Anda di halaman 1dari 11

A.

Pengertian Manajemen
Banyak definisi yang diberikan terhadap istilah manajemen. Beberapa
penulis memberikan pengertian manajemen adalah sebagai berikut:
1. Menurut Harold Koontz dan Cyril O’donnel: manajemen adalah usaha
mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan
demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang
lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian.
2. Menurut R. Terry: manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri
dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya.
3. Menurut James F. Stoner: manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya-sember daya perusahaan
lainnya agar mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian istilah manajemen mengacu pada suatu proses


mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan
secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Proses menggambarkan
fungsi-fungsi yang berjalan terus atau kegiatan-kegiatan utama yang dilakukan
oleh para manajer. Fungsi-fungsi tersebut biasanya disebut sebagai merencanakan,
mengperusahaan, memimpin dan mengendalikan.

B. Konsep Dasar Manajemen


1. Manajemen Sebagai Proses Kegiatan

Sebagai suatu proses kegiatan, manajemen diartikan sebagai suatu


rangkaian kegiatan yang dimulai dari kegiatan merencanakan, melaksanakan
serta mengkoordinasikan kegiatan yang direncanakan dan di perusahaan
tersebut sampai dengan kegiatan mengawasi atau mengendalikan kegiatan
yang dilaksanakan agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Manajemen sebagai proses lebih ditekankan pada proses mengelola dan
mengatur pelaksanaan suatu pekerjaan atau rangkaian aktivitas dengan proses
mana pelaksana itu diselenggarakan dan diawasi.

Proses manajemen yang dimaksud, juga dalam arti suatu rangkaian


kegiatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan
bantuan orang lain. Karena itu penyebutan manajemen di sini adalah proses
ditemukannya peluang-peluang yang menguntungkan. Proses pembuatan
rencana dan konsep alternatif, langkah-langkah untuk mencapai tujuan,
melaksanakan rencana dan langkah-langkah tersebut sampai pada upaya
mengadakan pengawasan.

2. Manajemen Sebagai Suatu Ilmu dan Seni

Manajemen sebagai ilmu dan seni dapat diartikan sebagai upaya


pencapaian tujuan manajemen dengan pendekatan (approach) menjelaskan
fenomena-fenomena dan gejala-gejala manajemen serta mentransformasikan
dan mengidentifikasikan proses manajemen berdasar kaidah-kaidah ilmiah.
Komponen kaidah ilmiah di dalam proses pengambilan keputusan ialah
kumpulan pengetahuan tertentu seperti dinyatakan oleh peraturan-peraturan
atau statement umum yang telah dipertahankan oleh berbagai tingkatan ujian
dan pembuktian serta penyidikan.

Manajemen sebagai suatu ilmu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Prinsip dan konsep manajemen dapat dipelajari.


b. Decision making dapat didekati dengan kaidah-kaidah ilmiah.
c. Objek, dan sarana manajemen untuk mencapai tujuan sebagian adalah
elemen-elemen yang bersifat materi.
d. Dalam penerapannya manajemen memerlukan pendekatan dari bidang
ilmu yang lainnya seperti ilmu ekonomi, statistik, akuntansi, dan lain-
lain.
Sedangkan manajemen sebagai seni diartikan sebagai pendekatan
pencapaian tujuan lebih banyak dipengaruhi oleh kekuatan pribadi, bakat dan
karakter pelaku-pelaku manajemen terutama dari unsur manajer atau
pimpinan. Unsur seni dalam manajemen adalah pemakaian pengetahuan pada
situasi tertentu yang dilakukan secara kreatif ditambah dengan skill tertentu.

Manajemen sebagai suatu seni memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Kesuksesan dalam mencapai tujuan sangat dipengaruhi dan didukung


oleh sifat-sifat dan bakat para manajer.
b. Dalam proses pencapaian tujuan seringkali melibatkan unsure naluri
(instinct), perasaan, dan intelektual.
c. Dalam pelaksanaan kegiatan, factor yang cukup yang menentukan
keberhasilan dalam menyelesaikan kegiatan adalah kekuatan pribadi
yang kreatif ditambah dengan skill.

Dari kedua cirri manajemen diatas dapatlah diambil suatu kesimpulan


bahwa proses manjemen itu tidak hanya berkaitan dengan masalah kebendaan
(materi fisik) saja, namun juga berhubungan dengan manusia. Oleh karena itu
proses pendekatan manjemen bukan hanya bersifat ilmiah, tetapi juga bersifat
seni. Perpaduan antara manajemen ilmu dan seni merupakan sesuatu yang
harus dimiliki oleh manajer (pemimpin) dalam suatu perusahaan.

3. Manajemen Sebagai Profesi

Penekanan utama dalam penyebutan manjemen sebagai profesi adalah


pada kegiatan yang di lakukan oleh sekelompok orang atau manajer dengan
menggunakan kehalian tertentu. Seseorang yang memeiliki keahlian dan
ketrampilan tertentu akan memeperoleh status dan insentif manakala mereka
terlibat dalam perusahaaan. Sehinga mereka yang bekerja dalam perusahaan
dengan menggunakan keahliannya di kelomokan dalam kelompok manajemen
professional. Profesionalisme manajemen di kategorikan kedalam suatu
profesi yang memang mebutuhkan suatu keahlian tertentu dan di akui posisi
dan keahliannya oleh masyarakat.
4. Manajemen Sebagai Kumpulan Orang Untuk Mencapai Tujuan

Setiap kegiatan yang di lakukan oleh dua orang atau lebih secara
kooperatif dalam perusahaan disebut sebagai aktivitas manajemen.
Kolektifutas orang-orang tersebut bergabung dalam suatu perusahaan dan di
pimpin (manajer) yang bertanggung jawab penuh atas upaya pencapaian
tujuan secara efisien dan efektif.

C. FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN

Manajemen di bagi menjadi beberapa fungsi manajemen, yaitu


merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan pengendalian kegiatan dalam
rangka usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien.
Henry Fayol mengusulkan bahwa semua manajer paling tidak melaksanakan lima
fungsi manajemen, yakni merancang, mengorganisasi, memerintah,
mengkoordinasi dan mengendalikan.

1. Perencanaan

Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menetukan tujuan


serta sasaran yang ingin di capai dan mengambil langkah-langkah strategis
guna mencapai tujuan tersebut. Melalui perencanaan seorang manajer akan
dapat mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana cara untuk
melakukannya. Menentukan tingkat penjualan pada periode yang akan datang,
berapa tingkat kebutuhan tenaga kerja, berapa modal yang dibutuhkan dan
bagaimana cara memeperolehnya, seberapa tingkat persediaan yang harus ada
di gudang serta keputusan apakah perlu dilakukan suatu ekspansi merupakan
bagian daari kegiatan perencanaan.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian meupakan prosese pemberian perintah, pengalokasian


sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap
individu dan kelompok untuk menerapkan rencana. Kegiatan –kegiatan yang
terlibat dalam pengorganisasianmencakup tiga kegiatan yaitu : (1)membagi
komponen-komponen kegiatan yang di butukan untuk mencapai tujuan dan
sasaran dalam kelompok-kelompok, (2) membagi tugas kepada manajer dan
bawahan untuk mengadakan pengelompokan tersebut, (3) menetapkan
wewenang diantara kelompok-kelompok atau unit-unit perusahaan.

3. Pengarahan

Pengarahan adalan proses untuk menumbuhkan semangat(motivation)


pada karyawan agar dapat bekerja keras dan giat serta membimbing mereka
dalam melaksanakan rencana untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.
Melalui pengarahan, seorang manajer menciptkan komitmen, mendorong
usaha-usaha yang mendukung tercapinya tujuan. Ketika gairah kerja karyawan
menurun seorang manajer segera memepertimbkangkan alternative untuk
mendorong kembali semanagat kerja mereka dengan memahami factor
penyebab menurunnya gairah kerja.

4. Pengendalian

Pengendalian merupakan bagian terakhir dari proses manajemen.


Pengendalian dimaksudkan unruk melihat melihat apakah kegiatan perusahaan
sudah sesuai rencana sebelumnya. Fungsi pengendalian mencakup emapat
kegiatan yaitu:

a. Menentukan standar prestasi


b. Mengukur prestasi yang telah di capai selama ini.
c. Membandingkan prestasi yang telah di capai dengan standar prestasi
d. Melakukan perbaikan jika terdapat penyimpanagan dari standar
prestasi yang telah di tetapkan.

PLANNING

CONTROLLING ORGANIZING

LEADING
D. BIDANG-BIDANG MANAJEMEN

Dalam konteks bisnis manajemen dapat di bagi dalam empat bidang utama,
walaupun dalam bisnis tertentu itu dapat berkembang sesuai dengan skala
perusahaan dan strategi yang di kembangkan. Dalam beberapa bidang manajemen
dapat di kelompokan menjadi:

1. Bidang pemasaran

Bidang pemasaran atau disebut manajemen pemasaran ialah salah satu


bidang terpenting dalam kegiatan bisnis. Bidang pemasaran seringkali menjadi
ujung tombak bagi perusahaan atau bisnis di dalam memperoleh laba atau
keuntungan. Oleh karena itu, efektivitas pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran
bisnis akan menentukan posisi(potitioning ) sebuah bisnis tersebut dalam
persaingan.

Empat aspek utama yang di kaji atau dibahs dalam manajemen pemasaran
meliputi perencanaan produk (product) , menetapkan harga (price) ,
mengembangkan periklanan (adversiting) , dan memeilih saluran distribusi
(chanel of distribution ). Empat aspek pemasaran tersebut sering disebut
sebagai bauran pemasaran (marketing mix ). Aspek –aspek tersebut harus
dapat di kelola secara baik guna mencapai tujuan perusahaan. Kunci utama
dalam keberhasilan kegiatan pemasaran adalah meningkatakan efektifitas
perencanaan implementasi dan pengendalian terhadap aktivitas-aktivitas
pemasaran.

2. Bidang Operasional

Bidang produksi adalah suatu bidang yang ada dalam perusahaan yang
bertugas mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya
proses produksi. Bidang produksi tidak bejerja sendirian melainkan bekerja
sama dengan bidang yang lain, seperti keuangan, pemasaran, SDM. Oleh
karena itu dibutuhkan yang namanya koordinasi agar semua bidang dapat
berjalan seiring dan seirama serta dapat terhindar dari benturan-benturan antar
bidang diperusahaan.

Adapun tugas-tugas utamanya , antara lain :

a. Perencanaan produk
b. Perencanaan luas produksi
c. Perencanaan lokasi pabrik
d. Perencanaan layout mesin-mesin pabrik
e. Perencanaan bahan baku
f. Perencanaan tenaga kerja
g. Pengawasan kualitas
3. Bidang Keuangan
Bidang keuangan mempunyai peranan yang menentukan dalam
keberhasilan perusahaan. Tugas utamanya adalah mencari sumber pendanaan
dan mengalokasikan dan yang diperoleh. Secara umum kegiatan finansial
dalam perusahaan dibagi menjadi dua macam, yaitu kebutuhan modal kerja
dan kebutuhan modal tetap.

Untuk memperoleh sumber dana tersebut, bidang keuangan dapat


mendapatkannya melalui penawaran saham (go publik) dan penyertaan oleh
pemilik (sumer internal). Sumber lainnya yaitu melalui pinjaman/kredit kepda
Bank dan bekerja sama dengan perusahaan asing (patungan).

4. Bidang Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu istilah yang digunakan


untuk menerangkankeanekaragaman aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam
penarikan, pengembangan, dan mempertahankan tenaga kerja perusahaan
yang berbakat dan bersemangat.

Beberapa persoalan yang dibahas dalam manajemen sumber daya manusia ,


antara lain :
a. Penarikan tenaga kerja yang berkualiatas, mengelola perencanaan,
rekruitmen, dan seleksi tenaga kerja
b. Mengembangkan tenaga kerja yang berkualitas, mengelola orientasi,
pelatihan dan pengembangan, serta perencanaan dan pengembangan
karir pegawai
c. Mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas, mengelola penahanan
dan pergantian, penilaian kinerja, kompensasi dan benefit, dan
hubungan tenaga kerja dengan manajemen.

E. Tingkat dan Tanggungjawab Manajer

Manajer akan melaksanakan tugasnya dengan kegiatannya dengan baik dalam


tingkatan tanggung jawab serta kapasitas yang berbeda-beda. Manajer
dikelompokkan menjadi 3 , yaitu :

1. Top Manajer ( Manajer puncak)


Istilah yang biasa digunakan untuk menajer di tingkatan ini, antara lain:
chirf executive officer, chief executive operating, president, dan vice president.
Tugas mereka adalah menetapkan tujuan, strategi, dan keijakan perusahaan
secara umum, yang kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh manajer
dibawahnya.
Contoh tugas-tugas Top Manajer :
a. Membuat kebijakan mengenai rencana perluasan pasar (expantion)
b. Kebijakan mengenai rencana
c. Menetapkan besarnya penjualan yang dicapai

2. Middle Manajer (Manajer Menengah)


Tugasnya adalah mengawasi beberapa unit kerja menerapkan rencana
dengan tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi. Kemudian melaporkan hasil
pekerjaannya kepada tingkat yang lebih tinggi ( Top Manajer). Contoh middle
manajer, antara lain kepela klinik suatu rumah sakit, manajer pabrik , manajer
cabang penjualan, dll.
3. First-line Manajer (Manajer tingkat rendah)
Manajer yang tingkatannya paling rendah dalam suatu perusahaan, yang
memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Sebutan lain untuk
manajer ini antara lain supervisor, kepala departemen, dan mandor (foreman).
Mereka bertanggung jawab atas satu unit kerja dan diharapkan mampu
menyelesaikan tugas dengan tujuan jangka pendek yang sesuai dengan
rencana middle dan top manajer.
F. PERAN-PERAN MANAJER

Peran Peran Peran Pengambilan

Interpersonal Informasional Keputusan

Bagaimana seorang Bagaimana seorang Bagaimana seorang


manajer berhubungan manajer menukar dan manajer memanfaatkan
dengan orang lain. memproses informasi informasi dalam
pengambilan keputusan
- pemimpin lambing - pengawas
- Entrepreneur
- pemimpin - penyebar informasi
- Penanganan
- penghubung - juru bicara kerusakan/gangguan
- Pengalokasian sumber
daya
- Negosiator

G. KETERAMPILAN MANAJEMEN

Yang dimaksud dengan skill atau keterampilan adalah suatu kemampuan


untuk menerjemahkan pengetahuan kedalam praktek sehingga tercapai tujuan
yang diinginkan. Untuk menghadapi sifat kerja manajerial jelas diperlukan banyak
sekali keterampilan. Keterampilan yang paling penting adalah keterampilan yang
memungkinkan manajer bisa membantu orang lain sehingga menjadi lebih
produktif ditempat kerja. Robert L. Katz menggolongkan keterampilan dasar
manajer tersebut menjadi tiga kategori yaitu; keterampilan teknis (technical
skills), keterampilan kemanusiaan (human skill), dan kerampilan konseptual
(conceptual skills). Walaupun ketiga keterampilan tersebut penting bagi manajer,
namun tingkat kepentingan relative masing-masing keterampilan tersebut
cenderung berbeda-beda sesuai dengan tingkat tanggung jawab manajerial.

1. Keterampilan Teknis (technical skill)

Keterampilan teknis merupakan kemampuan untuk menggunakan keahlian


khusus dalam melakukan tugas tertentu. Seorang akuntan, insinyur, peneliti
pasar dan ahli computer, misalnya, adalah mereka yang memiliki kemampuan
teknis. Keterampilan ini sangat dibutuhkan bagi manajer pada tingkat yang
lebih rendah. Semakin rendah tingkatan manajerial seseorang maka akan
semakin besar tuntutan bekal keterampilan teknis yang harus dikuasai
olehnya. Hal ini adalah wajar karena pada tingkatan yang lebih rendah tentu
saja mereka harus lebih bersifat sebagai pelaksana teknis yang harus
menguasai unsur-unsur teknis tersebut.

2. Keterampilan Kemanusiaan (human skill)

Kemampuan bekerja sama dengan orang lain disebut human skill.


Ditempat kerja, keterampilan tersebut muncul dalam bentuk rasa percaya diri,
antusias, keterlibatan secara tulus dalam hubungan interpersonal. Seorang
manajer yang memiliki human skill yang baik akan mempunyai tingkat
kewaspadaan diri yang tinggi serta kemampuan untuk dapat memahami
perasaan orang lain. Mengikat dalam kerja manajerial sifat hubungan antar
manusia sangat dominan, maka keterampila ini sangat penting bagi manajer.

3. Keterampilan Konseptual (conceptual skill)

Pada akhirnya semua manajer harus mempunyai kemampuan untuk


melihat situasi secara luas (comprehensive) serta mampu memecahkan
persoalan yang akan memberikan manfaat bagi mereka yang perlu
diperhatikan. Keterampilan tersebut mencakup kemampuan untuk merinci
permasalahan menjadi beberapa bagian yang lebih spesifik sehingga dapat
dilihat kaitan antar masing-masing bagian tersebut, serta mengetahui dampak
dari setiap permasalahan itu bagi orang lain. Semakin tinggi tingkatan
tanggung jawab manajer dalam perusahaan semakin banyak permasalahan
rumit yang mempunyai implikasi jangka panjang yang akan mereka hadapi.

Keterampilan mana relatif penting tergantung pada tipe perusahaan,


tingkatan manajerial dan fungsi yang sedang dilaksanakan. Setiap
keterampilan harus dimiliki oleh seorang manajer, hanya untuk tingkatan
manajemen yang berbeda akan berbeda pula proporsi masing-masing
kebutuhan atas keterampilan tersebut. Sebagai contoh, manajer puncak lebih
membutuhkan keterampilan konsepsual dibanding manajer tingkat rendah
yang lebih mengutamakan keterampilan teknis.

Anda mungkin juga menyukai