Anda di halaman 1dari 19

Merencanakan Campuran Beton Metode SNI

Oleh : Komarudin
Tahap-tahapan perhitungan campuran beton.
I. Uji laboratorium bahan
1. Uji kadar Lumpur
Memenuhi syarat atau tidak, jika tidak memenuhi syarat maka agregat harus di cuci.
- Syarat untuk agregat halus kadar lumpurnya < 5% (PBBI, SII)
- Syarat untuk agregat kasar kadar lumpurnya < 1% (PBBI, SII)

Tabel 1. Hasil uji kadar lumpur

Uraian Pengamatan Satuan

Tinggi Pasir (V1) 305 ml

Tinggi Lumpur (V2) 25 ml

Tinggi Lumpur + pasir (V2 + V1 ) 330 ml

Kadar Lumpur (((V2/(V1+V2)))x100%) 7.576 %

Berdasarkan dari pengamatan uji kadar Lumpur agregat halus tidak memenuhi syarat
sehingga harus dicuci.

2. Uji Analisa Saringan


Uji saringan diperlukan untuk mengetahui distribusi agregat baik agregat halus
maupun kasar.
Tabel 2. Hasil uji analisa saringan agregat halus

Berat bahan kering = 1805 gram

Saringan Berat Jumlah Berat Jumlah Persen


Inc mm Tertahan Tertahan Tertahan Lewat

(3/8") 10 45 45 2.49 97.51


No.4 4.8 80 125 6.93 90.58
No.8 2.4 110 235 13.02 84.49
No.16 1.2 230 465 25.76 71.75
No.30 0.6 498 963 53.35 44.16
No.50 0.3 449 1412 78.23 19.28
No.100 0.15 346 1758 97.40 0.11
No.200 0.075 33 1791 99.22 -1.72
PAN 14
Plotting untuk agregat halus

100
DAERAH II 100 100
90 90 90
80
75
70

Persen Butir Lolos (%)


60 59
55
50
40
35
30 30
20
10 10 8
0 0
0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8

Ukuran Saringan (mm)

Tabel 3. Modulus Halus Butir agregat halus

Ayakan Berat Tertinggal


Inc mm Agregat Halus Persen Komulatif

No. 4 4.8 80.00 4.43 4.43


No. 8 2.4 110.00 6.09 10.53
No. 16 1.2 230.00 12.74 23.27
No. 30 0.6 498.00 27.59 50.86
No. 50 0.3 449.00 24.88 75.73
No. 100 0.15 346.00 19.17 94.90
sisa 92 5.10 -
Jumlah 1805.00 100.00 259.72
Modulus Halus Butir (MHB) 2.6

Tabel 4. Hasil uji analisa saringan agregat kasar

Berat bahan kering = 2710 gram


Jumlah
Saringan Berat Jumlah Persen
Berat
Inc mm Tertahan Tertahan Tertahan Lewat

1 1/2" 38 0.00 0.00 0.00 100


3/4" 19 0.00 0.00 0.00 100
3/8" 10 1481 1481 54.65 45.35
No.4 4.8 1227 2708 99.93 0.07
PAN
Plotting untuk agregat kasar

100

Persentase Lolos (%)


80

60 60
40
30
20
10
00
Tabel 5. Modulus Halus Butir agregat kasar

Ayakan Berat Tertinggal


Agregat
Inc mm Persen Komulatif
Kasar

1 1/2" 38 0.00 0.00 0.00

3/4" 19 0.00 0.00 0.00

3/8" 10 1481.00 54.65 54.65


No. 4 4.8 1227.00 45.28 99.93
No. 8 2.4 0.00 0.00 99.93
No. 16 1.2 0.00 0.00 99.93
No. 30 0.6 0.00 0.00 99.93
No. 50 0.3 0.00 0.00 99.93
No. 100 0.15 0.00 0.00 99.93
sisa 2.00 0.07 -
Jumlah 2710 100 654.21
Modulus Halus Butir (MHB) 6.5
3. Uji keausan agregat
Uji keausan diperlukan untuk mengetahui keausan sebuah agregat

Tabel 6. Pemeriksaan keausan agregat

Gradasi Pemeriksaan Jumlah Putaran = 500 Putaran


Ukuran Saringan] I II

Berat (a) Berat (a)


Lolos Tertahan

76,2 (3") 63,5 (2 1/2")

63,5 (2 1/2") 50,8 (2")

50,8 (2") 36,1 (1 1/2")

36,1 (1 1/2") 25,4 (1")

25,4 (1") 19,1 (3/4")

19,1 (3/4") 12,7 (1/2") 2500

12,7 (1/2") 9,52 (3/8") 2500

9,52 (3/8") 6,35 (1/4")

6,35 (1/4") 4,75 (No.4)

4,75 (No.4) 2,36 (No.8)

Jumlah berat 5000


Berat tertahan saringan No. 12 3860
sesudah percobaan (b)

I. a = 5000 gram II. a = gram

b= 3860 gram b= gram

a-b 1140 gram a-b gram

Keausan I = a-b
x 100 % = 22.80 %
a

Keausan II = a-b
x 100 % = %
a
Keausan rata - rata = %

(lihat ketentuan jumlah putaran dan agregat yang akan ditimbang dalam SNI 2417, 2008)
4. Uji kadar air
Uji kadar air diperlukan untuk mengetahui kadar air yang terkandung dalam sebuah
agregat

Tabel 7. Pemeriksaan kadar air

Nomor contoh dan kedalaman Pasir beton Batu pecah

Nomor Talam yang dipakai 1 2 A B


1. Berat Talam + contoh basah (Gr) 75.40 74.40 81.00 85.30
2. Berat Talam + contoh kering (Gr) 69.40 68.70 80.20 84.30
3. Berat air = 1 - 2 (Gr) 6.00 5.70 0.80 1.00
4.Berat Talam (Gr) 8.80 9.60 9.50 9.70
5. Berat contoh kering = 2 - 4 (Gr) 60.60 59.10 70.70 74.60
6. Kadar air = 3 : 5 (%) 9.90 9.64 1.13 1.34
Rata-rata (%) 9.77 1.24

5. Uji Berat jenis dan penyerapan


Lihat ketentuan SNI 1969 dan 1970 : 2008

Tabel 8. Uji berat jenis dan penyerapan agregat halus


Tabel 9. Uji berat jenis dan penyerapan agregat kasar

II. Perhitungan campuran.


Siapkan data-data untuk campuran beton
Format pengisian campuran
Tahapan pengisian format campuran
1. Isikan kuat tekan yang diinginkan pada umur 28 hari (direncanakan 30 MPa N/mm2)

2. Isikan nilai deviasi standar (tergantung kriteria yang diinginkan)

Tingkat pengendalian mutu pekerjaan S (Mpa)


Memuaskan 2.8
Sangat Baik 3.5
Baik 4.2
Cukup 5.6
Jelek 7.0
Tanpa Kendali 8.4
Berdasarkan tabel tersebut pengendalian mutu yang akan ditetapkan oleh perencana adalah baik
sehingga diambil standar deviasinya 4.2 MPa

3. Isikan nilai tambah margin dengan ketentuan hitungan nilai k = 1.64 (diperkirakan nilai sempel
yang tidak memenuhi syarat 5%) x nilai pengendalian mutu (baik = 4.2 MPa) x jumlah sempel
yang akan dibuat 15 buah (1.16 MPa)

Jumlah Pengujian Faktor pengali Deviasi Standar


Kurang dari 15 Lihat butir 4.2.3.1.1) (5)
15 1.16
20 1.08
25 1.03
30 atau lebih 1.00

4. Kekuatan Rata-rata ditargetkan yaitu dengan cara menambahkan kekuatan yang direncanakan
dengan nilai margin (Baris 1 + 3)

5. Jenis semen (ditetapkan, biasanya jenis semen yang dipakai adalah semen Type I, kecuali
keadaan-keadaan tertentu, misalnya di lepas pantai dll.)

6. Jenis Agregat
Jenis agregat biasanya ditetapkan oleh perencana yaitu agregat kasar berupa batu pecah maupun
alami, begitujuga dengan agregat halus.
7. Faktor air semen bebas
Yaitu dengan melihat tabel 2 (sebagai langkah pertama)

Kemudian dilanjutkan dengan membaca grafik 1 (langkah kedua) sehingga dari grafik tersebut
didapat FAS
8. Faktor Air semen maksimum ditetapkan sesuai dengan kondisi lingkungan yang akan
direncanakan.

Brrdasarkan pembacaan tabel tersebut FAS maksimum ditetapkan 0.6

9. Nilai slump ditetapkan, perencana harus memperhatikan nilai slump tersebut karena terlalu
encer campuran beton bisa mengakibatkan berkurangnya kekuatan beton, sebaliknya jika terlalu
kental maka pengerjaan pembetonan susah dilaksanakan (kemudahan kerja)
Nilai slump ditetapkan 60 – 180 mm

10. Ukuran agregat maksimum (diperoleh dari analisa saringan agregat kasar = 20 mm)
11. Kadar air bebas diperoleh dengan membaca Tabel. 3

Adapun untuk menghitung kadar air bebas yaitu :


= 2/3 (agregat halus) + 1/3 agregat kasar
= 2/3 (195) + 1/3 (225)
= 205 liter
Penambahan 10 liter
= 205 + 10
= 215 liter

12. Kadar semen, kadar semen diperoleh dari kadar air bebas : FAS (nilai yang terkecil = 0.49) atau
baris 11 : 7 (Bisa juga kalau FAS yang terkecilnya adalah max maka dibagi baris 8)

13. Kadar semen max diperoleh dari baris 11 : 8 (FAS max)


14. Ditetapkan sesuai dengan kondisi lingkungan yang akan direncanakan.

15. Faktor Air Semen yang disesuaikan diperoleh dari Faktor Air Semen yang nilainya terkecil

16. Susunan besar agregat halus diperoleh dari analisa saringan yang dimasukkan kedalam sebuah
Grafik 3 s/d Grafik. 6

100
DAERAH II 100 100
90 90 90
80
75
70
Persen Butir Lolos (%)

60 59
55
50
40
35
30 30
20
10 10 8
0 0
0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8

Ukuran Saringan (mm)


17. Susunan agregat kasar atau gabungan
Susunan agregat kasar max 20 mm

100

Persentase Lolos (%)


80

60 60
40
30
20
10
0 0
Mengitung Modulus Halus Butir (MHB) gabungan
Modulus Agregat halus (P) = 2.6
Modulus Agregat kasar (K) = 6.5
MHB gabungan yang direncanakan = 5.1
Persamaan :
W = (K – C) / (C – P) x 100%
= ( 6.5 – 5.1) / (5.1 – 2.6) x 100%
= 57.62 %
= 58 %
Perbandingan agregat halus dan kasar
Agregat halus 58/58 =1
Agregat kasar 100/58 = 1.7
Jumlah agregat gabungan = 2.7
Prosentase perbandingan
Agregat halus = 1 / 2.7 x 100% = 36.7 (37 %)
Agregat kasar = 1.7 /2.7 x 100% = 63.3 (63%)
Plotting agregat gabungan max 20 mm

100

90

80
75
70
65
60
55
50 48
45
Persentase Lolos (%)

40 42 42
35 35
30 28 30
27
21 23
20
14
10 9

0 2
0
0.075 0.15 0.30 0.60 1.20 2.40 4.80 9.60 19.00 38.00
Saringan (mm)
18. dari perhitungan berikut
Persamaan :
W = (K – C) / (C – P) x 100%
= ( 6.5 – 5.1) / (5.1 – 2.6) x 100%
= 57.62 %
= 58 %

19. Berat jenis diketahui dari pengujian berat jenis masing-masing setelah digabungkan
- Berat jenis agregat halus = 2.58 dengan prosentase campuran 58 %
Sehingga 2.58 x 58% = 1.50
- Berat jenis agregat kasar = 2.47 dengan prosentase campuran 100-58 = 42 %
Sehingga 2.47 x 42% = 1.04
Agregat gabungan = 1.50 + 1.04 = 2.54

20. Berat isi beton diperoleh dari grafik 16


Dengan pembacaan grafik berat jenis gabungan dengan kadar air bebas
21. Kadar agregat gabungan yaitu pengurangan dari berat isi beton (20) – kadar semen (12) – kadar
air bebas (215) = 1646.22 kg/m3

22. Kadar agregat halus


Prosentase agregat halus (58%) x kadar agregat gabungan

23. Kadar agregat kasar


Kadar agregat gabungan – Kadar agregat halus

24. Proporsi campuran


Banyak bahan teoritis
Semen diperoleh dari membaca bagian baris 12 (kadar semen)
Air diperoleh dari membaca bagian baris 11 (kadar air bebas)
Agregat halus diperoleh dari membaca bagian baris 22 (kadar agregat halus)
Agregat halus diperoleh dari membaca bagian baris 23 (kadar agregat kasar)
(untuk pengisian 0.05 m3 tinggal dikalikan dengan 0.05 masing-masing campuran beton)
25. Koreksi campuran

Koreksi campuran :
Semen diperoleh dari membaca bahan teoritis semen
Air diperoleh dari rumus koreksi berikut :
Air = B – (Cn-Ca)x C/100 – (Dn – Da) x D/100
= 215 – (( 9.77 – 7.55) (954.81/100)) – (( 1.24 – 1.16) (691.41/100))
= 215 – 21.21 – 0.54
= 193.25 kg
Agregat halus (Pasir) dari rumus koreksi berikut :
Pasir = C + (Cn – Ca)x C/100
= 954.81 + (( 9.77 – 7.55) (954.81/100))
= 954.81 + 21.21
= 976.02 kg
Agregat halus (Split) dari rumus koreksi berikut :
Split = D + ((Dn – Da) x D/100
= 691.41 + (( 1.24 – 1.16) (691.41/100))
= 691.41 + 0.54
= 695.95 kg
Ket :
B = Air
C = Pasir D = Split
Cn = Kadar air pasir (Data lab) Dn = Kadar air split (Data lab)
Ca = Penyerapan pasir (Data lab) Da = Penyerapan split (Data lab)

(untuk pengisian 0.05 m3 tinggal dikalikan dengan 0.05 masing-masing campuran beton)
Kebutuhan campuran beton :
Pasir = 976.02 kg
Split = 691.95 kg
Semen = 438.78 kg
Air = 193.25 kg
Jumlah berat isi campuran = 2300 kg/m3

Kebutuhan material untuk campuran beton


Luas cetakan (A) = ¼ x П x d2
= ¼ x 22/7 x 0.152
= 0.01767 m2
Volume cetakan = A x t
= 0.01767 x 0.3
= 0.0053 m3
Jumlah sempel = (15 sempel) = 17 untuk faktor aman
= 0.0053 x 17
= 0.09
Campuran beton untuk 17 sempel
Pasir = 87.84 kg
Split = 62.28 kg
Semen = 39.49 kg
Air = 17.39 kg

Anda mungkin juga menyukai