Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah tentang “Keimanan dan Ketaqwaan Seorang Perawat”.
Makalah ini telah di susun dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu saya menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Keimanan dan
Ketaqwaan Seorang Perawat dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Magelang, 13 Februari 2018

Penyusun
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1


Daftar Isi.................................................................................................................. 2
BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
C. Tujuan .............................................................................................................. 4
BAB II ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
A. Pengertian Iman dan Taqwa ............................................................................ 5
B. Orang yang beriman dan Bertaqwa Kepada Allah .......................................... 6
C. Implementasi Iman dan Taqwa Seorang perawat ............................................ 7
D. Waktu Beriman dan Bertaqwa ......................................................................... 8
E. Alasan Seorang Muslim Beriman dan Bertaqwa Kepada Allah ................... 8
BAB III ................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................. 10
A. Kesimpulan .................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taqwa merupakan salah satu hal yang sangat penting dan harus dimiliki
bagi setiap muslim. Taqwa merupakan sikap abstrak yang tertanam dalam hati
setiap muuslim, yang aplikasinya berhubungan dengan syariat agama dan
kehidupan sosial. Seorang muslim yang bertaqwa pasti selalu berusaha
melaksanakan perintah dari Tuhannya dan menjauhi larangan-Nya.

Iman merupakan keyakinan yang ada didalam hati seorang muslim,


diucapkan dengan lisan dan dilakukan dalam perbuatan yang menjadi pedoman
hidup bagi setiap pemeluknyas supaya bahagia di dunia maupun akhirat.

Apabila manusia sudah bertaqwa kepada Allah SWT berarti manusia


itu selalu memupuk imannya. Oleh karena itu, kepercayaan akan adanya Allah
akan membentuk sikap hidup manusia menjadi memiliki perilaku hidup yang
berkarakteristik sifat-sifat terpuji, baik erpuji bagi Allah maupun terpuji dari
sesama manusia dan makhluk lainnya.

Perawat adalah manusia yang merupakan makhluk hidup yang memiliki


iman dan taqwa kepada Allah SWT, perawat yang memiliki keimanan dan
ketaqwaan pasti tidak akan mengingkari Tuhannya dan selalu menjalani
perintahnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud iman dan taqwa?
2. Siapa yang harus beriman dan bertaqwa kepada Allah?
3. Bagaimana implementasi iman dan taqwa bagi seorang perawat?
4. Kapan seorang muslim harus beriman kepada Allah?
5. Kenapa seorang muslim harus beriman dan bertaqwa kepada Allah?
C. Tujuan
1. Menjelaskan maksud dari iman dan taqwa
2. Mengetahui siapa saja yang harus beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
3. Menjelaskan implementasi iman dan taqwa seorang perawat
4. Mengetahui kapan waktu seseorang harus beriman kepada Allah
5. Menjelaskan alasan seorang muslim harus beriman dan bertaqwa kepada
Allah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman dan Taqwa
Pengertian Iman menurut bahasa adalah membenarkan. Adapun menurut
istilah syari’at yaitu meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan
membuktikannya dalam amal perbuatan yang terdiri dari tujuh puluh tiga
hingga tujuh puluh sembilan cabang. Yang tertinggi adalah ucapan dan yang
terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan yang menggangu orang
yang sedang berjalan, baik berupa batu, duri, barang bekas, sampah, dan sesuatu
yang berbau tak sedap atau semisalnya. Iman merupakan perpaduan antara
aqidah dengan syariah atau perpaduan keyakinan dan amal dan perbuatan,tetapi
jika tidak melaksanakan ketentuan Allah dan rasulnya maka orang itu belum
bias dikatakan beriman.
Iman secara etimologi berasal dari kata amana-yu`minu-imanan yang
artinya percaya, sedangkan menurut terminologi iman adalah `aqdun bil qalbi,
waiqraarun billisaani, wa`amalun bil arkaan yang artinya diyakini dengan hati
diucapkan dengan lisan dan diwujudkan dengan amal perbuatan. Iman sering
dikenal dengan istilah akidah, yang mana artinya ikatan “ikatan hati”,
maksudnya seseorang yang beriman mengikatkan hati dan perasaannya dengan
suatu kepercayaan yang tidak lagi ditukarnya dengan kepercayaan lain.

Pengertian taqwa secara dasar adalah Menjalankan perintah, dan


menjauhi larangan. Kepada siapa? maka dilanjukan dengan kalimat Taqwallah
yaitu taqwa kepada Allah SWT. Taqwa = Terdiri dari 3 Huruf : Ta = Tawadhu’
artinya sikap rendah dirii (hati), patuh, taat baik kepada aturan Allah SWT,
maupun kepada sesama muslim jangan menyombongkan diri. Qof = Qona’ah
artinya Sikap menerima apa adanya (ikhlas), dalam semua aspek, baik ketika
mendapat rahmat atau ujian, barokah atau musibah, kebahagiaan atau teguran
dari Allah SWT, harus di syukuri dengan hati yang lapang dada. Wau = Wara’
artinya Sikap menjaga hati / diri (Introspeksi), ketika menemui hal yang bersifat
subhat (tidak jelas hukum-nya) atau yang bersifat haram (yang dilarang) oleh
Allah SWT.

Taqwa secara etimologi berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang


artinya menjaga diri, menghindari dan menjauhi. Sedangkan secara terminologi
adalah rasa takut kepada Allah yang berdasarkan kesadaran dengan
mengerjakan segala perintah-Nya dan tidak melanggar dengan menjauhi
larangan-Nya serta takut terjerumus dalam perbuatan dosa.

B. Orang yang beriman dan Bertaqwa Kepada Allah


Sesorang dikatkan muslim jika ia telah beriman kepad Allah, malikat Allah,
kitab Allah, rosul allah, hari kiamat, serta qodho dan qodarnya Allah. Al-
Qur’an menjelaskan tanda-tanda orang yang beriman sebagai berikut:
1. Jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan berusaha agar ilmu
Allah tidak lepas dari syaraf memorinya, serta jika dibacakan ayat al-
Qur’an, maka bergejolak hatinya untuk segera melaksanakannya (al-Anfal:
2).
2. Senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah,
diiringi dengan doa, yaitu harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah
menurut Sunnah Rasul (Ali Imran: 120, al-Maidah: 12, al-Anfal: 2, at-
Taubah: 52, Ibrahim: 11, Mujadalah: 10, dan at-Taghabun: 13).
3. Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga pelaksanaannya (al-
Anfal:3dan al-Mu’minun: 2, 7). Bagaimanapun sibuknya, kalau sudah
masuk waktu shalat, dia segera shalat untuk membina kualitas imannya.
4. Menafkahkan rezki yang diterimanya (al-Anfal: 3 dan al-Mukminun: 4).
Hal ini dilakukan sebagai suatu kesadaran bahwa harta yang dinafkahkan
di jalan Allah merupakan upaya pemerataan ekonomi, agar tidak terjadi
ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin.
5. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan
(al-Mukminun: 3, 5). Perkataan yang bermanfaat atau yang baik adalah
yang berstandar ilmu Allah, yaitu al-Qur’an menurut Sunnah Rasulullah.
6. Memelihara amanah dan menempati janji (al-Mukminun: 6). Seorang
mu’min tidak akan berkhianat dan dia akan selalu memegang amanah dan
menepati janji.
7. Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (al-Anfal: 74). Berjihad di jalan
Allah adalah bersungguh-sungguh dalam menegakkan ajaran Allah, baik
dengan harta benda yang dimiliki maupun dengan nyawa.

C. Implementasi Iman dan Taqwa Seorang perawat


Beberapa implementasi iman dan taqwa seorang perawat adalah sebagai
berikut :

1. Satukan Tiang Iman Dengan Konsep Keperawatan Islami.


Dirikanlah tiang Iman dalam pelayanan keperawatan di dalam hati
kita dengan meyakini bahwa Allah itu ada dan melihat apa yang kita
kerjakan, Allah mendengar apa yang kita katakan dan Allah mengetahui apa
yang kita sembunyikan dalam hati kita, kita tidak bisa menipu Allah karena
Allah dekat dengan kita bahkan lebih dekat dari urat nadi kita. Yakinlah
bahwa Allah menciptakan malaikat-Nya dan diantara mereka ada yang
selalu menemani kita mencatat setiap kebaikan dan keburukan yang kita
kerjakan di dunia ini, mencatat kedzaliman yang kita lakukan kepada
pasien, mencatat kekotoran perbuatan kita kepada pasien dan mencatat
setiap kejahatan kita kepada siapapun untuk dapat kita
pertanggungjawabkan dalam pengadilan-Nya yang maha cermat.
Pengadilan dimana mulut tidak dapat berbicara dan semua anggota tubuh
kita menjadi saksi atas apa yang telah kita lakukan di dalam hidup kita.
Adapun tiang iman yang dimaksud adalah rukun iman yang kita ketahui
selama ini, ketika kita bisa menyatukan ke enam tiang tersebut dan enam
tiang iman telah berdiri kokoh serta sempurna, marilah kita jaga agar semua
itu tetap kokoh dalam diri kita, diri seorang perawat, diri yang setiap hari
selalu dekat dengan kematian, diri yang setiap hari Allah pertontonkan
betapa lemahnya mahluk yang bernama manusia itu, diri yang sering
mendampingi berbagai macam tabiat pasien dalam menjemput
kematiannya, diri yang selalu Allah berikan gambaran betapa hidup ini
hanyalah persinggahan belaka. Andai enam tiang iman itu telah berdiri
kokoh di hati kita…..percayalah pelayanan keperawatan yang kita berikan
kepada pasien tidak akan pernah mengecewakannya, karena itulah sebenar-
benarnya landasan dari pelayanan keperawatan yang Islami itu.

2. Munculkan Karakter Islami Keperawatan dengan menegakan tiang Islam


dengan konsekuen.
Setelah kita memahami dan mendirikan tiang Iman di dalam hati
kita, maka wujud nyata dari berdirinya tiang iman itu akan tampak dari
berdirinya pula tiang Islam sebagai sesuatu yang tidak dapat dipisahkan
darinya.

D. Waktu Beriman dan Bertaqwa


Dalam kehidupan yang serba kacau di era sekarang ini, banyak orang
kejadian ataupun peristiwa yang disebabkan karena menipisnya iman dan taqwa
di masa sekarang ini. Sebagai seorang muslim, hendaknya kita selalu
meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan selalu
mengerjakan segala apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang
dilarang-Nya dimanapun dan kapanpun kita berada.

E. Alasan Seorang Muslim Beriman dan Bertaqwa Kepada Allah


Beberapa alasan mengapa seorang muslim harus beriman dan bertaqwa
kepada Allah :

1. Untuk beribadah kepada Allah SWT


Mengingat tujuan manuia diciptakan di dunia ini tiidak lain adalah untuk
beribadah kepada Allah SWT, jadi tujuan utama manusia beriman adalah
beribadah kepada Allah karena beribadah kepada Allah merupakan kodrat
manusia yang telah dibawa sejak lahir. Dengan beribadah kepada Allah
maka manusia akan dapat memperoleh ketenangan jiwa dan menemukan
hakekat diciptakannya manusia.
2. Untuk memperoleh ketenangan jiwa
Salah satu alasan mengapa manusia harus beriman kepada Allah adalah
kaena untuk memperoleh ketenangan jiwa, karena ketika manusia beriman
maka hatinya bisa terhubung dengan tuhannya dan akan mendapatkan
ketenangan jiwa, yakinlah bahwa ketenangan yang diperoleh adalah
ketenangan semu karena dibalik hatinya ada ruang kosong yang selalu
merasakan kekurangan dan ketidaknyamanan karena ruang ini rindu akan
iman kepada Allah.
3. Untuk mendapatkan ridho Allah
Allah telah menjanjikan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai
sebagai nikmat Allah bagi orang yang beriman, karena sudah sangat jelas
bahwa Allah akan memberikan derajat yang lebih tinggi bagi orang-orang
yang beriman.
4. Untuk menghindari fitnah akhir zaman
Pada akhir zaman seseorang yang merasa dirinya memiliki iman yang kuat
pun akan terkena efek samping dari fitnah ini, apalagi mereka yang tidak
memiliki iman. Karena bukankah orang yang celaka itu adalah orang yang
tidak memiliki keimanan dalam hatinya atau tidak mengusahakan keimanan
sedang hewan melata yang dapat bicara dengan manusia telah muncul dari
perut bumi. karena pada masa itu ada orang yang paginya beriman sedang
sore telah menjadi kafir karena dahsyatnya fitnah akhir zaman itu sehingga
manusia pada masa itu bterbagi menjadi dua kelomp-ok yaitu manusia yang
memiliki keimanan yang tidak tercampur dengan kemunafikan dan
kelompok manusia yang munafik tanpa keimanan dalam hatinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seseorang dikatakan beriman kepada Allah apabila memenuhi tiga unsure
akidah dalam islam. Yaitu: isi hati, ucapan, dan tingkah laku. Sebagaimana
dijelaskan dalam firman Allah (QS: Al-Anfal 2-4) yang artinya “bahwa
sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama
Allah bergetar hati mereka dan apabila dibacakan ayat-ayatnya bertambah iman
mereka (karena-Nya) dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, yaitu
orang-orang yang mendirikan shalat dan yang mnafkahkkan sebagian dari
rezeki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman
dengan sebenarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian
disisi Tuhan-NYA dan ampunan serta rizki (nikmat) yang mulia.
Daftar Pustaka

Adihi, Zafri. “Iman dan Taqwa dalam Agama Islam”. 13 Februari 2018.
https://googleweblight.com/?lite_url=https://zafriadihistory.wordpress.com/2015/
02/16/iman-dan-taqwa-dalam-agama-islam

Ailala, Yoga. “Pengeertian Iman dan Taqwa dalam Islam Sesuai Al Quran
Assunah”. 13 Februaru 2018. http://www.belajarislam.web.id/2014/05/pengertian-
iman-dan-taqwa-dalam-islam.html?m=1

Kurnia, Yeyen. “Makalah Keimanan dan Ketaqwaan Seorang Perawat”. 13


Februari 2018. https://www.scribd.com/mobile/document/357487819/makalah-
keimanan-dan-ketaqwaan-seorang-perawat

Anda mungkin juga menyukai