1 2 2
Sri Andriyani Dewi Larasati , Pramudiyanti , Rini Rita T. Marpaung
e-mail: sriandriyani10@yahoo.com. HP: 085267065671
ABSTRAK
50 B
-rata
40
Nilai
100
30 82,74 60,12 75,00 60,71
Rata
Rata -rata
0
40
C2 C4
Eksperimen Kontrol 20
0
A B C D
Ket: B= Berbeda
Eksperimen Kontrol
Gambar 3. Rata-rata nilai N-
gain pada aspek C2 dan C4 Ket: A = Bekerja sama dalam
siswa kelas Eksperimen kelompok; B = Menjawab
dan Kontrol pertanyaan; C = Mengajukan
pertanyaan; D = Mengemukakan
Adapun hasil analisis statistik, terlihat ide gagasan
bahwa terdapat perbedaan yang
Gambar 4. Data aktivitas siswa
signifikan antara nilai rata-rata skor selama pembelajaran pada
kelas eksperimen dan kelas
N-gain indikator kognitif C2 dan C4
kontrol.
pada kelas eksperimen dan kelas
Berdasarkan gambar di atas, diketahui
kontrol. Hasil rata-rata nilai indikator
bahwa rata-rata aktivitas belajar
pada aspek C2 dan C4 pada kelas
siswa pada kelas eksperimen (75%)
eksperimen lebih tinggi dari kelas
lebih tinggi daripada kelas kontrol
kontrol.
(64,43%). Aktivitas siswa dalam hal
bekerja sama dalam kelompok dan
mengajukan pertanyaan pada kelas
eksperimen berkriteria tinggi.
Sedangkan pada aktivitas menjawab
pertanyaan dan mengemukakan Berdasarkan gambar diatas, diketahui
ide/gagasan berkriteria sedang. bahwa hampir seluruh siswa merasa
Sedangkan pada kelas kontrol semua senang mempelajari sub materi pokok
aspek berkriteria sedang. sistem pernapasan pada manusia
menggunakan media audio-visual.
3) Tanggapan Siswa Terhadap
Penggunaan Media Audio-visual
dengan Model Pembelajaran b. Pembahasan
Kooperatif Tipe NHT
Angket hanya diberikan pada kelas Hasil penelitian ini menunjukkan
eksperimen untuk mengetahui bahwa penggunaan media audio-
tanggapan siswa terhadap penggunaan visual dapat meningkatkan aktivitas
media audio-visual. Hasil dari angket siswa (Gambar 4) dan hasil belajar
selengkapnya dapat dilihat pada kognitif siswa (Gambar 2) secara
gambar 5. signifikan. Hal ini didukung oleh
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Dapat mengarahkan
sendiri cara belajar saya 14,29
85,71 Nugroho (2011:1) bahwa
Memiliki kesempatan
28,57
untuk mengemukakan
gagasan 71,43
pemanfaatan media audio visual dapat
Merasa bosan dalam
proses belajar 71,43 meningkatkan aktivitas dan hasil
28,57
Termotivasi
biologi
belajar
14,29 belajar IPA pada siswa kelas V SDN
85,71
Merasa sulit Kemiriswu 2 Pasuruan.
mengerjakan soal-soal 82,14
di LKS 17,86
Merasa sulit
berinteraksi dengan
10,71
89,29 Peningkatan hasil belajar siswa terjadi
teman
Berpartisipasi
dalam
aktif
kegiatan 10,71 karena pembelajaran menggunakan
pembelajaran 89,29
Lebih mudah
mengerjakan soal-soal 17,86
media audio-visual dalam penelitian
82,14
Lebih mudah
ini ternyata dapat menciptakan
memahami materi yang 3,57
dipelajari 96,43 suasana belajar yang menyenangkan
Senang mempelajari
materi 3,57
96,43 bagi siswa dan mampu membuat
0 100 200 siswa lebih aktif. Hal ini didukung
Tidak Setuju Setuju
data angket yang menyatakan bahwa
Gambar 5. Data tanggapan siswa hampir seluruh siswa (96,43%)
terhadap penggunaan media
audio visual senang mempelajari materi sistem
dengan model pernapasan pada manusia yang
pembelajaran
kooperatif tipe NHT diberikan oleh guru.
Aktivitas pada aspek bekerjasama anggota kelompoknya. Aktivitas
dengan kelompok memiliki kriteria siswa pada aspek mengajukan
tinggi (82,74%) karena siswa pada pertanyaan sesuai dengan
setiap anggota kelompok aktif bekerja permasalahan berkriteria tinggi
sama untuk menyelesaikan masalah (75%). Berikut contoh pertanyaan
dalam LKS. Hal itu juga didukung yang diberikan oleh siswa AAI:
dari data angket yang menyatakan “Apakah bernapas dengan menggunakan
mulut sama baiknya dengan bernapas dengan
bahwa sebagian besar siswa (89,29%) menggunakan hidung?”
siswa tidak merasa sulit berinteraksi Komentar: Pertanyaan tersebut cukup baik
karena sesuai dengan topik
dengan teman dalam proses permasalahan yang sedang
pembelajaran yang berlangsung. didiskusikan sehingga skor
aktivitas siswa adalah 3.
Selama proses pembelajaran
berlangsung, siswa sangat berantusias Selain bertanya, siswa juga dilatih
dan termotivasi untuk mengerjakan untuk menjawab pertanyaan.
soal-soal yang diberikan. Hal ini Menjawab pertanyaan dinilai baik
sesuai dengan pendapat Hamalik jika sesuai dengan pertanyaan yang
(2009:161) bahwa motivasi diberikan. Keaktifan siswa dalam
mendorong timbulnya kelakuan atau menjawab pertanyaan terlihat jelas
suatu perbuatan, tanpa motivasi maka ketika siswa menjawab pertanyaan
tidak akan timbul suatu perbuatan pada saat nomornya dipanggil oleh
seperti belajar. Pembelajaran yang guru. Berikut ini contoh jawaban
menyenangkan bagi siswa dapat yang diberikan oleh SA:
menciptakan suasana pembelajaran “Pada saat inspirasi, otot-otot antar tulang
rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk dan
menjadi lebih aktif. Berdasarkan data tulang dada terangkat ke atas, akibatnya
ronnga dada membesar. Membesarnya
aktivitas siswa pada gambar 4 dapat rongga dada menyebabkan paru-paru ikut
membesar dan tekanan udara dalam paru-
diketahui bahwa rata-rata aktivitas paru lebih rendah dari udara luar sehingga
belajar siswa pada kelas eksperimen udara masuk. Sedangkan pada saat ekspirasi,
otot-otot antar tulang rusuk relaksasi, yaitu
berkriteria tinggi. Pada saat diskusi tulang rusuk dan tulang dada turun kembali
pada kedudukan semula sehingga rongga
berkelompok, siswa aktif bekerjasama dada mengecil dan paru-paru ikut mengecil.
Karena volume paru-paru berkurang maka
untuk mengerjakan LKS dan siswa tekanan udara dalam paru-paru lebih tinggi
dari udara luar, akibatnya udara keluar.
yang belum memahami dapat
mengajukan pertanyaan kepada Komentar: Jawaban tersebut cukup baik
karena siswa telah mampu
menjawab pertanyaan yang kemampuan yang dimilikinya dan
sesuai dengan topik
permasalahan yang sedang berpengaruh terhadap hasil belajar
didiskusikan, yaitu menjelaskan
keterkaitan antara organ-organ siswa. Sebab, menurut Hamalik
yang terlibat dalam proses
pernapasan dada. (2004:171) pembelajaran yang efektif
menyediakan kesempatan belajar
Aktivitas selanjutnya yaitu sendiri atau melakukan aktivitas
mengemukakan ide/gagasan. sendiri. Pada prinsipnya belajar
Berdasarkan gambar 4 diketahui adalah berbuat dan menurut pendapat
bahwa, siswa telah mampu Sardiman (2007:95) yang menyatakan
mengemukakan gagasan sesuai bahwa tidak ada belajar kalau tidak
dengan materi berkriteria sedang ada aktivitas. Itulah sebabnya
(70,25%), sesuai dengan data angket aktivitas merupakan prinsip yang
yang menyatakan bahwa (71,43%) sangat penting dalam proses
siswa memiliki kesempatan untuk pembelajaran. Adanya peningkatan
mengemukakan gagasan. Siswa aktivitas belajar maka akan
mengemukakan ide/gagasan pada saat meningkatkan hasil belajar.
siswa berdiskusi di dalam kelompok
mengenai masalah yang terdapat Peningkatan hasil belajar secara