Oleh : Komarudin
Tahap-tahapan perhitungan campuran beton.
I. Uji laboratorium bahan
1. Uji kadar Lumpur
Memenuhi syarat atau tidak, jika tidak memenuhi syarat maka agregat harus di cuci.
- Syarat untuk agregat halus kadar lumpurnya < 5% (PBBI, SII)
- Syarat untuk agregat kasar kadar lumpurnya < 1% (PBBI, SII)
Berdasarkan dari pengamatan uji kadar Lumpur agregat halus tidak memenuhi syarat
sehingga harus dicuci.
100
DAERAH II 100 100
90 90 90
80
75
70
100
60 60
40
30
20
10
00
Tabel 5. Modulus Halus Butir agregat kasar
Keausan I = a-b
x 100 % = 22.80 %
a
Keausan II = a-b
x 100 % = %
a
Keausan rata - rata = %
(lihat ketentuan jumlah putaran dan agregat yang akan ditimbang dalam SNI 2417, 2008)
4. Uji kadar air
Uji kadar air diperlukan untuk mengetahui kadar air yang terkandung dalam sebuah
agregat
3. Isikan nilai tambah margin dengan ketentuan hitungan nilai k = 1.64 (diperkirakan nilai sempel
yang tidak memenuhi syarat 5%) x nilai pengendalian mutu (baik = 4.2 MPa) x jumlah sempel
yang akan dibuat 15 buah (1.16 MPa)
4. Kekuatan Rata-rata ditargetkan yaitu dengan cara menambahkan kekuatan yang direncanakan
dengan nilai margin (Baris 1 + 3)
5. Jenis semen (ditetapkan, biasanya jenis semen yang dipakai adalah semen Type I, kecuali
keadaan-keadaan tertentu, misalnya di lepas pantai dll.)
6. Jenis Agregat
Jenis agregat biasanya ditetapkan oleh perencana yaitu agregat kasar berupa batu pecah maupun
alami, begitujuga dengan agregat halus.
7. Faktor air semen bebas
Yaitu dengan melihat tabel 2 (sebagai langkah pertama)
Kemudian dilanjutkan dengan membaca grafik 1 (langkah kedua) sehingga dari grafik tersebut
didapat FAS
8. Faktor Air semen maksimum ditetapkan sesuai dengan kondisi lingkungan yang akan
direncanakan.
9. Nilai slump ditetapkan, perencana harus memperhatikan nilai slump tersebut karena terlalu
encer campuran beton bisa mengakibatkan berkurangnya kekuatan beton, sebaliknya jika terlalu
kental maka pengerjaan pembetonan susah dilaksanakan (kemudahan kerja)
Nilai slump ditetapkan 60 – 180 mm
10. Ukuran agregat maksimum (diperoleh dari analisa saringan agregat kasar = 20 mm)
11. Kadar air bebas diperoleh dengan membaca Tabel. 3
12. Kadar semen, kadar semen diperoleh dari kadar air bebas : FAS (nilai yang terkecil = 0.49) atau
baris 11 : 7 (Bisa juga kalau FAS yang terkecilnya adalah max maka dibagi baris 8)
15. Faktor Air Semen yang disesuaikan diperoleh dari Faktor Air Semen yang nilainya terkecil
16. Susunan besar agregat halus diperoleh dari analisa saringan yang dimasukkan kedalam sebuah
Grafik 3 s/d Grafik. 6
100
DAERAH II 100 100
90 90 90
80
75
70
Persen Butir Lolos (%)
60 59
55
50
40
35
30 30
20
10 10 8
0 0
0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8
100
60 60
40
30
20
10
0 0
Mengitung Modulus Halus Butir (MHB) gabungan
Modulus Agregat halus (P) = 2.6
Modulus Agregat kasar (K) = 6.5
MHB gabungan yang direncanakan = 5.1
Persamaan :
W = (K – C) / (C – P) x 100%
= ( 6.5 – 5.1) / (5.1 – 2.6) x 100%
= 57.62 %
= 58 %
Perbandingan agregat halus dan kasar
Agregat halus 58/58 =1
Agregat kasar 100/58 = 1.7
Jumlah agregat gabungan = 2.7
Prosentase perbandingan
Agregat halus = 1 / 2.7 x 100% = 36.7 (37 %)
Agregat kasar = 1.7 /2.7 x 100% = 63.3 (63%)
Plotting agregat gabungan max 20 mm
100
90
80
75
70
65
60
55
50 48
45
Persentase Lolos (%)
40 42 42
35 35
30 28 30
27
21 23
20
14
10 9
0 2
0
0.075 0.15 0.30 0.60 1.20 2.40 4.80 9.60 19.00 38.00
Saringan (mm)
18. dari perhitungan berikut
Persamaan :
W = (K – C) / (C – P) x 100%
= ( 6.5 – 5.1) / (5.1 – 2.6) x 100%
= 57.62 %
= 58 %
19. Berat jenis diketahui dari pengujian berat jenis masing-masing setelah digabungkan
- Berat jenis agregat halus = 2.58 dengan prosentase campuran 58 %
Sehingga 2.58 x 58% = 1.50
- Berat jenis agregat kasar = 2.47 dengan prosentase campuran 100-58 = 42 %
Sehingga 2.47 x 42% = 1.04
Agregat gabungan = 1.50 + 1.04 = 2.54
Koreksi campuran :
Semen diperoleh dari membaca bahan teoritis semen
Air diperoleh dari rumus koreksi berikut :
Air = B – (Cn-Ca)x C/100 – (Dn – Da) x D/100
= 215 – (( 9.77 – 7.55) (954.81/100)) – (( 1.24 – 1.16) (691.41/100))
= 215 – 21.21 – 0.54
= 193.25 kg
Agregat halus (Pasir) dari rumus koreksi berikut :
Pasir = C + (Cn – Ca)x C/100
= 954.81 + (( 9.77 – 7.55) (954.81/100))
= 954.81 + 21.21
= 976.02 kg
Agregat halus (Split) dari rumus koreksi berikut :
Split = D + ((Dn – Da) x D/100
= 691.41 + (( 1.24 – 1.16) (691.41/100))
= 691.41 + 0.54
= 695.95 kg
Ket :
B = Air
C = Pasir D = Split
Cn = Kadar air pasir (Data lab) Dn = Kadar air split (Data lab)
Ca = Penyerapan pasir (Data lab) Da = Penyerapan split (Data lab)
(untuk pengisian 0.05 m3 tinggal dikalikan dengan 0.05 masing-masing campuran beton)
Kebutuhan campuran beton :
Pasir = 976.02 kg
Split = 691.95 kg
Semen = 438.78 kg
Air = 193.25 kg
Jumlah berat isi campuran = 2300 kg/m3