Anda di halaman 1dari 8

2.

1 Biaya-biaya Proyek
Yang di hitung sebagai biaya atau pengeluaran proyek adalah hanya biaya-biaya atau
ongkos-ongkos yang akan di keluarkan di masa yang akan datang (future cost) untuk
memperoleh penghasilan-penghasilan yang akan datang (future returns). Yang di masukkan
di dalam biaya proyek ,antara lain ;
2.1.1 . Biaya angsuran hutang dan bunga.
Di dalam hal ini, pengeluaran angsuran hutang dan bunga akan di masukkan dalam
biaya ekonomis tergantung apakah terdapat beban social yang dianggap harus di tanggung
masyarakat sehubungan dengan angsuran pembiayaan suatu proyek atau tidak.
Biaya proyek atau biaya investasi dapat di perhitungkan pada waktu ;
a. Investasi di keluarkan.
Artinya cara perhitungan yang akan timbul pada proyek-proyek yang dana investasinya
tidak terikat pada suatu proyek tertentu. Misalnya, tidak terikat pada proyek A. Dana
investasi yang tersedia kemungkinan masih dapat di gunakan untuk proyek-proyek yang
menguntungkan bagi masyarakat.
Atau dapat di hitung juga pada waktu,
b. Pinjaman untuk investasi di lunasi beserta bunganya.
Artinya cara perhitungan yang akan timbul jika suatu proyek di biayai dengan pinjaman
atau kredit terikat. Jadi kredit atau pinjaman tersebut hanya di berikan untuk suatu
proyek tertentu dan akan dibatalkan bila proyek tersebut tidak dilaksanakan. Di dalam
hal ini, beban sosial yang di perhitungkan bukan jumlah investasi, tetapi jumlah
angsuran mulai dilakukan dan bunga mulai harus di bayar.
Jadi social opportunity cost dari pada pelaksanaan investasi dalam proyek dibebankan
pada waktu pembiayaan dilunasi pada saat yang akan datang, dan bukan pada saaat
dilaksanakan kegiatan proyek tersebut.

2.1.2 Penyusutan
Penyusutan adalah pengalokasian biaya investasi (penanaman modal) suatu proyek
pada setiap tahun sepanjang umur ekonomis proyek tersebut dan untuk menjamin agar angka
biaya operasi yang dimasukkan dalam neraca rugi/laba tahunan dapat mencerminkan adanya
biaya modal yang dipergunakan.
Secara singkat dikatakan bahwa dalam rangka analisa benefit cost tersebut, perlakuan
terhadap penyusutan berbeda peranannya dibandingkan peranan di dalam neraca rugi/laba. Di
dalam hal ini, perlakuannya dalam neraca, daripada di potong dari penerimaan proyek
sebagai biaya, maka penyusutan bersama laba di masukkan cash flow atau benefit tahunan
bersih dari proyek. Perlakuan ini yang menyebabkan perbedaan perhitungan di dalam
penyusutan secara akuntansi perusahaan.

2.1.3 Biaya Kontruksi dan Peralatan


Di dalam hal ini perlu di hindari adanya double-counting, artinya jika biaya-biaya
tersebut telah di bebankan pada saat di keluarkannya investasi, maka waktu pelunasannya
nanti tidak boleh di masukkan sebagai biaya lagi.
Di dalam hubungannya dengan ini, yang di maksudkan ;
a. Peralatan adalah termasuk segala peralatan yang di pergunakan di dalam
mengerjakan proyek tersebut. Jika nilai peralatan tersebut terdapat barang yang harus
di import, maka perlu di perhatikan untuk menerapkan atau tidak menerapkannya
shadow price dari pada devisa.
b. Bahan-bahan adalah segala bahan yang di perlukan di dalam kegiatan proyek.
Harga yang di gunakan untuk menilai bahan-bahan tersebut adalah harga yang
berlaku. Akan tetapi barang-barang yang sifatnya tradable, maka penilaian bahan-
bahan tersebut yang di anggap relevant adalah dengan memakai “border price”.
Untuk bahan-bahan import di pakai harga c.i.f. (cost, insurance and freight).
Sedangakan untuk bahan-bahan eksport di pakai harga f.o.b. (free on board).
Selanjutnya segala macam pajak tidak langsung, seperti bea masuk dan lainnya,
hendaknya di kurangkan terlebih dahulu, karena ini tidak termasuk dalam real
resources cost dari pada bahan-bahan tersebut.
c. Tenaga kerja (yang berhubungan dengan gaji dan upah), yaitu tenaga kerja yang di
gunakan untuk mengerjakan suatu proyek. Mengenai tenaga kerja ini perlu di bedakan
dalam; tenaga kerja tak terlatih dan tenaga kerja terlatih. Artinya kalau terdapat biaya
latihan yang di keluarkan merupakan economic cost.
Biasanya di Negara yang sedang berkembang, mengenai pembayaran gaji dan upah
tidak mencerminkan nilai yang sebenarnya atau kadang-kadang lebih besar dari pada
social opportunity cost, sehingga perlu adanya shadow pricing.
2.1.4. Biaya tanah
Biaya ini di hitung jika tanah yang di gunakan untuk proyek tersebut merupakan
tanah yang memberikan hasil, seperti misalnya tanah sawah, tanah perkebunan dan lain
sebagainya. Di dalam hal ini yang di hitung adalah net present value dari pengorbanan
produksi. Dan untuk menilai output tanah tersebut di gunakan harga pasar.
2.1.5 Biaya modal kerja
Modal kerja adalah modal yang di gunakan dan terikat dalam suatu proyek. Di dalam
hal ini modal kerja tersebut sudah tidak dapat di gunakan untuk tujuan investasi yang lainnya.
Di dalam perhitungannya modal ini di masukkan sebagai biaya tahun pertama proyek tersebut
jalan.

2.1.6. Biaya bunga masa kontruksi


Apabila bunga tersebut harus di bayar selama masa kontruksi, maka hal-hal yang
perlu di perhatikan adalah ;
a. Misalkan terdapat social opportunity cost dari pada investasi di bebankan pada saat
investasi di keluarkan, maka pembayaran bunga selama masa kontruksi tidak di
perhitungkan dalam biaya ekonomis.
b. Juga misalkan terdapat social opportunity cost dari pada investasi dianggap terdiri
dari arus pelunasan hutang beserta bunganya selama waktu yang akan datang, maka
pembayaran bunga selama masa kontruksi perlu di perhitungkan dalam biaya
ekonomis.

2.1.7. Biaya operasi dan pemeliharaan


Biaya ini merupakan biaya yang harus di keluarkan secara rutin dalam setiap
tahunnya selama proyek mempunyai umur ekonomis. Di dalam hal ini meliputi;
a. Bahan baku (misalnya untuk bidang industri dan pertanian)
b. Bahan bakar (seperti solar dan bahan lainnya)
c. Air , listrik dan telekomunikasi
d. Gaji dan upah atau tunjangan karyawan
e. Dan biaya yang lainnya, seperti jasa konsultan, keperluan kantor dan sebagainya
yang berhubungan dengan kegiatan proyek.

2.1.8 Biaya pembaharuan atau pengganti


Biaya ini adalah merupakan tambahan biaya-biaya yang di perlukan selama proyek
tersebut berjalan. Misalnya di dalam jangka waktu 40 tahun, pada setiap 10 tahun sekali
proyek tersebut memerlukan pembaharuan atau penggantian terhadap peralatannya tertentu.
2.1.9 Sunk cost
Sunk cost merupakan biaya yang telah di keluarkan pada masa yang lalu sebelum
kegiatan proyek di laksanakan. Jadi sunk cost tersebut merupakan semua biaya-biaya yang
telah di keluarkan sebelum di ambil keputusan untuk melaksanakan proyek. Di dalam analisa
proyek, sunk cost ini tidak di hitung dan tidak mempengaruhi pemilihan proyek. Yang di
hitung di dalam analisa proyek adalah biaya-biaya proyek yang di gunakan di masa yang
akan datang.

2.1.10. Biaya feasibility studies dan enginering studies


Biaya-biaya yang akan di masukkan di dalam kegiatan ini meliputi ;
a. preliminary design cost
Biaya untuk feasibility studies, yang termasuk di dalam preliminary design, tidak di
perhitungkan di dalam biaya investasi suatu proyek. Karena biaya – biaya feasibility
studiesini merupakan sunk costs juga.
b. final design cost
Biaya-biaya yang di keluarkan untuk membuat final design perlu di masukkan di
dalam biaya investasi. Apabila final design di biayai dengan supplier credit, maka
nilai yang di masukkan dalam biaya proyek adalah besarnya angsuran kredit.

2.1.11. Intangible costs


Intangible costs merupakan hal-hal yang ril , akan tetapi sulit di perhitungkan dalam
nilai uang, namun mencerminkan nilai-nilai yang sebenarnya. Bentuk dari pada biaya ini
dapat di misalkan seperti adanya polusi, suara bising, pemandangan yang kurang nyaman dan
lain sebagainya.

2.1.12. Biaya tak terduga


Biaya tak terduga adalah biaya-biaya yang harus di tambahkan pada biaya kontruksi
karena adanya perubahan-perubahan atau adanya kesalahan-kesalahan di dalam perhitungan.
Hal ini dapat di contohkan dengan ;
a. Adanya pengharuh inflasi yang dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa
yang di pakai dalam suatu proyek
b. adanya pekerjaan-pekerjaan yang ;lebih sukar dari perkiraan semula, sehingga
memerlukan waktu lembur dan tambahan biaya.
2.2. Manfaat Proyek
Di dalam hal ini manfaat proyek terdiri dari direct benefit dan indirect benefit. Di
samping itu di kenal pula adanya intangible benefit.
2.2.1. Direct Benefits
Yang di maksudkan direct benefit di sini adalah merupakan manfaat langsung dan
nampak jelas dari hasil adanya suatu proyek. Manfaat ini bisa berupa ;
a. Adanya kenaikan dalam nilai output fisik dari kegiatan yang di tangani proyek
b. Kenaikan nilai daripada output yang di sebabkan karena adanya perbaikan kualitas.
c. kenaikan nilai output karena adanya perubahan lokasi dan perubahan waktu
penjualan.
d. Kenaikan nilai output karena adanya perubahan bentuk (grading, processing dan
perubahan bentuk lainnya)
e. Penurunan biaya yang di sebabkan oleh penurunan biaya pengangkutan.
f. Penurunan biaya yang di sebabkan oleh adanya mekanisasi
g. Penurunan biaya yang di sebabkan terhindar dari adanya kerugian, seperti
kerusakan dan lain sebagainya.

2.1.2 Indirect benefits atau Secondary benefits


Yang di maksudkan dengan indirect benefits adalah merupakan manfaat yang secara
tidak langsung di timbulkan oleh adanya kejadian proyek tersebut. manfaat ini biasanya akan
di rasakan oleh orang yang ada di luar proyek itu. Indirect benefits ini bisa berupa ;
a. Adanya efek multiplier dari suatu proyek (yang merupakan induced effects)
b. Adanya skala ekonomis yang lebih besar
c. Dan adanya dynamics secondary effects.

2.1.3. Intangible benefits


Intangible di sini di maksudkan suatu manfaat yang secara tak langsung di nikmati
oleh masyarakat, tetapi rupanya sulit untuk di nilai dalam bentuk uang. Jenis manfaat ini
seperti halnya ;
a. Adanya perbaiakn lingkungan
b. Bertambahnya pemandangan baru di suatu tempat, seperti tempat rekreasi.
c. Terciptanya distribusi pendapatan.
d. Dan bertambahnya peningkatan pertahanan nasional.
2.3. Metode Penilaian Manfaat dan Biaya Proyek
Terdapat beberapa metode untuk melakukan penilaian analisis biaya/manfaat,
diantaranya sebagai berikut :
2.3.1. Metode periode pengembalian (payback period).
Metode ini menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat
tertutup dengan aliran-aliran kas masuk. Metode ini tidak memasukkan faktor bunga kedalam
perhitungannya.

2.3.2. Metode pengembalian investasi (return on investment/ROI).


Metode ini digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh
proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya. ROI merupakan salah satu ratio
keuangan untuk melihat seberapa baik kinerja keuangan suatu pengelolaan hutan /
perusahaan. ROI dari suatu proyek inventasi dapat dihitung dengan rumus :
Total manfaat - total biaya
(keuntungan sebelum pajak)
ROI = ----------------------------------------
Total biaya/total asset

2.3.3. Metode nilai sekarang bersih (net present value/NPV).


Metode payback periode dan ROI tidak memperhatikan nilai waktu dari uang (time
value of money) atau time preference of money). Satu rupiah nilai uang sekarang lebih
berharga dari satu rupiah nilai uang dikemudian hari. NPV merupakan metode yang
memperhatikan nilai waktu dari uang. Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang
akan mempengaruhi proceed atau arus dari uangnya. NPV dapat dihitung dari selisih nilai
proyek pada awal tahun dikurangi dengan total proceed tiap-tiap tahun yang dinilai uang ke
tahun awal dengan tingkat bunga diskonto. Besarnya NPV bila dinyatakan dalam rumus
adalah sebagai berikut :
NPV = ∑ Bt(1+i)-t – ∑Ct (1+i)-t
NPV = ∑ Bt(1+IRR)-t – ∑Ct (1+IRR)-t= 0
Metode tingkat pengembalian internal (internal rate of return/IRR).
Pada metode NPV, tingkat bunga yang diinginkan telah ditetapkan sebelumnya,
sedang pada metode IRR justru tingkat bunga tersebut yang akan dihitung. Tingkat bunga
yang akan dihitung ini merupakan tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai
sekarang dari tiap-tiap proceed yang didiskontokan dengan tingkat bung tersebut sama
besarnya dengan nilai sekarang dari initial cash outflow (nilai proyek). Atau dengan kata lain
tingkat bunga ini adalah merupakan tingkat bunga persis investasi bernilai impas, yaitu tidak
menguntungkan dan juga tidak merugikan.
Diskonto adalah bunga yang dibayar dimuka pada saat penerimaan pinjaman.
Fasilitas Diskonto (Discount Rate) adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan
memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami
kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang
bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan
tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang. Ada 2 diskonto, yaitu :
a. Diskonto faktor : 1/(1+i)t
b. Diskonto rate : FV/(1+i)t
Terdapat 2 komponen dari suatu bunga, yaitu :
a. Tingkat pengembalian murni/suku bunga murni
Adalah tingkat keuntungan yang diperoleh dari kegiatan produksi dan pemasaran
tanpa dipengaruhi oleh tingkat inflasi
b. Tingkat inflasi

2.3.4 Nilai Saat ini (Present Value)


Nilai uang pada saat ini (present value) merupakan nilai uang yang sama saat ini dari
arus kas dimasa yang akan datang. Atau secara mudah present value adalah nilai sekarang
dari apa yang kita miliki pada masa datang. Prosesnya dilakukan secara diskonto. Diskonto
sendiri berarti proses pencarian nilai hari ini dari sebuah arus kas atau sederetan arus kas
yang kita terima atau kita keluarkan pada masa yang akan datang. Kebalikan dari
compounding (peggandaan). Nilai uang pada saat ini (present value) sangat penting untuk
diketahui karena merupakan dasar penilaian terhadap suatu investasi. Perhitungan present
value akan banyak berguna dalam analisa finansial.

2.3.5. Nilai Akan Datang (Future value)


Nilai akan datang (future value) merupakan kebalikan dari present value. Future value
adala nilai uang dimasa yang akan datang dengan tingkat bunga tertentu. Future value
digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku
bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu. Prosesnya dilakukan dengan
menggunakan compounding (penggandaan). Future value memiliki rumus sebagai berikut :
FV = PV (1+i)n
Hal-hal yang diperlukan dalam kelayakan atau pengelolaan proyek :
a. Lokasi dan luas
b. Identifikasi kegiatan pengelolaan produksi menurut waktu,volume/besar
kegiatan
c. Identifikasi harga satuan baik yang menyangkut input maupun outputnya
d. Melakukan/menyusun kegiatan menurut waktu yang menjadi dasar susunan kas
keluar dan masuk
e. Analisis kriteria investasi

Anda mungkin juga menyukai

  • RPP I IPS Kelas 8 SEM 1
    RPP I IPS Kelas 8 SEM 1
    Dokumen30 halaman
    RPP I IPS Kelas 8 SEM 1
    jannus marpaung
    Belum ada peringkat
  • RPP Ips KLS 8 SM 1 - 15
    RPP Ips KLS 8 SM 1 - 15
    Dokumen19 halaman
    RPP Ips KLS 8 SM 1 - 15
    Prayogi Septian Abadi
    Belum ada peringkat
  • Silabus Ix
    Silabus Ix
    Dokumen4 halaman
    Silabus Ix
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Silabus Viii
    Silabus Viii
    Dokumen2 halaman
    Silabus Viii
    Riris Togi Nauli Tarigan
    100% (1)
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Program Tahunan
    Program Tahunan
    Dokumen1 halaman
    Program Tahunan
    Mery Swet
    Belum ada peringkat
  • RPP Dle Kd. 3.1
    RPP Dle Kd. 3.1
    Dokumen3 halaman
    RPP Dle Kd. 3.1
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Program Semester
    Program Semester
    Dokumen2 halaman
    Program Semester
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Bab I - Iii
    Bab I - Iii
    Dokumen17 halaman
    Bab I - Iii
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • RPP Dle 1-3
    RPP Dle 1-3
    Dokumen10 halaman
    RPP Dle 1-3
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Agama Kristen
    Agama Kristen
    Dokumen6 halaman
    Agama Kristen
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Program BK Saketi 2 07-08
    Program BK Saketi 2 07-08
    Dokumen18 halaman
    Program BK Saketi 2 07-08
    Papa Agung Manroe
    Belum ada peringkat
  • RPP Dle Kd. 3.2
    RPP Dle Kd. 3.2
    Dokumen4 halaman
    RPP Dle Kd. 3.2
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • RPP Dle Kd. 3.3
    RPP Dle Kd. 3.3
    Dokumen4 halaman
    RPP Dle Kd. 3.3
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Program Tahunan
    Program Tahunan
    Dokumen2 halaman
    Program Tahunan
    Jirojiro
    Belum ada peringkat
  • Surat Undangan Mubes 1
    Surat Undangan Mubes 1
    Dokumen2 halaman
    Surat Undangan Mubes 1
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Program Semester
    Program Semester
    Dokumen2 halaman
    Program Semester
    Muhammad Ichwan
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 7
    Kelompok 7
    Dokumen16 halaman
    Kelompok 7
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Keuangan Maper 2018
    Laporan Keuangan Maper 2018
    Dokumen3 halaman
    Laporan Keuangan Maper 2018
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • RPP Nela
    RPP Nela
    Dokumen11 halaman
    RPP Nela
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Rundown Acara
    Rundown Acara
    Dokumen3 halaman
    Rundown Acara
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • SULAM
    SULAM
    Dokumen13 halaman
    SULAM
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Identifikasi Peluang Dan Target
    Identifikasi Peluang Dan Target
    Dokumen3 halaman
    Identifikasi Peluang Dan Target
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Critical Book Report PKN
    Critical Book Report PKN
    Dokumen14 halaman
    Critical Book Report PKN
    Riris Togi Nauli Tarigan
    50% (2)
  • Nasional 1
    Nasional 1
    Dokumen3 halaman
    Nasional 1
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Critical Jurnal Review Cover
    Critical Jurnal Review Cover
    Dokumen1 halaman
    Critical Jurnal Review Cover
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Identifikasi Peluang Dan Target
    Identifikasi Peluang Dan Target
    Dokumen3 halaman
    Identifikasi Peluang Dan Target
    Riris Togi Nauli Tarigan
    Belum ada peringkat