas Rp 200.000

7
 Penarikan Melalui ATM
Pak Arif menarik dananya melalui ATM sebesar Rp 100.000,00
Tabungan Pak Arif Rp 100.000,00
Kas ATM Rp 100.000,00

 Penarikan Antar Cabang – Reciprocal Account


Pak Arif menarik rekening tabungan di Bank BRI Cabang Kelapa Dua sebesar Rp
1.500.000,00 tunai.
Pencatatan pada Cabang Kelapa Dua :
RAK Cabang Jakarta Rp 1.500.000,00
Kas Rp1.500.000,00

4. Tata cara perhitungan bunga dan pembukuan bunga tabungan


Bunga tabungan dihitung pada setiap akhir bulan dan langsung dikreditkan ke rekening
tabungan. Dengan demikian bunga tabungan akan menambah saldo tabungan.
Dasar perhitungan suku bunga dapat dihitung baik secara floating maupun dari saldo
tetap dan dilakukan setiap akhir bulan.Perhitungan dengan saldo tetap biasanya diambil saldo
rata-rata minimum dalam sebulan. Cara ini dapat merugikan atau menguntungkan nasabah
maupun bank. Bila saldo nasabah cenderung meningkat selama sebulan, perhitungan bunga
dengan saldo rata-rata dapat merugikan nasabah dan menguntungkan pihak bank. Sebaliknya,
apabila saldo tabungan nasabah cenderung turun selama sebulan, perhitungan bunga dengan
saldo rata-rata dapat menguntungkan nasabah dan merugikan bank. Hal ini bergantung dari
perubahan saldo.
Cara lain dalam perhitungan bunga secara floating dilakukan atas dasar lamanya dana
mengendap dalam bank. Lamanya saldo mengendap akan diperhitungkan dengan suku bunga
yang berubah-ubah selama satu periode tertentu, lazimnya satu bulan. Dalam perhitunganini,
bank harus menghitung dengan cermat besarnya beban tugas atas dasar lamanya hari dan
besarnya saldo mengendap. Karena perhitungan yang cukup rumit, lazimnya dipergunakan
komputer.
Sebagai contoh, bila perhitungan bunga untuk Tn. E dilakukan atas dasar perhitungan
floating, maka besarnya bunga tabungan yang harus diberikan kepada Tn. E dapat dihitung
dengan memperhatikan perubahan-perubahan suku bunga yang terjadi selama bulan Agustus.
Apabila bunga selama bulan Agustus berubah-ubah seperti diuraikan sebagai berikut.

8
Sebagai contoh, mutasi rekening Tn. E selama bulan Agustus 19xx dapat dijabarkan
sebagai berikut :

1 Agustus 19xx ………………………………20% pertahun


10 Agustus 19xx ………………………………21,25% pertahun
15 Agustus 19xx ………………………………19,75% pertahun
20 Agustus 19xx ………………………………20,5% pertahun
25 Agustus 19xx ………………………………20% pertahun

Dengan memperhatikan rata-rata banyaknya hari dan besarnya saldo yang mengendap
dalam rekening tabungan Tn. E pada Bank Omega selama Bulan Agustus 19xx, akan
diperhitungkan besarnya bunga dari hari ke hari atas dasar suku bunga yang berlaku selama
bulan Agustus 19xx.
Bunga bulan Agustus ini akan dibebankan menjadi beban atau biaya selama bulan
Agustus dan harus diantisipasikan pada akhir bulan Agustus, dengan cara mengkredit
rekening nasabah yang bersangkutan. Proses ini dikenal dengan antisipasi biaya bunga.
Dengan menerapkan metode perhitungan bunga secara floating ini, besarnya bunga
yang dibayarkan oleh Bank Omega akan mendekati atau sama dengan yang sebenarnya dan
tidak bias, seperti bila dipakai saldo rata-rata terendah dalam satu bulan.
Sebagai contoh, mutasi rekening Tn. E selama bulan Agustus 19xx dapat
dijabarkansebagai berikut :

9
Besarnya bunga yang diberikan kepada Tn. E sebesar Rp. 97.331 tersebut dihitung
dengan menghitung lamanya hari dan besarnya saldo yang mengendap dan dihitung dengan
suku bunga yang berlaku selama bulan Agustus 19xx.
Perhitungannya adalah sebagai berikut :
6/360 * 20% * RPH. 1.500.000 = Rp. 4.999,99
5/360 * 21,25% * RPH. 1.500.000 = Rp. 4.427,08
5/360 * 19,75% * RPH. 1.500.000 = Rp. 4.114,58
4/360 * 20,50% * RPH. 13.330.000 = Rp. 30.362,77
1/360 * 20,5% * RPH. 14.330.000 = Rp. 8.160,13
3/360 * 20% * RPH. 14.330.000 = Rp. 23.883,33
3/360 * 20% * RPH. 12.830.000 = Rp. 21.383,33
Besarnya bunga yang dibayar = Rp. 97.331,21
Dibulatkan menjadi = RPH. 97.331,00

Ayat jurnal untuk membukukan beban bunga ini adalah sebagai berikut :
Biaya Bunga – Tabungan Rp. 97.331
Tabungan – Rekening Tn. E Rp. 97.331

Dengan demikian, tabungan Tn. E, akan bertambah secara otomatis pada akhir bulan
Agustus 19xx sejumlah beban bunga.Perhitungan ini dilakukan dengan sendirinya oleh
komputer sewaktu memproses harian dan proses akhir bulan.
Perhitungan Bunga
Pak Arif pada Bulan September 2006 mendapatkan bunga tabungan sebesr 100.000,00
Biaya bunga tabungan Rp 100.000,00
Tabungan Pak Arir Rp 100.000,00

Perhitungan bunga bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan mendasarkan pada
saldoterendah, suku bunga tetap atau berubah, atau kombinasi dari kedua hal tersebut.

a. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Terendah


Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan
dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada
bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun.

10
Misalnya untuk menghitung bunga pada bulan Mei, maka besarnya bunga dihitung :
Bunga Tabungan =.....% * 31/365 * saldo terendah pada bulan Mei
Contoh:
Saldo rekening tabungan nasabah, pada bulan maret mempunyai saldo sebagai berikut:
01/03 5.000.000
10/03 4.000.000
20/03 8.000.000
25/03 7.000.000
30/03 10.000.000
Apabila bunga tabungan ditetapkan bank sebesar 10% per tahun (saldo terendah) dan
pajak atas bunga sebesar 20%. Hitunglah bunga bersih yang diterima nasabah pada
akhir bulan maret.
Perhitungan:
4.000.000 × 10% × 31
= 33.973 (𝑠𝑎𝑙𝑑𝑜 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎)
365
Nasabah tidak dikenai pajak atas bunga, karena saldo terendahnya dibawah 7.500.0000
Jurnalnya:
Biaya bunga 33.975
Tabungan 33.973

b. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Raa-rata


Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam
bulan berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap
hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
Contoh:
Suatu rekening tabungan nasabah, pada bulan maret mempunyai saldo sebagai berikut:
01/03 12.500.000 25/03 6.700.000
05/03 7.500.000 27/03 7.800.000
08/03 7.700.000 29/03 7.900.000
18/03 6.600.000
Tingkat bunga progresif dengan ketentuan sebagai berikut:
Saldo 0 s/d 1.000.000 = 0%
1.000.000 < s/d 5.000.000 = 8%
5.000.000 < s/d 7.000.000 = 9%

11
7.000.000 < s/d =10%
Perhitungan :
01/ 03 12.500.000 x 4 = Rp 50.000.000
05/ 03 7.500.000 x 3 = Rp 22.500.000
08/ 03 7.700.000 x 10 = Rp 77.000.000
18/ 03 6.600.000 x 7 = Rp 42.000.000
25/ 03 6.700.000 x 2 = Rp 13.400.000
27/ 03 7.800.000 x 2 = Rp 15.600.000
29/ 03 7.900.000 x 3 = Rp 23.700.000
Rp 244.200.000
𝑅𝑝 244.200.000
𝑠𝑎𝑙𝑑𝑜 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 𝑅𝑝 7.877.419
31
7.877.419 × 31
𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 = = 𝑅𝑝 66.904
365

Pajak = Rp 66.904 x 20% Rp 13.381


Jurnalnya :
Biaya Bunga 66.904
PPh 13.381
Tabungan 53.523
c. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian
Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bunga
berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.
Contoh :
Suatu rekening tabungan nasabah, pada bulan maret mempunyai saldo sebagai berikut:
01/03 5.000.000
10/03 4.000.000
20/03 8.000.000
25/03 7.000.000
30/03 10.000.000
Apabila bunga tabungan yang ditetapkan Bank sebesar 8% per Tahun ( Saldo Harian)
dan pajak atas bunga sebesar 20%. Hitunglah bunga bersih yang diterima nasabha pada
akhir Bulan Maret

12
Perhitungan:
01/03 5.000.000 x 8% x 9/365 = 9.863
10/03 4.000.000 x 8% x 10/365 = 8.767
20/03 8.000.000 x 8% x 5/365 = 8.767
25/03 7.000.000 x 8% x 5/365 = 7.671
30/03 10.000.000 x 8% x 2/365 = 4.384
30 39.452
Pajak : 8.767 x 20% = 1.753
4.384 x 20% = 877
2.630
Bunga bersih yang diterima nasabah pada akhir bulan Maret =
39.452 – 2.630 = 36.822
Jurnalnya:
Biaya bunga 39.452
PPh 2.630
Tabungan 36.822

5. Penutupan Rekening
Penutupan rekening seorang nasabah tabungan harus dilakukan pada cabang
penerbitnya, karena seluruh proses penutupan harus diketahui dan disetujui oleh bank
penerbit tabungan yang bersangkutan.
Sebagai contoh , Apabila kemudian pada tanggal 1 September 19xx Tn.E datang untuk
menutup rekening tabungannya, maka Bank Omega – Jakartaakan membukukan sebagai
berikut :
Dengan dibukukannya ayat jurnal diatas, saldo rekening tabungan Tn. E, tidak akan tampak
lagi dalam perincian rekening tabungn di neraca.

D : Tabungan Rekening Tn. E Rp. 12.927.331


K : Kas Rp. 12.927.331

13
BAB III

KESIMPULAN
Tabungan merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh si
penabung sewaktu-waktu di kehendaki. Begitu juga alat yang sering digunakan pada saat
penarikan yaitu: Buku tabungan , Slip penarikan, Kwitansi, Kartu ATM.
Untuk itu Akuntansi memiliki Transaksi tabungan meliputi:
a.Pembukaan rekening
b.Penyetoran
c.Penarikan
d.Tata cara perhitungan dan pembukuan bunga tabungan penutupan rekeningtabungan
e.Penutupan rekening tabungan
Sehingga bank memiliki jurnal yang harus di buat pada transaksi-transaksi yang terjadi
pada buku tabungan.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Tabungan
http://makalah-smp.blogspot.com/2009/04/contoh-tabungan.html
http://gasy.web.id/?Menu/Umum/MySql/Javascript/Laporan_Transaksi_Tabungan_Umum&
Gasy=Produk.html

15

Anda mungkin juga menyukai